Agama Islam

Bacaan Doa Tahiyat Akhir dan Artinya

Written by Yufi Cantika

Doa tahiyat akhir – Shalat merupakan salah satu ibadah wajib bagi setiap muslim. Di dalam shalat ada banyak gerakan yang akan dilakukan, yang di mana setiap gerakan itu, seorang muslim akan membaca doa dari setiap gerakannya. Salah satu gerakan yang ada pada shalat adalah tahiyat akhir.

Selain itu, setiap gerakan shalat juga harus dilakukan dengan khusyuk dan juga sesuai urutannya. Jika tak dilakukan sesuai urutan, maka shalat pun akan menjadi tidak sah. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa salah satu gerakan shalat adalah tahiyat akhir. Apakah kamu sudah mengetahui doa tahiyat akhir?

Untuk mengetahui akan hal itu, Grameds, bisa simak ulasan ini.

Pengertian Tahiyat Akhir

Tahiyat akhir merupakan salah satu dari gerakan rukun shalat dengan membaca doanya tentu saja. Berarti bacaan tasyahud akhir adalah bacaan wajib. Oleh karena itu, setiap muslim yang mendirikan shalat harus paham dengan bacaan doa lengkap dengan Arab, latin dan artinya. Bacaan doa sebelum salam merupakan salah satu bagian doa yang dipanjatkan ketika melaksanakan sholat.

Tahiyat akhir adalah duduk tahiyat pada rakaat terakhir dalam sholat, baik itu sholat yang terdiri dari atas dua rakaat, tiga rakaat maupun empat rakaat yang setelah selesai berdoa lalu ditutup dengan salam. Sebagaimana dalam hadits yang menyebutkan bagaimana Rasulullah SAW melakukan duduk tahiyat akhir yang berisi:

“Diriwayatkan dari Muhammad bin Amr bin Atha’, bahwa ketika ia duduk bersama beberapa orang sahabat Nabi saw, ia menceritakan cara shalat Nabi saw, kemudian berkatalah Abu Hamid as- : Saya melihatnya ketika bertakbir beliau menjadikan (mengangkat) kedua tangannya setentang dengan bahunya, dan apabila ruku, beliau meletakkan kedua tangannya dengan kuat pada lututnya serta membungkukkan punggungnya, apabila mengangkat kepala beliau meluruskan (badannya) sehingga semua tulang-tulang kembali pada tempatnya”

Doa Tahiyat Akhir

Doa tahiyat akhir merupakan salah satu bacaan wajib yang harus dilafalkan saat melangsungkan ibadah sholat. Di mana seperti yang diketahui, perintah sholat merupakan salah satu hal wajib yang dilakukan bagi umat muslim, terutama sholat 5 waktu.

Berikut ini doa tahiyat akhir.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ أَللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، وبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At-tahiyyaatu al-mubarakatu al-shalawaatu al-thoyyibaatu lillahi. Assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘ala ‘ibadillahis-sholihin. Asyhadu an laa ilaaha illallah wa Asyhadu anna muhammadarrasulullah. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad. Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad, Kama sholaita ‘ala sayyidina Ibrahim. Wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim. Wa Barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Kamaa barakta ‘ala sayyidina Ibrahim, wa ‘ala sayyidina Ibrahim, innaka hamiidun majiid.

Artinya: “Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya Allah aku sampai shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, serta kepada keluarganya. Sebagaimana Engkau sampaikan shalawat kepada Nabi Ibrahim As., serta kepada para keluarganya. Dan, berikanlah keberkahan kepada junjungan kita Nabi Muhammad, serta kepada keluarga. Sebagaimana, Engkau telah berkahi kepada junjungan kita Nabi Ibrahim, serta keberkahan yang dilimpahkan kepada keluarga Nabi Ibrahim. Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Kekal.”

Dimana perbedaan doa tahiyat awal dan doa tahiyat akhir berada di akhirnya. Karena tahiyat awal berhenti sampai Nabi Muhammad, sedangkan di tahiyat akhir terdapat doa untuk Nabi Ibrahim.

Sebelum melakukan gerakan salam, Anda bisa menambahkan doa tahiyat akhir dengan doa selamat dari fitnah dajjal yang berbunyi seperti :

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzabinnari jahannama wa min fitnatil mahya wal mamati wa min fitnatil masiihid dajjal.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari azab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah dajjal.”

Posisi Tahiyat Akhir

Posisi sholat saat membaca bacaan doa sebelum salam adalah duduk tawarruk atau dilakukan dengan:

  1. Menempelkan sisi pantat kiri ke lantai.
  2. Kaki kiri ditempatkan di bawah, serta mengeluarkan ke arah kanan
  3. Bagian pangkal paha, seperti dua mata kaki di atas dua otot.
  4. Jari-jari kaki kanan menekan ke tanah.

