Sastra

Pengertian Apresiasi, Fungsi, dan Kaitannya Dengan Sastra!

Written by Rahma Fiska

Pengertian Apresiasi – Banyak dari kita sebagai seorang manusia menginginkan sebuah pengakuan atau sekedar penghargaan terhadap segala sesuatu yang telah kita capai. Baik itu itu berangkat dari diri sendiri maupun orang lain.

Karena sebagai makhluk yang bersifat sosial tidak heran bahwa kita juga memiliki perasaan ingin diakui atau dihargai orang lain karena sebuah prestasi ataupun sebuah pencapaian dalam hidup yang telah kita raih. Penghargaan dari orang-orang terdekat ataupun dari orang lain yang menikmati dan menyukai hasil karya kita adalah sebuah pencapaian yang mungkin akan kita dambakan dalam hidup kita.

Apresiasi dalam bentuk apapun adalah cara kita untuk menghargai orang lain dan tidak menutup kemungkinan kita juga harus mengapresiasi diri sendiri ketika kita berhasil mewujudkan salah satu mimpi kita, entah itu adalah: menciptakan sebuah karya seni, berhasil menjalani pola hidup yang lebih sehat, ataupun berhasil membanggakan orang tua dengan hasil kerja keras kita sendiri.

Semua hal tadi sangat patut untuk diberikan apresiasi untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang dalam hidupnya berhasil menjadi seseorang yang berpengaruh baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya, pada pembahasan kali ini kami akan mencoba mengupas tentang pengertian apresiasi, fungsinya, serta kaitan eratnya dengan sebuah karya seni.

Pengertian Apresiasi

pengertian apresiasi

Secara asal-usul kata, pengertian Apresiasi adalah  kata yang berasal dari bahasa latin “apreciatio” yang berarti menghargai. Dalam bahasa Inggris appreciation” berarti mengenali, memahami, memuji, dan menghargai. Sedangkan secara terminologi, evaluasi adalah proses menilai sesuatu yang dilakukan untuk sesuatu  dari seseorang kepada orang lain.

Sedangkan menurut beberapa ahli pengertian apresiasi adalah sebagai berikut ini:

1. Albert R. Candler

Memahami pengertian Apresiasi Menurut Albert R. Candler adalah kegiatan memahami dan menafsirkan secara penuh isi sebuah karya seni, serta peka terhadap fenomena estetis dan artistik agar dapat mengapresiasi karya tersebut dengan baik.

2. Prayogi

Prayogi mendefinisikan evaluasi sebagai setiap kegiatan evaluasi yang dilakukan sebagai hasil dari penggunaan, persepsi, dan evaluasi seseorang terhadap  karya sastra atau  seni tertentu. Apresiasi juga dapat dipahami sebagai bentuk kekaguman atau kekaguman yang terpancar dari  pengguna atau penikmat suatu karya seni atau  sastra tertentu.

3. Aminuddin

Menurut Aminuddin, konsep evaluasi meliputi pengenalan  perasaan atau kepekaan batin dan pengenalan unsur keindahan yang diungkapkan pengarang.

Perbedaan definisi apresiasi di atas terutama mengacu pada tindakan menghargai  seseorang atas karya seni tertentu. Sebagian besar konsep apresiasi didasarkan pada apresiasi sebuah karya seni atau  sastra

4. Alfred North Whitehead

Menurut Alfred North Whitehead, apresiasi adalah proses menghargai sesuatu yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu kegiatan untuk mencapai sesuatu, dan untuk berpartisipasi di dalamnya dengan kesamaan apresiasi.

5. Tirta Wijaya

Menurut Tirta Wijaya, rating adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dan mengetahui tinggi rendahnya kualitas atau mutu  sebuah karya sastra.

pengertian apresiasi

Fungsi sebuah Apresiasi

Dalam memahami sebuah apresiasi kita juga perlu meninjau ulang seberapa besar pengaruh sebuah apresiasi dalam kegunaan dan tujuannya dilakukan apresiasi.

  • Lebih menghargai karya atau bagaimana proses orang lain untuk mencapai sukses.
  • Sebagai sarana untuk menunjukkan penghargaan kepada orang lain maupun diri sendiri, dapat juga  sebagai bentuk kepedulian, empati, terhadap seseorang atas kinerja atau hasil pekerjaannya.
  • Apresiasi juga berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan, mengembangkan, dan memotivasi seseorang  atas pencapaian atau kerja kerasnya.
  • Sebagai sarana untuk mengobarkan kecintaan masyarakat terhadap pekerja anak bangsa dan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
  • Menambah pengetahuan dan mengajarkan cara menghormati orang lain lebih baik lewat kerja kerasnya.

