kembali ke batavia – Grameds, pernahkah kamu membayangkan seperti apa rasanya jatuh cinta di dua masa yang berbeda?
Kembali ke Batavia karya Gigrey hadir membawa kisah cinta yang tak hanya manis, tetapi juga menembus batas waktu. Buku ini adalah sekuel dari Surat untuk Jenaka, dan kembali mempertemukan dua tokoh utama—Pram dan Jenaka—dalam petualangan lintas zaman yang penuh emosi, misteri, dan kejutan.
Namun ini bukan sekadar kisah romansa biasa, Grameds. Di balik perasaan yang menggelora, ada konflik sejarah, dilema keluarga, dan misi penyelamatan dari masa lalu yang menanti untuk dipecahkan.
Gigrey mengajak kita menyusuri kembali Batavia tahun 1930 dengan deskripsi yang detail dan atmosfer yang hidup, sambil tetap menyisipkan humor, hangatnya interaksi keluarga, dan ketegangan khas cerita-cerita time traveller.
Yuk, Grameds, simak ulasan lengkap Kembali ke Batavia di bawah ini, untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangannya, serta mengapa novel ini layak masuk daftar bacaan wajib kamu selanjutnya!
Table of Contents
Sinopsis Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2
Setelah petualangan lintas waktunya yang pertama, Jenaka akhirnya meraih mimpinya menjadi pengacara dan mulai menata hidup baru di Belanda. Masa lalu perlahan ia kubur, terutama setelah membaca surat-surat menyentuh dari Cantika, sahabat lama yang tak tergantikan. Namun, hidupnya kembali berubah saat Pram — sosok yang selama ini terjebak di masa lalu — tiba-tiba muncul di hadapannya.
Berkat teknologi baru ciptaan Jati, Pram berhasil menembus dimensi waktu dan menyusul Jenaka ke masa depan. Kehadirannya disambut hangat oleh keluarga Jenaka, dan perlahan, hubungan mereka pun kembali terjalin. Tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama. Sebuah surat misterius datang, memohon bantuan untuk kembali ke masa lalu.
Jenaka, yang diam-diam merindukan petualangan, tak bisa menolak panggilan itu. Kali ini, ia punya misi berbeda: membawa Cantika dan Jati ke masa depan. Tapi melawan waktu bukan perkara mudah. Apakah cinta, harapan, dan teknologi cukup kuat untuk menembus batas dan mengubah takdir? Sebuah kisah tentang pilihan, pertemuan lintas zaman, dan mimpi yang tak pernah padam.
Tentang Penulis Buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2
Gigrey adalah penulis muda berbakat yang dikenal lewat karya-karyanya yang memadukan romansa, sejarah, dan elemen fantasi dengan narasi yang mengalir dan emosional. Namanya mulai mencuri perhatian lewat novel Surat untuk Jenaka, yang kemudian dilanjutkan dengan sekuelnya Kembali ke Batavia, yang berhasil menghadirkan kisah cinta lintas waktu dengan latar Batavia tahun 1930.
Tak hanya aktif menulis novel, Gigrey juga kerap membagikan tulisan-tulisan singkat, kutipan inspiratif, dan kabar seputar dunia kepenulisannya melalui akun Instagram pribadinya: @gisellerahman. Melalui platform tersebut, ia menjalin kedekatan dengan para pembaca dan komunitas literasi, sekaligus menjadi ruang berbagi karya yang menginspirasi.
Beberapa judul karya Gigrey yang telah terbit meliputi:
- Surat untuk Jenaka
- Kembali ke Batavia
- Mada
- Surat dari Pram
- Mahajana
- Bagaimana, Pak?
Bagi Grameds yang menyukai kisah penuh emosi, dengan karakter yang kuat dan latar yang kaya, karya-karya Gigrey sangat layak untuk dijadikan teman baca.
Lanjutan dari Buku Surat untuk Jenaka
Kembali ke Batavia adalah lanjutan langsung dari buku Surat untuk Jenaka yang terbit tahun lalu. Grameds, sebelum kamu membaca Kembali Ke Batavia, sebaiknya kamu membaca Surat Untuk Jenaka terlebih dahulu agar memahami latar belakang dan dinamika karakter utamanya.
Sekuel ini membawa pembaca ke kisah baru yang lebih menegangkan, dengan nuansa sejarah dan petualangan yang semakin kuat, namun tetap mempertahankan sentuhan romansa yang ada di buku terdahulunya.
Pram Kembali dari Masa Lalu
Cerita dibuka dengan kembalinya Pram ke masa depan setelah tujuh tahun berpisah dari Jenaka. Ia melakukan perjalanan waktu menggunakan mesin waktu ciptaan Jati. Adegan ini menjadi momen emosional yang sarat kerinduan.
Pram dibantu oleh Hidjo, sosok baru yang membantunya memahami dunia modern yang asing baginya—membuat banyak adegan adaptasi yang lucu dan menyentuh.
Hubungan Pram dan Jenaka yang Semakin Dekat
Setelah pertemuan kembali, hubungan Pram dan Jenaka pun berkembang ke arah yang lebih serius. Mereka tidak hanya memulihkan kedekatan lama, tapi juga melangkah lebih jauh dengan saling mengenalkan diri ke keluarga besar Jenaka.
Momen ini memperlihatkan sisi romantis dan hangat Pram yang semakin mencuri hati pembaca.
Dinamika Keluarga yang Lucu dan Menegangkan
Kehadiran Pram di tengah keluarga Jenaka menciptakan interaksi yang menarik. Meski sebagian anggota keluarga menyambut dengan hangat, tokoh Jetis (kakak Jenaka) dan sang ayah menunjukkan kecurigaan terhadap Pram.
Ini melahirkan situasi-situasi kocak dan menegangkan, yang membuat cerita semakin hidup dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Surat Misterius dari Tahun 1930
Konflik utama muncul saat Jenaka dan Pram menerima surat misterius dari masa lalu, tepatnya tahun 1930, yang meminta mereka menyelamatkan para perempuan dalam bahaya. Surat ini keluar dari lemari tua milik Cantika, membawa teka-teki yang memicu petualangan lintas waktu baru.
Identitas pengirim dan isi surat menimbulkan tanda tanya besar di sepanjang cerita.
Kembalinya ke Batavia dan Atmosfer Sejarah
Petualangan membawa mereka kembali ke Batavia tahun 1930, sebuah era penuh konflik dan nuansa kolonial. Gigrey dengan cermat menggambarkan suasana zaman itu dengan detail yang memukau.
Elemen sejarah disisipkan secara halus tanpa terasa menggurui, menjadikan pembaca ikut larut dalam kehidupan masa lalu yang menyentuh.
Gaya Bahasa yang Rapi
Gaya penulisan Gigrey tetap menjadi daya tarik utama. Dengan narasi yang rapi, dialog yang hidup, dan deskripsi yang imajinatif, pembaca dibuat nyaman mengikuti alur cerita, baik di masa kini maupun masa lalu.
Alurnya tidak membingungkan, dan penyampaian konfliknya terasa pas, Grameds.
Munculnya Karakter Baru
Di sampul novel muncul tokoh baru yang belum jelas perannya. Pembaca dibuat penasaran tentang siapa dia dan bagaimana pengaruhnya terhadap konflik utama. Hal ini menambah daya tarik sekaligus menambah misteri dalam cerita, lho.
Kelebihan dan Kekurangan Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2
Berikut adalah kekurangan dan kelebihan dari buku Kembali Ke Batavia: Surat Untuk Jenaka 2 karya Gigrey yang perlu Grameds ketahui.
Kelebihan Buku Kembali Ke Batavia
1. Chemistry tokoh utama yang kuat dan menyentuh:
- Hubungan antara Pram dan Jenaka terasa alami dan emosional.
- Romansa berkembang perlahan, realistis, dan tidak berlebihan.
- Dinamika hubungan mereka dipenuhi momen manis, hangat, dan penuh kerinduan.
2. Perpaduan genre yang rapi dan menarik:
- Menggabungkan unsur romansa, fantasi (perjalanan waktu), dan sejarah secara harmonis.
- Memberikan pengalaman membaca yang kaya dan tidak monoton.
- Cocok untuk pembaca yang menyukai cerita dengan banyak lapisan genre.
3. Gaya penulisan yang nyaman dan hidup:
- Narasi ringan dan mengalir, dengan dialog yang natural.
- Deskripsi latar dan emosi tepat sasaran, membuat pembaca betah.
- Percakapan antar tokoh terasa segar, terutama interaksi Pram dengan keluarga Jenaka yang sering memunculkan humor.
4. Latar sejarah yang kuat dan edukatif:
- Batavia era 1930-an digambarkan dengan detail dan atmosfer yang hidup.
- Informasi sejarah disajikan secara halus, tidak terasa menggurui.
- Memberi nuansa edukatif yang menarik bagi pencinta sejarah.
5. Keseimbangan emosi dalam cerita:
- Tidak hanya fokus pada konflik dan romansa, tetapi juga menghadirkan humor dan kehangatan keluarga.
- Adegan lucu dan canggung memperkaya cerita serta memberi jeda emosional yang menyegarkan.
Kekurangan Buku Kembali Ke Batavia
1. Merupakan kelanjutan dari Surat untuk Jenaka:
- Pembaca yang belum membaca buku pertama mungkin akan kesulitan memahami hubungan antar tokoh, latar konflik, dan detail emosional
- Beberapa bagian terasa menggantung tanpa konteks dari cerita sebelumnya.
2. Beberapa misteri dan alur belum terjawab sepenuhnya:
- Cerita menyimpan rahasia yang belum diungkap, meninggalkan rasa penasaran bagi pembaca yang mengharapkan penyelesaian tuntas.
3. Tempo cerita melambat di bagian tengah:
- Fokus pada adaptasi Pram di masa kini mengurangi ketegangan utama.
- Bagian ini terasa agak datar bagi pembaca yang mengharapkan aksi atau konflik terus-menerus.
4. Adanya beberapa kesalahan ketik (typo):
- Meskipun tidak terlalu mengganggu alur, typo dapat mempengaruhi kenyamanan membaca terutama bagi pembaca yang teliti.
5. Meski ada kekurangan, novel ini tetap kuat secara tema dan emosional:
- Kisah cinta unik dengan latar sejarah dan petualangan yang menarik pembaca untuk terus mengikuti cerita.
Kesimpulan
Kembali ke Batavia adalah novel yang memadukan romansa, sejarah, dan fiksi waktu secara seimbang, dengan narasi yang emosional dan karakter yang kuat. Kisah cinta Pram dan Jenaka bukan hanya menyentuh, tetapi juga penuh makna, dibalut dalam misi dan konflik yang membawa pembaca menjelajahi dua zaman berbeda.
Dengan gaya penulisan yang mengalir, suasana Batavia tempo dulu yang hidup, dan dinamika keluarga yang hangat, novel ini menawarkan pengalaman membaca yang lengkap—ada haru, tawa, tegang, dan rasa penasaran yang terus tumbuh di setiap babnya.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh Grameds yang menyukai kisah romansa penuh emosi, petualangan lintas waktu, dan latar sejarah yang kaya. Cocok juga bagi kamu yang ingin larut dalam cerita yang bukan hanya menghibur, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam tentang cinta, keberanian, dan pilihan hidup.
Rekomendasi Buku Terkait
Berikut rekomendasi buku-buku karya Gigrey yang bisa kamu baca setelah menyelesaikan Kembali Ke Batavia.
1. Surat untuk Jenaka
Jenaka, mahasiswi hukum yang apatis, tak pernah menyangka warisan gelang berlian dari nenek buyutnya akan mengubah hidupnya. Ketika ia tak sengaja menemukan mesin waktu rahasia, Jenaka terhempas ke tahun 1923, era di mana nenek buyutnya masih muda dan terjerat dalam sebuah pertunangan yang mencurigakan.
Namun, takdir berkata lain. Raden Panji Aryadiningrat, tunangan sang nenek, ditemukan tewas terbunuh. Lebih mengejutkan lagi, nenek buyutnya, Raden Ajeng Cantika, menjadi tersangka utama! Bersama Pramoedya, jaksa muda, dan Jati, si penyintas perjalanan waktu, Jenaka bertekad mengungkap konspirasi di balik pembunuhan ini.
Akankah ia berhasil membuktikan. ketidakbersalahan Cantika? Atau justru, ia terjebak selamanya di masa lalu, terpisah dari kehidupannya di masa depan? Satu hal yang pasti: kebenaran yang ia temukan akan mengubah Sejarah keluarganya, selamanya.
2. Surat dari Pram
Jadi, Nona Jenaka yang saya rindukan, jika masa depan terasa berat, rumah saya akan selalu siap menjadi tempat Nona Jenaka berpulang. Satu tahun lagi? Sepuluh tahun lagi? Seratus tahun lagi? Saya akan selalu setia menunggu di tempat ini. Di kursi kayu memandang lemari untuk bercahaya.
Seorang perempuan muda menatap lukisan leluhurnya. Di sampingnya sebuah buku bersampul merah tergeletak di atas penutup piano. Buku itu berkisahkan tentang sebuah penantian dan kebahagiaan seseorang, Melalui kumpulan surat-surat itu, perempuan itu tahu bahwa akhir bahagia akan selalu ada.
Dan buku itu adalah kumpulan surat-surat tak terkirim oleh Pramoedya Bagoes Biroe kepada sang dewi, Jenaka Aryadiningrat.
3. Mada (New Look)
Dimulai dari pertemuan tak sengaja di perpustakaan, Gendhis tiba-tiba tertarik ke masa lalu pada zaman kerajaan Majapahit. Sejauh apa pun Gendhis berlari, Gendhis tetap masuk ke dalam dunia yang terasa aneh baginya. Majapahit, Gajah Mada, Hayam Wuruk, nama-nama tersebut terus berputar di pikiran dan penglihatannya. Hingga akhirnya, ia jatuh cinta dengan Gajah Mada. Mereka pun melalui banyak hal di luar kendali mereka. “Malam ini sangat indah, Kangmas?” “Gendhisku jauh lebih indah”
Gendhis merupakan seorang jurnalis yang sering mendapat penglihatan tentang wanita yang mirip dirinya. Saat Gendhis kembali ke kota kelahirannya yaitu Yogyakarta banyak kejadian-kejadian aneh yang membuat Gendhis semakin sering mendapat penglihatan akan sosok wanita tersebut. Puncaknya saat ia terseret ombak Parangtritis dan tiba-tiba terbangun di jaman Majapahit. Gendhis dirawat oleh Empu Gading dan Nyai Dedhes yang menganggap bahwa Gendhis adalah anak kiriman Sang Hyang Wedi karena pasangan tersebut belum juga dikaruniai keturunan.
Lama kelamaan Gendhis mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan Majapahit. la membantu Empu Gading dan Nyai Dedhes yang merupakan tabib kerajaan untuk meracik obat. Gendhis juga banyak menerapkan ilmu yang ia punya dari masa depan untuk diterapkan.
4. Mahajana
Terbangun dan melanjutkan hidup sebagai remaja kembali. Hayam Wuruk, raja dari Kerajaan Majapahit, hidup dengan beban masa lalu yang tak kunjung terlepas. Waktu terus bergulir, hingga suatu saat, kesempatan kedua itu hadir. Sosok yang membuatnya sadar jika dirinya terlambat untuk mencintai itu pun hadir. Meskipun dalam wujud lain, tetapi Hayam percaya jika Sachiandra Dewi adalah wujud dari Sri Sudewi, kekasihnya pada era Majapahit.
Hadirnya gadis itu kembali membuat Hayam Wuruk belajar dari masa lalu untuk memperbaiki kesalahannya pada kesempatan kedua yang diberikan.
“Kesempatan kedua juga menjadi kesempatan terakhirku untuk mengatakan kata cinta yang tak pernah terucap sebelumnya.”
5. Bagaimana, Pak?
Ayasha itu tipikal cewek pada umumnya yang suka lupa diri kalau ada cogan lewat. Dia juga tipe cewek yang bakal meleleh kalau ketemu cowok mapan, pintar, dan pastinya berwibawa.
Sialnya, semua hal tersebut ada pada dosennya, Gemintang Prambudi. Pak Gemintang alias Pak Gemi, dosen mata kuliah Ekonomi Industri, yang mampu membuat Ayas dilema antara ingin menjadi strong independent woman ataukah menjadi cewek bucin yang setiap apa pun yang diperbuat oleh Pak Gemi membuatnya terpana seketika dan minta dihalalin saat itu juga.
“Kamu Ayasha, bukan?”
“Iya, Pak. Saya Ayas, asdos Bapak dulu.”
“Makin cantik.”
“Eh, bagaimana, Pak?”
- 101 Fabel Nusantara
- Akasha: Record of Ragnarok
- Ayah, Berjuang Sendiri Itu, Capek!
- Barangkali Kita Memang Perlu Hari Patah Hati
- Brisingr
- Damn I Love Risol
- Eldest
- Ensiklopedia Fakta Seru
- Fourth Wing
- Hi Berlin
- Himam
- Hiu Sang Predator
- Hold Me, Never Let Go
- I Got a Cheat Skill in Another World and Became Unrivaled in the Real World, Too
- Kembali ke Batavia
- Kost Pak Raden
- Kost Pak Raden
- Lima Sekawan: Melacak Jejak Rahasia
- Lima Sekawan: Rahasia di Pulau Kirrin
- Malam Sunyi Hercule Poirot
- Moriarty The Patriot
- Rinduku Sederas Hujan Sore Itu
- Ronggeng Dukuh Paruk
- The School of Life: An Emotional Education
- The Book Censor's Library
- The Tale of Dororo and Hyakkimaru
- The Otherwhere Post