Kimia

Contoh Zat Tunggal di Kehidupan Sehari-hari serta Pengertian dan Cirinya

contoh zat tunggal
Written by Restu N

Contoh zat tunggal – Di dunia ini terdiri dari berbagai macam zat baik zat tunggal maupun zat campuran. Zat-zat tersebut menjadi penopang kehidupan manusia. Seperti air yang menjadi kebutuhan pokok dan harus terpenuhi dalam keseharian manusia. Baik kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan dalam tubuh manusia.

Zat tunggal menjadi salah satu zat yang murni yang disediakan oleh alam. Ia belum tercampur dengan zat-zat lainnya. Lalu, zat tunggal sebenarnya apa? Grameds dapat menyimak penjelasan dan contoh zat tunggal dalam paparan berikut ini.

Pengertian dan Ciri-Ciri Zat Tunggal Menurut Ahli

Zat tunggal merupakan zat yang terdiri dari materi yang sejenis. Dalam Encylopedia Britannica, zat tunggal merupakan zat yang tersusun dari satu jenis atom atau dari atom-atom yang sejenis. Misalnya air, kayu, garam, gula, dan emas 24 karat.

Menurut Petrucci, zat tunggal merupakan zat yang mana dalam proses perubahan penampilan fisis dari suatu objek yang mana identitas dasarnya tidak mengalami perubahan. Hal tersebut selaras dengan pendapat David E. G. mengenai pengelompokkan suatu zat berdasarkan wujudnya yang dibedakan menjadi dua, yakni zat tunggal dan zat campuran.

Sementara ciri-ciri dari zat tunggal sebagai berikut.

  • Zat tunggal memiliki komposisi konstan
  • Memiliki sifat yang sama
  • Tersusun hanya dari satu zat atau materi
  • Zat tunggal dapat berupa unsur ataupun senyawa
  • Tidak dapat diuraikan secara kimia
  • Tidak memiliki perubahan titik didih
  • Tidak memiliki perubahan titik leleh
  • Sifatnya murni, yakni tersusun dari satu materi dan belum tercampur

Kimia Unsur & Radio Kimia - contoh zat tunggal

https://www.gramedia.com/products/cara-jitu-mengatasi-asam-urat?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Klasifikasi Zat Tunggal

Zat tunggal dikelompokkan menjadi dua, yakni unsur dan senyawa. Berikut penjelasan kedua kategori yang dirangkum dari laman katadata.co.id.

1. Unsur

Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana meskipun menggunakan reaksi kimia disebut dengan unsur. Hal tersebut selaras dengan pengertian unsur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dirumuskan sebagai bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang tidak dapat dibagi-bagi ladi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; elemen.

Adapun menurut, David E. G., unsur merupakan zat yang tidak dapat dipecah menjadi zat yang lebih sederhana dengan cairan kimia. Sementara, Hendro merumuskan unsur sebagai zat murni yang paling sederhana.

Perlu diingat bahwa setiap zat terbentuk dari susunan dan komposisi tetap serta memiliki sifat yang jelas. Aturan penulisan lambang unsur dirumuskan oleh Jons Jacob Berzelius pada tahun 1813 sebagai berikut.

  • Menggunakan nama unsur dalam bahasa Latin.
  • Lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur tersebut dan ditulis dengan huruf kapital.
  • Jika ada unsur-unsur yang memiliki huruf pertama dari namanya sama, maka lambang dari salah satu unsur ditambah lagi satu huruf yang ditulis dengan huruf kecil.

Sebagai contoh unsur di antaranya hidrogen (H), besi atau ferum (Fe), oksigen (O), kalsium (Ca), dan sebagainya. Unsur ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut.

  1. Unsur Logam

Unsur logam memiliki ciri berwarna putih mengkilap, mampu menghantarkan arus listrik, dapat menghantarkan kalor atau panas, memiliki didih dan titik leleh yang tinggi, dan dapat ditempa. Ia termasuk dalam zat padat. Namun, ada satu unsur logam berbentuk cair, yakni air raksa. Berikut beberapa unsur logam dalam kehidupan sehari-hari.

  • Khrom (Cr), digunakan untuk bumper mobil dan dapat dicampur dengan baja untuk membuat stainless steel.
  • Besi (Fe), merupakan logam yang paling murah dan dapat dicampur dengan karbon untuk menghasilkan baja.
  • Nikel (Ni), unsur logam ini sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa. Oleh sebab itu, nikel digunakan sebagai lapisan pelindung.
  • Tembaga (Cu), tembaga digunakan pada kabel listrik, perhiasan dan uang logam.
  • Seng (Zn), seng dapat digunakan sebagai atap rumah.
  • Platina (Pt), platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik.
  • Emas (Au), emas merupakan logam yang tidak reaktif dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi
  1. Unsur Nonlogam

Unsur nonlogam dapat dikenali dengan beberapa sifat di antaranya tidak mengkilap, tidak dapat ditempa, dan penghantar arus listrik yang buruk. Unsur nonlogam biasanya berwujud padat, cair, ataupun gas. Ia juga memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah.

Berikut contoh beberapa zat yang termasuk dalam unsur nonlogam.

  • Flour (F), unsur ini dapat dicampur dengan pasta gigi untuk menguatkan gigi.
  • Brom (Br), unsur ini digunakan sebagai obat penenang saraf dan sebagai campuran zat pemadam kebakaran.
  • Yodium (I), unsur ini digunakan sebagai antiseptik luka dan tambahan yodium digunakan dalam garam dapur. Yodium juga dapat digunakan sebagai bahan tes amilum dalam industri tepung.
  1. Unsur Semi Logam

Unsur semi logam juga disebut sebagai unsur metalloid. Ia memiliki sifat di antara logam dan nonlogam. Unsur semi logam memiliki ciri berupa wujudnya dapat mengkilap atau tidak mengkilap. Berikut contoh dari unsur semi logam.

  • Silicon (Si), digunakan dalam peralatan pemotong, pengamplasan, bahan untuk membuat semikonduktor, gelas, dan keramik.
  • Germanium (Ge), dapat ditemukan dari batu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang berfungsi sebagai isolator pada suhu rendah dan sebagai konduktor pada suhu tinggi

2. Senyawa

Senyawa merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan kembali menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Ia tersusun dari dua unsur atau lebih. Oleh sebab itu, senyawa juga dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya. Sifat unsur berbeda dengan sifat senyawa.

Sebagai contoh air (H2O) yang tersusun dari gabungan hidrogen dan oksigen yang berbentuk gas untuk membantu pembakaran. Namun, ketika kedua unsur dicampurkan maka akan berubah menjadi air yang menjadi senyawa untuk meredam kebakaran. Adapun pemisahan unsur dari senyawa disebut dengan elektrolisis.

Kimia Dasar 2: Berdasarkan Prinsip - Prinsip Kimia Terkini - contoh zat tunggal

https://www.gramedia.com/products/cara-jitu-mengatasi-asam-urat?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Berikut beberapa contoh senyawa yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Natrium klorida (NaCl) yaitu garam dapur.
  • Natrium Hidroksida (NaOH) yaitu pengering.
  • Sukrosa (C12H12O11) sebagai pemanis.
  • Asam sulfat (H2SO4) sebagai elektrolit.
  • Urea (CO(NH2)2) digunakan untuk pupuk.
  • Asam klorida (HCl) untuk bahan pembersih lantai.
  • Karbondioksida (CO2) sebagai bahan penyegar minuman.
  • Kalsium karbonat (CaCO3) digunakan untuk bahan bangunan.
  • Asam asetat (CH3COOH) sebagai cuka makan.
  • Amonia (NH3) untuk pendingin.

Contoh Zat Tunggal

Contoh Zat tunggal banyak ditemui di kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut.

1. Air

Contoh zat tunggal pertama, Air termasuk dalam unsur zat tunggal dengan rumus kimia H2O, yang artinya setiap molekul mengandung satu oksigen dan dua atim hidrogen yang dihubungkan dengan ikatan kovalen. Bumi tersusun atas kurang lebih 71% air atau terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil3) air.

Ia menjadi senyawa yang penting di bumi, tetapi tidak di planet lain. Namun, air juga diduga terdapay di kutub utara dan kutub selatan planet Mars.

Sebagian besar air tertampung di laut dan lapisan-lapisan es di kutub dan puncak-puncak gunung. Tidak hanya itu, air juga dapat ditemukan di awan, sungai, hujan, permukaan air tawar, uap air, lautan es, dan danau. Air memiliki siklus tersendiri, ia akan menguap, hujan, dan aliran air di atas permukaan (mata air, muara, dan sungai) akan menuju ke laut.

Semua makhluk hidup di bumi menggantungkan hidupnya dengan air. Air dengan sifat-sifatnya dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic melakukan replikasi. Ia juga menjadi zat pelaryt yang penting bagi tubuh dalam proses metabolisme.

Air juga dibutuhkan dalam proses fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan antara hidrogen dan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.

Ketika manusia kekurangan air maka akan menimbulkan kekacauan. Misalnya monopolisasi dan privatisasi air sehingga dapat menimbulkan konflik atau pertikaian. Di Indonesia sendiri memiliki peraturan mengenai air, yakni Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.

2. Kayu

Contoh zat tunggal kedua, yaitu kayu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kamus merupakan pohon yang batangnya keras; bagian batang (cabang, dahan, dan sebagainya) pokok yang keras (yang biasa dipakai untuk bahan bangunan, dan sebagainya).

Adapun, dalam Wikipedia, kayu didefinisikan sebagai bagian batang atau cabang dan ranting tumbuhan yang mengeras karena adanya proses lignifikasi (pengayuan). Kayu terbentuk karena adanya akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel pada berbagai jaringan batang.

Kayu dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk memasak,  membuat perabotan (kursi, meja, lemari, dan sebagainya), bahan bangunan (dinding, pintu, jendela, kusen, dan sebagainya), bahan kertas, kerajinan, bahan membuat karya seni, dan lain sebagainya.

Untuk mempelajari lebih dalam mengenai kayu terdapat ilmu kayu (wood science) yang di dalamnya terdapat berbagai materi mengenai klasifikasi kayu sekaligus sifat-sifat kimia dan fisikanya, mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan. Kayu dipilih sesuai dengan kebutuhannya. Beberapa jenis kayu dipilih karena memiliki sifat isolator, mudah dibentuk, dan kedap air.

Dalam sejarahnya, tumbuhan berkayu diduga mulai muncul di alam pada 395 sampai 400 juta tahun lalu. Manusia telah menggunakannya sejak ribuan tahun lalu, terutama sebagai bahan konstrukso rumah, senjata, bahan baku industri, dan sebagai bahan bakar.

3. Garam Dapur

Contoh zat tunggal ketiga, yaitu Garam dapur merupakan sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin pada makanan. Garam dapur yang tersedia di masyarakat biasanya berupa Natrium Klorida (NaCl) yang diperoleh dari air laut. Dalam bentuk alaminya, garam berupa batu garam atau halite.

Tubuh sangat memerlukan garam. Namun, ketika dikonsumsi secara berlebihan atau kekurangan maka akan menimbulkan berbagai penyakit. Misalnya tekanan darah tinggi. Garam dapur dimanfaatkan untuk bumbu dan pengawet makanan.

Pada umumnya garam digunakan untuk menambahkan rasa asin pada makanan. Namun, tidak sepenuhnya garam hanya memberikan rasa asin. Dia juga dapat memperkuat rasa pada makanan. Misalnya penambahan garam pada makanan asin. Dalam hal itu, garam berperan sebagai peningkat rasa lain, seperti rasa manis pada sebuah makanan.

Garam juga digunakan sebagai pendingin es, ia berfungsi untuk merendahkan suhu beku pada air. Dengan menambahkan garam pada gula maka akan membuat air asin memiliki suhu beku yang lebih rendah dari biasanya. Air yang lebih dingin tersebut digunakan untuk membuat makanan yang memerlukan temperatur dingin, seperti es krim.

Sebagai pengawet makanan, garam bekerja dengan mengurai aktivitas air pada makanan. Garam akan mengeringkan makanan dengan menyerap seluruh air. Hal tersebut selaras dengan pertumbuhan bakteri, yang mana akan sulit berkembang di tempat kering. Tidak hanya itu, garam juga membunuh bakteri dengan menarik air dari dalam bakteri ke lingkungan yang lebih kering.

Meskipun garam memiliki banyak manfaat. Namun, sebaiknya digunakan secara bijak sesuai anjuran, yakni kurang lebih 5 gram garam untuk orang dewasa setiap harinya. Konsumsi garam terlalu banyak akan mengakibatkan tekanan darah tinggi, peningkatan kemungkinan terkena serangan jantung, stroke, osteoporosis, dan masalah ginjal.

Kimia Dasar Jilid 1 Edisi 3 - contoh zat tunggal

https://www.gramedia.com/products/ancaman-di-bandung-utara?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

4. Gula

Gula menjadi contoh zat tunggal karena memiliki komposisi konstan, homogeny, dan memiliki sifat yang sama (konsisten) pada seluruh bagiannya.

Gula merupakan suatu karbohidrat sederhana yang digunakan sebagai sumber energi dan komoditas perdagangan utama. Gula paling banyak diperjualbelikan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dalam makanan dan minuman.

Contoh gula sederhana adalah glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolis asam), tempat menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.

Gula sebagai sukrosa didapatkan melalui nira, bit gula, aren, dan tebu. Adapun, sumber-sumber pemanis lainnya diperoleh dari umbi dahlia, bulir jagung, dan anggur. Prosesnya mencakup tahap ekstraksi (pemerasan) yang diikuti dengan pemurnian melalui disdilasi (penyulingan).

Di Indonesia, sumber gula sejak masa lampau dari cairan bunga (nira) kelapa atau enau, serta airan batang tebu (tumbuhan asli Nusantara, terutama bagian Timur). Ketika orang-orang Belanda datang dan membuka koloni di Pulau Jawa maka kebun-kebun tebu monokultur mulai dibuka pada abad ke-17. Kebun pertama ada di sekitar Batavia.

Indonesia pernah mencapai puncak kegemilangan perkebunan tebu pada awal tahun 1930-an. Saat itu, terdapat 179 pabrik pengolahan dan produksi hingga tiga juta ton gula per tahun. Namun, keadaan tersebut menurun ketika terjadi krisis ekonomi yang membuat banyak pabrik gulung tikar. Pada akhir dekade, hanya tersisi 35 pabrik dengan produksi 500 ribu ton gula per tahun.

5. Emas 24 karat

Contoh zat tunggal selanjutnya adalah emas 24 karat. Kemurnian emas ditentukan melalui tingkat karatnya. Semakin tinggi tingkat karatnya maka semakin murni (tanpa campuran atau pengotor) kandungan dalam emas tersebut.

Tingkat karat emas maksimal adalah 24 karat. Maka emas 24 karat termasuk dalam zat tunggal dan hanya terdiri dari satu zat tunggal.

Dalam tabel periodek emas memiliki simbol “Au” (aurum) dan nomor atom 79. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya hanya berkisar antara 2,5-3 (dalam skala Mohs). Emas dapat dikenali melalui cirinya yang berwarna kuning, mengkilap, dan lembek. Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lain, tetapi terserang oleh klorin, aqua regia, dan fluorin.

Logam emas banyak ditemukan dalam nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit aluvial. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan berupa kuarsa, karbonat, flourpar, turmalin, dan beberapa mineral nonlogam.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapannya terbentuk karena adanya proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal. Adapun pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Endapan emas sendiri dikelompokkan menjadi dua, yakni endapan primer dan endapan plaser.

Negara-negara di dunia umumnya menggunakan emas sebagai strandar keuangan, perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang keuangan dan moneter berdasarkan pada nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia.

Meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan pada mata uang dolar Amerika. Dalam bidang moneter, emas lazimnya digunakan dalam bentuk bulion atau emas batangan dalam berbagai satuan berat mulai dari gram sampai kilogram.

About the author

Restu N

Perkenalkan nama saya Restu dan suka menulis. Dunia menulis ini selalu membantu saya dalam menambah informasi sekaligus bisa memberikan informasi kepada pembaca. Ada banyak tema yang sudah pernah saya tulis dan saya juga suka dengan dunia pelajaran kimia.

Kontak media sosial Instagram saya Restu