Ekonomi

Pengertian Tabungan: Keuntungan dan Kerugian serta Jenis-Jenis Tabungan

Written by Rosyda

Pengertian Tabungan – Tabungan bukanlah sesuatu yang asing lagi, kini hampir semua orang memiliki tabungan. Biasanya tujuan orang menabung adalah menyisihkan sebagian dari hasil pendapatannya yang bisa digunakan untuk jangka pendek sampai  menengah, sebab untuk jangka panjang, nasabah sering memilih menggunakan investasi lain, Grameds. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai pengertian, jenis-jenis dan keuntungan serta kerugian memiliki tabungan berikut ini, Grameds.

Pengertian Tabungan

Secara umum kita dapat mendefinisikan tabungan sebagai sebuah simpanan uang yang bersumber dari pemasukan (pendapatan) yang tidak dipakai buat keperluang sehari-hari ataupun kepentingan lainnya. Dengan kata lain tabungan adalah uang yang kita sisihkan untuk masa depan dan dapat kita ambil kapan saja.

Tabungan yang paling umum kita gunakan adalah bank. Bank menjadi tempat yang paling sering kita pakai untuk menitipkan uang-uang kita, selain aman juga praktis karena tidak perlu merawat atau menyediakan tempat khusus untuk uang-uang kita.

Banyak kemudahan yang ditawarkan oleh Bank untuk calon nasabahnya, salah satu kemudahannya adalah dapat menarik tunai secara mandiri melalui mesin ATM yang tersebar dimana-mana.

Ketika menabung di Bank umumnya nasabah akan mendapatkan fasilitas seperti kartu ATM, Buku Tabungan, Mobile Banking serta beberapa layanan lain sesuai dengan kebijakan masing-masing Bank. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan nasabah untuk memiliki tabungan di bank, antara lain Melengkapi formulir pembukaan tabungan.

Untuk lebih memahami berbagai hal seputar lembaga keuangan bank, Grameds juga dapat membaca buku Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya karya Dr. Kasmir dibawah ini yang membahas terkait praktik bank syariah dan bank konvensional.

Menyertakan bukti identitas diri dan dokumen lainnya yang diminta. Melakukan setoran awal sesuai jumlah minimal dari ketentuan bank. Membayar biaya administrasi. Ada beberapa faktor yang menjadi perbedaan tingkat tabungan :

  • Pendapatan Masyarakat. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat menyebabkan tingkat tabungan yang berbeda setiap orangnya.
  • Suku Bunga Bank. Banyak masyarakat yang memperhatikan suku bunga bank ini untuk memutuskan menabung atau tidak. Karena ada masyarakat yang tidak suka dengan adanya suku bunga bank.
  • Tingkat Kepercayaan. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank juga mempengaruhi tingkat tabungan.

Keuntungan dan Kerugian Memiliki Tabungan

Uang yang ditabung di bank akan berkembang karena adanya bunga dari saldo tabungan nasabah. Untuk bank syariah, keuntungan didapat dengan sistem bagi hasil sesuai ketentuan aturan syariah yang berlaku. Pada dasarnya, setiap produk tabungan memiliki berbagai fasilitas yang sangat menguntungkan.

Pembahasan dan pemahaman terkait bank syariah dalam konteks Al-Quran, sunnah, serta pandangan sekian ulama maupun dalam konteks ekonomi juga bisa Grameds dapatkan pada buku Syariah dibawah ini.

Secara umum berikut ini adalah beberapa keuntungan memiliki tabungan :

  • Memiliki uang simpanan yang bisa dipakai kapan saja
  • Dapat dipakai dikemudian hari ketika butuh uang
  • Membiasakan diri hidup tidak boros
  • Investasi (pada kasus tertentu)

Terlepas dari sederet kelebihan di atas, tabungan kurang cocok digunakan untuk mengembangkan dana alias mendapatkan keuntungan. Suku bunga pada kebanyakan produk yang satu ini yang hanya berkisar di angka 1 hingga 2 persen saja tentu tidak mampu mengalahkan persentase inflasi setiap tahun.

Belum lagi, terdapat sejumlah biaya administrasi yang mesti ditanggung juga. Sedikit tips untuk menyiasati suku bunga bank yang kecil sementara biaya administrasi cukup besar, sebaiknya pisahkan rekening tabungan untuk biaya sehari-hari dan rekening untuk menyimpan dana.

Dengan cara tersebut, kamu bisa memilih produk yang cocok sesuai dengan tujuan finansial pribadi. Misal, untuk rekening yang dananya akan sering ditarik, kamu dapat memilih tabungan dengan biaya administrasi kecil meskipun bunganya juga kecil atau nyaris tidak ada.

Sementara itu, untuk rekening yang digunakan untuk menyimpan dana, kamu dapat memilih produk yang menawarkan suku bunga yang cukup tinggi. Selain itu, kamu pun bisa membuka rekening tabungan berjangka atau deposito yang mana dana tidak bisa ditarik dalam jangka waktu tertentu.

Jenis-Jenis Tabungan

Tabungan adalah simpanan uang perorangan atau suatu badan usaha pada bank dengan syarat-syarat yang sesuai ketentuan pihak bank. Tabungan bisa ditarik kapan saja tanpa batasan waktu, termasuk lewat ATM (Anjungan Tunai Mandiri), tetapi tidak bisa ditarik lewat bilyet giro, cek, dan alat penarik lainnya yang ditentukan bank.

Dengan berkembangan pesatnya banyak bisnis perbankan saat ini, terdapat pula beragam layanan yang tersedia. Oleh sebab itu, untuk membantu Grameds memahami semuanya, buku Memahami Bisnis Bank karya Ikatan Bankir Indonesia hadir dan bisa di dapatkan di Gramedia!

Tabungan juga didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi dan disimpan untuk keperluan di masa yang akan datang. Tabungan memiliki banyak jenis serta fungsi-fungsi yang berbeda, diantaranya:

1. Tabungan Anak

Sesuai dengan namanya, tabungan jenis ini dikhususkan bagi anak-anak. Tujuan adanya tabungan ini adalah untuk melatih agar si buah hati terbiasa menabung sejak dini. Perbedaan mendasar dari tabungan ini adalah jumlah setoran yang kecil, karena memang anak-anak biasanya tidak diberi uang dalam jumlah yang besar.

2. Tabungan Mata Uang Asing

Tabungan jenis kedua adalah tabungan mata uang asing atau disebut juga dengan valas (valuta asing), tabungan ini biasanya sering ditemui di perbankan. Mata uang yang sering digunakan dalam tabungan ini seperti dollar, euro, poundsterling dan beberapa mata uang asing lainnya.

Namun, untukmu yang hanya memiliki rupiah tetap dapat melakukan investasi dengan menukarkan rupiah milikmu dan dikonversikan ke dalam mata uang asing. Untuk setoran awal dari tabungan ini cukup beragam, hanya saja tabungan ini dapat memberikan keuntungan yang lebih besar karena nilai konversi mata uang asing lebih tinggi dibandingkan rupiah.

3. Tabungan Konvensional

Tabungan konvensional adalah tabungan yang paling umum dan banyak dimiliki setiap orang. Seperti yang sudah kita bahas sedikit di atas, bahwa nasabah dari tabungan yang satu ini biasanya diberikan fasilitas buku tabungan, kartu debit dan layanan banking baik itu sms banking, mobile banking atau internet banking.

Untuk tabungan yang konvensional keuntungan atau bunga yang diterima terbilang rendah, karena tujuannya memang hanya untuk menyimpan uang bukan untuk pengembangan dana. Bunga yang dapat diterima 0% hingga 2%.

4. Tabungan Berjangka

Berbeda dengan tabungan konvensional, tabungan yang satu ini cocok untukmu yang memiliki tujuan untuk menyimpan uang dan beberapa tujuan lainnya. Seperti  liburan atau tujuan lainnya.

Bunga dari tabungan berjangka ini relatif lebih baik dibanding tabungan konvensional dengan bunga tabungan 3% hingga 7% per tahun. Hanya saja tabungan berjangka hanya dapat diambil sesuai dengan yang telah disepakati. Jika kamu melanggar yang telah disepakati, maka kamu dapat terkena denda atau penalti.

5. Tabungan Haji

Tabungan ini sering sekali digunakan untuk mereka yang memiliki rencana untuk berhaji dalam beberapa tahun kedepan. Tabungan ini tidak jauh berbeda dengan tabungan berjangka, jika nominal yang dibutuhkan sudah tercapai maka dana dapat dicairkan dan digunakan untuk biaya keberangkatan haji. Syarat dan dokumen yang disiapkan biasanya lebih banyak dibandingkan dengan tabungan biasa.

Karena untuk tabungan yang satu ini tidak hanya soal nominal dan identitas diri saja yang diperlukan, tetapi riwayat dari kesehatan juga perlu dipersiapkan. Untuk setoran awalnya biasanya berbeda tergantung dari kebijakan dari masing-masing bank. Namun, semakin besar dana yang disetorkan maka akan semakin cepat pula tujuan kamu dapat tercapai.

6. Tabungan Giro

Tabungan ini seringkali disebut sebagai tabungan bisnis, karena memang fasilitas dari tabungan ini ditujukan untuk kebutuhan bisnis seperti transfer ke beberapa rekening dan transaksinya dapat menggunakan cek dan bilyet. Untuk pembukaan rekening Giro ini dapat dilakukan untuk perorangan ataupun badan usaha dan minimum setoran awalnya mulai dari Rp2 hingga Rp3 jutaan.

7. Tabungan investasi

Tak hanya untuk menyimpan dana, bank juga memiliki jenis tabungan investasi. Berikut ini tiga di antaranya:

  • Deposito –  menawarkan bunga yang lebih besar ketimbang tabungan konvensional. Tapi nasabah gak bisa semaunya mengambil dana karena ada jangka waktunya. Deposito juga menerapkan sistem denda atau penalti jika nasabah menarik dana sebelum jatuh tempo.
  • Tabungan saham – Sesuai namanya, tabungan saham memang khusus digunakan untuk membeli saham secara rutin serta menyimpan laba hasil transaksi saham.
  • Tabungan mata uang asing – Orang yang kerap melakukan transaksi menggunakan mata uang asing biasanya akan memilih untuk membuka tabungan yang satu ini. Pasalnya tabungan investasi mata uang asing memanfaatkan naik-turunnya kurs mata uang dalam negeri.

Untuk masuk ke dunia saham dan investasi sendiri bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu, buku Investing Is Easy Teknik Analisa dan Strategi Saham untuk Pemula hadir untuk membantu Grameds mendapatkan pembelajaran berharga terkait teknik analisa dan investasi saham!

Pajak Tabungan Deposito

Yang ditetapkan sebagai pendapatan dari bunga deposito adalah semua pendapatan yang mencapai besaran persentase 20% dengan minimum tabungan sebesar Rp7.500.000. Selain itu, pajak ini berlaku pada deposito yang dimasukkan pada bank dalam dan luar negeri. Dasar hukum yang berlaku adalah:

PPh atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diatur dalam PP 131 Tahun 2000, berlaku sejak 1 Januari 2001 dan ditetapkan melalui SE-01/PJ.43/2001 Pemotongan PPh atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diatur dalam KMK-51/KMK.04/2001, berlaku sejak 1 Januari 2001 Suku bunga deposito pada setiap bank akan berubah dalam periode waktu tertentu.

Untuk mendapatkan keuntungan, nasabah pada umumnya akan memilih bank yang menawarkan suku bunga yang tinggi. Pajak deposito dihitung 20% dari jumlah bunga yang diterima oleh nasabah. Ini berarti, penghitungan pajak dilakukan langsung pada suku bunga bukan pada jumlah deposito secara keseluruhan.

Pajak bunga tabungan adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah atas penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dipotong dengan pajak penghasilan (PPh). Direktorat Jenderal Pajak yang dikutip dari pajak.go.id berdasarkan PPh pasal 4 ayat (2), mengenai persentase biaya pengenaan Pajak Penghasilan atas bunga adalah sebagai berikut:

  • Pajak final sebesar 20% dari jumlah bruto terhadap Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap.
  • Pajak final sebesar 20% dari jumlah bruto atau berdasarkan kepada Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku terhadap Wajib Pajak luar negeri.

Pembayaran pajak bunga tidak berlaku pada kondisi Bunga dengan jumlah jumlah deposito dan tabungan serta Sertifikat Bank lndonesia tidak lebih dari Rp7,5 juta dan jumlahnya tidak dipecah-pecah, Suku bunga deposito dan tabungan serta diskonto sertifikat Bank Indonesia yang diterima atau diperoleh dari dana Pensiun, Bunga tabungan dalam rangka pemilikan rumah, kavling siap bangun, atau rumah susun sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk dihuni sendiri. Pajak tersebut kemudian akan mengurangi nilai suku bunga yang didapat oleh nasabah. Semakin besar suku bunga yang diperoleh, maka secara otomatis besarnya pajak juga semakin besar.