Langkah-Langkah Apresiasi

Setelah mengetahui arti dan fungsi mengapresiasi, Anda harus mengetahui langkah-langkah evaluasi yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Berikut tahapan apresiasi yang kami rangkum untuk sobat gramedia:

1. Perhatian

Pada tahap pertama ini, apresiator atau apresiator tidak memiliki tujuan lain selain mengekspresikan kesenangan dalam mengamati karya-karya tertentu.

2. Peduli

Tahap kedua dari evaluasi ini adalah ketika evaluator mampu menunjukkan kepekaan, seolah-olah terperangkap dan larut dalam situasi atau kondisi dalam sebuah karya yang disajikan oleh seseorang.

3. Kritik

Selain rasa perhatian dan peduli terhadap suatu karya seni, apresiasi juga dapat diartikan sebagai kritik. Pada tahap ini, apresiasi telah mencapai tinggi. Kritik dilakukan oleh yang melihatnya agar dapat menilai dan menilai secara estetis dalam realitas artistik sebuah karya.

Bentuk sebuah Apresiasi

Bentuk penilaian secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lisan dan tulisan. Berikut bentuk apresiasi yang ditulis secara lisan oleh seorang penikmat karya sastra kepada penulis.

Apresiasi Verbal

  • Memberi sebuah tanggapan melalui tepuk tangan atas sebuah pertunjukan karya sastra yang dipertunjukan.
  • Memberi tanggapan berupa kritik maupun pujian kepada para penulis atas karya yang telah dibuatnya.
  • Membacakan ulang atau mempertunjukan ulang sebuah karya sastra dalam wujud penampilan apresiasi lewat pembacaan puisi,musikalisasi, maupun drama.

Apresiasi Menulis

  • Menciptakan sebuah karya sastra baru berdasarkan inspirasi dari sebuah karya sastra terdahulu.
  • Membuat artikel ataupun ulasan yang mengulas sebuah karya sastra yang telah dibaca.
  • Membuat sebuah skripsi ataupun tesis berbahan dasar karya sastra para penulis.

Apresiasi terhadap Karya Sastra

Apresiasi sastra adalah sebuah bentuk penghargaan pada sebuah karya sastra yang telah lahir dan memberi sebuah dampak berpengaruh terhadap perkembangan sastra yang ada. Apresiasi lahir melalui sebuah wujud ekspresif terhadap pembacaan ulang karya sastra seperti, pembacaan puisi, deklamasi, musikalisasi, maupun pementasan sebuah drama dalam produksi teater.

Apresiasi tidak hanya sekedar membacakan ulang sebuah karya sastra tapi juga kembali mengingatkan kepada para pembaca tentang semangat juang para penulis sastra yang dilahirkan melalui karya-karya mereka yang tentunya memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan karya sastra yang sudah berlangsung ratusan tahun lalu.

Menurut Hornby (dalam Sayuti, 2000),  istilah menghargai (apresiasi) mengacu pada konsep pemahaman dan pengakuan yang tepat, tinjauan, evaluasi dan pelaporan, memberikan evaluasi. Istilah menghargai dapat dipahami sebagai kata tentang seseorang yang secara sadar  tertarik dan puas terhadap sesuatu, serta dapat menghargai dan melihat bahwa hal yang dipilihnya  mengandung nilai-nilai yang berguna, berguna dalam kehidupannya.

Sayuti (2000) menyatakan bahwa jika sastra dianggap sebagai pengejawantahan pengalaman pengarang dalam medium linguistik membentuk struktur yang kompleks, maka apresiasi sastra dapat dipahami sebagai kegiatan pengenalan, pemahaman, dan penghayatan terhadap pengalaman dan bahasa. itu mewujudkan pengalaman itu, serta hubungan antara keduanya dalam  keseluruhan struktur yang terbentuk.

Oemarjati (2005) menjelaskan bahwa mengapresiasi berarti bereaksi dengan kapasitas afektif, memahami nilai, serta berusaha menguraikan pola dan  nilai yang diturunkan dari karya sastra yang dievaluasi menurut proporsi yang sesuai dengan konteks permasalahan.

Menurut Panuti Sudjiman (1988), evaluasi sastra adalah penilaian (karya sastra) berdasarkan pemahaman. Apresiasi sastra adalah apresiasi dan pemahaman terhadap suatu produk seni atau budaya (Suparman Natawidaja, 1981). Sedangkan menurut Tarigan (1981), evaluasi sastra adalah menilai kualitas suatu karya sastra dan memberikan nilai  wajar  berdasarkan pengamatan dan pengalaman secara sadar dan kritis.

Senada dengan itu, Effendi (1973) berpendapat bahwa evaluasi sastra adalah suatu kegiatan serius yang dilakukan dalam penciptaan sastra untuk pemahaman, penghayatan, kepekaan berpikir kritis dan perasaan, kebaikan diekspresikan untuk kreativitas sastra. Lebih lanjut, Panuti Sudjiman (1988) berpendapat bahwa apresiasi sastra merupakan evaluasi (karya sastra) berdasarkan pemahaman. Menurut Zakaria (1981), evaluasi sastra adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengkaji secara kritis karya sastra agar tercipta pemahaman dan penghayatan yang benar terhadap karya sastra tersebut.

Berdasarkan perbedaan pendapat para ahli sastra tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan membaca karya sastra yang disertai dengan penghayatan yang tulus untuk menimbulkan penghayatan, nilai karya dan menimbulkan pemahaman tentang nilai-nilai. dalam hal pesan moral yang dikandungnya. Ini termasuk peka secara emosional dan peduli terhadap nilai-nilai kehidupan, terutama manusia, sehingga mereka tidak hanya dapat bersimpati, tetapi juga berempati dan menoleransi orang lain.

Dengan demikian, kegiatan mengapresiasi sastra bukan hanya membaca, menghargai, mengalami, menikmati,  dan mempersepsikan karya sastra. Langkah terakhir yang sangat penting dalam  apresiasi sastra adalah memahami karya sastra sehingga pembaca dapat menembus dan menangkap nilai-nilai atau pesan moral dari karya sastra yang diapresiasi tersebut. Pemahaman tentang nilai atau pesan moral dalam karya sastra itulah yang mengarahkan pembaca untuk menikmati, mempersepsikan, dan menghayati karya sastra.

Pembaca pada gilirannya akan menikmati dan bahkan mencintai karya sastra. Oleh karena itu, secara ringkas, apresiasi sastra adalah suatu kegiatan yang bertujuan membuat pembaca atau penikmat sastra “jatuh cinta” pada sebuah karya sastra. “Cinta sastra” ini akan memotivasi pembaca sastra  untuk “bekerja keras” membaca  karya sastra yang berbeda karena  membaca sastra baginya adalah kegiatan “bercinta dengan sastra” yang membawa perasaan bahagia. . Dengan mengapresiasi karya sastra, ia akan menemukan berbagai nilai kehidupan yang bermanfaat untuk memperkaya khazanah batinnya yang tidak dapat ia temukan dalam karya-karya lain.

Nilai-nilai kehidupan atau pesan moral dalam karya sastra, terutama gagasan yang disampaikan oleh penulis dalam karya sastra yang berbeda. Nilai atau pesan moral  bersifat universal, termasuk namun tidak terbatas pada gagasan yang berkaitan dengan orang, budaya, tradisi, sosial, politik, ekonomi, psikologis (psikologis), agama (termasuk agama dan tasawuf), ideologi, filsafat, dan seksualitas atau feminitas. . Bahkan, nilai-nilai intelektual lokal (local genius) budaya Nusantara yang memperkaya budaya bangsa dan tak kalah pentingnya dengan budaya dunia, banyak ditemukan dalam karya sastra.

Bentuk-Bentuk Apresiasi Sastra

1. Kinetic atau evaluasi sikap terhadap tindakan

Apresiasi adalah kinetika, yaitu sikap tertarik pada sebuah karya sastra dan kemudian secara serius mengambil langkah proaktif menuju evaluasi. Misalnya, untuk  karya sastra yang berbentuk prosa fiksi seperti cerpen dan novel, tindakan mengapresiasi adalah memilih cerpen atau novel  sesuai dengan keinginan seseorang.

Selain itu, membaca dan menikmati novel sejenis, menyukai tema atau pengarang, memahami pesan, naskah dan mengenal karakter dan sifat kepribadian, bahkan secara ekstrim, ada orang yang ingin diidentifikasi sebagai karakter favorit dalam prosa. kerja.

Puncak dari sikap apresiatifnya adalah ingin bisa membuat cerita pendek atau novel semacam itu. Setidaknya kamu bisa memberikan komentar atau masukan tentang hal-hal yang berhubungan dengan novel favoritmu.

Untuk  puisi, perhatikan membaca puisi, seperti beberapa puisi, cobalah memahami makna puisi yang Anda sukai, pelajari penyair dari jenis puisi yang Anda sukai, cobalah untuk dapat membaca puisi dengan baik, dan terakhir keinginan. untuk dapat menulis puisi serupa dan menulis komentar atau ulasan tentang puisi ini.

Untuk mengapresiasi karya sastra, dramaturgi menyenangi pertunjukan teater tertentu, mengenal tokoh, tim di belakangnya, dan ingin memerankan tokoh tertentu dalam drama sejenis. Sekarang mungkin objeknya adalah suatu bentuk proyeksi film yang memiliki unsur-unsur yang mirip dengan serial televisi.

2. Apresiasi verbal

Apresiasi verbal berarti memberikan penjelasan, apresiasi dan apresiasi berupa penjelasan, tanggapan, komentar, kritik dan saran serta pujian baik lisan maupun tulisan.

Untuk aspek keterampilan menyimak, penilaian dimulai dengan menyimak transmisi lisan karya sastra dengan kesungguhan dan perhatian, kemudian dilanjutkan dengan penyelesaian tahapan evaluasi yang telah diuraikan di atas.

Untuk mengetahui apresiasi sastra, seseorang harus mempelajari semua bentuk karya sastra yang dapat didengar. Karya sastra hadir dalam bentuk prosa dan puisi.

Contoh Wujud Apresiasi Sastra

1. Deklamasi Puisi

Dalam puisi, itu akan diperkenalkan pembacaan puisi bernama deklamasi. Kenapa disebut deklamasi? Membaca puisi dengan cara mendeklamasikannya adalah pembacaan puisi dengan lagu dan gaya (gesture) sebagai alatnya. Nyanyian adalah salah satu bentuk penyajian dalam pembacaan puisi yang diiringi lagu dan tipe tubuh (gerakan tubuh).

Gerak yang dimaksud disini adalah gerak instrumen puisi, mengikuti irama isi bacaan, disertai gerak dan ekspresi penyair. Orang yang membacakannya disebut declarant.

2. Musikalisasi Puisi

Puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik sering disebut dengan musikalisasi. Musikalisasi puisi digunakan untuk membuat membaca puisi lebih menyenangkan dan ekspresif. Puisi dinyanyikan atau diiringi dengan tepat. Menurut Mohd. Harun dalam bukunya Belajar Puisi untuk Siswa (2018), musikalisasi puisi adalah jenis karya musik yang disusun atau disusun dari teks puisi yang ditulis oleh seorang penyair dan diposting ke media sebagai Sastra. Beberapa contoh puisi yang cukup berhasil dimusikalisasi adalah:

  • Musikalisasi puisi berjudul “Sia-sia” karya Chairil Anwar
  • Musikalisasi puisi berjudul “Aku ingin” karya Sapardi Djoko Damono
  • Musikalisasi puisi berjudul “Kangen” karya W.S Rendra
  • Drama

Selanjutnya wujud dari sebuah apresiasi sastra adalah drama. Drama adalah genre karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Wujud apresiasi sastra satu ini menggambarkan realitas kehidupan, kepribadian, dan perilaku masyarakat melalui peran dan dialog yang dikoreografikan. Cerita dan cerita dramatis mengandung konflik dan emosi  khusus  untuk pertunjukan teater.

Dalam pementasan drama biasanya tema cerita diambil berdasar cerita yang sudah ada seperti sebuah cerpen maupun novel karya para penulis yang telah masyhur. Contoh pementasan drama yang baru-baru saja dipentaskan dalam teater adalah drama dari novel “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas” Karya Eka Kurniawan.

3. Ekranisasi

Yang terakhir ada apresiasi sastra dalam wujud ekranisasi, yaitu prose pengalihwahanaan dari karya sastra ke sebuah film atau proses pelayar putihan karya sastra. Dalam praktiknya ekranisasi adalah sebuah cara untuk menghargai sebuah karya sastra dengan menjadikan karya sastra tersebut sebuah film yang tentunya harus melalui berbagai penyeleksian karakter dan eksekusi yang tepat demi mendapatkan hasil yang maksimal serta tidak membuat para pembaca kecewa ketika melihat hasil pengalihwahanaan dari karya sastra tersebut.

Ekranisasi sudah banyak dilakukan baik karya sastra dalam negeri maupun luar negeri. Karya sastra yang paling baru di ekranisasi adalah novel berjudul “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas” karya Eka Kurniawan.

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai memahami apresiasi: definisi, fungsi dan kaitannya dengan sastra. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas definisi dari apresiasi saja, tapi juga membahas fungsi apresiasi, langkah apresiasi dan wujud dari apresiasi. Apresiasi tidak hanya memberi ruang untuk kita menghargai diri sendiri maupun orang lain namun juga menjadikan sebuah wadah untuk berekspresi terhadap bakat terpendam kita melalui wujud apresiasi sastra.

Demikian ulasan mengenai pengertian apresiasi. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang pengertian apresiasi dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sastra lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Pengertian Apresiasi Menurut Para Ahli, Tingkatan, dan Fungsinya

Pengertian Sastra Populer: Sejarah, Ciri, dan Perbedaannya dengan Sastra Adiluhung

Pengertian Sastra: Jenis, Fungsi, dan Periodisasi Perkembangan Sastra di Indonesia

Teori dan Sejarah Sastra

7 Jenis Naskah Drama Dalam Dunia Sastra

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra