Agama Islam

Tasamuh adalah Sikap Toleransi, Temukan Contoh Penerapannya!

tasamuh
Written by Yufi Cantika

Tasamuh Adalah – Pada dasarnya, sikap tasamuh ini sama kok dengan sikap toleransi yang merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dilakukan oleh semua orang. Yap, sebagai manusia sosial pasti kita semua tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, bahkan hingga meninggal dunia sekalipun. Apalagi lingkungan sosial kita ini termasuk dalam masyarakat multikultural yang mana memiliki keberagaman warna, mulai dari agama, ras, suku, hingga pola pikir.

Nah, ketika menjalani kehidupan sosial tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa pasti akan terdapat konflik antar kelompok masyarakat, baik itu konflik besar maupun kecil yang berkaitan dengan ras atau agama. Sebenarnya, konflik-konflik tersebut dapat saja dihindari jika antar individunya menyadari bahwa sikap saling menghormati dan menghargai sangat diperlukan. Lagipula, setiap warga negara Indonesia ini telah diwajibkan untuk saling menjaga hak dan kewajibannya, yang bahkan sebisa mungkin tidak perlu menimbulkan perpecahan. Dalam agama Islam, hal tersebut disebut dengan tasamuh. Lalu sebenarnya, apa sih tasamuh itu? Apa saja aspek-aspek yang dapat ditemukan dalam akhlak tasamuh ini? Apakah semua umat muslim di seluruh dunia wajib melaksanakan tasamuh? Nah, supaya Grameds memahami akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

tasamuh

https://www.pexels.com/

Pengertian Tasamuh

Istilah “tasamuh” ini dapat juga diartikan sebagai “toleransi”, yang dalam Bahasa Indonesia memiliki definisi berupa ‘bersikap menghargai, membiarkan, memperbolehkan adanya pendapat, pandangan, kepercayaan, dan kebiasaan (milik orang lain) yang berbeda dengan dirinya sendiri’. Apabila melihat dalam Al-Quran, memang kata “toleransi” tidak dapat ditemukan, tetapi jika kata “al-samhah” dapat ditemukan dalam sebuah hadist.

Dalam pengertian secara umum, tasamuh ini dapat diartikan sebagai sikap atau akhlak terpuji pada pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang telah digariskan oleh ajaran Islam”. Ada beberapa orang yang mengartikan tasamuh atau toleransi ini sebagai sikap menerima dan damai terhadap keadaan yang dihadapinya, salah satunya adalah toleransi agama. Nah dari sini, tasamuh juga dapat dimaknai sebagai “toleransi beragama”.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tasamuh atau toleransi yang sebenarnya bukanlah dengan mencampur-adukkan keimanan dan ritual agama Islam dengan agama non Islam, melainkan menghargai akan eksistensi agama dan ritual dari agama orang lain. Yap, tasamuh atau toleransi ini juga dapat condong pada konteks sosial, budaya, dan agama, dengan tidak melakukan aksi diskriminasi terhadap umat minoritas dalam kehidupan bermasyarakat.

Adanya akhlak tasamuh ini dapat memberikan kemudahan hati terutama ketika menjalani hidup yang berdampingan dengan individu lain, dengan mengenyampingkan perbedaan yang ada ketika menjalin hubungan timbal balik demi mencapai kedamaian, keadilan, dan kebajikan. Tidak hanya itu saja, keberadaan akhlak tasamuh ini justru dapat memberikan kesempatan dan tempat bagi setiap orang tanpa memandang status apapun dari mereka. Perbedaan agama, ras, suku, etnis, bukanlah halangan untuk hidup bersama dalam masyarakat multikultural ini. Dengan kata lain, dalam menjalankan akhlak tasamuh ini harus memiliki hati yang besar untuk menerima kebaikan dan kebenaran dari orang lain.

Konsep akhlak tasamuh dalam agama Islam ini dapat dijalani secara praktis dan tidak berbelit-belit kok. Islam tidak pernah mengajarkan umat-Nya untuk mencela Tuhan dari agama lain, sebab memang pada dasarnya manusia di muka bumi ini memiliki keberagaman dari segi agama, warna kulit, suku, adat istiadat, dan lain-lain. Namun meskipun begitu, kita tentu saja tidak diperbolehkan secara bebas mengikuti ibadah agama lain tanpa aturan atau bahkan mencampurinya.

Di dunia Barat, keberadaan “toleransi” malah menunjukkan adanya sebuah otoritas berkuasa, yang mana enggan bersikap sabar atau membiarkan orang lain untuk memiliki perbedaan. Namun dalam agama Islam, “tasamuh” justru dapat menjembatani kata toleransi itu yang mana menunjukkan adanya kemurahan hati dan kemudahan dari kedua belah pihak atas dasar saling pengertian.

Nah, untuk mengembangkan sikap tasamuh secara umum, dapat dilakukan dengan mengelola kemampuan diri kita dalam menyikapi adanya perbedaan yang mungkin terjadi dalam lingkungan keluarga, teman sekolah, atau rekan kerja sesama muslim. Perbedaan itu tidak hanya sekadar pada agama, ras, dan etnis saja, tetapi juga pada pola pikir dan pendapat. Sikap toleransi atau adanya akhlak tasamuh ini dapat juga dimulai dengan cara membangun kebersamaan dan keharmonisan sehingga menyadari adanya perbedaan antara diri kita dengan orang lain.

Berkaitan dengan tasamuh antar umat beragama, hendaknya dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup bersama individu penganut agama lain, disertai memberikan kebebasan kepada mereka untuk menjalankan prinsip-prinsip keagamaan atau beribadah masing-masing, tanpa adanya paksaan atau tekanan, baik untuk melaksanakan ibadah maupun tidak. Lagipula, Allah SWT juga pernah memberikan ajaran bagi umat-Nya bahwa kita harus menjadikan semua orang sebagai kawan, yakni dalam Al-Quran Surah Al-Mumtahanah ayat 8-9.

Artinya:

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Toleransi atau Tasamuh Dalam Hal Beragama

Di negara kita yang memiliki beragam pemeluk agama, sikap toleransi beragama tentu saja wajib untuk diajarkan dan dilakukan. Apalagi dalam Pancasila yang mana sebagai dasar negara kita ini, pada sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, jelas mengindikasikan bahwa negara ini adalah negara Ketuhanan. Maksudnya adalah negara Indonesia benar-benar menghendaki setiap warga negaranya untuk menganut satu agama atau kepercayaan. Berhubung di Indonesia ini ada 6 agama yang diakui yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, maka setiap warga Indonesia “diwajibkan” untuk menganut salah satu dari keenam agama tersebut.

Tidak hanya itu saja, pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat 2 berbunyi “Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya”. Dalam perundang-undangan tersebut jelas bahwa negara telah mengatur bahwa setiap warganya untuk memeluk agama dan menjamin perlindungan ketika melaksanakan prosesi peribadatan.

islam and the future of tolerance - tasamuh

Aspek-Aspek Dalam Tasamuh

Dalam menerapkan akhlak tasamuh ini memiliki beberapa aspek, yakni sebagai berikut:

1. Mengasihi dan Menyayangi Orang Lain

Dari adanya kasih sayang atau rasa untuk saling mengasihi sekaligus menyayangi terhadap orang lain, tentu saja akan menjadikan seseorang bersikap empati. Dari sikap empati tersebut, nantinya seseorang tersebut mampu merespon segala peristiwa dan tindakan yang dilakukan oleh orang lain yang ada di sekitarnya. Mulai dari saling tolong menolong hingga menerima adanya kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki oleh orang lain,

2. Menjaga Kedamaian

Menjaga kedamaian terutama ketika tengah menjalin hubungan dengan orang lain yang memiliki perbedaan agama tentu saja menjadi aspek dalam tasamuh ini. Dalam upaya menjaga kedamaian tersebut, kita tidak boleh memaksakan kehendak untuk bersatu dalam aqidah, sebab pada dasarnya agama dan ibadahnya sudah berbeda.

Cara lain untuk menjaga kedamaian ini adalah dengan menciptakan keamanan dan kenyamanan di lingkungan bersama, saling memaafkan, tidak ada dendam dan prasangka jelek, tidak memaksakan kehendak, tidak menyakiti baik dalam lisan maupun perbuatan, hingga adanya rasa saling empati terutama ketika tengah menyelesaikan masalah.

3. Berbuat Kebajikan

Maksudnya adalah dengan berbuat baik melalui perilaku yang layak terhadap sesama manusia meskipun mereka memiliki perbedaan agama dengan kita. Perilaku yang layak tersebut dapat berupa adanya interaksi secara baik, saling memaafkan, dan saling memuliakan antar sesama.

4. Berlaku Adil

Kita tentu saja harus memperlakukan orang lain secara baik dan adil. Adil disini maksudnya adalah menyeimbangkan dan menyesuaikan hak yang diterima oleh seluruh orang secara proporsional. Dengan kata lain, kita tidak boleh membeda-bedakan dan berlaku diskriminasi terhadap orang lain, terutama kepada umat minoritas.

ngaji toleransi - tasamuh

Faktor yang Mempengaruhi Tasamuh Dalam Diri Seorang Muslim

Sebenarnya, penerapan akhlak tasamuh dalam diri seorang muslim itu dapat didukung oleh beberapa faktor, yakni sebagai berikut:

1. Kepribadian

Apakah Grameds menyadari bahwa kepribadian yang dimiliki oleh seseorang itu dapat mempengaruhi adanya akhlak tasamuh ini? Yap, individu yang memiliki kepribadian dengan sifat optimis, santai, aktif, dan suka bersosialisasi disertai dengan adanya ilmu pengetahuan tentang agama yang baik, cenderung memiliki akhlak tasamuh. Namun, jangan merasa kecil hati akan hal tersebut, sebab pada dasarnya akhlak tasamuh ini dapat ditanamkan dalam diri setiap orang sejak dini.

2. Lingkungan

Apabila didasarkan pada proses belajar sosial, maka memang sejatinya perilaku seseorang itu cenderung dapat terbentuk melalui proses sosialisasi di lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, munculnya akhlak tasamuh ini dalam diri seorang muslim juga dipengaruhi oleh lingkungannya, baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pertemanan, hingga lingkungan kerja.

3. Pengetahuan

Ternyata tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seorang individu juga dapat berpengaruh pada akhlak seseorang lho… Terutama pada akhlak tasamuh ini yang mana merupakan cerminan dari toleransi, maka dari itu setiap individu yang memiliki akhlak ini juga turut mempelajari ilmu sosial.

Macam-Macam Tasamuh

Sama halnya dengan toleransi, akhlak tasamuh ini juga memiliki dua macam, yakni akhlak tasamuh terhadap muslim dan akhlak tasamuh terhadap non muslim. Nah, berikut uraiannya.

1. Tasamuh Terhadap Muslim

Dalam tasamuh jenis ini, merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim untuk memiliki akhlak tasamuh terhadap sesama umat muslim lain, disamping karena tuntutan agama bahwa semua umat muslim adalah saudara yang harus diikat dengan tali aqidah sama. Bahkan hal tersebut juga diungkapkan oleh Rasulullah SAW bahwa kesempurnaan iman dari seorang muslim itu dapat diwujudkan dalam bentuk tenggang rasa dan kasih sayang kepada saudaranya, yakni:

“Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu, sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kebaikan hati dan tasamuh terhadap sesama umat muslim nantinya dapat membias kembali kepada diri kita. Kemudian, pada akhirnya diri kita juga akan memperoleh banyak kemudahan dan peluang hidup sebab adanya relasi dengan manusia lain, selain itu semua kebaikan yang telah kita lakukan juga akan dibalas oleh Allah SWT di akhirat kelak.

2. Tasamuh Terhadap Non Muslim

Seorang muslim memang tetap diwajibkan untuk menerapkan akhlak tasamuh kepada rekan non muslim, sebab pada dasarnya kita semua adalah manusia ciptaan Allah SWT. Namun perlu diingat bahwa akhlak tasamuh ini bukan berarti kita memperbolehkan sesuatu tanpa pendirian, melainkan harus terdapat prinsip dalam membela kebenaran.

Dalam tasamuh jenis ini, kita harus menghargai hak-hak yang dimiliki oleh para non muslim selaku manusia dan anggota masyarakat yang berada di dalam satu negara. Dengan kata lain, tasamuh ini didasarkan pada beberapa prinsip, yakni:

  • Bertetangga dengan baik.
  • Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama.
  • Membela mereka yang teraniaya.
  • Saling menasihati untuk tetap melakukan hal-hal kebajikan.
  • Menghormati kebebasan beragama.

Manfaat Tasamuh Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari ini, penerapan akhlak tasamuh ini ternyata mampu memberikan manfaat bagi pelakunya, yakni berupa:

  • Menjalin persatuan dan kesatuan dalam hidup bermasyarakat.
  • Terwujudnya ketenangan dan terhindar dari berbagai konflik.
  • Menimbulkan sikap saling menghormati antar sesama.
  • Terwujudnya kerukunan dan terhindar dari perpecahan antar golongan.
  • Menghilangkan fitnah, kebencian, dan dendam antar golongan.
  • Menciptakan rasa aman, tenang, tentram, dan damai di kehidupan bermasyarakat.

Contoh Tasamuh Beragama Dalam Kehidupan Bermasyarakat

  • Memperbolehkan teman atau individu lain beribadah sesuai dengan agama mereka.
  • Tidak memaksakan orang lain untuk berpindah keyakinan.
  • Tidak melakukan diskriminasi terutama pada agama minoritas.
  • Tidak mengganggu proses ibadah orang lain.
  • Tidak mencela dan merendahkan agama orang lain.
  • Tidak menjadikan agama orang lain sebagai bahan gurauan.
  • Tidak menjadi provokator ketika agama lain tengah merayakan hari besarnya.
  • Berteman dengan semua orang, tanpa memandang apa latar belakang agama mereka.
  • Menghormati adanya perayaan hari besar keagamaan dari umat lain.
  • Tetap menjaga silaturahmi dengan tetangga, teman, maupun rekan kerja yang berbeda agama.
  • Tetap menolong orang lain yang tengah tertimpa musibah walaupun latar belakang agama mereka berbeda dengan kita.
  • Tidak merusak tempat ibadah umat beragama lain.
  • Tidak mengganggu ketenangan ibadah yang dilakukan oleh umat beragama lain.
  • Tidak perlu menyombongkan agama sendiri di depan umat beragama lain, hargai adanya perbedaan yang ada.

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu tasamuh dan aspek-aspek dalam penerapan akhlak tasamuh. Apakah Grameds sudah menjadikan tasamuh ini sebagai akhlak yang wajib dilaksanakan sebagaimana kewajiban untuk umat muslim?

Baca Juga!

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika