in

Review Buku Rahasia Di Pulau Kirrin

Lima sekawan merupakan seri buku anak-anak yang ditulis oleh Enid Blyton. Seri buku anak-anak tersebut diterbitkan pertama kali pada tahun 1942 di Inggris. Sejak saat itu, kisah dalam seri ini selalu menjadi sajian menarik yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak atau pun kalangan muda. Bahkan hingga saat ini.

Buku Rahasia di Pulau Kirrin ini menjadi buku keenam dalam seri Lima Sekawan. Dalam versi terjemahan bahasa Indonesia, Buku Rahasia di Pulau Kirrin diterjemahkan oleh Agus Setiadi dan diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2018. Dengan jumlah halaman sebanyak 232 halaman, buku ini cocok untuk anak- anak karena tidak terlalu pendek atau panjang.

Buku ini akan mengisahkan mengenai empat anak bernama Julian, Dick, Anne, dan Georgina serta anjing kesayangannya, Timmy. Kisahnya begitu menyenangkan untuk dibaca.

Sebelum kamu membeli bukunya dan menyelami ceritanya lebih dalam, di bawah ini akan dibahas mengenai buku Rahasia di Pulau Kirrin. Mulai dari sinopsis, profil penulis, hingga kelebihan dan kekurangan buku ini. Selamat membaca!

 

Sinopsis Buku Rahasia Di Pulau Kirrin

Julian, Dick, Anne, menghabiskan liburan musim panas di rumah paman Quentin dan Bibi Fanny serta George di Pondok Kirrin, sebuah desa kecil di dekat laut. George sebenarnya adalah anak perempuan yang memiliki sifat seperti seorang anak laki-laki, nama aslinya adalah Georgina, tapi ia lebih nyaman dipanggil sebagai George, ia memiliki seorang anjing bernama Timmy.

Di dekat desa ini, terdapat sebuah pulau misterius bernama Pulau Kirrin, yang sebenarnya milik keluarga George. Ia pun sangat bangga akan hal itu. Paman Quentin ada di sana untuk melakukan beberapa eksperimen. George tentu saja sangat marah karena ayahnya menggunakan pulaunya, dan telah membangun menara plastik di tengahnya. Ketika mereka berlima sedang bermain-main di tambang tua, Timmy menemukan awal dari sebuah terowongan rahasia.

Sama seperti George, Paman Quentin sang ayahnya pun tidak suka jika ada yang mengganggu saat melakukan penelitian. Dia melarang siapapun datang ke pulau bahkan juga Lima Sekawan! Tapi ada orang yang mengawasi setiap gerak-geriknya! Paman Quentin pun menceritakan hal itu kepada Bibi Fanny, dan meminta George meninggalkan Timmy untuk menjaganya.

George setuju, selama Paman Quentin memberi sinyal pada jam 10 pagi dan 10 malam, dia juga akan membawa Timmy ke puncak menara. Setiap hari pukul 10 George pergi ke pondok Penjaga Pantai untuk melihat melalui teleskopnya sehingga dia bisa melihat Timmy sekilas.

Suatu hari dia tidak ada di sana, dan dia mulai khawatir, jadi malam itu dia menyelinap keluar dari Kirrin Cottage dan berbaris ke pulau untuk menyelidiki. Dia menemukan pintu masuk lain ke ruang bawah tanah, dan turun untuk mencari ayahnya. Dia menemukannya sebagai tahanan dua pria yang ingin mencuri eksperimennya, dan telah mengurung Timmy di sebuah gua kecil. George, ayahnya, dan Timmy kemudian harus melarikan diri dari pulau itu sebelum meledak.

 

Profil Penulis Buku Rahasia Di Pulau Kirrin

Penulis buku ini adalah Enid Mary Blyton (1897-1968), seorang penulis asal Inggris yang sudah banyak menulis buku anak-anak. Semua karangannya tampil sebagai buku best seller dan diminati oleh banyak pembaca di seluruh dunia. Dengan prestasi itu, ia kemudian dianggap sebagai salah satu penulis paling sukses dan produktif sepanjang masa, terutama dalam bidang sastra anak-anak. Seluruh bukunya kini sudah terjual lebih dari 600 juta eksemplar dan sudah diterbitkan dalam 90 bahasa.

Pada Juni 2019 ia memegang posisi ke-empat untuk penulis yang paling banyak diterjemahkan. Tidak hanya buku anak-anak ia juga menulis berbagai topik, seperti: pendidikan, sejarah alam, dan fantasi. Selain itu, ia juga meramu kisah terkait misteri dan narasi alkitabiah.

Bukunya yang paling diingat adalah Noddy, Famous Five, dan Secret Seven; juga The Five Find-Outers, Malory Towers, serta karya lainnya seperti St. Clare’s, The Naughtiest Girl, dan The Faraway Tree.

