in

Cara Mencegah Mata Minus dan Tips Menjaga Kesehatan Mata

Unsplash.com/Bacila Vlad

Cara Mencegah Mata Minus – Mata minus adalah gangguan penglihatan yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat namun ternyata mata minus ini tidak mengenal umur dan gender, loh Grameds. Mata minus ini biasanya akan terganggu dalam kehidupan sehari-hari dan kesulitan dalam melihat jarak jauh, contohnya saat melihat rambu-rambu lalu lintas, tulisan di papan tulis saat belajar di kelas maupun saat sedang menonton film bioskop akan tampak buram dan susah untuk fokus.

Saat ini banyak sekali metode pengobatan mata minus dari mulai cara alami dengan senam mata maupun obat-obatan yang diklaim dapat sembuh, hal tersebut ternyata belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Mengapa ya hal tersebut bisa terjadi? Yuk, simak tulisan dibawah ini!

Pengertian Mata

Cara Mencegah Mata Minus
Unsplash.com/Bacila Vlad

Mata merupakan organ sensorik utama yang memberikan reaksi pada cahaya lalu mengirimkan sebuah informasi visual ke dalam otak. Mata tidak berbentuk seperti bola yang sempurna, namun terdiri dari dua bagian utama yang menyatu.

Bagian depan mata yang terlihat transparan dan berbentuk cembung adalah kornea. Kornea ini terhubung langsung ke dalam bagian mata yang lebih besar dan berwarna putih, yaitu sklera. Lalu, kedua bagian ini disambungkan oleh lingkaran jaringan yang biasa disebut limbus.

Pada bagian tengah iris mata terdapat pupil yang biasanya kalau orang asli dari Indonesia umumnya berwarna hitam dan tugasnya adalah mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata. Pupil ini dikendalikan oleh otot sfingter dan osilator yang terdapat di selaput pelangi.

Saat cahaya memasuki bagian depan mata atau kornea, pupil akan mengatur jumlah cahaya yang masuk kemudian cahaya tersebut akan melewati otot siliaris yang dimana fungsinya untuk mengatur gerak lensa.

Cahaya tersebut akan jatuh ke dalam retina dan berubah menjadi sinyal listrik. Sinyal tersebut akan dibawa oleh saraf optik menuju otak. Reaksi mata manusia ternyata cukup rumit ya grameds. Selain itu, mata manusia merupakan salah satu organ yang sangat sensitif, namun dapat dilindungi oleh kelopak mata dan bulu mata.

Sinar yang direfleksikan dari sebuah objek yang masuk kedalam mata melalui kornea lalu difokuskan oleh lensa mata ke dalam retina. Pada mata normal, lensa mata dan kornea membiaskan cahaya untuk masuk sehingga terjadi bayangan objek difokuskan tepat di retina.

Sedangkan mata minus ini cahayanya tersebut tidak fokus di retina namun jauh kedepannya. Hal tersebut terjadi karena kornea terlalu cembung atau panjang bola mata menjadi terlalu besar. Sehingga penderita mata minus saat melihat objek dari jauh akan tidak terlihat atau tidak fokus.

Jenis Penyakit mata

1. Iritasi Mata

Masalah mata yang paling sering dialami oleh berbagai jenis umur dan jenis kelamin. Iritasi mata biasanya berupa rasa sensasi terbakar, gatal maupun perih. Selain itu seringkali diikuti dengan gejala lain seperti mata kering, mata terlalu berair, rasa tidak nyaman, mata terasa lelah, nyeri, kemerahan dan masih banyak lagi.

2. Presbiopi

Presbiopi biasanya terjadi pada orang yang sudah berusia lebih dari umur 40 tahun. Presbiopi terjadi karena kondisi yang tidak mampu untuk melihat jelas benda dalam jarak yang dekat maupun melihat tulisan yang kecil.

Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!

3. Glaukoma

Glaukoma terjadi karena adanya penumpukan tekanan pada mata hal tersebut menyebabkan kerusakan saraf optik dan dapat membatasi kemampuan melihat.

4. Konjungtivitis

Penyakit ini terjadi karena adanya peradangan pada lapisan kornea dan kelopak mata, biasanya konjungtivitis dikenal dengan “mata merah”.

5. Ablasio retina

Ablasio retina ini merupakan penyakit yang termasuk dalam kondisi darurat karena retinanya bergeser dari posisi normal, sehingga dapat terpisah dari pembuluh darah.

6. Katarak

Mungkin sudah banyak yang tahu tentang penyakit katarak ini, kondisi katarak terjadi karena timbul lapisan putih yang berkabut pada lensa mata sehingga cahayanya sulit masuk mata dan mengakibatkan penglihatan menjadi sangat terbatas.

Mata Minus

Mata minus atau dalam sebutan medis adalah miopia atau rabun jauh, kelainan refraksi saat cahaya sejajar yang masuk ke dalam mata saat keadaan istirahat menghasilkan bayangan yang ada di depan retina. Kondisi tersebut menyebabkan susahnya melihat benda yang terdapat pada jarak jauh.

Besarnya keparahan mata minus dapat dilihat dari ukuran dioptri (D). Berdasarkan tingkat keparahannya, mata minus ini dibagi menjadi tiga, yaitu miopia rendah (minusnya 0.5 – 3), sedang ( minusnya 3.1 – 6), dan yang terakhir berat ( minusnya diatas 6).

Gejala Mata Minus

Selain kesulitan dalam melihat jarak jauh ternyata ada beberapa gejala yang ditimbulkan oleh mata minus, yaitu:

  1. Mata terasa sangat lelah sehingga menimbulkan rasa ngantuk.
  2. Mata terasa tegang.
  3. Sakit kepala.
  4. Sering memicingkan mata saat melihat sesuatu.
  5. Kesulitan melihat saat mengendarai kendaraan.
  6. Sering mengucek mata.
  7. Mata sering berkedip.
  8. Ketika menonton televisi maupun membaca harus melihat secara dekat supaya terlihat dengan jelas
  9. Mata juling.

Ketika mengalami hal diatas jangan sungkan untuk memeriksa kondisi kesehatan mata Grameds ke klinik mata terdekat sehingga dapat melakukan perawatan yang lebih lanjut.

Penyebab Mata Minus

Cara Mencegah Mata Minus
Unsplash.com/David Travis

Berikut merupakan beberapa penyebab mata minus yang sering dilakukan masyarakat sehingga terjadi mata minus.

  1. Jarak yang sangat dekat waktu membaca buku, menonton TV, bermain video games, bekerja atau bermain di depan komputer atau laptop, bermain telepon seluler dan masih banyak lagi. Saat melakukan hal tersebut mata dipaksa untuk bisa merusak mata itu sendiri jika tidak ditangani. Jadi, sebaiknya untuk membiasakan diri membaca maupun menulis dengan jarak sekitar 40 sentimeter dari layar ataupun buku.
  2. Terlalu lama beraktivitas pada jarak pandang yang sama saat bekerja di depan layar monitor, di depan berkas yang menumpuk dan masih banyak lagi. Mata juga perlu waktu untuk beristirahat sejenak dan teratur dan cukup supaya tidak terus-terusan berkontraksi secara monoton.
  3. Kebiasaan buruk yang bisa mengganggu kesehatan mata seperti membaca sambil tiduran, membaca di tempat gelap, membaca di bawah sinar matahari langsung sehingga menghasilkan pancaran silau yang membuat mata bekerja ekstra untuk tetap fokus, menatap sumber terang secara langsung dan masih banyak lagi.
  4. Terlalu lama di balik media yang transparan yang bisa mengganggu kesehatan mata seperti terlalu lama menggunakan helm, terlalu lama menggunakan kacamata atau kontak lensa dan sebagainya.
  5. Kekurangan gizi yang dibutuhkan oleh mata juga berpengaruh dalam kesehatan mata hal ini dapat memperlemah mata sehingga mata kurang mampu untuk bekerja keras dan mudah sekali untuk terkena rabun jika mata terus-terusan dipaksakan. Untuk mengurangi hal tersebut mengkonsumsi Vitamin A, alpukat, betakaroten dan beberapa makanan yang lain baik untuk kesehatan mata.
  6. Genetika atau keturunan bisa menjadi salah satu terjadinya mata minus pada grameds, karena penyebab mata minus ini bersifat keturunan atau biasa disebut herediter. Jika orang tua sudah mempunyai riwayat mata minus, kemungkinan besar sang anak akan mengalami gangguan itu juga. Sampai saat ini, penelitian membuktikan bahwa ada 40 gen yang turut serta menjadi penyebab seseorang bisa terkena rabun jauh.

Klasifikasi Mata Minus

Mata minus atau miopia secara klinis ternyata dibagi menjadi lima loh grameds, yuk simak tulisan dibawah ini.

1. Miopia Simpleks

Miopia simpleks disebabkan oleh dimensi bola mata yang terlalu panjang atau lensa kristalina yang terlalu tinggi dalam melakukan pembiasan di kornea.

2. Miopia Nokturnal

Miopia nokturnal ini terjadi pada saat sekitar lingkungannya mempunyai cahaya yang kurang atau redup. Miopia ini merupakan salah satu penyebabnya pupil yang membuka terlalu lebar untuk memasukkan lebih banyak cahaya, sehingga menimbulkan aberasi.

3. Pseudomyopia

Dalam kasus ini diakibatkan oleh rangsangan yang berlebihan terhadap mekanisme akomodasinya sehingga menimbulkan kekejangan pada otot-otot siliar yang dimana memegang kendali atas lensa kristalina. Namun, di Indonesia pseudomyopia ini biasa disebut dengan miopia palsu karena memang sifat miopia ini hanyalah sementara sampai kekejangan akomodasinya relaks dengan sendirinya. Untuk kasus ini, tidak boleh terburu-buru untuk memberikan lensa koreksi kepada penderitanya,

4. Miopia Degeneratif

Dalam bahasa media, miopia degeneratif biasa disebut dengan miopia maligna atau miopia progresif. Miopia ini merupakan miopia yang mempunyai derajat tinggi sehingga tajam penglihatannya dibawah normal. Miopia ini dapat bertambah buruk siring berjalannya waktu.

5. Miopia Induksi

Miopia ini terjadi dikarenakan memakai obat-obatan, naik turunnya kadar gula darah menjadikan sklerosis pada nukleus lensa dan sebagainya.

Cara Mencegah Mata Minus

Mata minus ternyata dapat dicegah loh atau bisa menurunkan tingkat resiko nya supaya tidak terjadi. Berikut hal yang bisa dicegah dalam menurunkan resiko mata minus, seperti:

  1. Sering-seringlah melakukan aktifitas di luar ruangan. Namun, jangan lupa untuk tetap mentaati protokol kesehatan ya.
  2. Tidak membaca, menulis dan melihat dalam jarak pandangan yang dekat karena hal itu akan membuat mata cepat lelah dan harus terus-terusan fokus.
  3. Jika mata sudah dirasa lelah, seperti ngantuk, pusing. Istirahatkan dulu sejenak, jangan dipaksakan karena akan memperparah keadaan.
  4. Hindari membaca, menulis, bermain di depan layar monitor dalam keadaan gelap atau kurang cahaya.
  5. Mengkonsumsi makanan yang sehat yang baik untuk mata seperti konsumsi buah dan sayur, ikan juga dapat berperan untuk mencegah mata minus contohnya tuna, salmon, dan makarel karena ikan mempunyai kandungan omega tiga yang baik untuk mata.
  6. Hindari merokok atau rokok, karena hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mata.
  7. Gunakan kacamata hitam atau UV protector. Matahari selain mengganggu kesehatan kulit menjadi kering ternyata dapat mengganggu kesehatan mata juga. Pakailah kacamata hitam atau yang mempunyai perlindungan sinar UV supaya menjaga kesehatan mata.
  8. Memijat mata, ternyata memijat mata ini merupakan suatu tindakan yang dapat merilekskan otot mata, loh Grameds.

Terapi Mata Minus

Jika grameds sudah mempunyai gangguan penglihatan mata minus, maka grameds dapat melakukan terapi seperti menggunakan kacamata maupun lensa kontak. Kacamata merupakan salah satu upaya paling mudah dan aman untuk melakukan terapi mata minus. Namun, pada kacamata yang minusnya sudah berat, pandangan pada bagian tepi dapat terjadi distorsi penglihatan. Lensa kontak juga tidak mempunyai kekurangan, namun lebih baik jangan dipakai terus-terusan dikarenakan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun, jika grameds ingin mata minusnya hilang secara permanen tanpa bantuan lensa kontak ataupun kacamata dan memilih jalur operasi ternyata bisa loh. Beberapa pilihan yang bisa dilih yaitu:

1. Keratektomi fotorefraktif (PRK)

Operasi ini dengan cara mengangkat sebagian kecil lapisan yang ada di permukaan pelindung kornea, sementara lasernya dipakai untuk mengambil jaringan dan mengubah bentuk kornea. Lapisan korneanya tidak akan dikembalikan seperti semula, melainkan dibiarkan untuk tumbuh sendiri.

2. Operasi Laser-assisted subepithelial keratectomy (LASEK)

Metodenya hampir mirip seperti PRK, namun menggunakan larutan alkohol untuk melonggarkan kornea lapisan jaringannya atau flap dapat diangkat, sementara itu penggunaan lasernya digunakan untuk memperbaiki kornea mata. Setelah itu, lapisan korneanya dikembalikan ke tempat semula.

3. Operasi Laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK)

Metode LASIK ini mirip dengan LASEK, bedanya laser disini tidak digunakan untuk mengambil lapisan permukaan kornea, melainkan dimanfaatkan untuk mengambil jaringan dari lapisan dalam kornea dengan cara menyayatnya dari lapisan luar.

4. Pneumatik retinopexy

Prosedur yang dilakukan disini menangani kasus ablasio retina. Pneumatik retinopexy ini menggunakan balon udara atau gas yang terdapat pada rongga vitreous untuk menekan retina yang berlawanan dengan dinding mata.

Operasi laser memang sangat menjanjikan dari segi kualitas kehidupan yang lebih baik bagi penderita mata minus dalam jangka waktu yang lama. Lasik juga salah satu metode yang banyak direkomendasikan karena sudah terbukti secara internasional, selain mengobati mata minus ternyata lasik juga dapat mengatasi astigmatisme dan hipermetropia.

Rekomendasi Buku Tentang Mata

1. Seri Ensiklomini Keajaiban Tubuh: Mata yang Bersinar

Cara Mencegah Mata Minus

Apakah grameds penasaran dengan mata? kenapa ya saat lampu dimatikan kita tidak bisa melihat apa-apa, namun saat lampu kembali dinyalakan kita dapat melihat semuanya oleh mata. Mata memang hal yang unik, mari cari tau keajaiban ilmu pengetahuan khususnya tentang mata lewat buku Mata yang Bersinar. Grameds dapat membeli buku ini di gramedia.com dengan mudah loh!

2. 100 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Makanan

Cara Mencegah Mata Minus

Jika grameds ingin mengonsumsi makanan yang baik untuk mata atau kesehatan tubuh lainnya tapi bingung harus mencari tahu dimana? Buku 100 Hal yang harus kamu ketahui tentang makanan ini menjawab rasa penasaran grameds dan pastinya bisa menjalani kehidupan yang lebih sehat. Dikemas dengan bahasa yang ringan, santai dan menyenangkan bahkan buku ini sangat cocok menjawab rasa ingin tahu anak-anak dan pastinya akan menambah wawasan sekaligus mendidik, disertai dengan ilustrasi yang bewarna dan detail yang pastinya akan menambah ketertarikan dan tidak cepat bosan untuk membacanya. Yuk, segera dapatkan di gramedis.com!

3. Ensiklopedia 4D: Tubuh Manusia

Cara Mencegah Mata Minus

Apakah grameds penasaran tentang anatomi mata atau bahkan tubuh manusia yang lain? atau bahkan grameds tertarik ingin menjadi dokter spesialis? Kalau iya, grameds dapat mempelajari anatomi tubuh manusia sejak hari ini juga. Tubuh manusia merupakan struktur yang amat sangat rumit untuk dimengerti.

Organ, Tulang, Saraf, Pembuluh darah dan masih banyak lagi yang terhubung sehingga dapat mendukung kebutuhan fungsinya masing-masing untuk menjalani aktifitas. Walaupun rumit, ternyata grameds dapat mempelajarinya dengan mudah loh dengan teknologi augmented reality yang membuat belajar menjadi lebih seru dan menyenangkan. Yuk, jadi mahasiswa kedokteran yang sedang mempelajari anatomi tubuh manusia dengan membaca buku ini.

Jangan lupa untuk memeriksa mata ya grameds, karena seiring bertambahnya usia, ketajaman mata akan semakin berkurang. Walaupun tidak mempunyai keluhan penglihatan, orang dewasa tetap dianjurkan untuk pemeriksaan mata dimulai umur 40 tahun. Saat sudah beranjak umur 40 – 54 tahun, pemeriksaan mata dapat dilakukan setiap dua sampai empat tahun sekali. di usia 55 – 64 tahun dapat dilakukan pemeriksaan tiap satu hingga tiga tahun sekali. Sedangkan di usia 65 tahun keatas, pemeriksaan dapat dilakukan setiap satu atau dua tahun sekali.

BACA JUGA

  1. 23 Makanan untuk Kesehatan Mata dan Tips Kesehatan Mata 
  2. Mengenal Apa Itu Mata Minus, Penyebab, dan Pencegahannya 
  3. 10+ Cara Menghilangkan Mata Panda Secara Alami 
  4. Apa yang Terjadi Jika Menatap Matahari Tanpa Pelindung Mata 
  5. Tips Menjaga Kesehatan Selama Belajar di Rumah 
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Ananda