in

7 Tips Jago Saham untuk Pemula yang Baru Ingin Memulai!

Sumber: Pixabay

Tips Jago Saham – Bermain saham juga sebenarnya dapat dilakukan kapan pun dan oleh siapa pun, asalkan memiliki jaringan internet, Grameds bisa melakukan investasi saham.

Bahkan, dewasa ini,  sudah banyak orang yang melakukan investasi saham agar bisa agar memiliki tabungan di masa depan. Meski banyak orang yang sudah mulai melakukan investasi saham, tetapi terkadang masih ada beberapa orang yang belum mengetahui agar bisa jagao investasi saham.

Tips jago saham yang paling utama adalah Grameds telah memahami tujuan utama apa yang hendak Grameds lakukan dalam mengelola saham. Apakah Grameds bertujuan untuk melakukan investasi dengan jangka pendek atau jangka panjang?

Nah, jika iya, ada baiknya Grameds mengetahui lebih lanjut tentang tips jago saham. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang tips jago saham, jadi tetap simak artikel ini, Grameds.

Tips Jago Saham Untuk Pemula

tips jago saham
Sumber: Pixabay

Setelah memahami tujuan tersebut, sekarang Grameds dapat mengetahui tips jago saham supaya tetap untung. Mari cari tahu beberapa tips jago saham supaya tidak merasa rugi.

1. Pahami Tentang Investasi Saham Secara Detail

Tips jago saham yang pertama ialah Grameds harus memahami mengenai ilmu investasi saham, karena kenyataannya dalam dunia investasi terutama saham akan mempunyai berbagai istilah teknis yang cukup sulit.

Hal yang paling utama ialah Grameds harus memahami mengenai investasi saham yang sebenarnya. Investasi saham, yakni sebuah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal individu maupun badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Perlu dipahami juga, cara bermain saham yang benar ialah dengan mengetahui berbagai jenis saham untuk memilih investasi saham yang sesuai. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untukmemilih investasi saham yang tepat, yaitu berinvestasi dalam saham individu, saham reksadana, dan saham bursa efek.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

2. Memilih Posisi Investor Atau Trader

Untuk tips jago saham berikutnya, Grameds harus menentukan untuk menjadi investor atau trader. Bila, Grameds ingin melakukan investasi dengan jangka panjang serta mengambil keuntungan pada waktu yang cukup lama, maka Grameds bisa menjadi investor.

Sedangkan, jika Grameds hendak memperoleh keuntungan dari investasi jangka pendek atau sekadar memiliki selisih harga jual dikurangi harga beli, maka Grameds dapat menjadi trader.

Tentunya menentukan posisi ini harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati dalam melihat hal dari segala sisi, supaya tak mendapat risiko yang terlalu besar.

3. Membeli Saham Ketika Harga Turun

Grameds dapat membeli saham ketika harganya turun, karena saham yang mengalami penurunan harga, saham tersebut dapat meningkat di periode berikutnya. Sehingga, Grameds akan memperoleh keuntungan yang cukup besar.

Kendati demikian, ketika harga saham perusahaan tersebut turun, Grameds harus tetap melihat situasi dan membuat perkiraan apakah saham tersebut nantinya akan naik atau malah akan membahayakan. Tips dalam mengatasi situasi ini ialah dengan tidak memberikan semua modal yang Grameds miliki untuk harga saham yang turun, karena jika Grameds tidak berhati-hati hal ini dapat berisiko.

4. Diversifikasi Saham

Tips jago saham berikutnya ialah diversifikasi saham. Diversifikasi saham, yakni sebuah teknik dalam investasi untuk mengelompokkan serta memilih saham yang mempunyai risiko kerugian kecil. Misalnya,  saham di bidang perbankan, properti, dan good consumer.

Ketika bermain saham, terkadang juga ditentukan dengan emosional dengan baik. Dengan kata lain, apabila emosi yang tidak stabil bisa membuat kita merugi ketika berinvestasi saham. Buku The Intelligent Investor: Ajaran-Ajaran Inti Dalam Berinvestasi berisi tentang cara yang tepat dalam mengendalikan emosi ketika sedang melakukan investasi saham.

5. Gunakan Uang Dingin

Bagi Grameds yang masih pemula dalam melakukan investasi saham, tips jago saham ini menjajdi salah satu tips yang penting dan harus Grameds ikuti. Untuk melakukan investasi pada tahap awal, Grameds harus memakai uang dingin atau uang yang memang telah dipisahkan dari keperluan harian Grameds.

Umumnya, uang dingin ini sebagai bonus serta jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Uang dingin juga kerap kali disebut sebagai dana menganggur. Adapun, alasan Grameds wajib menggunakan uang dingin adalah karena saham memiliki pergerakan yang naik turun. Sehingga, jika saham yang Grameds kelola turun, dana untuk kehidupan sehari-hari tak akan terganggu.

6. Hindari Hutang

Jangan sampai terlena untuk melakukan investasi saat modal yang Grameds miliki tak terlalu besar dan mengakalinya dengan berhutang supaya dapat bermain saham, karena saham merupakan investasi jangka panjang serta saham dibeli untuk memperoleh keuntungan maksimal di masa yang akan datang supaya keadaan finansial Grameds meningkat.

Apabila Grameds berhutang untuk melakukan investasi saham, maka hal tersebut dapat menjadi risiko yang cukup berat karena jika saham mengalami kenaikan, keuntungan saham nantinya akan digunakan untuk membayar hutang dan investasi saham menjadi sia-sia. Sedangkan jika saham mengalami penurunan, Grameds akan tombok dan harus tetap membayar hutang.

7. Pilih Saham Dengan Indeks IDX30 dan LQ45

Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) ada indeks saham yang berguna sebagai ukuran statik perubahan gerak saham yang dikelompokan dengan suatu kriteria tertentu. Bagi Grameds yang masih baru mengetahui tentang saham dan hendak bermain aman sebaiknya memilih saham di indeks IDX30 dan LQ45.

Adapun, indeks kedua saham tersebut ialah saham yang memiliki latar fundamental perusahaan yang baik serta memiliki likuiditas yang cukup tinggi. Umumnya saham di indeks tersebut juga mempunyai keunggulan yang cukup tinggi atau disebut sebagai blue chip.

Trading Saham dan Investasi Saham itu Berbeda

tips jago saham
Sumber: Pexels

Trading dan investasi merupakan metode keuangan yang dilakukan untuk menambah kekayaan dengan suatu jangka waktu dengan membeli serta menyimpan sebuah portfolio maupun kumpulan aset. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni memperoleh keuntungan, ternyata trading saham berbeda dengan investasi saham.

Pokok perbedaan mereka ialah jangka waktu; yaitu pada trading berfokus pada waktu dengan tempo yang pendek sedangkan investasi adalah transaksi jangka panjang. Hal tersebut membentuk perbedaan pada strategi, prinsip, dan tindakannya. Untuk memahami lebih lanjut, sudah ada pembahasan untuk masing-masing kegiatan finansial tersebut.

1. Investasi Saham yang Dilakukan oleh Investor

Investasi oa;ah tindakan akumulasi suatu bentuk asst dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Dengan kata lain, pada pasar saham, investasi bisa diartikan sebagai kegiatan membeli saham untuk kemudian disimpan dan nantinya dijual kembali.

Investor tak terlalu mempedulikan turunnya harga saham dengan ekspektasi bahwa harga akan naik kembali nantinya. Investor dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu investor retail (investor perorangan) dan investor institusi (perbankan, perusahaan asuransi dan lainnya). Salah satu investor yang terkenal adalah Warren Buffet.

a. Strategi

Karena memiliki jangka waktu yang panjang, investor sangat memperhatikan dengan seksama berbagai-faktor yang bisa memengaruhi saham tersebut. Mereka tidak terlalu terpengaruh dengan fluktuasi harga. Umumnya, investor akan membeli saham emiten yang sehat serta memiliki kualitas kerja yang baik dengan fundamental yang kokoh.

