Agama Islam

Inilah Manfaat Ikhlas dan Keutamaannya yang Harus Diketahui

Manfaat Ikhlas
Written by Yufi Cantika

Manfaat Ikhlas – Grameds, pernahkah kamu ditimpa masalah berat atau musibah sehingga kehilangan banyak hal yang penting buatmu. Bukan hanya harta benda berharga, tetapi juga orang-orang terbaikmu? Jawabannya pasti pernah, karena sebagai manusia pasti kita tidak akan terus berada di situasi ideal dalam hidup ini. Seperti pepatah hidup itu seperti roda yang berputar, kadang di atas, kadang di bawah.

Tidak peduli siapa dia, siapa orang tuanya, apa jabatannya, seberapa banyak hartanya, mereka akan mengalami masa-masa sulit. Di masa sulit seperti ini, banyak orang yang menasihati kita untuk ikhlas dan merelakan semua yang pergi. Sebenarnya nasihat untuk ikhlas bukanlah nasihat yang salah. Kenyataannya, manfaat ikhlas memang bisa kita rasakan dan menjadi salah satu cara terbaik untuk meringankan hati dan pikiran kita.

Namun di sisi lain, mengikhlaskan sesuatu bukanlah hal yang mudah dilakukan. Meski mulut begitu mudah mengucapkannya, perasaan kadang justru harus mati-matian untuk mencobanya. Mencoba ikhlas, berdamai dengan kenyataan yang ada, sekaligus juga merelakan segalanya.

Saking sulitnya untuk ikhlas, banyak orang membutuhkan waktu lama untuk melakukannya. Ada yang seminggu, sebulan, setahun, bahkan bertahun-tahun untuk bisa merasa ikhlas dan berdamai dengan kenyataannya. Dan membahas soal ikhlas, sebenarnya ikhlas itu apa sih? Berikut pengertian serta manfaat ikhlas yang dapat kita rasakan.

Manfaat Ikhlas

Manfaat Ikhlas dan Pengertiannya dalam Ajaran Agama Islam

Dalam agama Islam, ikhlas adalah bersih dari kotoran. Sederhananya, manfaat ikhlas itu membersihkan diri dari pujian manusia. Orang yang ikhlas, tidak akan mengharapkan apapun setelah melakukan suatu kebaikan. Mereka tidak menginginkan ucapan terima kasih, tidak ingin mendapatkan pujian dari orang lain, apalagi sampai mengharapkan diberi uang sebagai imbalan atas kebaikan atau pertolongan yang sudah dia lakukan.

Mereka menolong karena memang ingin menolong. Bahkan tak jarang, orang yang ikhlas menyembunyikan kebaikannya dan melupakan hal itu sesegera mungkin karena tidak ingin kebaikan yang sudah dilakukannya memunculkan sifat riya atau pamer. Mayoritas orang yang ikhlas hatinya juga tidak mencari masalah dengan orang lain.

Namun bukan berarti mereka suka kabur dari masalah dan tidak bertanggung jawab, ya! Kebalikannya, justru ketika masalah datang, mereka tidak akan lari, namun berusaha menghadapinya dengan baik. Bahkan ketika di masa sulit pun, orang-orang ikhlas akan berusaha bersikap sabar menerima ketetapan-Nya. Biasanya orang seperti ini juga jarang mengeluh ke manusia, sebagai gantinya mereka lebih suka curhat ke Tuhan. Mereka sadar betul, Tuhan adalah satu-satunya yang Maha Mendengar sekaligus juga yang memberikan solusi.

Jenis-Jenis Ikhlas

Manfaat Ikhlas

Pexels.com/Monstera

Ikhlas nyatanya bukan hanya sebuah sikap. Tidak banyak orang yang tahu kalau dalam agama Islam, ikhlas juga terbagi menjadi beberapa jenis. Apa saja?

1. Ikhlas Mubtadi’

Ikhlas paling pertama adalah ikhlas mubtadi’. Orang yang memiliki rasa ikhlas mubtadi’ di dalam hatinya memang hanya beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Mereka taat dan menjalankan ibadah dengan baik. Namun sayangnya mereka masih terpikat dengan urusan dunia.

Mereka melakukan segala ibadah karena mereka takut Allah Subhanahu wa ta’ala akan mendatangkan kesulitan. Dengan ibadah, mereka berharap bisa terhindar dari kesulitan itu. Selain menghindari diri dari kesulitan, orang-orang ini juga beribadah dengan tujuan mendapatkan keberuntungan dan kebaikan.

2. Ikhlas Abid

Nah kalau jenis ikhlas sebelumnya masih ingat dunia, ikhlas abid satu tingkat lebih baik dari itu. Orang yang memiliki ikhlas abid di dalam hatinya, sudah berhenti melihat dunia. Mereka tidak lagi tertarik dengan urusan dunia seperti harta, dan tahta. Buat mereka, dunia itu kecil dan tidak ada harganya.

Karena toh meski memiliki segalanya dalam hidup, tapi ketika meninggal, mereka tetap tidak akan membawa apa-apa, selain amal kebaikan. Jadi alih-alih mengharapkan dunia dan seisinya, orang yang memiliki ikhlas abid hanya mengharapkan surga.

Mereka beribadah dan menjalankan semua perintah agar kelak, ketika dihisab, amal mereka lebih banyak dari dosanya, dan akhirnya bisa memasuki surga bersama orang beriman lainnya.

3. Ikhlas Muhibb

Jika ikhlas abid lebih baik dari ikhlas mubtadi’ yang masih mengharapkan dunia, maka ikhlas muhibb ini satu tingkat lebih baik dari ikhlas abid. Berbeda dengan ikhlas abid yang beribadah karena mengharapkan surga dan ingin menghindari neraka, mereka yang memiliki ikhlas muhibb justru tidak menginginkan keduanya.

Mereka tentu ingin masuk surga, namun ibadahnya dilakukan semata-mata karena Allah Subhanahu wa ta’ala. Mereka beribadah karena mereka membutuhkannya, mereka beribadah karena sadar beribadah bahwa itu merupakan kewajibannya sebagai hamba.

4. Ikhlas Arif

Terakhir adalah ikhlas arif, dan merupakan ikhlas dengan tingkatan tertinggi. Mereka beribadah karena hatinya digerakkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Ibadah yang mereka lakukan tidak terasa seperti ibadah lagi. Mereka menganggapnya bukan lagi sebagai kewajiban, namun kebutuhan. Hatinya cemas jika belum melaksanakan ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, apalagi jika ibadah yang harus dilakukan adalah ibadah wajib. Dan mengingat ini adalah kebutuhan, maka ibadah ini jelas tidak boleh dilewatkan.

Manfaat Ikhlas untuk Diri Sendiri

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ikhlas itu mudah diucapkan, namun sulit sekali untuk dilakukan dan tidak semua orang bisa melakukannya. Namun dibalik sebuah kesulitan untuk ikhlas menerima keadaan, terdapat juga segudang manfaat Ikhlas yang jarang disadari oleh banyak orang. Berikut manfaat ikhlas yang perlu diketahui!

1. Membuat hati menjadi lebih tenang

Saat menghadapi masalah atau musibah, hati kita dilanda berbagai perasaan. Ya sedih, cemas, marah, kecewa, penyesalan, semuanya jadi satu dan membuat hati jadi terasa tidak tenang. Alhasil, apapun yang kita kerjakan terasa buruk dan selalu salah. Semua perasaan ini jelas wajar, namun tetap saja kita tidak bisa terus menyimpan perasaan tidak baik ini di dalam hati.

Nah salah satu cara untuk mengatasi masalah hati yang berantakan ini, ikhlas bisa menjadi jawabannya. Saat kamu sudah ikhlas dengan semua ketetapan Allah Subhanahu wa ta’ala, hatimu akan jauh lebih baik kondisinya. Tidak ada lagi marah, kecewa, penyesalan, dan perasaan buruk lainnya. Yang tersisa hanya rasa tenang dan semangat baru, bahwa kamu bisa melewati semuanya dengan baik.

2. Tidak mudah dikuasai oleh amarah

Setiap orang pasti pernah merasa marah, namun tidak semua orang bisa mengendalikannya. Orang yang hatinya belum ikhlas, akan selalu marah. Mereka marah kepada segala hal. Marah kepada keadaan, marah pada orang lain, bahkan berani marah dan menyalahkan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Namun ketika hati sudah ikhlas, amarah itu perlahan akan menghilang dari hatimu dan berganti menjadi rasa tenang yang tidak terhingga. Bukan hanya berhenti marah, kamu juga akan menjadi sosok yang lebih sabar dan tidak mudah terpancing dengan keadaan ataupun provokasi orang lain.

3. Lebih pemaaf

Normalnya, saat seseorang melakukan kesalahan, kita akan marah. Semakin besar kesalahannya, semakin besar juga amarah yang kita rasakan. Bukan hanya marah, beberapa orang bahkan tega melakukan misi balas dendam. Terlepas dari sengaja atau tidak, di mata kita orang itu salah dan harus menanggung akibatnya.

Namun hal itu tidak akan terjadi jika kita punya rasa ikhlas dalam diri kita. Selain mendidik orang menjadi lebih sabar, ikhlas juga membuat seseorang jadi lebih pemaaf. Mereka memiliki hati yang lembut, dan mudah tersentuh. Jangankan berpikir untuk balas dendam, mereka yang ikhlas bahkan akan dengan mudahnya memaafkan orang lain bahkan sebelum yang bersangkutan meminta maaf.

4. Lebih bersyukur dengan nikmat Allah Subhanahu wa ta’ala

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, orang yang tidak ikhlas mudah sekali marah, bahkan berani mengungkapkan kemarahannya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Namun orang yang hatinya ikhlas, justru sebaliknya.

Mereka bersyukur dengan keadaan apa pun yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Baik itu keadaan yang baik, atau buruk. Mereka sadar betul, bahwa manusia akan selalu diuji dengan berbagai hal. Ujian itu bukan berarti Allah Subhanahu wa ta’ala membenci kita, tetapi justru menjadi tanda bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala menyayangi kita. Dengan pemikiran itu, mereka tidak lagi merasa marah apalagi sampai berani menyalahkan Allah Subhanahu wa ta’ala.

5. Disukai oleh orang lain

Siapa sih yang tidak senang memiliki teman yang sabar, pemaaf, dan lembut hatinya? Orang-orang dengan tiga sikap ini, keberadaannya selalu membuat orang lain merasa nyaman. Berdekatan dengan mereka saja menyenangkan, apalagi kalau kamu menjadi temannya. Lagipula, berteman dengan orang seperti ini tidak akan membuatmu menyesal.

Kenapa begitu? Ini karena mereka selalu menyebarkan pengaruh baik kepada orang lain. Ingat kata pepatah, berteman dengan tukang minyak akan membuat kamu bau minyak, tapi berteman dengan tukang minyak wangi akan membuat kamu wangi. Nah orang yang hatinya ikhlas, adalah kategori yang kedua.

6. Dihindarkan dari berbagai sifat tercela

Kebaikan itu menular, begitu juga dengan rasa ikhlas. Dimulai dari rasa yang ikhlas, lalu merembet menjadi sabar, dan pemaaf. Selain dianugerahi sifat-sifat yang baik, orang yang ikhlas juga cenderung terhindar dari berbagai sifat buruk.

Mulai dari sifat pemarah, iri hati, dengki, keras hati, dan beberapa sifat buruk lainnya yang dapat merugikan diri sendiri. Mereka tidak akan tersiksa dengan hal itu, karena hatinya selalu diliputi ketenangan.

Manfaat Ikhlas

Keutamaan Ikhlas

Selain memiliki sejumlah manfaat baik untuk diri sendiri, sifat ikhlas juga memiliki beberapa keutamaan di mata Allah Allah Subhanahu wa ta’ala. Kira-kira apa saja keutamaannya, yuk cari tahu sama-sama!

1. Menjadi syarat diterimanya ibadah

Kita memang harus taat beribadah, apalagi kalau ibadah yang dilakukan adalah ibadah wajib. Namun yang namanya ibadah, juga harus dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Lagipula, terlepas dari ibadah yang wajib, Allah Subhanahu wa ta’ala tidak melihat berapa banyak ibadah yang kita lakukan, melainkan seberapa tulus ibadah tersebut.

Hal serupa tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 162 berikut ini:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

qul inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil-‘aalamiin

“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam”. (QS. Al-An’am 6: Ayat 162)

2. Sifat ikhlas merupakan sifat yang dimiliki oleh para nabi dan rasul

Para nabi dan rasul di masa lalu, berdakwah untuk mengajak umatnya menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mereka berdakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian secara terang-terangan. Sayangnya, meski sudah berusaha sebaik mungkin, dakwah yang mereka lakukan tidak selalu disambut baik.

Banyak umat terdahulu menentang dakwah yang sudah disampaikan. Bukan hanya menentang dengan kata-kata kasar, tetapi juga perilaku buruk, bahkan berani mengancam utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Namun tetap saja, para nabi dan rasul tetap menjalankan tugasnya dengan ikhlas dan taat.

3. Diberi hati yang lapang

Banyak orang malas melakukan ibadah. Jangankan melaksanakan ibadah sunnah, ibadah yang wajib seperti shalat lima waktu saja masih terasa berat. Namun beda ceritanya dengan orang yang ikhlas

Buat mereka, ibadah apa pun akan terasa ringan dan lapang untuk dikerjakan. Jangankan shalat lima waktu, ibadah shalat dengan jumlah rakaat yang banyak seperti tarawih pun dikerjakannya dengan senang hati tanpa beban sedikitpun.

Ciri-Ciri Orang yang Ikhlas

Manfaat Ikhlas

unsplash.com

Mencari orang yang memiliki hati ikhlas memang tidak mudah karena satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan memperhatikan sifat dan perilakunya. Biasanya, orang yang ikhlas menunjukkan beberapa ciri tertentu.

1. Mereka tidak gampang untuk dipengaruhi

Dipuji oleh orang lain atas apa yang kita lakukan itu menyenangkan. Meski hanya kata-kata, tetapi hal itu membuat kita merasa jadi lebih berharga. Namun disisi lain, pujian sebenarnya bisa berubah menjadi pisau bermata dua. Pasalnya sebuah pujian kadang bisa membuat seseorang berubah menjadi riya’.

Tapi perubahan ini tidak akan terjadi kepada mereka yang punya rasa ikhlas di dalam hatinya. Tidak peduli, seberapa banyak pujian yang muncul, akan tetap menjadi orang yang sama seperti sebelumnya.

2. Tidak mengharapkan apa pun

Di zaman sekarang, banyak orang mau membantu karena ingin mendapatkan balasan. Baik itu pujian, atau imbalan berupa uang. Lebih parahnya lagi, tidak sedikit orang yang terang-terangan meminta imbalan hanya karena telah mengerjakan hal-hal kecil.

Nah orang yang ikhlas tidak akan bersikap begitu. Mereka sangat tulus ketika membantu orang lain. Jangankan meminta imbalan berupa uang, mereka bahkan seringkali menyembunyikan perbuatan baiknya agar tidak diketahui oleh yang lain. Buat mereka, menolong orang lain adalah kewajibannya sebagai sesama manusia.

3. Tidak pernah mengungkit-ungkit apa yang sudah dilakukannya

Banyak orang mengaku ikhlas ketika membantu, namun akhirnya mengungkit bantuannya di kemudian hari. Pada dasarnya, mengungkit sesuatu di masa lalu, baik itu sesuatu yang baik atau buruk, bukanlah tindakan terpuji.

Mengungkit sesuatu menandakan bahwa kita tidak seratus persen ikhlas dengan bantuan yang kita berikan. Orang yang hatinya ikhlas tidak akan begini. Mereka biasanya dapat dengan mudah melupakan kebaikan atau pertolongan yang dia lakukan di masa lalu.

Manfaat Ikhlas

Ikhlas dengan segala hal yang sudah terjadi bukanlah hal yang mudah. Apa lagi kalau apa yang terjadi padamu adalah hal yang buruk dan menyakitkan. Namun hanya karena ikhlas itu sulit dilakukan, bukan berarti kamu tidak bisa melakukannya kan? Salah satu cara terbaik untuk memunculkan rasa ikhlas di dalam hati adalah dengan berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Yakini bahwa apa pun yang kita punya sekarang bukanlah milik kita, melainkan milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jadi ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengambilnya kembali suatu saat nanti, kamu tidak perlu lagi merasa berat apalagi sampai merasa tidak terima.

Untuk Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang manfaat ikhlas dan pengetahuan agama lainnya, kamu bisa mengunjungi gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan produk terbaik dan terbaru untuk Grameds, supaya kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Siti Marliah

BACA JUGA:

  1. Sifat-Sifat Mulia: Mujahadah An-Nafs, Husnuzan, dan Ukhuwah
  2. Pembagian, Contoh Akhlak Terpuji dan Tercela
  3. 45 Sifat Manusia: Sifat Positif & Sifat Negatif
  4. Pengertian Ulul Azmi: Ciri-Ciri dan 5 Rasul Penerimanya
  5. Review Buku Ikhlas Paling Serius
  6. Rekomendasi Buku Self Love untuk Hidup Lebih Menerima
  7. Mengenal Filosofi Stoicisim: Cara Menciptakan Kebahagiaan dalam Hidup

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika