in

Pengertian Globe dan Harganya di E-Commerce

Pixabay.com

Pengertian Globe Dan Harganya – Meskipun penjelajahan luar angkasa telah dilakukan oleh para ilmuwan di berbagai belahan dunia, manusia tetap masih pada kesimpulan yang sama bahwa tak ada planet yang bisa ditinggali selain bumi sampai saat ini. Fakta ini telah membawa umat manusia pada berbagai eksperimen dan ekspedisi untuk mengenal bumi—satu-satunya tempat tinggal makhluk hidup—dengan lebih baik.

Setelah melakukan berbagai studi tentang bumi, manusia menyadari perlunya membuat tiruan atau replika yang menyerupai bumi. Ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai rupa bumi, letak dan data geografis suatu wilayah sesuai dengan bentuk asli bumi. Pemikiran tersebut menghasilkan terobosan—terutama dalam ilmu geografi—lewat terciptanya globe. Globe telah membantu manusia memahami figur dan informasi tentang bumi. Tidak hanya mencantumkan informasi tentang bumi, globe juga memuat data lengkap mengenai letak geografis negara-negara di dunia.

Kehadiran globe memudahkan orang awam—yang tidak mempelajari ilmu tentang bumi—dalam memahami bumi. Orang yang melihat globe menerima pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana wujud bumi sesungguhnya. Globe juga dijadikan sebagai model dalam pembelajaran ilmu geografi di sekolah sehingga membantu siswa menginterpretasikan bumi dengan lebih baik.

Berikut penjelasan mengenai globe.

Pengertian Globe

Merujuk buku Cakrawala Geografi 1, kita bisa memahami pengertian globe sebagai tiruan bola bumi yang diperkecil dan menggambarkan bentuk bumi yang sebenarnya. Sementara itu dalam buku Perencanaan Pembelajaran untuk Kejuruan, globe diartikan sebagai benda tiruan dari bentuk bumi yang diperkecil. Kata globe sendiri berasal dari kata Latin “globus”, yang berarti “bola”.

Pada dasarnya, globe merupakan sebuah replika bumi. Sebuah globe tidak hanya menunjukkan wujud bumi yang bulat, tapi juga memuat informasi lengkap geografis bumi. Globe menampilkan keterangan mengenai permukaan bumi, termasuk data terkait lingkungan seperti aliran sungai, daratan, bahkan langit.

Tidak berbeda dengan peta, pengertian globe juga mencantumkan jari-jari garis astronomis: garis lintang dan garis bujur. Dengan kata lain, globe juga dapat disebut cara mendokumentasikan medan bumi.

Untuk mendapatkan penggambaran yang sesungguhnya tentang bumi, sebuah globe biasanya diposisikan dengan kemiringan 66 derajat terhadap ekliptika. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan posisi bumi sebenarnya pada bidang lintasan orbit. Lazimnya globe tidak diletakkan secara statis, tapi dapat bergerak untuk merepresentasikan aktivitas perputaran bumi yang dikenal dengan rotasi dan revolusi.

Flat earth vs globe earth : telaah kritis atas teori bumi bulat dan datar perspektif filsafat ilmu dan sains

Jenis Globe

Ada dua jenis globe yang kita kenal hingga saat ini yaitu globe terestrial dan globe celestial.

1. Globe Terestrial

Globe terestrial atau disebut juga globe bumi adalah jenis globe yang pada umumnya kita kenal dan jumpai di pasaran. Globe terestrial adalah tiruan bumi yang merinci fitur geografis bumi termasuk menampilkan informasi topografi atau batimetri seperti daratan dan perairan. Lebih jauh lagi, globe terestrial memuat relief gunung dan bentang alam besar lainnya.

Sebagian besar globe terestrial modern juga dicetak dengan paralel dan meridian yang memungkinkan kita mengetahui perkiraan koordinat lokasi tertentu. Globe terestrial juga sering disebut sebagai globe peta dunia karena menunjukkan letak negara dan kota-kota besar serta jaringan garis lintang dan bujur.

Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!

2. Globe Celestial

Globe celestial atau dikenal juga dengan globe langit memiliki muatan informasi yang berbeda dengan globe terestrial. Globe celestial menunjukkan posisi objek astronomi yang meliputi letak bintang-bintang di langit atau rasi.

Meskipun memuat objek astronomi penting, globe celestial tidak menampilkan matahari, bulan, dan planet-planet. Hal ini dikarenakan posisi ketiga objek tersebut dinamis atau bervariasi relatif terhadap bintang-bintang. Namun, bidang ekliptika atau lintasan di mana matahari bergerak tetap ditunjukkan.

Globe celestial menggunakan bumi sebagai pusat imajiner alam semesta untuk memetakan bintang-bintang. Dalam bentuknya yang paling umum, globe celestial membuat ilusi seolah-olah orang yang melihatnya sedang melihat ke bawah ke langit.

Sejarah Globe

Globe tertua yang ditemukan masih bertahan sampai sekarang ini dibuat oleh seorang navigator dan ahli geografi asal Jerman bernama Martin Behaim pada tahun 1492. Sebelum membuat globe yang kini disebut Erdapfel itu, Behaim harus melakukan perjalanan ekstensif dan mengkombinasikannya dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Globe dipercaya sudah ditemukan atau dibuat oleh manusia jauh lebih lama dari globe milik Behaim. Namun, Erdapfel dianggap sebagai sebuah terobosan bagi perkembangan globe meski masih memuat informasi yang minim. Selain itu, globe model kuno yang sering ditemukan adalah jenis globe terestrial.

Bentuk bumi yang bulat telah ditetapkan oleh astronomi Yunani sejak abad ke-3 sebelum masehi. Globe terestrial pun sudah muncul sejak masa tersebut. Salah satu globe kuno yang pernah diketahui bahkan diciptakan pada pertengahan abad ke-2 sebelum masehi oleh Peti Mallus di Kilikia.

Selanjutnya, pembuatan globe melalui banyak perkembangan, terutama dalam memuat informasi yang lebih lengkap. Globe telah menjelma menjadi salah satu alat penting yang menunjang kehidupan manusia khususnya dalam urusan yang berkaitan dengan perjalanan.

Memasuki abad 16, globe mendapat perhatian yang luas dari publik. Globe kala itu tidak hanya digunakan sebagai penunjuk arah, tapi mulai dilihat sebagai objek seni. Orang-orang di Eropa mulai menerima globe sebagai hadiah karena rupanya yang indah sekaligus memberikan gambaran penting tanah secara geografis, politik, maupun ekonomi. Fungsi globe sebagai peta wilayah tersebut membuat globe dipilih sebagai hadiah di kalangan para penguasa atau tokoh-tokoh terkemuka. Hal tersebut menjadikan globe sebagai simbol status di kalangan masyarakat.

Eropa menjadi pusat pasar bagi globe selama abad 16 dan 17. Kemudian, Amerika mengambil alih pasar globe pada abad 18. Mulai pada abad ke-18, globe bukan lagi instrumen penting dalam sebuah penjelajahan. Penyebabnya adalah kealpaan beberapa fungsi ketika globe digunakan sebagai penunjuk arah dalam perjalanan. Akhirnya, globe hanya dilihat sebagai perkakas yang memuat penjelasan dan tidak bisa digunakan untuk ekspedisi pencarian. Fakta ini juga disusul dengan penemuan-penemuan teknologi penunjang perjalanan seperti teleskop. Meski kurang diperhitungkan sebagai peralatan untuk perjalanan, globe masih populer dan diminati masyarakat.

Seperti terjemahan arti katanya, kini globe hanya berperan sebagai replika bumi. Globe masih digunakan sebagai media pembelajaran khususnya dalam ilmu geografi. Selain itu, globe juga masih dipandang sebuah karya seni. Namun, globe tidak lagi dimanfaatkan untuk menunjukkan arah. Sebab, teknologi telah menawarkan sejumlah media penunjuk arah yang lebih modern, canggih, dan praktis daripada globe seperti sistem navigasi.

Bumi Dan Tata Surya

Macam-macam Globe Kuno

Sebelum mengenal globe seperti yang kita temui sekarang ini, globe pendahulu memiliki wujud yang lebih sederhana. Globe pada masa itu seringkali tidak berwarna, dibuat manual, dan menggunakan material yang terbatas.

Melansir laman The Old Timey, berikut ini adalah macam-macam globe kuno.

1. Erdapfel

Seperti yang sudah disebutkan di atas, Erdapfel adalah salah satu globe pertama yang dirancang. Erdapfel merupakan globe berbahan linen yang dibungkus dengan kayu. Peta bumi yang ada pada erdapfel masih dilukis manual dengan tangan. Desain awal erdapfel tidak memuat Amerika Utara dan Selatan.

Erdapfel juga dikenal sedikit kontroversial karena menampilkan Pulau St. Brendan yang merupakan pulau mitos di Samudra Atlantik. Selain itu Erdapfel juga menempatkan Jepang di lokasi geografis yang salah.

2. Globe Hunt-Lenox

Globe Hunt-Lenox diciptakan pada awal 1500-an dan diyakini sebagai penerus Erdapfel. Tidak seperti Erdapfel, globe ini berbahan dasar tembaga yang dibelah menjadi dua bagian. Untuk menempelkannya, kedua bagian itu dirangkai dengan kawat.

Selain detailnya, Globe Hunt-Lenox terkenal dengan tulisan kecil di bawahnya—HC SVNT DRACONES—yang merupakan bahasa Latin untuk “Inilah Naga”. Ini adalah ungkapan umum untuk menggambarkan daerah yang belum dijelajahi.

3. Globe Cangkang Telur Burung Unta

Diproduksi selama masa Renaissance Italia, dan juga dikenal sebagai Da Vinci Globe, globe yang satu ini terbuat dari cangkang telur burung unta besar. Untuk menjaganya tetap tegak, telur dibelah dua dengan presisi dan penyeimbang dimasukkan ke bagian bawah cangkang telur melalui lubang yang dibuat. Kedua bagian itu kemudian direkatkan.

Mengutip buku The Da Vinci Globe karya Stefaan Missinne, telur burung unta yang digunakan harus dipilih berdasarkan warna, bahan yang kokoh, ikonografi yang unik, dan yang tidak kalah penting ukuran diameternya. Globe cangkang telur burung unta yang ditemukan rata-rata memiliki diameter sekitar 11 cm.

4. Globe Celestial Coronelli

Globe celestial Coronelli dibuat pada akhir tahun 1600-an oleh Vincenzo Coronelli. Coronelli berprofesi sebagai pembuat peta dunia asal Italia yang digemari pasar Eropa. Ia juga memiliki bisnis yang ramai di Venesia.

Ketika pertama kali memasuki pasar, globe celestial buatan Coronelli dianggap sebagai globe celestial yang menampilkan gambaran langit paling akurat. Selama bertahun-tahun, ratusan cetakan ulang globe celestial Coronelli dibuat karena popularitasnya.

5. Planetarium Trippensee

Planetarium Trippensee dicari selama awal abad ke-20. Dirancang oleh Perusahaan Laing, globe satu ini disertai komponen-komponen lain yang menggambarkan orbit tata surya.

Komponen utama Planetarium Trippensee adalah sebuah globe kuningan besar menyerupai bumi. Pada globe tersebut dilekatkan bola-bola lain dengan jarak berbeda-beda untuk merepresentasikan planet. Pengguna dapat menarik tali kecil yang dapat memindahkan planet-planet tersebut untuk melihat pergerakan rotasi alaminya.

6. C.S. Hammond & Company New Terrestrial Globe

C.S. Hammond & Company New Terrestrial Globe dicetak pada tahun 1920-an dan memiliki dasar plester. Globe ini memiliki diameter yang cukup besar dan dibuat di atas bidang Gothic Revival sehingga memungkinkan pengguna untuk memutarnya.

C.S. Hammond & Company New Terrestrial Globe memuat informasi rinci dibandingkan globe terestrial pada umumnya. Tidak hanya menampilkan negara, C.S. Hammond & Company New Terrestrial Globe juga memuat data lingkar perdagangan, arus laut, dan garis isotermal.

7. Globe Saku Newton, Son, & Berry

Kepemilikan globe saku pada abad ke-18 sangat penting bagi kalangan atas terutama di Inggris. Kaum terpandang biasanya akan membawa globe kecil (biasanya berdiameter tidak lebih dari tiga inci) di saku mereka. Ketika mereka ingin membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan geografi atau astronomi, mereka akan mengeluarkan globe saku dan mendiskusikan topik tersebut.

Meski berukuran kecil, model globe saku ini tetap memuat informasi yang sangat detail. Tidak hanya berisi tujuh benua, globe saku juga mencantumkan cincin meridian, konstelasi, dan pegunungan. Agar tetap terlindungi, globe saku Newton, Son, & Berry ini dilengkapi dengan sebuah kubah berbahan kayu sebagai tempat penyimpanan.

Ensiklopedia Pengetahuan Pertamaku : Bumi Kita

Harga Globe

Globe yang dijumpai di pasaran biasanya berukuran 8, 12, 16, 20, dan 24 inci. Berikut ini harga globe yang dihimpun dari berbagai situs e-commerce berdasarkan ukurannya.

1. Globe diameter 7 cm

Globe dengan diameter 7 cm memiliki ukuran sebesar genggaman tangan. Karena ukurannya yang kecil, globe ini biasanya hanya diperuntukkan untuk mainan anak. Globe ini terbuat dari material seperti bola sehingga dapat memantul pada bidang padat. Grameds bisa mendapatkannya di situs e-commerce dengan harga sekitar 11 ribu rupiah.

2. Globe diameter 11 cm

Globe ini memiliki ukuran yang cukup kecil sehingga cocok untuk diletakkan di atas meja. Globe dengan diameter 11 cm dan berbahan dasar plastik keras dapat ditemui di e-commerce dengan harga mulai dari 11 ribu rupiah. Namun, jika Grameds memilih globe berbahan logam maka harga yang dipatok tentu berbeda. Globe dengan diameter 10 cm berbahan logam dibandrol dengan harga lebih dari 100 ribu rupiah.

3. Globe diameter 14 cm

Globe dengan diameter 14 cm berbahan fiber keras dapat dibeli dengan harga mulai dari 39 ribu rupiah. Jika Grameds menginginkan globe berukuran diameter 14 cm dengan kualitas lebih baik, yaitu dengan bidang berbahan logam maka Grameds harus menyiapkan dana sekitar 150 ribu rupiah.

4. Globe diameter 20 cm

Globe dengan diameter 20 cm berbahan fiber keras dapat dibeli dengan harga mulai dari 82 ribu rupiah. Untuk globe berdiameter 20 cm dengan bidang logam, dijual mulai dari 385 ribu rupiah.

5. Globe diameter 30 cm

Globe dengan ukuran diameter 30 cm menampilkan gambaran bumi yang cukup dan jelas dan lazim dijumpai sebagai model pembelajaran. Apabila Grameds berniat membeli globe dengan ukuran ini, maka Grameds cukup merogoh kocek 17 ribu rupiah untuk globe berbahan plastik elastis atau balon. Globe ukuran ini dengan dengan bahan dasar plastik keras dipatok mulai dari 148 ribu rupiah.

6. Globe dekorasi

Setiap globe dibandrol dengan harga yang bervariasi tergantung dari ukuran, bahan, dan kegunaannya. Beberapa situs e-commerce juga menampilkan globe yang fungsinya untuk dekorasi. Globe jenis ini memiliki ukuran diameter sekitar 30 cm dan tidak menampilkan informasi geografis yang lengkap serta hanya memuat data negara-negara besar. Namun, globe ini bisa dibongkar pasang karena peta yang ditampilkan tersusun dari beberapa keping puzzle. Warnanya pun sangat elegan dan memiliki tempat penyimpanan yang bisa dikunci. Globe ini berbahan dasar tembaga yang kokoh. Dengan desain yang elegan, globe ini dihargai 799 ribu rupiah.

Kesimpulan

Dengan memahami pengertian globe, kita dapat mengetahui bahwa globe merupakan suatu terobosan yang membantu manusia dalam memahami wujud asli bumi. Tidak hanya memberi gambaran tentang bumi, globe juga memuat penjelasan rinci terkait data geografis negara-negara di dunia.

Kini globe telah beralih fungsi. Globe tidak lagi dijadikan sebagai penunjuk arah, tapi globe dipakai untuk memahami peta dunia dan keadaan alam seperti iklim, flora, dan fauna, bahkan informasi tentang budaya.

Selain itu, globe juga dapat menjadi alat peraga untuk merepresentasikan pergerakan orbit bumi yang menyebabkan terjadinya siang dan malam. Lebih modern lagi, kini globe dijadikan dekorasi ruangan atau aksesoris fesyen.

Globe masih tetap eksis, meskipun tidak sepopuler pada masa kemunculannya. Sebab, globe adalah satu-satunya replika bumi yang mendekati bentuk sebenarnya sehingga masih sangat relevan digunakan hingga saat ini.

Demikian ulasan mengenai pengertian globe dan harganya. Jika Grameds ingin mendapatkan globe dan buku-buku terkait, silakan kunjungi gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan selau memberikan produk-produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Anendya Niervana

BACA JUGA:

  1. Teori Pembentukan Bumi & Teori Pembentukan Tata Surya
  2. Sejarah Pembentukan Bumi Zaman Praaksara
  3. Berbagai Macam Teori Permukaan Bumi yang Perlu Kamu Ketahui
  4. Sistem Tata Surya: Definisi, Teori, Hingga Sistem Penyusunnya
  5. Pengertian Planet, Ciri-Ciri, dan Macam-Macamnya
  6. Teori Planetisimal: Mengenal Pembentukan Planet
  7. Beragam Teori Pembentukan Tata Surya
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by A Qotrun

Dengan menulis saya mendapatkan banyak informasi. Tema yang sudah pernah saya tulis cukup beragam, salah satunya adalah tema stationary.