Mereka berfokus pembelian saham pada kesehatan perusahaan. Instrumen investasi yang kerap dipilih oleh para investor adalah jenis investasi jangka panjang seperti industri (besar dan kecil), properti, atau bisa juga berupa saham.

Selain nilai asetnya yang akan bertambah, investor juga mendapatkan keuntungan dari pembagian dividen secara berkala.

b. Prinsip

Buy and hold menjadi prinsip dasar seorang investor. Mereka biasa menyimpan investasi dengan jangka waktu yang lebih dari 1 tahun. Mereka hanya akan melepaskan sahamnya saat tujuan mereka sudah terpenuhi atau kualitas emiten mulai memburuk.

Umumnya jenis investasi yang dipilih oleh investor memiliki likuiditas yang rendah. Mereka secara umum menggunakan analisis fundamental seperti ramalan manajemen dan price-earnings ratio untuk membantu identifikasi kinerja perusahaan.

c. Risiko

Risiko yang ada pada investasi merupakan risiko partial fills dan risiko counter party. Risiko partial fills merupakan risiko yang terjadi jika aset Grameds hanya berhasil terjual sebagian. Sedangkan counter party dapat timbul saat Grameds memerlukan pihak lain untuk membeli aset saat Grameds menjualnya, pun demikian sebaliknya.

d. Analogi Investasi Pada Tanah

Seorang investor yang hendak menanam uangnya dalam pembelian tanah, akan memilih tanah yang memiliki kualitas baik dari sisi ekonomi dengan memperhatikan profil penjual tanah, sertifikat, lokasi, dan lingkungan sekitarnya.

Kemudian, investor akan membeli tanah tersebut untuk disimpain sampai ketika ia pensiun (contoh tujuan investasi: pendanaan masa pensiun).

Investor akan memanfaatkan tanah tersebut dengan cara menyewakannya untuk memperoleh pendapatan pasif berupa ongkos sewa. Seiring dengan berjalannya waktu, nilai tanah tersebut akan bertambah, dan ketika pensiun nanti tanah tersebut bisa diuangkan.

Apabila terjadi keperluan mendadak seperti biaya kesehatan dan lain sebagainya, maka investor dapat menjual tanah tersebut. Tanah tersebut tak akan dijual jika terjadi kenaikan harga 1 tahun setelah pembelian atau sebelum masa investor pensiun.

Dalam melakukan investasi forex tak bisa langsung sukses, tetapi harus melewati beberapa langkah terlebih dahulu. Untuk kamu yang mencari referensi dalam berinvestasi forex, maka bisa membaca buku Investasi Secara Benar: Mengungkap Rahasia Forex. Buku ini akan menguraikan teknik analisis dan fundamental berinvestasi Forex, yang digabung berdasarkan pengalaman di lapangan.

2. Trading Saham Yang Dilakukan Oleh Trader

Trader merupakan seseorang yang memanfaatkan perubahan harga dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Dalam bahasa dagang, istilah trading adalah perdagangan.

Jadi seorang trader akan membeli saham dengan harga yang rendah, kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Rentang waktu yang dilakukan umumbya jangka pendek, bisa per 15 menit, 30 menit, dan paling lama dengan jangka 1 minggu.

Trading ialah kegiatan yang dilakukan oleh trader dan bisa terjadi pada pasar obligasi maupun pasar saham. Trader melakukan transaksi dengan frekuensi yang jauh lebih banyak apabila dibandingkan dengan investor pada jangka waktu yang pendek.

Apabila seorang investor sudah merasa puas dengan tingkat keuntungan 15% setiap tahunnya, seorang trader bahkan mencari tingkat keuntungan tersebut tiap bulannya. Salah satu investor yang terkenal, yaitu George Soros.

a. Strategi

Trader memfokuskan strategi mereka pada sentimen serta kondisi pasar ketimbang performa emiten saham yang mereka beli. Apabila pasar saham tengah mengalami penurunan akibat situasi ekonomi global maupun politik negeri, maka seorang trader tak akan masuk pasar saham sebelum kondisinya normal kembali.

Rencana dan strategi dari seorang trader akan lebih jelas dan terarah karena mereka tak menahan posisi trading dengan waktu yang lama. Beberapa strategi ekonomi yang dipakai oleh trader adalah target profit, stop loss dan risk-reward ratio.

b. Prinsip

Prinsip dasar dari seorang trader adalah buy and sell. Mereka akan memanfaatkan fluktuasi harga untuk memperoleh keuntungan dari selisih beli jual tersebut. Mereka memakai analisis teknikal untuk mengetahui pergerakan dari harga saham. Trader akan membeli saham perusahaan yang mempunyai potensi kenaikan harga dalam jangka waktu yang singkat

c. Risiko

Sama seperti investor, trader juga terekspos pada risiko trading, yakni risiko capital loss di mana harga jual bernilai lebih rendah ketimbang harga beli, seperti risiko kebangkrutan perusahaan. Pada trader, risiko counter party akan lebih rendah, tetapi tetap saja trader tak bisa mengambil keuntungan seketika dari penurunan harga drastis (larangan atas short selling).

d. Analogi Trading Pada Tanah

Seorang trader akan membeli tanah ketika mereka mengetahui bahwa harga tanah akan segera naik maupun akan banyak pembeli tanah. Lalu, trader akan membeli tanah tanpa memperhatikan kualitas tanah, yang penting mereka memiliki tanah untuk dijual ketika harganya meningkat.

Trader akan menjual tanahnya kembali saat ada pembeli yang menawarkan harga yang sesuai dengan ekspektasi mereka. Trader akan terus melakukan transaksi jual beli tanah tersebut hingga sudah tidak ada lagi peminatnya.

Memahami perbedaan antara trader dengan investor bisa membantu kita mengetahui strategi dengan jelas. Tentunya seorang investor tak ingin menanam uangnya pada perusahaan yang tengah diterpa masalah maupun terancam kebangkrutan.

Sedangkan trader, umumnya tidak ingin membeli saham perusahaan yang memiliki struktur baik, tetapi memiliki fluktuasi yang rendah.

Mana yang Lebih Sesuai untuk Saya: Investasi Saham atau Trading Saham?

tips jago saham
Sumber: Pexels

Umumnya orang akan bertanya, mana yang lebih menguntungkan trading saham atau investasi saham? Sayangnya, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang kurang tepat. Seharusnya pertanyaan yang diajukan adalah: mana yang lebih sesuai untuk saya, trading saham atau investasi saham?

Keduanya memiliki potensi keuntungan dan kerugian. Sebelum Grameds melakukan trading maupun investasi saham, pastikan Grameds sudah belajar dengan baik terlebih dahulu.

Apabila Grameds memiliki orientasi dengan hasil jangka pendek (sekaligus dijadikan mata pencaharian utama), Grameds lebih cocok melakuakan trading saham dengan mempelajari teknik-teknik analisis teknikal (technical analysis). Sedangkan, jika Grameds berorientasi pada hasil dengan jangka panjang, Grameds lebih cocok melakukan investasi saham dengan memelajari berbagai teknik analisis fundamental.

Untuk memulai investasi saham, bisa dilakukan dengan membaca atau mendengarkan cerita dari seseorang yang sudah sukses dalam investasi saham. Untuk kamu yang ingin tertarik untuk berinvestasi saham, maka bisa membaca buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia bisa dijadikan referensi agar semakin yakin investasi saham.

Penulisan dalam buku ini seperti sebuah cerita yang mengalir begitu saja. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah dalam memahami isi dari buku ini. Dapatkan segera buku ini dengan klik gambar buku di bawah ini.

 

Itulah pembahasan kita tentang tips jago saham. Nah, setelah membaca artikel ini sampai selesai, apakah kamu jadi tertarik untuk melakukan investasi saham?

Jika ingin mencari buku tentang investasi saham, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rujukan:

Baca juga:

 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rosyda N F

Bicara tentang ekonomi tak akan ada habisnya dan selalu mengikuti perkembangan zaman.