in ,

Review Novel Metropop: The Dating Game Karya Nina Ardianti

the dating game – Ada satu kisah Metropop yang rasanya sayang kalau dilewatkan, terutama bagi kamu yang pernah merasakan serunya dunia kencan demi menemukan cinta sejati. Novel ini merupakan adaptasi dari cerita Nina Ardianti di Wattpad yang sudah mencuri hati pembaca sejak Februari 2020. Hingga Agustus 2025, kisahnya telah menembus 1,3 juta pembacaan—sebuah pencapaian yang menunjukkan betapa kuatnya daya tariknya.

Cetakan terbaru Metropop: The Dating Game diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 20 Oktober 2022 dengan tebal 368 halaman. Ceritanya mengikuti dua tokoh yang pernah berpapasan di masa lalu dan kembali dipertemukan oleh semesta untuk menyelesaikan kisah cinta mereka. Dari premisnya, aura Red String Theory yang sedang ramai diperbincangkan pun terasa begitu kuat, ya Grameds.

Apa Itu Red String Theory?

Dalam tradisi kuno Jepang dan Tiongkok, ada sebuah keyakinan menarik tentang benang merah tak terlihat yakni sebuah simbol bahwa dua orang yang ditakdirkan untuk bersama akan selalu terhubung, apa pun rintangannya. Dalam budaya populer, mitos ini dikenal sebagai red string of fate, atau akai ito dalam Jepang, dan yuanfen dalam Mandarin.

Versi Cerita dari Berbagai Budaya

Legenda ini digambarkan melalui kisah seorang kakek bijak dari bulan yang menunjukkan siapa saja yang sudah ditentukan sebagai pasangan.

Perbedaan versi di tiga budaya:

  • Tiongkok: dewa mengikat benang merah pada pergelangan kaki dua orang.

  • Jepang: benang menghubungkan jari jempol pria ke jari kelingking wanita.

  • Korea: benang terikat pada jari kelingking kedua pasangan.

Seiring waktu, gambaran benang merah di jari kelingking menjadi simbol paling umum untuk ketiganya.

Makna dalam Tradisi

Kepercayaan ini juga hadir dalam pernikahan tradisional Tionghoa.
Pengantin mengenakan busana merah sebagai lambang:

  • keberuntungan

  • keabadian

  • kebahagiaan

Warna ini dipercaya memperkuat ikatan dua jiwa yang telah digariskan bersama.

Benang Merah dan Cinta yang Ditakdirkan

Inti dari mitos ini adalah keyakinan bahwa dua jiwa yang berjodoh akan selalu menemukan jalan, meski ikatannya menegang, kusut, atau tertunda waktu. Konsep ini sering disandingkan dengan gagasan soulmate atau twin flames dalam budaya Barat yaitu gagasan bahwa selalu ada seseorang yang memang ditakdirkan untuk melengkapi hidup kita.

Profil Nina Ardianti – Penulis Novel Metropop: The Dating Game

Sumber: Gramedia Pustaka Utama

“A hopeless romantic.”, begitulah Nina Ardianti menggambarkan dirinya. Wanita yang sudah berkarya sejak tahun 2013 ini memang suka sekali membaca dan menulis kisah-kisah romantis yang membuat pembacanya merasa bahagia dan percaya akan cinta sejati. Maka dari itu, tak heran jika kamu menemukan semua karyanya bergenre romansa. Bagi Grameds yang ingin melihat karya-karya Nina Ardianti yang lain atau mengenal kepribadiannya, kamu bisa mengikutinya di berbagai media sosial berikut:

Twitter: @ninaardianti

Instagram: @ninaardianti

Wattpad: @ninanisme

Sinopsis Novel Metropop: The Dating Game

Kemal Arsjad

Attraction is something that matters, but chemistry always matters more. And when both come together, I always think of it as a rare kind of luck.

Itu Terjadi lima tahun yang lalu, the moment I first met Emma. Right now, things feel completely different. The way she looks at me seakan bisa merobek hati dengan ribuan pisau tak terlihat. Instead of feeling lucky, I feel the exact opposite.

Emma Sjarief

If I had to rate Kemal Arsjad on a scale from one to hot, he would be scorching. Truly burning. He reminds me of those book boyfriends who only exist in novels, the kind of heroes you only find in the world of romance fiction.

Tetapi itu lima tahun lalu. Sampai dia membuat harga diriku terluka dengan perkataannya, sampai membuatku bersumpah, tidak peduli bagaimanapun tampangnya, tidak akan ada yang bisa membuatku memaafkannya. And yet, here he is again. Dengan senyum yang memikat, tatapan yang penuh main-main, dan tubuh summer-perfect yang membuat udara di Eropa Selatan terasa semakin panas. Kali ini kami tidak bisa menghindari satu sama lain. Aku mungkin harus meminta maaf pada logika, karena hatiku tidak pernah mau mendengarkan.

So, ladies and gentlemen, selamat datang di kisah patah hati gue berikutnya.

Emma dan Kemal udah punya masa lalu yang ribet banget. Pertanyaannya sekarang, bisa nggak mereka saling berhadapan tanpa hancur untuk kedua kalinya?

Kelebihan dan Kekurangan Novel Metropop: The Dating Game

Pros & Cons

Pros
  • Cerita yang romance yang seru.
  • Terbagi menjadi beberapa chapter jelas yang memudahkan pembaca untuk menyelesaikan novel ini.
  • Menggugah emosi pembaca.
  • Page Turner.
  • Penggambaran karakter yang seru dan asyik.
  • Diselingi dengan komedi yang segar. 
Cons
  • Penggunaan gaya bahasa yang cukup menggangu.
  • Terdapat Kesalahan penulisan di beberapa bagian.

Kelebihan Novel Metropop: The Dating Game

Novel Metropop: The Dating Game karya Nina Ardianti Memiliki banyak kelebihan yang menjadikannya novel yang wajib untuk dimiliki.

  • Full romance

Bagi para pecinta cerita romantis, Metropop: The Dating Game benar-benar akan terasa seperti suguhan utama. Novel ini penuh dengan momen-momen manis yang bikin senyum-senyum sendiri. Pick up line ala Kemal yang kadang terkesan cheesy justru menjadi daya tarik, karena menambah kesan hangat dan ringan.

Perlakuan Kemal terhadap tokoh utama perempuan juga digambarkan dengan cara yang membuat pembaca ikut terbawa perasaan. Konfliknya memang tidak terlalu berat, lebih cenderung ringan, namun tetap berhasil menjaga alur cerita agar tidak membosankan. Tingkat kemanisan dan kelucuan yang ditampilkan terasa pas dan tidak berlebihan.

  • Pembagian chapter yang jelas.

Salah satu hal yang membuat buku ini semakin menyenangkan untuk dibaca adalah pembagian bab yang rapi. Cerita disusun dalam chapter-chapter yang jelas, sehingga pembaca bisa dengan mudah menyelesaikan bagian per bagian.

  • Menggugah emosi pembaca

Novel ini juga berhasil menghadirkan emosi yang kuat kepada para pembacanya. Ada bagian yang lucu hingga membuat tertawa, ada momen manis yang membuat hati hangat, dan ada juga suasana yang menimbulkan rasa haru. Perpaduan emosi ini menjadikan cerita terasa lebih hidup dan dekat dengan keseharian, sehingga pembaca bisa benar-benar hanyut dalam alur kisah yang ditawarkan.

  • Page turner

Daya tarik lain yang tidak kalah penting adalah gaya penulisannya yang membuat buku ini tergolong sebagai page turner. Sekali membaca, sulit untuk berhenti. Ceritanya mengalir ringan, dialog-dialognya renyah dan enak diikuti, serta menghadirkan kesan menyenangkan yang membuat pembaca ingin terus membuka halaman demi halaman. Tanpa terasa, tiba-tiba cerita sudah selesai dibaca.

  • Penggambaran karakter yang seru dan asyik.

Karakter-karakter dalam novel ini pun digambarkan dengan sangat menarik. Tidak hanya tokoh utama saja , tetapi juga tokoh pendukung seperti Alme, Ian, Adista, dan Oliver. Masing-masing karakter punya ciri khas yang membuat mereka hidup di dalam cerita. Saking kuatnya penggambaran karakter, beberapa di antaranya bahkan terasa seolah-olah bisa memiliki kisah mereka sendiri dalam cerita lain.

  • Diselingi dengan komedi segar

Selain menyajikan kisah romantis, cerita ini juga dihiasi dengan komedi segar yang membuat suasana semakin ringan. Selipan humor yang tepat membuat pembaca tidak bosan dan justru semakin betah menikmati kisahnya. Untuk pembaca yang menyukai roman penuh cinta dengan sentuhan komedi, nuansa second chance, alur lambat yang manis, dan latar romansa di lingkungan kerja, novel ini bisa menjadi pilihan yang sangat tepat.

Kekurangan Novel Metropop: The Dating Game

  • Gaya bahasa mengganggu

Salah satu hal yang mungkin kurang cocok bagi sebagian pembaca adalah gaya bahasa yang digunakan penulis. Hampir di setiap dialog maupun narasi, terdapat campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bagi sebagian orang, hal ini bisa memberi kesan modern dan ringan, tetapi bagi pembaca lain justru terasa mengganggu alur cerita. Campuran bahasa tersebut terkadang membuat pengalaman membaca menjadi kurang nyaman, seolah memecah konsentrasi dan tidak sepenuhnya sesuai dengan cara bercerita dalam novel ini.

  • Ada kesalahan tulis di beberapa bagian

Selain itu, masih ditemukan beberapa kesalahan penulisan atau typo di sejumlah bagian. Untungnya, kesalahan ini tidak sampai mengganggu jalannya cerita atau membingungkan pembaca. Meski demikian, tetap saja akan lebih baik jika bagian-bagian tersebut diperbaiki agar kualitas bacaan semakin sempurna.

Penutup

Kisah cinta antara Kemal dan Emma menghadirkan pelajaran tentang arti sebuah kesempatan kedua. Tidak semua orang beruntung mendapatkannya, namun bagi sebagian orang, kesempatan itu mungkin layak diberikan kepada sosok yang pernah begitu berarti. Pertemuan mereka kembali terjadi secara tak terduga, di tempat yang jauh dari bayangan, seolah semesta sengaja mengatur jalannya. Perasaan yang mereka kira sudah lama hilang ternyata masih tersisa, menggantung di antara masa lalu dan masa kini. Sekarang pertanyaannya adalah, apakah kesempatan kedua yang diberikan semesta kali ini benar-benar akan membawa mereka pada akhir bahagia, atau justru menjadi ujian terakhir bagi hubungan yang belum tuntas?

Buat Grameds yang penasaran ingin mengetahui akhir kisah cinta Kemal dan Emma, langsung saja dapatkan novel Metropop: The Dating Game karya Nina Ardianti hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku Metropop lain yang direkomendasikan di bawah ini, lho. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Rekomendasi Buku

Second Chance

Metropop: Second Chance

Kehidupan Flavia diisi utang tak berujung, kerja dari pagi ketemu pagi. Tiba-tiba dia mendapatkan kesempatan melunasi semua itu ketika ditawari pekerjaan bergaji besar yang tugasnya cuma menjadi pengasuh sepasang anak kembar. Masalahnya, majikan Flavia adalah duda bertato umur 28, berparas dingin, dan galak pada anak-anaknya sendiri. Ketimbang jadi pengacara, majikannya itu lebih cocok jadi mafia.

Raynaldi tidak merasa damai di kantor, apalagi di rumah dengan anak-anaknya yang sering menangis dan buat ulah. Setiap hari dia menghadapi predikat pernah hamilin anak orang, suami yang gagal, dan ayah yang payah. Tiba-tiba datang pengasuh baru sok tahu bernama Flavia, yang belum apa-apa sudah bikin banyak aturan tentang bagaimana Ray harus memperlakukan anak-anak. Flavia mulai menjamah banyak wilayah berbahaya dalam hidup Ray dan bikin pria itu hampir sinting. Namun, di antaranya ada cinta diam-diam menyusup.

The Architecture of Love

Metropop: The Architecture Of Love

New York, the city that never sleeps. Seperti istilahnya itu, New York juga menjadi kota dimana orang-orang mencoba untuk tidak henti-hentinya berjuang. Mereka berjuang mencari jawaban akan kepastian. Mereka berjuang membalikkan nasib hidup jadi lebih baik. Mereka berjuang menggapai mimpi agar tak hanya jadi angan saja dan, mereka juga berjuang menemukan inspirasi tuk terus berkarya.

Raia adalah salah satu dari mereka yang mempertaruhkan masa depannya di New York. Kota Big Apple itu bak labuan hatinya untuk keluar dari kebuntuan inspirasi setelah bercerai. Raia sudah sekian bulan belum memenuhi laptop dengan draft-draft berisi tulisannya. Sampai dia memutuskan untuk terbang ke New York. Berharap mendapatkan inspirasi sepadan untuk membuat karya baru. Dua bulan di New York sudah berlalu. Raia masih saja tetap terjerat dalam situasi terberat para penulis sepertinya, yaitu writer’s block.

Ours

Metropop: Ours

Menurutmu, mempunyai anak itu pilihan atau keharusan?

Latar belakang keluarga yang berbeda tak lantas membuat Prita dan Andi berdebat panjang saat diskusi tentang anak. Sebelum menikah, mereka sudah bersepakat untuk hidup tenang dan damai berdua saja sampai tua. Mereka bahagia. Sayangnya, prinsip mereka dianggap melenceng oleh keluarga Andi yang konservatif. Prita dianggap melawan kodrat. Beberapa perkataan dan perilaku anggota keluarga Andi membuat pasangan itu mengelus dada.

Written by Vania Andini