Buku pertamanya adalah Child Whispers, buku kumpulan puisi setebal 24 halaman yang terbit pada tahun 1922. Disusul dengan kesuksesannya melalui novel Adventure of the Wishing Chair (1937) dan The Enchanted wood (1939). Sumber tulisan atau karya yang ia buat, kerap kali muncul dari pikiran bawah sadarnya. Ia mengetik saat peristiwanya terjadi di depannya. Kecepatan menulisnya yang bisa mencapai 50 buku dalam satu tahun, ini membuatnya terterpa rumor bahwa ia menggunakan penulis bayangan dan ia sangat membantah akan hal itu.

Dimulai pada tahun 1950, bukunya menjadi sangat kontroversial di antara para kritikus sastra, guru, dan orang tua. Alasannya, lantaran bukunya dianggap tidak begitu menantang, terutama seri Noddy.

Beberapa perpustakaan dan sekolah bahkan melarang karya-karyanya, dan dari tahun 1930-an hingga tahun 1950-an, BBC menolak untuk menyiarkan cerita-ceritanya karena kurangnya nilai sastra yang mereka rasakan.

Buku-bukunya dikritik karena dianggap elitis, seksis, rasis, xenofobik, dan bertentangan dengan lingkungan yang lebih progresif yang muncul di Inggris pasca-Perang Dunia II. Meski begitu, versi terbaru dari buku-bukunya terus populer sejak kematiannya pada tahun 1968.

Jika kamu tertarik dengan tulisan Enid Blyton dan ingin mengetahui lebih banyak buku seri yang ia tulis, maka kamu bisa selengkapnya melalui website pribadinya https://www.enidblytonsociety.co.uk.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Rahasia Di Pulau Kirrin

Pros & Cons

Pros
  • Menggambarkan petualangan yang imajinatif
  • Atmosfer misteri dan teka-teki yang menegangkan
  • Penggambarannya detail dan mudah dibayangkan
  • Penulisan sederhana, dengan bahasa yang mudah dipahami
  • Terdapat ilustrasi gambar hitam-putih yang menarik
  • Masih relevan dan banyak digemari, meski ceritanya sudah berusia 78 tahun
Cons
  • Pendalaman karakter yang kurang, jika dibandingkan dengan buku sebelumnya

 

Kelebihan Buku Rahasia Di Pulau Kirrin

Daya tarik buku lima sekawan ini adalah penulis berhasil menggambarkan petualangan anak-anak dengan cara yang imajinatif, tanpa menghilangkan unsur menegangkan. Buku ini memiliki tema yang bagus untuk dibaca anak-anak, mulai dari persahabatan, keberanian, serta solidaritas yang kuat. Mereka semua memiliki kepribadian yang berbeda. Namun, untuk mencapai tujuannya, mampu saling bekerjasama dan melengkapi satu sama lain.

Tema keluarga dapat dilihat melalui hubungan George dan ayahnya. Meski keduanya digambarkan sering berselisih, tapi dengan adanya komunikasi dan pengertian dalam keluarga, masalah mereka dapat terselesaikan.

Dalam buku ini, Blyton berhasil menciptakan atmosfer yang menegangkan dan penuh misteri. Pembaca seperti diajak masuk ke dalam setiap rumitnya teka-teki yang dihadirkan. Tidak hanya suasananya yang berhasil dibangun dengan baik, tapi detail cerita mengenai setiap tempatnya juga digambarkan dengan presisi, mulai dari lokasi seperti: jurang, pondok kirrin atau bahkan kastel. Gambaran yang membuat setiap latarnya, jadi lebih mudah dibayangkan.

Dengan gaya penulisan yang sederhana, setiap kalimat yang dihadirkan tampak seperti sebuah narasi yang mengalir. Terlebih, dengan tambahan ilustrasi hitam-putih yang mampu membangkitkan imajinasi dan menambah perhatian anak-anak. Tampil solid dengan alur yang cepat dan penuh aksi, kisah ini juga membuat kamu jadi senantiasa penasaran dan sulit berhenti membuka lembar demi lembar dalam ceritanya. Selain itu, versi terjemahan Bahasa Indonesianya juga tersaji dengan gaya yang luwes dan tidak kaku, sehingga sangat mudah untuk dipahami anak-anak.

Untuk ceritanya sendiri, jika kita lihat dari awal buku ini terbit—tahun 1947—berarti cerita ini sudah ada sejak 78 tahun lamanya. Meski begitu, gubahan aksi dalam kisahnya masih relevan dan tetap banyak dibaca oleh anak-anak di dunia modern saat ini.

Buku ini masih memiliki cerita yang ringan dan tidak mengandung unsur yang dilarang sehingga ceritanya tetap bisa mengikuti perkembangan zaman. Ada banyak hal dan pembelajaran yang bisa diambil melalui buku ini, seperti mengajarkan anak-anak untuk bisa menghargai satu sama lain dan bekerja sama, menjalin hubungan yang baik dengan keluarga dan menjadi pemberani.

 

Kekurangan Buku Rahasia Di Pulau Kirrin

Kekurangan buku ini dapat dilihat dari penulisan karakternya yang sangat berbeda dari cerita-cerita sebelumnya. Pendalaman karakter pada buku ini terasa kurang mendalam. Faktor ini juga membuat pembaca cukup geram.

Contohnya adalah ketika George—yang pandai menyimpan rahasia—diceritakan dengan mudahnya memberikan informasi penting kepada orang yang baru ia kenal. Namun bagi kamu, yang baru pertama kali membaca karya Enid Blyton, hal ini tidak terlalu berpengaruh.

Nah Grameds, Buku Lima Sekawan: Rahasia di Pulau Kirrin ini adalah novel yang menarik dan menghibur. Ini adalah buku yang menyenangkan untuk dibaca. Terlebih, buat anak-anak yang menyukai petualangan dan misteri. Kekuatan dari buku ini membuat ceritanya tetap relevan dan disukai oleh generasi pembaca muda hingga saat ini.

 

Penutup

Sekian tadi merupakan ulasan singkat mengenai buku Rahasia di Pulau Kirrin karya Enid Blyton. Buku ini tampil sebagai judul keenam dari seri Lima Sekawan. Buku ini ditulis oleh penulis legendaris untuk sastra anak, sehingga kamu tidak perlu ragu lagi menjadikan buku ini sebagai bacaan untuk anak-anak. Selain itu, buku ini cocok untuk anak-anak yang menyukai petualangan, misteri, dan persahabatan.

Jika Grameds tertarik membaca buku Rahasia di Pulau Kirrin karya Enid Blyton, kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa mendukung perkembangan wawasan Grameds agar #SiapNaikLevel

Bukan hanya itu, Gramedia juga selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

 

Rekomendasi Buku Terkait

1. Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib

Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib

Siapa ya yang tinggal di bangunan aneh dekat pondok tempat Lima Sekawan berlibur? Penjaga pondok mengatakan tidak ada seorang pun di sana, tetapi Lima Sekawan pernah melihat seraut wajah memandang ke luar dari jendelanya.

Buku Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib karya Enid Blyton merupakan buku karangan fiksi paling terkenal.

Buku ini terbit pertama kali tahun 1942 di Inggris dengan seri pertamanya yaitu Five on a Treasure Island atau Lima Sekawan di Pulau Harta Karun. Buku ini menjadi cerita anak-anak yang populer di berbagai negara. Buku ini juga sudah diadaptasi ke dalam serial hiburan televisi di Inggris.

Lima Sekawan adalah kelompok detektif cilik yang beranggotakan lima orang, yaitu Julian, Dick, Anne, George, dan anjing mereka yang bernama Timmy. Mereka berlima selalu terlibat ke dalam kasus-kasus menarik dan misterius. Lima sekawan melakukan petualangan memecahkan teka-teki untuk mencari harta karun tersembunyi.

Buku Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib akan bercerita mengenai Julian, Dick, George, Anne, dan Timmy pergi menyelidiki bangunan aneh yang berada di dekat pondok, mereka yakin seseorang pasti tinggal di sana. Semua lokasi di buku ini hanya karangan fiksi untuk memanjakan pembaca. Adapun tiga judul lain dari seri Lima Sekawan yang dapat Anda baca, yaitu Karang Setan, Memperjuangkan Harta Finniston, dan Ke Bukit Billycock.

 

2. Lima Sekawan: Dalam Lorong Pencoleng

Lima Sekawan: Dalam Lorong Pencoleng

Kali ini Lima Sekawan yakin di daerah pesisir Cornwall yang sepi tak akan ada petualangan. Tapi, ketika suatu malam mereka melihat sinar memancar dari sebuah menara tua, mereka jadi bertanya-tanya. Betulkah di zaman sekarang ini masih ada pencoleng yang merampok kapal-kapal yang lewat dengan menyalakan suar palsu? Akankah besok mereka menemukan kapal yang pecah berkeping-keping karena dijebak oleh para pencoleng itu?

 

3. Lima Sekawan: Rahasia Harta Karun

Lima Sekawan: Rahasia Harta Karun

Kenapa seorang narapidana yang lari dari penjara mengirim pesan rahasia kepada Dick? Apakah makna pesan pada kertas yang dilemparkannya itu? Polisi tak mau tahu sebab itu, Lima Sekawan memutuskan untuk memecahkan misteri ini sendiri….

Apakah mereka berlima dapat memecahkan makna pesan tersebut? Ikuti terus kisah keseruan lima sekawan!

 

Penulis: Devina