Ketika membaca doa tahiyat akhir, posisi duduk tawaruk biasanya dilakukan dengan kaki kanan ditegakkan dan kaki kiri dimasukkan ke bawah betis kaki kanan, serta pinggul didudukkan ke lantai.

Selain itu, ada sunnah yang dilakukan selama tahiyat akhir yakni ujung jari diletakkan sejajar dengan lutut, kemudian tangan kanan dalam posisi menggenggam kecuali jari telunjuk.

Syarat Sah Shalat

Pexels.com/Michael Burrows

Disebutkan bahwa habib Muhammad bin Ahmad bin Umar asSyatiri membahas 15 syarat sah ibadah shalat, antara lain :

  1. Beragama Islam
  2. Mumayyiz atau ketika seorang anak sudah memasuki umur 7 tahun, di mana ia sudah mampu membedakan hal yang benar dan tidak. Syarat ini menjadi pengecualian bagi orang yang sakit gila dan juga anak kecil yang masih belum mengerti apa-apa.
  3. Sudah masuk waktu shalat
  4. Mengetahui fardu-fardu shalat
  5. Tidak meyakini satu fardhu pun sebagai laku sunnah
  6. Syarat sah shalat harus suci dari hadas kecil dan besar
  7. Suci dari najis, baik pakaian, badan, maupun tempat shalat
  8. Syarat shalat menutup aurat
  9. Menghadap kiblat (kecuali bagi musafir yang melaksanakan salat sunah, orang yang dalam keadaan berperang, dan orang yang buta arah)
  10. Tidak berbicara selain bacaan shalat
  11. Syarat wajib shalat tidak banyak bergerak selain gerakan shalat (mazhab Imam Syafii membatasi tiga gerakan)
  12. Syarat sholat tidak sambil makan dan minum
  13. Tidak dalam keraguan apakah sudah bertakbiratul ihram atau betul
  14. Tidak berniat memutus shalat atau tidak dalam keraguan apakah akan memutus sholatnya atau tidak
  15. Tidak menggantungkan mengenai batal shalatnya dengan sesuatu apa saja.

Rukun Shalat

Rukun shalat adalah setiap perbuatan dan perkataan yang akan membentuk hakikat shalat. Apabila salah satu rukun ini tak ada atau ditinggalkan, shalat tersebut secara syar’i tidak dianggap alias tidak sah dan tidak bisa digantikan dengan sujud sahwi.

Hal ini adalah menjadi wajib yang diketahui oleh seluruh umat Islam. Shalat apabila dilaksanakan mempunyai banyak manfaat dan hikmah bagi setiap muslim yang menjalankannya. Shalat juga mempunyai aturan dan tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Shalat adalah termasuk rukun Islam kelima dan hukumnya wajib yang termasuk ke dalam ibadah mahdhah atau penghambaan diri murni kepada Allah SWT. Seorang muslim yang malas mengerjakan shalat, maka ia telah melakukan dosa besar sekaligus menjadi fasik (durhaka).

Sebagaimana firman Allah SWT dalam  Quran Surat An-Nisa ayat 103 yaitu sebagai berikut:

ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا…

Artinya: “Sesungguhnya, Shalat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (Qs. An-Nisa: 103)

Sebelum mengetahui bacaan tahiyat akhir, berikut ini adalah urutan rukun sholat yang wajib diketahui, termasuk tahiyat akhir yaitu sebagai berikut :

  • Melafalkan Niat

Dalam shalat fardhu, wajib Qashdul-fi’li (menyengaja shalat) dan ta’yin (menentukan jenis sholat contoh: dzuhur). Dalam sholat sunnah, terkait kewajiban Qashdu al-fi’li dan ta’yin, harus menentukan waktu atau sebab, misalnya menyengaja shalat Dhuha.

  • Takbiratul Ihram

Allaahu akbar kabiro walhamdu lillaahi katsiira wa subhaanallaahi bukrataw wa’ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samaawaati wal ardha, hanifam muslimaw wama anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya: “Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang.” Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikian lah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim.”

  • Qiyam (berdiri tegak jika mampu)

Disyaratkan harus berdiri dengan punggung tegak lurus. Jika ia hanya bisa berdiri seperti orang yang sedang ruku’, maka menurut Qaul Shahih, ia boleh berdiri seperti itu. Kemudian, apabila ia tidak mampu berdiri, maka boleh sholat sambil duduk iftirasy (duduk model tasyahud awal). Lebih utama baginya daripada duduk tarabbu’ (bersila). Sedangkan duduk model iq’a’ (duduk di atas kedua pantat sambil menegakkan kedua lutut) hukumnya makruh.

  • Membaca Surat Al-Fatihah

  • Rukuk

Subhaana rabbiyal ‘adzimi wabihamdih (sebanyak 3 kali).

Artinya: “Maha suci tuhan yang maha agung serta memujilah aku kepadanya.”

  • I’tidal atau bangkit dari ruku

Sami’allaahu liman hamidah.

Artinya: “Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya.”

Setelah berdiri tegak, lalu membaca ini:

Rabbanaa lakal hamdu mil us-samawati wa mil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syai’in ba’du.

Artinya: “Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu.”

  • Sujud

Subhaana rabbiyal a’laa

Artinya: “Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi.” (HR. Muslim dan Abu Daud).

  • Duduk di antara dua sujud

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya: “Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.”

  • Tasyahud Awal

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarakaatush sholawaatuth thayyibatu lillaah. Assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. Allahumma sholli ‘alaa Muhammad.

Artinya: “Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad.”

  • Duduk untuk tasyahud akhir

  • Membaca doa tasyahud akhir

  • Salam

  • Tertib dalam mengerjakan shalat

Dengan kata lain, setiap gerakan shalat dilakukan sesuai dengan urutannya dan dilakukan dengan khusyu.

Demikian pembahasan tentang doa tahiyat akhir. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds. Jika ingin mencari buku yang berkaitan dengan shalat, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://www.detik.com/jabar/berita/d-6411476/bacaan-tahiyat-akhir-dalam-sholat-dengan-arab-dan-latin/amp
  • https://www.inews.id/lifestyle/muslim/doa-tahiyat-akhir-lengkap-arab-latin-dan-artinya
  • https://www.finansialku.com/tahiyat-akhir/

Rekomendasi Buku Terkait

Tuntunan Shalat Lengkap Disertai Juz ‘Amma

 

Shalat adalah salah satu jenis ibadah di dalam agama Islam yang dilakukan oleh Muslim. Kegiatan salat meliputi perkataan dan perbuatan yang diawali dengan gerakan takbir dan diakhiri dengan gerakan salam. Kedudukan shalat di dalam Islam ialah sebagai rukun Islam yang kedua.

Selain itu, Shalat merupakan suatu ibadah yang istimewa di dalam Islam karena perintah pelaksanaannya diterima oleh Nabi Muhammad dari Allah secara langsung. Shalat dijadikan sebagai penanda utama dalam status keimanan seorang muslim.

Untuk memahami tentang panduan shalat,  maka kamu bisa membaca buku Tuntunan Shalat Lengkap Disertai Juz ‘Amma.

Kitab Pengetahuan Sholat Wajib dan Sunah

 

Semua umat Islam diwajibkan untuk menunaikan shalat, karena shalat merupakan rukun Islam yang kedua. Shalat wajib yang perlu dilakukan oleh seorang muslim adalah sebanyak lima waktu.

Meskipun salat merupakan ibadah wajib, akan tetapi ada pula shalat yang sifatnya sunah yang bisa dikerjakan untuk memetik pahala lebih atau bahkan dikerjakan sesuai dengan kebutuhan atau keinginan Anda.

Buku Kitab Pengetahuan Sholat Wajib dan Sunah ini dapat digunakan sebagai sebagai panduan untuk memahami tata cara shalat secara lengkap (shalat wajib dan sunnah). Selain itu, buku ini juga dapat digunakan sebagai rujukan bagi orang-orang yang sedang belajar ilmu fiqih shalat.

Lebih Memahami Wudhu dan Sholat

 

Tanpa wudhu, shalat seseorang dianggap sia-sia. Demikian juga mandi bagi yang berhadas besar. Dan, shalat adalah tiang agama. Barang siapa menegakkan shalat, dia menegakkan agama. Barang siapa meninggalkannya, dia meruntuhkan agama.” (HR al-Baihaqi).

Jadi, sudah seharusnya kita memahami tatacara berwudhu, mandi, dan shalat secara tuntas. Melalui buku Lebih Memahami Wudhu dan Sholat, maka pembaca akan mengetahui rukun, sunnah, makruh, dan hal-hal yang membatalkan tiga ibadah tersebut lengkap dengan dalil-dalilnya. Tak kalah penting dan menarik, dikupas pula sejarah, tujuan, hikmah, manfaat, dan maslahatnya masing-masing bagi kehidupan kita.

Ditopang referensi yang kaya dan terpercaya, buku ini hadir untuk melengkapi buku-buku ibadah yang sudah ada. Ditulis dengan bentuk tanya jawab sehingga memantik rasa ingin tahu pembaca, bahkan soal hal-hal yang tak terpikirkan sebelumnya.

Selain itu, Diulas dalam bahasa sangat sederhana sehingga bisa dinikmati semua kalangan. Penting bagi ahli dan mudah dipahami bagi orang kebanyakan dalam menyempurnakan ibadah kita sehari-hari.

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika