in

Apa Itu Banaspati? Asal Usul dan Jenisnya

YouTube

Pengertian Banaspati – Indonesia yang terdiri dari berbagai ragam suku dan budaya mempunyai cerita yang kaya. Setiap daerahnya bahkan mempunyai legenda yang juga termasuk mitos mistis. Salah satunya mitos mengenai hantu banaspati. Banaspati populer dalam cerita rakyat di pulau Jawa dan pulau Kalimantan.

Tangkapan Layar/YouTube Rest In Peace

Banaspati konon disebut memiliki rupa layaknya bola api terbang atau manusia yang terbakar menyerupai sosok Ghost Rider dalam komik Marvel. Sosok makhluk gaib ini dipercaya memiliki guna sebagai media untuk mengirimkan teluh yang dapat menewaskan korbannya.

Meski begitu, sosok banaspati juga kerap ditemukan dalam relief candi di Jawa. Gambar Banaspati pada umumnya dapat ditemukan di atas ambang pintu masuk candi.

Apa Itu Banaspati?

Indozone

Banaspati merupakan legenda atau cerita di masyarakat mengenai sosok makhluk halus yang menjadi bagian dari budaya Indonesia. Sosok Banaspati sering kali ditemukan dalam arsitektur candi di pulau Jawa.

Mengutip dari jurnal Universitas Udayana, sosok banaspati digambarkan sebagai relief dengan kedok kepala raksasa. Pada candi di daerah Jawa Timur sosok banaspati atau yang disebut sebagai kala di Jawa Tengah, pada umumnya dapat ditemukan terpahat pada bagian atas lubang pintu masuk di ruang sucinya masing-masing.

Mengutip dari laman Kemdikbud, Banaspati dikenal sebagai penjaga hutan. Banaspati atau kala dipasang di atas ambang pintu candi dengan harapan sebagai penangkal pengaruh jahat yang hendak masuk ke dalam candi.

Sementara itu, dikutip dari repository Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, dalam kepercayaan masyarakat, Banaspati dikenal sebagai hantu yang mempunyai elemen api. Banaspati dikenal sebagai makhluk mistis yang memiliki kekuatan besar dan biasa ditemukan di dalam hutan ataupun digunakan oleh dukun sebagai sarana ilmu hitam.

Banaspati dikenal mempunyai dua wujud yang berbeda, yakni memilikibentuk bola api yang hidup di antara pepohonan besar di tengah hutan dan bentuk manusia api. Wujud bola api ini dipercaya dapat bergerak dengan cara melayang atau terbang di antara satu pohon ke pohon yang lainnya.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Konon, wujud asli banaspati hanya memiliki ukuran segenggaman tangan orang dewasa, tetapi jika korbannya merasa ketakutan, maka wujud bola api ini akan semakin membesar dan bisa memangsa korbannya. Sementara itu, apabila dalam wujud keduanya, Banaspati dipercaya memiliki wujud layaknya manusia, tetapi tubuhnya diselimuti dengan api yang membara.

Dalam wujud manusia berselimut api ini, Banaspati dikatakan bergerak dengan berjalan menggunakan kedua tangan sementara kakinya menghadap ke arah atas. Banaspati dalam wujud manusia api akan mengejar dan menjulurkan lidah api ke mangsanya yang dapat membuat korbannya terbakar.

Asal Usul Banaspati

Mengutip Claire Holt dari buku Art in Indonesia, Continuity and Changes yang dikutip oleh jurnal Universitas Udayana, sosok Banaspati yang kerap kali ditemukan di ambang pintu candi mempunyai kesamaan dengan mitologi dari negara India, Kirthimukha.

Dalam jurnal yang sama, lewat buku Myth and Symbols in Indian Art and Civilization, Heinrich Zimmer menjelaskan pada mitologi tersebut dikisahkan mengenai satu tokoh raja raksasa (asura) bernama Jalandara yang kejam dan sakti.

Suatu ketika, Jalandara memerintahkan satu tokoh raksasa sakti bawahannya yang bernama Rahu untuk pergi ke surga dengan tujuan untuk menghancurkan daerah serta kewibawaan kekuasaan dewa yang tertinggi di jagat raya, yakni Dewa Siwa. Serangan Rahu ke surga ini menyebabkan Dewa Siwa menjadi murka.

Dalam rasa murkanya ini, dari satu titik di antara alis dan di keningnya muncullah satu makhluk yang sangat dahsyat dan kemudian ditugaskan membasmi Rahu. Kekuatan raksasa yang tercipta dari rasa murka Dewa Siwa yang dahsyat tersebut membuat Rahu menjadi takluk serta memohon ampunan dari Dewa Siwa.

Dikisahkan berikutnya, mahluk raksasa yang tercipta dari Dewa Siwa ini tanpa henti-hentinya memakan segala sesuatu yang ditemuinya. Dewa Siwa menyadari masalah baru ini dan dengan segera memerintahkan supaya sang raksasa sakti ciptaannya untuk segera memakan bagian tubuhnya sendiri.

Titah dari penciptanya tersebut dipatuhi oleh sang raksasa, ia lalu mulai untuk memakan bagian tubuhnya mulai dari kaki, lengan, bagian paha, bagian perut, dan dada hingga seluruh tubuhnya sendiri dan hanya bagian wajah (kepalanya) saja yang masih tersisa.

Selanjutnya Desa Siwa bersabda, ‘Sejak saat ini engkau anakku bernama Kirtimukha dan aku nobatkan engkau untuk menjaga istanaku, engkau tinggal di ambang pintuku, engkau akan termasyur. Barang siapa masuk tanpa menyembahmu mereka tidak akan memperoleh rahmatku’.

Sementara itu dalam kepercayaan masyarakat yang ditulis oleh situs Budaya Indonesia, Banaspati diyakini merupakan salah seorang tokoh yang mengadopsi ilmu hitam yang terjadi di era Kerajaan Majapahit. Banaspati adalah salah satu raja lautan yang merupakan keturunan dari siluman atau bangsa api.

Ketika Banaspati memimpin bangsa siluman, banyak sekali manusia yang menjadi korban dari keganasannya. Meski demikian, berkat pertolongan dari Nabi Khidir akhirnya Raja Banaspati bisa dibunuh.

Menurut hikayat, pasca Banaspati dibunuh oleh Nabi Khidir, ternyata masih ada keturunannya yang memiliki nama setan kober. Setan kober ini diyakini hidup 500 tahun pasca Banaspati dibunuh. Banyak masyarakat Jawa yang mempercayai bahwa setan kober yang merupakan keturunan Banaspati ini hidup di daerah hutan panji.

Masa kejayaan dari setan kober tersebut berlangsung tepat pada era keemasan Kerajaan Majapahit, pada masa itu ketika belum mempunyai kekuatan dan belum mempunyai kerajaan, setan kober ini memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan Patih Gajah Mada untuk membumihanguskan para pemberontak serta melakukan perang melawan kerajaan-kerajaan Islam yang juga meliputi Kerajaan Demak.

Setan kober ini dikenal mempunyai sifat yang licik dan sangat sakti. Pada masa perang antara Majapahit dengan Demak Bintiri yang kala itu dipimpin oleh Raden Fatah, setan kober ini kerap membuat kerajaan Islam mengalami kekalahan.

Singkat cerita setan kober ini pada akhirnya berhasil dikalahkan oleh Pangeran Suto Wijaya. Hingga saat ini keturunan Banaspati pun dipercaya masih tinggal di hutan panji serta mendirikan kerajaan di lautan.

Jenis Banaspati

Setidaknya ada 3 jenis setan banaspati ini dikenal secara luas oleh masyarakat Jawa dan dengan wujud yang berbeda-beda.

1. Banaspati Geni

Jenis Banaspati geni bersenyawa dengan udara serta udara lah yang menjadi sumber dari kekuatan utamanya. Sumber kekuatan utama lainnya ialah rasa takut seseorang, semakin besar rasa takutnya semakin besar juga kekuatan dari Banaspati tersebut. Jenis ini menyerang targetnya dengan melalui udara untuk membuatnya lebih kuat dan lebih membara.

Energi udara yang dimanfaatkan oleh Banaspati geni ini menambah kobaran apinya menjadi semakin besar.

2. Banaspati Tanah Liat

Jenis Banaspati tanah liat kerap bersembunyi di hutan, dia senang menghisap darah korban hingga habis, incarannya, yaitu orang yang tak menapakkan kakinya langsung ke tanah. Cara paling mudah agar tidak diincar oleh banaspati jenis ini adalah berdiri langsung ditanah tanpa alas kaki.

Banaspati jenis tanah liat tak akan menyerang orang yang menapakkan kakinya langsung ke tanah.

3. Banaspati Air

Jenis banaspati air mengincar target di air, caranya seolah-olah menenggelamkan korban di dalam air. Padahal sejatinya korban dia sudah dihisap darahnya terlebih dahulu oleh banaspati tersebut sebelum akhirnya ditenggelamkan.

Untuk menangkalnya menurut para orang tua zaman dahulu, Banaspati tidak akan mendekati orang yang bersentuhan langsung dengan tanah.

Hantu Lain yang Berwujud Api

Selain Banaspati, ada 4 hantu lainnya dalam mitologi Jawa yang berwujud api, berikut perbedaan hantu berwujud bola api dalam kepercayaan masyarakat Jawa menurut budayawan.

1. Kemamang

Makhluk halus atau hantu yang disebutkan mempunyai perwujudan berbentuk menyerupai bola api adalah Kemamang. “Ada lagi kemamang, makhluk halus yang juga berwujud bola api,” kata Sunu. Penampakan Kemamang diceritakan tampak melayang-layang dari jarak jauh serta terus mendekati satu orang atau menyelusup dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Kepercayaan adanya hantu Kemamang ini paling populer di daerah Jawa Tengah.

Disampaikan Sunu, masyarakat setempat mempercayai bahwa kemunculan Kemamang ini selalu membawa petaka seperti maut dan bencana. Kemunculannya hantu bola api ini juga dipercaya bisa membawa penyakit yang menyerang jiwa seseorang.

2. Lampor

Selain itu, makhluk halus berwujud bola api lainnya, yakni Lampor. Lampor konon merupakan barisan atau pasukan makhluk halus yang berasal dari Laut Selatan. Dijelaskan Sunu bahwa penampakan lampor sendiri disebut akan tampak layaknya api yang berjalan dari kejauhan. “Lampor konon anak buahnya Nyari Roro Kidul. Biasanya muncul dalam jumlah banyak sekali,” kata Sunu. Dengan kemunculannya dengan jumlah yang banyak sekali serta perwujudannya seperti bola api, maka ada masyarakat yang menyebut Lampor ini dengan nama ‘obor setan’.

Menurut Sunu, Lampor ini sama halnya dengan Kemamang dan Banaspati yang dianggap kemunculannya pasti membawa bencana karena mempunyai aura yang negatif. “Rumah kalau kemasukan Kemamang tidak bagus. Itu pertanda akan ada yang sakit,” ujarnya. “Aura ketiganya buruk. Semua itu (Kemamang, Lampor, Banaspati) membawa akibat buruk bagi manusia. Dapat membuat orang pada sakit. Yang paling parah kalau menyerang psikis,” imbuhnya.

3. Ndaru atau Pulung

Dalam masyarakat Jawa juga dikenal makhluk halus dengan wujud bola api lainnya, yakni Ndaru atau Pulung. Ndaru atau Pulung adalah cahaya merah yang melesat di langit dan jatuh di tanah, baik di sekitar rumah maupun di lingkungan warga. Ndaru atau Pulung ini juga disebutkan kerap muncul pada malam hari. “Benda (perwujudan Ndaru atau Pulung) itu dapat beraura positif atau negatif, tergantung jatuhnya kapan,” jelasnya.

Jika jatuhnya cahaya merah itu di hari yang menjelang pagi, kata Sunu, itu mempunyai aura positif atau bagus. “Jika jatuhnya tengah malam kurang bagus (auranya).Bisa mendatangkan penyakit,” tambahnya. Bahkan, kata dia, ada juga yang memiliki anggapan bahwa cahaya merah yang menjadi perwujudan Ndaru atau Pulung yang jatuh di tengah malam itu adalah jengges atau tenung (santet).

4. Pulung Gantung

Di daerah Gunung Kidul, masyarakat mengenal hantu bola api dengan sebutan Pulung Gantung yang dipercaya bisa membuat orang menjadi terganggu jiwanya. Menurut Sunu, Pulung Gantung ini dipercaya dapat membuat seseorang terdorong untuk melakukan bunuh diri atau lebih spesifik, gantung diri. “Karena itu, namanya Pulung Gantung,” ceritanya. “Orang yang kejatuhan Pulung Gantung akan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri”.

Ironisnya, kata Sunu, peristiwa ini dipercaya terjadi secara berantai. Contohnya, apabila hari ini yang mengalami kejatuhan Pulung Gantung adalah rumah A, maka besok bisa jadi rumah B, rumah C, atau rumah-rumah lain yang ada di sekitarnya. “Itu sering terjadi di wilayah Gunung Kidul,” ucap dia.

Akan tetapi, kata Sunu, konon pernah ada penelitian yang menjelaskan bahwa bunuh diri yang terjadi di kawasan itu memiliki kaitan dengan hutang. Orang-orang yang melakukan bunuh diri di sana umumnya disebabkan oleh banyaknya hutang yang dimiliki. “Nah, mana yang benar, saya tidak tahu.

Akan tetapi, bahwa kepercayaan tersebut, gantung diri karena kejatuhan atau memperoleh Pulung Gantung, hidup di tengah masyarakat memang ada,” tegasnya. “Bila dikaitkan dengan hutang, rasanya fenomena bunuh diri itu masuk akal,” tambahnya. Seperti telah diketahui, bagaimanapun orang yang terlilit hutang bisa jadi akan melakukan apa pun, termasuk hingga bunuh diri seperti itu. Apalagi jika yang bersangkutan mempunyai rasa malu yang tinggi dan rasa malu ini memiliki keterkaitan juga dengan harga diri.

Baca juga:



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.