Sastra

7 Jenis Naskah Drama Dalam Dunia Sastra

Naskah Drama
Written by Rahma Fiska

Naskah drama adalah salah satu karya sastra yang jarang diketahui oleh banyak orang. Sebab, seseorang kemungkinan lebih mengetahui setelah pementasannya ketimbang naskah drama itu sendiri. Lalu, apa itu naskah drama?

Artikel ini akan membahas mengenai naskah drama. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri, unsur sampai contoh naskah drama singkat.

Pengertian Naskah Drama

pengertian naskah dramaSecara etimologis, kata “naskah” dalam naskah drama diambil dari bahasa Arab. Diambil dari kata “nushkhatum”. Kata tersebut memiliki arti “potongan kertas”.

Pada umumnya, naskah adalah sesuatu yang memiliki bentuk seperti lembaran. Sebelum dipakai, lembaran tersebut perlu dikoreksi. Pengertian naskah juga akan menjelaskan terkait tema dan isi yang bisa diterima oleh penikmatnya.

Secara umum, naskah drama adalah sebuah tulisan. Tulisan tersebut biasanya atau umumnya dikenal oleh semua orang yang terlibat di dalam bidang kepenulisan. Naskah drama memiliki fungsi dalam beberapa hal.

Seperti sebagai bahan bacaan, sebagai teks dalam dunia perfilman, sebagai ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi.

Pengertian naskah drama sendiri adalah sebuah cerita yang diuraikan. Cerita tersebut diuraikan dari satu adegan ke adegan lainnya. Di dalam cerita tersebut, dijelaskan pula terkait latar, tempat, keadaan, dialog, sampai penokohan di dalamnya.

Tulisan pada naskah tersebut akan disusun secara sistematis. Maksudnya, tulisan akan disusun di dalam konteks struktur dramatis. Hal itu akan membuatnya menjadi sebuah acuan ketika proses produksi.

Naskah drama juga dapat disebut sebagai bahan dasar dari sebuah cerita. Baik cerita yang akan ditampilkan di dalam film, maupun cerita yang akan ditampilkan dalam sebuah pementasan drama atau teater. Umumnya, naskah drama akan dibuat sangat dramatis.

Di dalamnya akan ditampilkan beberapa hal. Seperti tempat, setting, kondisi atau keadaan, dialog para tokoh dan lain sebagainya. Hal-hal seperti itu tentu harus ada di dalam sebuah naskah drama, supaya menjadi naskah yang utuh.

Sementara itu, di dalam dunia penerbitan naskah drama adalah hasil dari karya tulisan qtau karangan seseorang. Biasanya, naskah drama tersebut belum diterbitkan. Berbagai naskah drama karya penulis inilah yang akan dicari para penerbit.

Para penerbit akan mencari penulis yang membuat naskah drama. Tujuannya adalah untuk diterbitkan. Sebuah naskah drama dapat ditulis dengan tangan maupun alat bantu seperti mesin tik. Jika seorang penulis telah selesai menulis sebuah naskah, maka naskah tersebut akan diserahkan kepada editor.

Di tangan editor, naskah akan edit dan diperiksa lagi terkait kualitasnya. Setelah itu baru dapat diterbitkan.

Pengertian Naskah Drama Menurut Para Ahli

Pengertian Naskah Drama Menurut Para AhliSetelah mengetahui pengertian naskah drama secara umum, selanjutnya yang perlu diketahui adalah pengertian naskah drama menurut para ahli. Beberapa ahli tentu memiliki pandangan yang berbeda mengenai pengertian naskah itu sendiri.

Meskipun pada dasarnya memiliki makna yang sama, tetapi ada beberapa aspek panjangan yang tentu berbeda dari satu ahli ke ahli lainnya. Berikut ini adalah pengertian naskah drama menurut para ahli.

1. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Di dalam KBBI, naskah adalah sebuah karangan yang masih ditulis dengan tangan. Selain itu, naskah juga berarti sebagai karangan yang ditulis oleh seseorang, yang belum diterbitkan.

2. Molton

Molton mengungkapkan, pengertian naskah adalah sebuah drama. Pengertian naskah menurut Molton ini adalah sebuah drama yang hidup. Drama tersebut dilukiskan melalui sebuah gerak atau life presented in action.

3. Sendarastik

Pengertian naskah menurut Sendarasik adakah sebuah naskah drama. Naskah adalah bahan dasar di dalam sebuah pementasan. Oleh karena itu, sebuah naskah drama belum menjadi sempurna apabila belum dipentaskan.

Naskah drama adalah ungkapan dari pernyataan penulis. Dapat disebut playwright yang mempunyai isi tentang nilai pengalaman umum. Nilai yang ada di dalam naskah drama akan menjelaskan mengenai pernyataan yang ini dikatakan oleh si penulis kepada mereka yang menonton.

4. Imam Suryono

Naskah adalah sebuah drama yang berisi aksi dan perbuatan. Aksi dan perbuatan tersebut menjelaskan mengenai sebuah masalah yang dihadapi tokoh yang ada di dalam naskah tersebut.

Pendapat Imam Suryono ini difokuskan pada naskah drama yang dijadikan sebagai dasar di dalam pementasan drama di teater. Naskah drama adalah unsur yang sangat penting dalam membangun sebuah drama, supaya dapat diperankan dengan baik oleh para pemeran seperti aktor atau aktris yang akan menampilkan naskah drama tersebut.

5. Baried

Pengertian naskah adalah naskah drama yang berbentuk tulisan tangan. Di dalam tulisan tersebut tersimpan berbagai ungkapan mengenai pikiran dan perasaan. Umumnya, semua yang ditulis di dalamnya adalah sebuah budaya di masa lalu.

6. Ferdinand Brunetierre

Naskah adalah sebuah kesenian yang melukiskan beberapa hal. Seperti melukiskan sifat dan sikap manusia. Pelukisannya dilakukan melalui gerak yang dimunculkan di dalam drama yang memerankan isi naskah cerita tersebut.

Jenis-jenis Naskah Drama

Jenis-jenis Naskah Drama1. Tragedi

Jenis naskah drama tragedi adalah naskah drama yang menceritakan kisah yang penuh dengan kesedihan. Pada sepanjang ceritanya akan disaksikan mengenai tokoh atau pelaku utama yang mengalami penderitaan. Umumnya, para tokoh tersebut akan mengalami kematian.

2. Komedi

Komedi adalah salah satu jenis naskah drama. Naskah drama ini akan menggambarkan suasana yang penuh suka cita. Umumnya, di dalam naskah drama ini akan berisi tentang lelucon-lelucon.

Janis naskah drama ini adalah salah satu naskah drama yang banyak digemari. Pasalnya, didalamnya akan membuat para pembacanya tertawa karena kelucuan cerita naskah ini.

Meskipun demikian, naskah drama komedi tidak seperti acara lawak biasa. Di dalamnya tetap tertanam kaidah dan juga unsur drama pada umumnya.

3. Opera

Jenis naskah drama selanjutnya adalah opera. Opera adalah naskah drama yang di dalamnya akan diiringi alunan musik. Lagu yang akan dimainkan oleh satu tokoh berbeda dengan lagu yang akan dimainkan oleh tokoh lain.

Bentuk dari naskah ini akan lebih mementingkan musik dan nyanyiannya ketika dipentaskan nanti. Sementara itu, para tokoh yang terlibat hanya akan berperan sebagai sarana untuk menggambarkan suasana di dalam cerita tersebut.

4. Melodrama

Melodrama adalah jenis naskah drama yang dialognya akan dibuat dengan iringan musik atau melodi. Jenis naskah drama inu berasal dari drama opera. Kemudian dikembangkan menjadi sebuah aliran yang berdiri sendiri.

Aliran melodrama ini akan diiringi dengan peralatan musik. Jadi, di dalam pementasan naskah drama ini, para tokoh umumnya akan ikut bernyanyi. Jika diperlukan, mereka juga akan menari dengan mengikuti irama musiknya.

5. Farce

Farce bisa disebut juga sebagai dagelan. Naskah drama jenis inu adalah jenis drama yang lucu dan ringan. Adegan-adegan yang ada di dalam naskah drama ini umumnya dibuat berlebihan dengan komedinya.

Selain itu, naskah drama komedi inu juga melibatkan fisik. Naskah drama jenis ini umumnya dikenal dengan komedi picisan.

6. Tablo

Naskah drama tablo yang akan dipentaskan akan mengutamakan sebuah penampilan. Penampilan seperti aspek tarian dan aspek gerak akan dilihatkan pada pementasan naskah drama tablo.

Para pemainnya akan melakukan sebuah gerakan, sepanjang pementasan berjalan. Para pemain naskah drama ini tidak mengucapkan dialog sama sekali.

Maka, para pemain akan menyampaikan ceritanya melalui penonton, dengan sebuah gerakan. Akan tetapi, gerakan yang dilakukan memiliki banyak arti di dalamnya.

7. Sendratari

Sendratari adalah jenis naskah drama yang akan menggabungkan dua hal. Dua hal tersebut adalah seni tari dan seni drama. Sendratari ini akan mengutamakan gerak-gerak yang dilakukan sebagai penguat ekspresi.

Gerakan tersebut dilakukan sebagai pengganti sebuah dialog. Di Indonesia sendiri, sendratari banyak digunakan. Umumnya, penggunaannya digunakan untuk menceritakan sebuah cerita legenda. Seperti kisah Ramayana yang ingin menyelamatkan Dewi Sinta.

Unsur-unsur Naskah Drama

Unsur-unsur Naskah DramaSebuah naskah drama dapat dikatakan sebagai naskah drama apabila memiliki beberapa unsur. Unsur-unsur naskah drama di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Memiliki tema khusus.
  • Memiliki latar. Seperti latar waktu, latar tempat dan latar suasana.
  • Terdapat tokoh dan penokohannya.
  • Memiliki alur cerita di dalamnya.
  • Memiliki pesan dan kesan yang akan disampaikan kepada pembacanya.

Ciri-ciri Naskah Drama

Ciri-ciri Naskah DramaAda beberapa ciri-ciri naskah drama yang harus dipenuhi. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  • Berbentuk dialog
  • Semua dialog tidak menggunakan tanda petik
  • Memiliki petunjuk aksi di dalam naskah drama yang ditulis di dalam tanda kurung

Contoh Naskah Drama

Contoh Naskah DramaBerikut ini adalah contoh sederhana naskah drama secara singkat yang bertema pendidikan.

BACA JUGA: Kumpulan Contoh Cerita Non Fiksi Dari Buku, Biografi dan Sejarah

Dalam kelas 10 SMA sedang berlangsung pelajaran sejarah.

Bu Ratna: Anak-anak buatlah kelompok sebanyak 4 orang, lalu presentasikan sejarah kemerdekaan Indonesia dari kolonialisme Belanda hingga bisa merdeka!

Siswa: Baik Bu

(Bu Ratna pun keluar dari kelas, dan siswa mulai berdiskusi tentang tugas kelompok tersebut.)

Sinta: Lis, ayo kita masuk ke kelompok Rima! Rima kan pintar, pasti tugas kita cepat selesai.

Lisa: Betul juga Sin, yuk kita ke Rima!” Sinta: “Rima, aku sama Lisa masuk kelompokmu ya.

Rima: Boleh Lis, Sin, kebetulan aku baru berdua sama Nita.

Nita: Hari minggu besok kita kerjakan tugasnya di sekolah ya. Kalian ada saran buat pembagian tugasnya?

Lisa dan Sinta: Terserah kalian saja, kita ikut.

Rima: Aku bisa mengumpulkan materi tentang perang-perang dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Nita: Aku bisa mengumpulkan materi tentang perjanjian dan pertemuan dalam perjuangan kemerdekaan.

Sinta: Kalau gitu, biar aku sama lisa yang bikin power pointnya.

Rima: Yasudah kalau begitu, sampai bertemu besok ya!

(Keesokan harinya Rima dan Nita telah berada di sekolah, namun Lisa dan Sinta tidak kunjung datang.)

(Tiba-tiba Sinta menelpon Rima.)

Sinta: Rima maaf ya aku sama lisa ga bisa ikut kerja kelompok karna kita udah ada janji pergi sama temen ke mall. Kalian kerjain aja berdua ya nanti uang printnya aku yang bayar.

Rima: Tapi Sin, nanti kalian nggak ngerti materinya.

Sinta: Nanti kan yang presentasi bisa kamu sama Nita, gausah ribet kan ini Cuma pelajaran sejarah.

Rima: Tapi kan Sin, loh malah dimatikan teleponnya Nit. Gimana Sih kita harus ngerjain berdua kayaknya.

Nita: Yaudah mau gimana lagi Rim, daripada kita dapet nilai jelek juga.

(Nita dan Rima Pun mengerjakan tugas berdua hingga selesai. Keesokan harinya dikelas presentasi di depan Bu Ratna dimulai. )

Bu Ratna: Kelompok 1, Rima, Lisa, Sinta, dan Nita silahkan maju.

Kelompok 1: Baik, Bu.

Bu Ratna: Siapa yang akan presentasi?

Sinta: “Rima sama Nita, Bu.

Bu Ratna: Kalau gitu silahkan Sinta dan Lisa yang presentasi.

Lisa: Ko kami bu? Yang mau presentasi kan Rima sama Nita.

Bu Ratna: Loh bukannya sama saja, kalian kan mengerjakan sama-sama. Siapapun yang presentasi bukannya sama saja. Ayo cepat dimulai Lisa, Sinta!

Sinta: Jadi sejarah kemerdekaan Indonesia dimulai dengan emm… anu

Bu Ratna: Kenapa Sinta? Lisa coba kamu melanjutkan presentasinya.

Lisa: emmm.. jadi Bu…

Bu Ratna: Kenapa kalian tidak paham tugas yang kelompok kalian sendiri? Rima, Nita, apa betul Sinta dan Lisa ikut mengerjakan tugas?

Nita: “Sebenarnya tidak Bu, saya hanya mengerjakan berdua dengan Rima karena Lisa dan Sinta tidak bisa datang.

Rima: Betul Bu, saat kerja kelompok hari minggu Sinta dan Lisa tidak bisa hadir. Bu Ratna: Kenapa kalian tidak bisa hadil Sinta, Lisa?

Lisa: Gimana ini Sin?

Sinta: Kami sakit Bu, jadi tidak bisa datang hari itu.

Bu Ratna: Jangan bohong kalian, saya lihat kalian di mall hari minggu. Seharusnya kalian belajar sungguh-sungguh bukannya main-main seperti ini, apalagi hanya numpang nama di tugas kelompok kalian. Minta maaflah kepada Rima dan Nita, lalu jangan ulangi lagi atau kalian tidak akan naik kelas.

Sinta: Maafkan saya Bu Ratna, saya tidak akan mengulanginya lagi. Aku minta maaf ya Rima, Nita, aku janji ga akan gitu lagi.

Lisa: Saya juga minta maaf, Bu. Rima, Nita, aku minta maaf ya sama kalian. Setelah ini aku akan belajar sungguh-sungguh, aku janji.

Mengenal Lebih Dekat: “Putu Wijaya: Sang Teroris Mental” dan Pertanggungjawaban Proses Kreatifnya

Mengenal Lebih Dekat: “Putu Wijaya: Sang Teroris Mental” dan Pertanggungjawaban Proses Kreatifnya

Beli Buku di GramediaBuku ini disusun saat Jakarta lagi musim teror bom. Hasil ulah orang-orang tidak bertanggungjawab yang rasa perikemanusiaannya sudah di bawah titik nol. Tapi diam-diam… Putu Wijaya sejak dulu sudah mempersiapkan teror jenis lain, yakni: Teror Mental “Hanya saja, teror jenis ini tidak membunuh”, begitu kilahnya.

Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai naskah drama. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri sampai contoh sederhana naskah drama secara singkat.

Temukan informasi lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds

Psikologi Sastra: Karya, Metode, Teori dan Contoh Kasus

Psikologi Sastra: Karya, Metode, Teori dan Contoh Kasus

Beli Buku di GramediaPembahasan dalam buku ini dapat dijadikan bahan acuan bagi para peneliti, karena paparannya cukup jelas dan terperinci, sehingga buku ini akan bermanfaat bagi para peneliti yang berminat menganalisis suatu karya sastra dalam bahasa apapun.

Catatan Dari Bawah Tanah (2018)

Catatan Dari Bawah Tanah (2018)

Beli Buku di GramediaCatatan dari Bawah Tanah membisikkan suara manusia yang telah menarik diri dari lingkungan masyarakat setelah mengorbankan cinta dan bakatnya. Karya sastra yang menyoroti relung-relung kejiwaan secara falsafi ini menampilkan tokoh seorang pemuda yang peka, yang merasakan penolakan dari lingkungan kehidupannya, padahal ia merasa lebih unggul dalam inteligensi. Karena kehilangan daya untuk mencintai dan dicintai, ia pun mengobarkan cita-citanya dengan tujuan despotisme.

BACA JUGA:

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra