Food

Pengertian Makanan Fungsional dan Contoh Makanan Fungsional

Written by Nandy

Makanan FUngsional – Seperti yang kita tahu bahwa setiap manusia pasti membutuhkan pangan atau makanan untuk bertahan hidup. Dengan makanan yang kita makan kita akan mendapatkan energi atau kekuatan agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari, baik itu aktivitas yang  berat ataupun aktivitas ringan. Selain itu, makanan dapat membuat badan menjadi bugar dan sehat, sehingga terhindar dari beberapa penyakit.

Dalam kehidupan yang serba cepat ini, kesadaran manusia akan pentingnya makanan yang sehat cukup tinggi. Bahkan, bisa dikatakan bahwa kebanyakan masyarakat sudah sadar makanan bukan hanya berfungsi sebagai pengisi perut agar kenyang saja, tetapi perlu memerhatikan kandungan gizi yang terdapat pada makanan yang dimakan. Hal seperti ini perlu disebarkan kepada orang lain supaya semakin banyak masyarakat yang berperilaku hidup sehat terutama melalui makanan.

Akan tetapi, di luar sana masih banyak makanan yang mengandung kandungan zat pestisida. Hal ini dikarenakan ketika makanan itu ditanam atau dipanen tidak menggunakan bahan-bahan organik. Jika zat pestisida masih dalam batas normal tidak begitu membahayakan tubuh kita. Namun, jika zat pestisida sudah di luar batas normal, maka sebaiknya kita tidak mengonsumsi makanan itu.

Bagi kamu yang belum mengenal apa itu makanan fungsional, yuk kita kenalan dengan istilah itu. Dengan berkenalan dengan makanan fungsional, kamu bisa berperilaku hidup sehat, sehingga kesehatan tubuh bisa diperbaiki dan mengurangi risiko terkena penyakit. Jadi, baca artikel ini sampai habis, Grameds.

Pengertian Makanan Fungsional

Dalam mempertahankan hidup, manusia perlu makanan terutama makanan yang mengandung nilai gizi yang diperlukan untuk tubuh. Dengan mengonsumsi makanan bergizi, kita dapat mewujudkan tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat ini akan membuat kita lebih enak dalam menjalani berbagai macam aktivitas dan yang terpenting dari tubuh yang sehat adalah dapat mengurangi risiko terkena penyakit.

Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, bukan hanya mengonsumsi makanan yang bergizi, tetapi perlu  membiasakan diri untuk mengatur pola makan yang tepat. Dengan makanan bergizi dan pola makan teratur, tubuh bukan hanya sehat, tetapi akan bugar seperti muncul rasa semangat dalam menjalani aktivitas.

Makanan atau pangan fungsional adalah makanan yang lahir dari bahan makanan yang didalamnya terkandung zat gizi dan senyawa bioaktif yang sangat berperan dalam menjaga kesehatan tubuh. Maka dari itu, makanan fungsional adalah makanan atau pangan yang secara alami ataupun sudah melewati proses pengolahan yang memiliki fungsi untuk menjaga metabolisme tubuh manusia.

Makanan fungsional bisa dimakan sebagai makanan yang sudah terbebas dari zat-zat kimia yang berbahaya, salah satunya adalah zat pestisida. Makanan yang terhindar dari pestisida tidak akan membahayakan tubuh, bahkan dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat

Saat ini, makanan fungsional dapat dikenal dengan beberapa istilah, yaitu Functional food, Nutraceutical, Pharma food, Designer food, Vita food, Phytochemical, Food Aceutical, Health food, Natural food, dan Real food. Meskipun makanan fungsional memiliki banyak istilah, tetapi hingga saat ini belum ada istilah makanan fungsional yang disepakati.

Pengertian Makanan Fungsional Menurut Para Ahli

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Makanan fungsional adalah pangan secara alamiah dan buatan mengandung satu atau lebih senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan.

Menurut Astawan

Astawan mengatakan bahwa makanan fungsional adalah makanan yang didalamnya terdapat kandungan komponen aktif yang bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan, di luar dari manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung didalamnya.

Menurut Dokumen Konsensus Scientific Concepts of Functional Foods in Europe

Dokumen konsensus ini diterbitkan oleh European Commission Concerted Action on Functional Food Science in Europe (FUFOSE). Berdasarkan dokumen ini, makanan fungsional adalah makanan yang terbukti dapat memberikan satu atau lebih manfaat yang dapat dirasakan oleh tubuh, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, serta mengurangi risiko penyakit.

Menurut Nenden Indrayati A

Makanan fungsional adalah makanan atau pangan yang secara alamiah atau yang sudah diproses, dengan mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan penelitian-penelitian ilmiah yang dianggap memiliki berbagai macam fungsi fisiologis tertentu yang berdampak baik bagi kesehatan manusia.

Menurut Goldberg 

Goldberg menyatakan bahwa makanan fungsional adalah makanan (bukan pil, tepung atau kapsul) yang asalnya dari bahan-bahan alami. Makanan ini dapat melancarkan proses-proses dalam tubuh, seperti menjaga kondisi fisik dan mental, menyembuhkan penyakit, dan mencegah penyakit.

Fungsi Makanan Fungsional

Menurut Astawan, makanan fungsional memiliki tiga fungsi, yaitu sensory, nutritional, dan physiological.

1. Sensory

Fungsi makanan fungsional yang pertama adalah sensory atau makanan yang memiliki warna dan penampilan menarik serta cita rasa dari makanan tersebut sangat lezat. Makanan dengan tampilan menarik akan terlihat sangat enak untuk dinikmati, sehingga ada gizi yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, tekstur makanan juga termasuk ke dalam sensory.

2. Nutritional

Setiap manusia pasti perlu memerlukan gizi untuk menunjang kehidupannya. Pada fungsi ini, makanan mengandung gizi yang lebih tinggi daripada makanan sejenisnya. Gizi-gizi yang terkandung di dalam makanan akan memberikan dampak positif yang dapat dirasakan oleh setiap tubuh manusia.

3. Physiological

Makanan dapat memberikan pengaruh fisiologis yang bisa dirasakan oleh tubuh, seperti sistem imunitas tubuh terjaga dengan baik, sistem saraf dapat berfungsi dengan semestinya, menunda proses penuaan, dan mencegah munculnya penyakit.

Contoh Makanan Fungsional Konvensional

Diambil dari beberapa sumber contoh-contoh makanan fungsional konvensional di antaranya:

1. Buah-buahan

Buah-buahan sangat dikenal sebagai makanan atau asupan yang kaya akan vitamin. Setiap buah-buahan memiliki vitamin yang berbeda. Oleh sebab itu, setiap orang harus memilih buah-buahan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Misalnya, buah jeruk yang kaya akan vitamin C, buah apel yang banyak mengandung vitamin A, buah pisang yang mengandung vitamin A dan C, dan buah-buah lainnya.

2. Rempah-rempah

Indonesia sangat dikenal dengan rempah-rempahnya, bahkan hampir setiap olahan masakan Indonesia didalamnya terdapat rempah-rempah. Rempah-rempah yang dapat dijadikan makanan fungsional, seperti kayu manis, cengkeh, kunyit, jahe, dan lain-lain.

3. Makanan fermentasi

Makanan fermentasi ternyata dapat dijadikan sebagai makanan fungsional. Saat ini, sudah banyak makanan fermentasi, seperti tempe, kimchi,kefir, kombucha, dan sebagainya.

4. Minuman

Beberapa minuman akan bermanfaat bagi tubuh selama dikonsumsi secara teratur dan tidak berlebihan. Minuman-minuman yang dapat dijadikan sebagai makanan fungsional karena memiliki nutrisi didalamnya, yaitu kopi, teh hitam, teh hijau, jamu, dan lain-lain.

5. Sayur-sayuran

Sama halnya dengan buah-buahan, sayur-sayuran memiliki kandungan vitamin dan zat-zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Sebaiknya kita mendapatkan sayur-sayuran yang ada di sekitar kita. Sayur-sayuran yang ada di sekitar kita, seperti bayam, kembang kol, brokoli, kangkung, sawi hijau, sawi putih, dan lain-lain.

6. Biji-bijian

Biji-bijian yang terlihat kecil ternyata bisa dimasukkan ke dalam makanan fungsional. Biji-bijian sebagai makanan fungsional, seperti soba, beras merah, gandum, oat, barley, dan lain-lain.

7. Makanan laut

Sudah bukan hal asing lagi jika makanan laut banyak sekali mengandung vitamin dan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh. Oleh sebab itu, makanan laut termasuk ke dalam makanan fungsional. Contoh-contoh makanan laut itu, seperti ikan salmon, ikan teri, ikan sarden, ikan kod, udang laut, lobster, dan lain-lain.

8. Kacang-kacangan

Setelah biji-bijian kini kacangan-kacangan juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan fungsional, di antaranya kacang almond, kacang mete, kacang pistachio, kacang Brazil, kacang macadamia, dan sebagainya.

9. Legume

Legume adalah makanan yang mengandung nutrisi dan tergolong ke dalam keluarga kacang-kacangan. Banyaknya nutrisi yang terkandung di dalam tanaman legume, maka tanaman itu termasuk ke dalam makanan fungsional, seperti kacang tanah, buncis, kacang kedelai, lentil, kacang merah, kacang hijau, dan sebagainya

Contoh Modifikasi Makanan Fungsional

Di bawah ini akan diberikan contoh-contoh makanan fungsional yang sudah dimodifikasi. Contoh-contoh tersebut diambil dari beberapa sumber, yaitu:

1. Yoghurt

Yoghurt adalah makanan yang terbuat dari susu yang diolah dengan cara difermentasi. Yoghurt kaya akan kandungan vitamin D yang dapat memperkuat tulang.

2. Susu almond

Setelah yoghurt, kini adan susu yang terbuat dari kacang-kacangan, seperti susu almond dan susu kacang mete yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena mengandung banyak sekali vitamin D dan kalsium.

3. Roti dan pasta

Apakah kamu orang yang sarapan dengan roti atau pasta? Roti dan pasta ternyata memiliki kandungan zat besi yang cukup banyak. Kandungan zat besi itu bisa mengurangi risiko penyakit anemia.

4. Sereal

Makanan yang sudah dimodifikasi berikutnya adalah sereal. Sereal diperkaya dengan vitamin B12, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai makanan fungsional.

5. Jus kemasan

Jika kamu malas untuk membuat jus, maka kamu bisa membeli jus kemasan. Meskipun jus ini sudah dalam kemasan, tetapi kandungan nutrisi didalamnya masih sangat baik bagi tubuh.

Jenis-Jenis Makanan Fungsional

Makanan fungsional terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan sumber pangan atau makanan dan berdasarkan cara pengolahannya.

1. Berdasarkan Sumber Makanan

Sumber makanan fungsional masih dibagi menjadi dua, yaitu sumber makanan yang berasal dari nabati dan sumber makanan yang berasal dari hewani. Makanan yang berasal dari nabati, seperti anggur, tomat, beras merah, kacang kedelai, dan lain-lain. Sedangkan sumber makanan yang berasal dari hewani, seperti ikan salmon, ikan tuna, ikan bandeng, dan lain-lain. Bukan hanya ikan, sumber makanan hewani juga berasal dari daging sapi, daging kambing, dan sebagainya.

2. Berdasarkan Cara Pengolahannya

Ada tiga jenis cara pengolahan makanan fungsional, yaitu makanan fungsional alami, makanan fungsional tradisional, makanan fungsional modern.

a. Secara alami

Makanan fungsional secara alami dapat diartikan sebagai makanan yang langsung bisa dimakan atau diolah menjadi suatu hidangan, seperti sayur kangkung, bayam, brokoli, dan lain-lain. Buah-buahan juga termasuk makanan fungsional secara alami, seperti buah jeruk, semangka, pir, jambu, dan sebagainya.

b. Secara Tradisional

Indonesia sudah sangat dikenal dengan makanan-makanan yang diolah secara tradisional. Makanan fungsional yang diolah secara tradisional, seperti beras kencur, bandrek, tape, dali, dan lain-lain.

c. Secara Modern

Setelah makanan fungsional yang diolah secara tradisional, kini makanan fungsional dapat diolah dengan cara modern, seperti pasta, minuman isotonik, sosis, jus kemasan, dan lain-lain.

tombol beli buku

Manfaat Makanan Fungsional

Makanan fungsional yang kita konsumsi memiliki beberapa manfaat untuk diri kita. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat manfaat-manfaat makanan fungsional.

1. Melindungi Diri Dari Penyakit

Sepertinya sudah menjadi hal umum jika makanan fungsional memang sebagai salah satu pelindung diri kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit terutama penyakit-penyakit kronis.Bukan hanya itu, makanan fungsional juga bisa dijadikan sebagai obat ketika diri kita sedang terkena suatu penyakit.

Selain dengan obat-obatan pastinya tubuh memerlukan energi agar tubuh kita memiliki kemampuan untuk bergerak, sehingga penyakit itu bisa dilawan dengan baik. Dengan melindungi diri dari penyakit, maka sama halnya dengan membuat orang-orang terdekat bahagia.

“Mengapa makanan fungsional dapat melindungi diri kita dari penyakit?” Pertanyaan itu mungkin sering kali muncul bagi sebagian orang khususnya yang belum terbiasa mengonsumsi makanan fungsional. Di dalam makanan fungsional terdapat suatu zat yang bernama “antioksidan”. Molekul-molekul yang ada di dalam zat antioksidan akan melindungi kita dari radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu zat yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh.

Dengan demikian, kita harus beranggapan bahwa kesehatan adalah hal nomor satu yang perlu diperhatikan, sehingga kita akan berusaha untuk makan makanan fungsional dan makan dengan pola makan teratur.

2. Menjaga Tubuh Agar Tidak Kekurangan Nutrisi

Nutrisi di dalam makanan fungsional sangat berlimpah, sehingga jika kita mengonsumsi makanan tersebut nutrisi yang ada di dalam tubuh akan terpenuhi. Nutrisi-nutrisi yang ada di dalam makanan fungsional, seperti vitamin, mineral, serat, dan lemak sehat. Semua nutrisi-nutrisi tersebut bermanfaat bagi tubuh. Misalnya, serat yang dapat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan makanan, vitamin bermanfaat sebagai penguat imunitas tubuh, dan sebagainya.

Jika tubuh kita mengalami kekurangan gizi, maka sangat rentan terkena penyakit, sehingga akan sulit untuk melakukan berbagai macam aktivitas sehari-hari. Bahkan, beberapa penyakit mengharuskan diri kita untuk meminta bantuan orang lain, seperti jantung, stroke, dan lain-lain.

Pada dasarnya ada banyak sekali penyakit yang disebabkan karena diri kita kekurangan nutrisi tubuh. Misalnya, penyakit gondok yang disebabkan karena kekurangan zat yodium, penyakit anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi, dan masih banyak lagi.

Maka dari itu, jika kita ingin terhindar dari penyakit yang disebabkan karena kekurangan gizi, kita harus terbiasa untuk mengonsumsi makanan fungsional secara teratur. Lebih baiknya lagi, kita harus terbiasa melakukan pola hidup sehat, seperti olahraga, mengatur pola tidur, dan lain-lain.

3. Mendorong Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pertumbuhan anak sangat perlu diperhatikan agar tidak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan. Jika seorang anak mengalami keterlambatan pertumbuhan, maka beberapa anggota tubuh tidak akan berfungsi dengan maksimal. Anggota tubuh yang tidak dapat berfungsi dengan maksimal akan membuat seorang anak kesulitan melakukan beberapa aktivitas, sehingga akan “tertinggal” dari anak-anak seusianya.

Makanan fungsional memiliki kandungan-kandungan nutrisi yang dapat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, seperti vitamin B12, omega 3, kalsium, asam folat, dan lain-lain.  Vitamin B12 dan kalsium sangat baik bagi pertumbuhan tulang anak-anak, terpenuhinya dua nutrisi tersebut, maka tulang akan menjadi kuat. Omega 3 mampu meningkatkan kesehatan dan kecerdasan otak. Asam folat ini mengurangi seorang anak terkena penyakit sumsum tulang belakang, mengurangi risiko terkena cacat tabung saraf, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, setiap orang tua sebaiknya segera mungkin memberikan makanan fungsional sejak masih anak-anak, sehingga tumbuh kembang anak akan berjalan dengan baik. Para orang tua bisa memberikan makanan, seperti susu, biji-bijian, sereal, dan lain-lain.

tombol beli buku

Kesimpulan

Makanan atau pangan adalah sumber utama dalam kehidupan manusia karena dengan makanan, maka manusia dapat menjalani berbagai macam aktivitas sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi manusia bisa berasal dari alami atau yang sudah melewati proses pengolahan. Dari manapun asal makanan yang dikonsumsi, kita harus melihat kualitas makanan tersebut. Bukan hanya melihat kualitas makanan, tetapi gizi dalam suatu makanan juga perlu diperhatikan.

Penulis: Restu Nasik Kamaluddin

Sumber: Dari berbagai macam sumber

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya