Pengertian Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Serta Faktor Pendukungnya – “Mari Pak, dibeli dagangannya.” Ucap pedagang bahan jamu ini, kepada seorang bapak yang sedang melihat-lihat dagangan pedagang bahan jamu ini. “Pak, saya mau membeli temulawak, kunyit, jahe, dan kapulaga, masing-masing satu kuintal, apakah bapak punya?” Tanya bapak, calon pembeli ini. “Waduh, maaf Pak, sepertinya, tidak dapat terpenuhi dalam jumlah yang bapak butuhkan.” Jawab bapak pedagang bahan jamu ini.
“Lho, saya lihat, barang dagangan bapak lumayan banyak ini, saya butuh, untuk produksi jamu.” Kata bapak calon pembeli ini. “Hanya ini, persediaan bahan jamu yang saya miliki, pak.” Kata bapak penjual bahan jamu tersebut. “Jumlahnya tidak sebanyak yang bapak butuhkan.” Lanjut bapak penjual bahan jamu tersebut. “Wah, bagaimana ya, padahal saya merasa yakin, jika saya bisa mendapatkan semuanya disini.” Sambil merasa agak kecewa, karena jumlah barang tersedia, tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
“Belakangan ini, bahan-bahan jamu saya memang agak laku dibeli orang, Pak.” Kata bapak penjual bahan jamu tersebut. “Selama pandemi datang, banyak orang yang mengonsumsi jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.” Lanjut bapak penjual bahan jamu tersebut. “Sama dengan saya, Pak, karena banyak yang membutuhkan jamu, saya berpikir untuk memproduksi jamu, selain untuk membantu masyarakat meningkatkan daya tahan tubuh, saya juga bisa mendapat keuntungan dari produksi dan hasil jualan jamu ini.” Terang bapak calon pembeli tersebut.
Tiba-tiba bapak penjual bahan jamu tersebut berkata. “Jika bapak mau menunggu, dan tidak terburu-buru, tiga hari lagi saya mendapat kiriman bahan baku pembuat jamu ini. Jumlahnya bisa sesuai dengan yang bapak butuhkan.” “Sungguh kah, Pak? Bapak bisa memastikan tiga hari lagi ada barang dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan saya?” Tanya bapak calon pembeli ini memastikan ketersediaan barangnya lagi.
“Benar, Pak, saya berani memastikan, sebenarnya bahan-bahan pembuat jamu ini sudah dikirim oleh petaninya kesini, namun, karena jaraknya terlalu jauh, dan memakan waktu, jadi tiga hari lagi bahan-bahan pembuat jamu ini akan sampai.” Kata bapak penjual bahan jamu tersebut menyakinkan.
Gramedians, dalam percakapan antara penjual dan pembeli di atas, pada awalnya, seorang pedagang menawarkan barang dagangannya kepada calon pembeli, namun ternyata barang dagangan yang dimiliki, tidak sebanyak barang yang dibutuhkan oleh sang calon pembeli.
Pada peristiwa dalam penggalan cerita di atas, menggambarkan ada tiga peristiwa yang terkait dengan aktivitas ekonomi dalam masyarakat. Peristiwa pertama, terjadi saat sang penjual menawarkan barang dagangannya. Peristiwa kedua, seorang calon pembeli datang, bermaksud untuk membeli barang dagangan milik penjual bahan jamu tersebut, dengan permintaan, jumlahnya sesuai dengan yang dibutuhkan. Peristiwa ketiga, tidak tersedianya jumlah barang seperti yang dibutuhkan oleh calon pembeli.
Dari aktivitas di atas, peristiwa yang muncul, adalah penawaran, permintaan, dan keseimbangan. Kira-kira apa ya yang akan kita bahas kali ini? Apa hubungannya dengan cerita di atas?
Gramedians, sesuai dengan gambaran cerita di atas, dan juga peristiwa yang muncul, kali ini kita akan membahas dimulai dari permintaan, penawaran dan kemudian keseimbangan. Seperti apa penjelasannya? Ikuti terus artikel ini ya, Gramedians.
Temukan berbagai contoh kegiatan ekonomi lainnya dalam buku 100 Dasar Kegiatan Ekonomi 1 yang pastinya akan mudah Grameds pahami karena materi yang disampaikan melalui komik.
Daftar Isi
A. Penawaran
1. Pengertian penawaran
Penawaran dapat diartikan sebagai banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Jadi bisa dikatakan, pelaku penawaran ini merupakan pihak produsen atau penjual.
Tidak berhenti pada pengertian saja ya, Gramedians. Ternyata ada yang memengaruhi adanya penawaran. Kira-kira apa saja ya? Ini penjelasannya.
2. Faktor yang memengaruhi penawaran
a. Adanya sumber daya yang tersedia
Penawaran dapat terjadi, jika ketersediaan barang mencukupi. Jika barang atau jasa yang ditawarkan terbatas, atau langka, hal ini berpotensi memengaruhi kenaikan harga. Kelangkaan barang atau jasa, berpengaruh langsung pada elastisitas penawaran. Maka penawaran sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya yang.
b. Faktor penjual atau produsen
Banyaknya jumlah produsen yang memproduksi suatu barang, berbanding lurus dengan ketersediaan barang. Maka, produsen atau penjual, memiliki sebuah keyakinan untuk melakukan penawaran, karena ketersediaan barang mendukung adanya proses penawaran. Bahkan, jika barang tidak ditawarkan, akan menumpuk dan perputaran ekonomi tidak terjadi.
c. Harga
Harga merupakan faktor pendukung pertama dalam suatu penawaran. Jika tidak ada harga, penjual atau produsen pasti bingung untuk melakukan penawaran. Begitu juga terhadap calon pembeli, calon pembeli akan mengalami kebingungan, ketika memiliki suatu kebutuhan, namun tidak mengetahui harga barang yang akan dibelinya.
Semakin tinggi harga suatu barang atau jasa, maka produsen atau perusahaan akan melakukan penawaran barang dengan jumlah lebih banyak, begitu pula sebaliknya.
d. Harga dan ketersediaan barang sejenis sebagai pengganti
Jika suatu barang (yang disebut sebagai barang utama) mengalami kenaikan harga, maka konsumen akan mencari alternatif lain, sebagai pengganti pemenuhan kebutuhan akan barang utama. Konsumen akan melirik barang pengganti, karena biasanya barang pengganti akan memiliki harga yang relatif lebih murah, dibanding harga barang utama. Sebagai contoh, jika beras tipe A, yang paling digemari oleh konsumen mengalami kenaikan harga, maka konsumen akan mencari alternatif pengganti, dengan menggunakan barang B, yang fungsi dan kegunaannya sama, namun harga lebih murah.
e. Biaya produksi
Untuk dapat melakukan produksi, seorang produsen memerlukan modal untuk membiayai produksinya, seperti untuk membeli bahan baku, untuk membayar gaji karyawan, sebagai pembiayaan untuk pengadaan bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Jika biaya produksi meningkat, maka harga barang akan menjadi tinggi. Akibatnya, barang yang ditawarkan jumlahnya hanya sedikit.
f. Waktu produksi
Waktu produksi berpengaruh terhadap ketersediaan barang. Penawaran akan terjadi, ketika barang yang ditawarkan dapat diprediksi akan tersedia dalam tenggang waktu tertentu. Biasanya ketersediaan barang ini bergantung pada seberapa lama waktu produksi yang diperlukan.
g. Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi membantu mempermudah produsen dalam menyediakan barang maupun jasa. Pemanfaatan teknologi dapat mempersingkat waktu produksi, meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan kapasitas produksi, dan biaya produksi dapat ditekan. Dengan sendirinya, maka keuntungan yang diperoleh akan semakin banyak.
h. Kebijakan pemerintah
Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai peningkatan produksi dalam negeri, guna mengurangi impor, hal ini mendorong para petani untuk meningkatkan jumlah dan kualitas panen (bagi petani) atau meningkatkan jumlah dan kualitas produksi (produsen barang dan jasa). Hal ini dapat menekan laju impor barang dari luar, karena produk lokal dapat memenuhi kebutuhan secara kualitas maupun kuantitas.
i. Pajak dan subsidi
Secara umum dalam istilah perpajakan, pajak dikenal sebagai kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Meski merupakan ketetapan dari pemerintah, pajak sangat berpengaruh terhadap harga. Jika pajak yang ditetapkan terlalu tinggi, maka produsen tidak dapat melakukan penawaran, sehingga, permintaan pun juga menurun.
Sedangkan subsidi, merupakan bentuk bantuan atau dukungan dari pemerintah yang diberikan sebagai bentuk upaya peningkatan hasil produksi kepada suatu bisnis atau sektor ekonomi. Subsidi dapat berupa uang, atau komoditi. Dengan adanya subsidi dari pemerintah, maka jumlah produksi akan meningkat, begitu juga pada sisi penawaran.
Grameds dapat mempelajari lebih dalam mengenai dasar perekonomian yang ada di negara Indonesia melalui buku Dasar-Dasar Perekonomian Indonesia oleh Irham Fahmi dibawah ini.
B. Permintaan
1. Pengertian permintaan
Gramedians, secara umum, permintaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk meminta sesuatu atau meminta barang dalam jumlah tertentu, yang akan dibeli atau diminta dengan suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan, berhubungan erat dengan keinginan konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang akan dipenuhi. Permintaan konsumen akan suatu barang dan jasa, jumlahnya tak terbatas.
2. Faktor yang memengaruhi permintaan
Ternyata permintaan tidak berdiri sendiri. Banyak faktor yang memengaruhi munculnya permintaan. Nah, kira-kira apa saja ya? Yuk simak penjelasan berikut ini.
a. Harga barang itu sendiri
Gramedians, jika ada promo great sale suatu produk, pasti kalian akan buru-buru membeli barang itu kan? Itulah yang memengaruhi tingginya permintaan, karena barangnya murah, apalagi berkualitas, maka peminatnya banyak, sehingga permintaan tinggi. Begitu juga sebaliknya, jika harga cenderung tinggi, atau tidak ada promo, maka permintaan terhadap barang tersebut akan cenderung sedikit.
b. Harga barang lain yang terkait
Pada teori ekonomi menyatakan, apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan semakin berkurang. Namun, apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat.
c. Tingkat pendapatan dan daya beli konsumen
Daya beli konsumen ditentukan oleh pendapatan konsumen tersebut sendiri. Jika pendapatan konsumen tinggi, maka secara otomatis, daya beli meningkat. Daya beli ini, nantinya meningkatkan permintaan terhadap suatu barang.Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap suatu barang tersebut.
Sebagai contoh, konsumen tidak perlu menunggu promo, untuk membeli suatu barang, karena konsumen memiliki dana yang cukup untuk membeli suatu barang.
d. Selera masyarakat
Jika suatu produk sesuai dengan selera atau kebiasaan konsumen, maka permintaan terhadap suatu produk itu akan meningkat. Selera yang meningkat, dengan diikuti tren produk yang mengikuti selera, maka akan meningkatkan permintaan barang tersebut.
e. Jumlah penduduk
Meski kebutuhannya beragam, namun jumlah penduduk memengaruhi permintaan. Hal ini ditandai dengan, semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, maka akan semakin akan tinggi permintaan suatu barang dengan harga tertentu.
Grameds dapat mempelajari baik penawaran maupun permintaan lebih mudah dengan contoh kasus yang up-to-date untuk penerapan teori yang tepatnya. Temukan hal tersebut pada buku Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga oleh Sadono Sukirno.
Kesesuaian antara penawaran dan permintaan, akan memunculkan keseimbangan. Seperti apa ya, keseimbangan dalam bidang ekonomi itu? Bagaimana jika penawaran lebih tinggi dari permintaan, atau sebaliknya? Simak terus ya!
C. Keseimbangan
1. Pengertian keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana jumlah penawaran sama besar dengan jumlah permintaan. Atau jumlah barang yang diminta sesuai dengan besaran harga yang ditawarkan.
Sebagai bagian dari kegiatan ekonomi antarindividu, Grameds dapat mempelajari lebih dalam mengenai aspek individu hingga keseluruhan kegiatan dalam perekonomian melalui buku Ekonomi Mikro Suatu Pengantar dibawah ini.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Pasar
Banyak hal dapat terjadi sebagai pengaruh terhadap munculnya keseimbangan pasar. Berikut ini hal-hal yang berpotensi untuk memengaruhi terjadinya suatu keseimbangan.
a. Tersedianya barang sesuai dengan yang diminta
Seorang penjual, akan menyediakan barang sesuai dengan jumlah yang diminta oleh konsumen. Jika barang yang tersedia terlalu banyak, dan permintaan sedikit, maka tidak akan terjadi keseimbangan. Bahkan akan berpengaruh pada besaran harga barang tersebut di pasaran. Maka dari itu, diperlukan strategi bisnis yang dapat menciptakan keseimbangan pasar, dimana barang yang tersedia, sesuai dengan jumlah yang diminta atau diinginkan. Dan kondisi ini diharapkan akan bertahan dalam satu kondisi waktu tertentu. Sehingga tidak akan ada lonjakan harga maupun penurunan harga.
b. Persediaan barang sesuai penawaran pembeli
Untuk mendapat kesepakatan harga, pembeli akan melakukan penawaran kepada penjual. Pembeli pun akan membeli persediaan barang yang ada dari penjualan sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika kedua belah pihak telah bersepakat dan menyetujui adanya kesepakatan harga yang ditentukan, maka harga tersebut adalah yang disebut dengan harga keseimbangan.
Selain itu, persediaan barang yang tersedia akan tetap pada saat itu juga, sesuai dengan yang dibutuhkan pembeli dan persediaan barang yang tersedia pada penjual. Jika jumlah persediaan barang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, atau bahkan langka, maka pembeli akan kesulitan mendapatkan barang, hal ini juga akan berpengaruh pada harga.
c. Keseimbangan permintaan dan tingkat ketersediaan
Kebutuhan pembeli akan barang yang tersedia di pasar menjadikan penjual harus memastikan jumlah ketersediaan barang dagangan, dan harus terus tersedia dalam periode tertentu, serta tidak menambahkan jumlah barang yang berlebihan. Maka, pada saat pembeli melakukan permintaan terhadap barang tersebut, dengan tidak merubah jumlah permintaan, maka hal ini yang disebut dengan keseimbangan.
Hal ini sangat berpengaruh pada besaran harga barang yang ada di pasaran. Harga barang akan mengikuti jumlah permintaan dari pembeli dan kesepakatan dari penjual. Dengan memperhatikan harga yang sama dan jumlah yang sama, maka keseimbangan pada pasar akan terjaga dengan baik.
d. Adanya kesamaan jumlah penawaran produsen dan permintaan konsumen
Suatu penawaran akan disebut efektif, bila produsen mampu menjual barang sesuai dengan jumlah yang ada. Produsen tidak akan menambah jumlah persediaan barang. Sementara konsumen melakukan permintaan barang dengan jumlah seperti biasanya. Jika hal ini terjadi, maka keseimbangan akan berlangsung terus menerus. Kembali lagi, dampaknya akan terjadi pada harga pasar. Jika keseimbangan terjadi, maka tidak akan ada kenaikan atau penurunan harga, semuanya akan stabil atau konstan seperti biasa.
Setelah kita memahami pengertian dan faktor dari permintaan, penawaran dan jika keseimbangan, maka diharapkan pelaku bisnis akan lebih memiliki wawasan untuk mengelola suatu ruang usaha. Pengertian ini dibutuhkan agar tidak terjadi penumpukan barang berlebih, yang berpotensi menurunkan nilai barang atau harga di pasaran, atau sebaliknya terjadi kelangkaan, sehingga mengakibatkan besaran harga di pasaran akan meningkat. Ketidak seimbangan juga mengakibatkan perputaran ekonomi di suatu daerah tidak akan stabil.
Demi merespon kondisi yang terjadi dengan adanya pengaruh keseimbangan pada pasar. Maka diperlukan adanya kesepakatan jumlah penawaran dan permintaan. Termasuk kesepakatan harga yang menjadi dasar penyesuaian daya beli masyarakat terhadap suatu barang.
Nah, semoga semakin paham ya, Gramedians. Untuk kalian yang akan menjadi pengusaha-pengusaha di masa depan. Semoga tulisan ini dapat menambah literatur atau wawasan sebelum kalian menjalankan bisnis kalian. Untuk jangka panjangnya, semoga peran serta kalian di dunia bisnis, dapat menjadi penyokong perekonomian, dan dapat menumbuhkan pertumbuhan ekonomi, agar tidak terpuruk pada kondisi keuangan negara yang defisit, apalagi hingga muncul resesi, seperti yang terjadi di masa pandemi ini.
Salam sehat, selamat berwirausaha, semoga pandemi segera berlalu, agar kita semua nyaman untuk berusaha, dan dapat menyokong perekonomian nasional, demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rekomendasi Buku dan Artikel Terkait
1. Pengantar Ekonomi Mikro Dan Makro Edisi Revisi
2. Mudah Memahami Dan Mengimplementasikan Ekonomi Makro Diserta
Baca juga artikel terkait “Pengertian Permintaan dan Penawaran” :
- Pengertian Pasar Barang
- Pengertian Permintaan dan Penawaran
- Pengertian Uang
- Pengertian Inflasi
- Pengertian Bank
- Prinsip Ekonomi
- Pengertian Kelangkaan
- Pengertian Ekonomi Makro
- Ekonomi Mikro
- Resesi Ekonomi
- Globalisasi Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan
- Pelaku Ekonomi
- Masalah Ekonomi di Indonesia
- Ilmu Ekonomi
- Macam Sistem Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan