Sains dan Teknologi

Apa yang Terjadi Jika Menatap Matahari Tanpa Menggunakan Pelindung Mata

Written by M. Harris

Saat berjalan di bawah pancaran sinar matahari pada siang hari, kita kerap memicingkan mata karena merasa silau. Sulit sekali untuk membuka mata lebar-lebar atau menatap secara langsung sinar matahari tanpa pelindung seperti kacamata hitam. Saking terang dan silaunya, kita bahkan nggak tau bagaimana bentuk asli matahari karena nggak bisa melihat langsung dengan jelas.

Lalu, apa yang akan terjadi ya Grameds jika menatap matahari secara langsung tanpa menggunakan pelindung mata?

Menatap matahari secara langsung dengan mata telanjang, dapat membahayakan mata. Hal ini dikarenakan sinar radiasi yang dipancarkan terlalu kuat dan melebihi batas yang mampu ditoleransi oleh mata. Matahari memiliki suhu permukaan sekitar 5.800 Kelvin. Daya yang dihasilkan matahari mencapai 390 triliun-triliun watt. Sebagai perbandingan, lampu penerangan umumnya memiliki daya 25-30 watt atau paling tinggi yaitu lampu sorot mencapai 1000 watt. Menatap lampu penerangan aja bisa membuat mata rusak apalagi dengan energi matahari yang bertriliun kali lipatnya. Kalo Grameds penasaran ingin melakukan hal nggak berfaedah seperti menatap matahari tanpa pelindung mata, kira-kira ini yang akan terjadi dengan mata kamu Grameds!

Photokeratitis

Photokeratitis atau juga dikenal flash burn adalah penyakit akibat terpapar sinar UV (ultraviolet) yang menyerang kornea mata. Paparan sinar UV bisa berasal dari mana saja, lampu LED, lampu sorot, lampu penerangan, matahari bisa menghasilkan sinar UV. Namun, sinar UV yang paling berbahaya adalah sinar UV yang berasal dari sinar matahari. Saat terkena photokeratitis, mata akan merasa perih dan seperti merasakan adanya pasir atau benda asing pada mata dan kemudian diikuti dengan keluarnya air mata. Photokeratitis dapat disembuhkan jika belum terlalu parah, namun bagi yang sudah akut dan merusak seluruh jaringan mata kemungkinan untuk disembuhkannya sangatlah kecil.

Katarak

Katarak merupakan penyakit yang membuat penglihatan kabur karena mengeruhnya lensa pada mata. Umumnya penyakit katarak menyerang usia di atas 50 tahun. Namun, ternyata katarak juga bisa menyerang usia muda yang disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya karena paparan sinar UV. Matahari memancarkan radiasi sinar UV yang sangat kuat bahkan bisa dapat membuat mata rusak dalam sekejap. Penderita katarak akan merasa sulit melihat dengan jelas atau yang paling parah kebutaan.

Pterygium

Radiasi sinar matahari terdiri dari tiga tingkatan, yaitu UV A, UV B, dan UV C. Sinar UV A dapat merusak saraf pusat penglihatan dan makula yang terletak di bagian belakang mata, sinar UV B dapat merusak bagian kornea dan lensa. Sedangkan UV C merupakan sinar radiasi yang paling berbahaya yang bisa menyebabkan kebutaan jika mata terlalu lama menatap matahari. Pterygium merupakan penyakit yang terjadi akibat paparan sinar UV B secara berlebihan. Pada area konjungtiva mata akan muncul daging tumbuh dan lama-kelamaan, jaringan ini dapat menutup lubang pupil sehingga mengganggu penglihatan.

Kebutaan

Selain kerusakan mata seperti di atas, akibat lain dari menatap matahari langsung dengan mata terbuka bisa berakhir kebutaan. Sengatan sinar matahari yang sangat kuat dan panas dapat menyebabkan kornea mata melepuh dan retak. Jika memaksakan diri untuk menatap matahari lebih lama lagi akan membakar retina mata. Retina merupakan bagian mata yang paling peka terhadap cahaya. Retina juga nggak punya reseptor rasa sakit, sehingga sulit menyadari bahwa mata mengalami kerusakan sampai muncul tanda-tanda kebutaan.

Gerakan refleks menutup mata ketika terkena pancaran sinar matahari adalah reaksi alamiah pada tubuh untuk melindungi diri. Sangat kecil kecil kemungkinan ada orang yang bisa kuat menatap matahari langsung. Contoh mudahnya adalah kuatnya energi matahari, bahkan bisa dijadikan pembangkit energi lain seperti energi listrik, air, dll. Jika memaksakan diri, mungkin gejalanya tidak akan langsung terasa, namun bisa dipastikan mata akan mengalami kerusakan ringan maupun kerusakan parah. Jangankan menatap langsung matahari, paparan atau pantulan cahaya matahari tidak langsung pun bisa memicu kerusakan mata.

Menggunakan pelindung mata seperti kacamata hitam anti radiasi UV dan topi bisa melindungi Grameds dari bahaya paparan sinar matahari. Selain itu, jangan terlalu lama berada di bawah terik matahari. Jika memang mengharuskan Grameds berada di aktivitas outdoor, sesekali berteduh agar paparannya tidak terus menerus mengarah pada kamu.

About the author

M. Harris

Biasanya saya menulis terkait dengan situasi terupdate dengan melakukan riset dahulu agar dapat menginformasikan kepada pembaca dengan tulisan yang menarik. Sepakbola, kuliner, dan film merupakan beberapa tema yang saya sukai.

Kontak media sosial Twitter saya M. Harris