Tips Memilih Tabungan Deposito

Selain menabung di bank, Anda juga bisa menabung dalam bentuk Deposito. Deposito merupakan salah satu bentuk investasi dengan risiko yang terbilang kecil dibandingkan dengan jenis investasi yang lain. Beberapa yang perlu Anda perhatikan antara lain :

1. Pilih Jenis Deposito yang Sesuai dengan Kebutuhan

Sesuaikan jenis deposito berdasarkan kebutuhan. Setidaknya ada 3 jenis deposito yang ada di Indonesia diantaranya adalah deposito berjangka, deposito on call, dan sertifikat deposito. Masing-masing jenis deposito tentu memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Deposito berjangka yang merupakan jenis deposito paling populer biasanya memiliki tenggat waktu mulai dari 1 bulan sampai dengan 24 bulan. Nantinya bunga akan dibayarkan pada masa akhir periode yang telah Anda pilih. Jenis deposito ini yang paling populer

Jenis kedua adalah deposito on call, yang mana jika Anda ingin melakukan penarikan dana, Anda perlu melakukan pemberitahuan beberapa hari sebelumnya kepada pihak bank. Jenis yang terakhir merupakan sertifikat deposito. Sistemnya mirip dengan deposito berjangka, hanya saja sertifikatnya dapat dipindahtangankan. Namun jika sertifikat tersebut hilang dan ditemukan oleh bukan pemiliknya, sertifikat deposito dapat dengan mudah dicairkan oleh siapa saja.

2. Pilih Bank yang Terpercaya

Tips yang selanjutnya adalah dengan memilih bank yang kredibel atau bank yang terpercaya. Kita bisa mencari tahu rekam jejak bank penyedia layanan deposito tersebut. Selain itu kita juga bisa cek di OJK apakah bank tersebut sudah terdaftar atau belum, jika belum terdaftar maka perlu diwaspadai.

Selain itu, pilih bank yang menawarkan bunga yang tinggi. Semakin tinggi bunga, maka akan semakin besar keuntungan yang Anda dapatkan. Tapi jangan langsung terburu-buru dulu, cari tahu berapa batas maksimal bank memberikan suku bunga untuk deposito. Seperti diketahui, suku bunga deposito ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selaku lembaga pemerintahan yang mengatur dan mengawasi simpanan nasabah di bank.

3. Pilih deposite dengan jangka waktu sesuai kebutuhan

Anda juga harus menentukan deposito dengan jangka waktu berapa yang akan dipilih. Pastikan itu sesuai dengan kebutuhan, jika punya tabungan lain yang banyak dan belum membutuhkan uang dalam waktu dekat bisa memilih deposito dengan jangka waktu 2 tahun. Tapi jika tabungan menipis, pilih deposito jangka pendek saja. Karena ketika Anda menarik lebih cepat dari waktu yang telah disepakati, biasanya ada biaya penalty yang harus dibayarkan. Bukannya untung tapi malah rugi..

4. Sesuaikan dengan Periode Waktu

Yang membedakan tabungan dengan deposito adalah adanya jangka waktunya. Deposito memiliki jangka waktu tertentu yang mana dana Anda tertahan dan hanya bisa diambil jika jangka waktu tersebut telah selesai. Hal inilah yang perlu digaris bawahi oleh Anda, jangan sampai memilih untuk menginvestasikan dana lewat deposito namun Anda ingin melakukan penarikan dana saat jangka waktu belum usai.

5. Pilih bank dengan layanan yang luas

Bukan tidak mungkin kamu berpindah tempat domisili selama periode deposito berjalan. Untuk memudahkan pencairan dana, sebaiknya pilih bank yang mencakup wilayah layanan yang luas. Hal ini bertujuan agar kamu bisa tetap memantau dan mengurus pencairan dana walaupun tidak berada di kota tempat kamu membuka rekening deposito.

Selain mengenali cara penghitungan pajak deposito dan tips memilih deposito yang baik, pelajari juga tentang pengelolaan bunga yang ditawarkan oleh bank. Hal ini akan menentukan apakah bunga deposito bisa langsung diambil pada akhir periode atau bisa dimasukkan ke dalam periode deposito tahun berikutnya.

Bagi Grameds yang baru ingin memulai investasi, khususnya di era modern saat ini dimana teknologi sudah memudahkan kita untuk melakukan segala hal, buku #MillenialInvestor tersedia untuk kamu!

Rekomendasi Buku dan Artikel Terkait

1. Pengantar Ekonomi Mikro Dan Makro Edisi Revisi

buku pengantar ekonomi mikro dan makro

2. Pengantar Teori Ekonomi Makro

pengantar teori ekonomi makro

Baca juga artikel lain berikut ini :

Rekomendasi Buku Terkait

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah