Food Kesehatan

Jenis dan Manfaat Jamu Serta Penjelasannya

Jenis dan Manfaat Jamu Serta Penjelasannya
Written by Nandy

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan ini populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami berupa bagian dari tumbuhan, seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya.

Seringkali kuning telur ayam kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong. Untuk membuat Jamu Gendong, Grameds dapat membaca buku Sehat Dengan Jamu Gendong Khas Jawa dibawah ini.

beli sekarang

Asal Usul Jamu

Jamu adalah istilah yang berasal dari bahasa Jawa, tepatnya pada 16 Masehi. Kata Jamu berasal dari dua kata, yaitu “Djampi” dan “Oesodo” yang memiliki makna obat, doa, dan juga berarti formula yang berbau magis. Jamu pertama kali muncul pada zaman Kerajaan Mataram atau sekitar 1300 tahun yang lalu. Keberadaan jamu sejak zaman dahulu dapat dilihat dari beberapa bukti sejarah seperti relief pada candi Borobudur. Relief Candi Borobudur yang dibuat oleh Kerajaan Hindu-Budha tahun 772 M menggambarkan kebiasaan meracik dan meminum jamu untuk memelihara kesehatan.

Bukti sejarah lainnya yaitu penemuan prasasti Madhawapura dari peninggalan kerajaan Hindu-Majapahit yang menyebut adanya profesi ‘tukang meracik jamu’ yang disebut Acaraki. Ditemukannya Lontar Usada di Bali yang ditulis menggunakan bahasa Jawa kuno menceritakan mengenai penggunaan jamu juga menjadi bukti keberadaan jamu sejak zaman dahulu. Menyebarnya konsumsi jamu di masyarakat dipengaruhi banyaknya ahli botani yang mempublikasikan tulisan-tulisan mengenai ragam dan manfaat tanaman untuk pengobatan.

Seperti salah satunya, dimana jamu menjadi ikon dari budaya ayng mewakili kehidupan masyarakat Desa Nguter, Sukoharjo, Solo. Masyarakat disana sangat mendukung upaya pelestarian jamu sebagai bentuk kearifan yang dapat Grameds pelajari pada buku Jamu Sebagai Bagian dari Kearifan Lokal Desa Nguter.

beli sekarang

Jamu Sebagai Alternatif Pengobatan

Di Indonesia, sebagian orang lebih percaya jamu sebagai alternatif pengobatan dengan menggunakan obat-obat herbal karena dianggap bersifat alami, sehingga bebas dari efek samping yang tidak diinginkan. Kebanyakan orang mengkonsumsi jamu untuk menjaga kesehatannya, memelihara kecantikan tubuh, suplemen penambah tenaga dan gairah hidup. Jamu yang terdiri dari tanaman obat memberikan dampak yang terlihat lambat tetapi bersifat memperbaiki dibanding obat kimiawi yang memberikan efek cepat dan adanya efek samping. Oleh karena itu, jamu sering digunakan sebagai kombinasi pengobatan untuk mengobati penyakit kronis. Pengobatan dengan menggunakan tanaman obat memiliki beberapa keuntungan, yaitu relatif aman untuk dikonsumsi, memiliki toksisitas yang rendah serta tidak meninggalkan residu.

Contoh tanaman obat yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit dan telah lulus uji klinis menurut saintifikasi adalah jenis tanaman temulawak dan kunyit. Informasi yang dihimpun dari Pusat Studi Biofarmaka IPB menyebutkan bahwa Curcuma Xanthorrhiza Roxb atau yang lebih dikenal temulawak, dan Curcuma Domestica Val atau yang lebih dikenal dengan kunyit merupakan tanaman obat dari family zingiberaceae yang banyak terdapat di Indonesia. Penelitian menunjukan temulawak dapat berfungsi sebagai anti mikroba, antimetastatik, anti kanker, anti candida, antioksidan dan antihipolipidemik. Sedangkan Penelitian farmakologi menyebutkan bahwa kunyit dapat berfungsi sebagai anti inflamasi, antioksidan, anti protozoa, nematisidal, anti bakteri, anti venom, anti HIV, dan anti tumor. Warna kuning pada kedua rimpang merupakan cerminan dari senyawa bioaktif kurkuminoid yang dapat berfungsi sebagai penangkap radikal bebas, penghambat nitrit oksida, antiinflamasi, anti tumor, anti alergi, dan anti dementia.

Seiring berkembangnya ilmu dan teknologi, jamu tradisional yang dulunya harus dipanen terlebih dahulu untuk dikonsumsi, sekarang sudah diolah dan dikemas secara modern. Saat ini banyak perusahaan yang mengembangkan jamu menjadi lebih praktis dan higienis. Jamu dikemas menjadi berbagai bentuk seperti bubuk, kapsul, tablet dengan kemasan yang lebih menarik sehingga konsumen mudah mendapatkan dan mengonsumsinya.

Hal ini juga dibahas dalam buku The Tale of Jamu – The Green Gold of Indonesia karya Dr. Martha Tilaar & Prof Bernard T. Wijaya yang membahas mengenai berbagaiaspek menarik tentang jamu asal Indonesia ini.

beli sekarang

Lalu, apa saja jenis-jenis jamu yang umum dikonsumsi oleh banyak orang serta manfaatnya bagi tubuh? Yuk, simak artikelnya!

Jenis-Jenis Jamu

Beras Kencur

Jamu beras kencur pasti sudah tidak asing lagi kan bagi  Grameds? Seperti namanya, jamu ini terdiri ekstrak kencur, beras, ekstrak jahe, dan ekstrak asam. Rasanya yang manis dan segar cocok dikonsumsi segala usia baik anak-anak maupun orang dewasa. Jamu beras kencur memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang dipercaya memiliki banyak khasiat untuk menjaga kesehatan tubuh di antaranya yaitu untuk mengontrol berat badan, menambah nafsu makan, menghilangkan pegal linu, meningkatkan stamina, sebagai anti diabetes, dan pengontrol berat badan.

Cara pembuatan jamu beras kencur :

Sebelumnya Grameds bisa menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, seperti 3 rimpang rempah kencur (kupas kulitnya, cuci bersih lalu parut halus), 1 rimpang jahe (kupas kulitnya, cuci bersih lalu parut halus), 100 gram beras putih (rendam dalam air selama 3 jam, sangrai lalu haluskan), 1 sdm air asam jawa , 5 cm kunyit (kupas kulitnya, cuci bersih lalu parut halus), gula pasir (secukupnya), gula jawa (secukupnya, sisir halus), dan air (kira-kira 3 gelas besar).

Kemudian panaskan air lalu rebus kencur, jahe, kunyit, air asam, gula pasir, dan gula jawa. Lalu,  semua bahan direbus hingga mendidih. Jika sudah mendidih, saring air rebusan. Pisahkan ampas dengan air yang jernih. Selanjutnya, masukkan sedikit beras yang sudah direndam dan dihaluskan ke dalam air rebusan. Jika ingin rasa kencur lebih kuat, Grameds bisa menambahkan kencur mentah yang telah dimemarkan ke dalam air rebusan. Aduk rata dan tunggu hingga pati kencur atau beras mengendap di bawah. Sajikan beras kencur selagi masih hangat. Atau Grameds bisa menyajikannya dengan menambahkan es batu di gelas saji dan menjadikan beras kencur sebagai es beras kencur segar.

 Kunyit asam

Jamu kunyit asam merupakan jamu yang biasanya paling banyak dicari. Kini sudah banyak produsen jamu yang membuat jamu kunyit asam sachet. Jamu kunyit asam ini bahan utamanya adalah kunyit dan asam jawa. Namun, diberi beberapa tambahan bahan seperti gula merah, temulawak, dan rempah lain. Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh adanya pigmen dari senyawa kurkumin. Kurkumin diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, anti inflamasi, dan anti kanker.

Minuman kunyit asam dipercaya bisa mengatasi nyeri saat haid. Karena, mengandung senyawa curcumenol yang bertugas sebagai analgesik. Sedangkan, pada buah asam senyawa yang berfungsi sebagai analgesik atau anti nyeri yaitu antosianin. Menurut penelitian Studi Kebidanan D3 Stikes Harapan Bangsa Purwokerto, minuman kunyit asam berpengaruh terhadap penurunan nyeri haid primer pada mahasiswi program studi tersebut. Selain mengatasi masalah haid, kunyit asam juga cocok bagi Grameds yang sedang diet dan juga bisa mencerahkan kulit. Karena, kunyit banyak mengandung antioksidan yang membantu meremajakan sel-sel tubuh. 

Cara pembuatan jamu kunyit asam :

Sebelumnya Grameds menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, seperti 1 ons kunyit, 1 ons gula aren, 1/2 sdt garam, 1 bungkus kecil asam jawa, dan terakhir 600 ml air. Selanjutnya, olah bahan-bahan tersebut dengan cara bersihkan kunyit, lalu blender sampai agak halus, rebus air sekaligus dengan kunyit yang sudah diblender. Campurkan gula merah serta asam jawa dan tambahkan garam secukupnya. Segelas minuman kunyit asam pun siap dinikmati Grameds.

Sinom

Jamu sinom ini hampir mirip dengan kunyit asam hanya saja bahan utamanya adalah sinom atau daun asam yang masih muda. Biasanya diolah dengan tambahan temulawak, kunyit, kapulaga, kayu manis, pala, gula merah, serta gula pasir. Jamu sinom bermanfaat untuk menambah nafsu makan, mengatasi peradangan lambung atau maag, dan mengatasi masalah keputihan pada wanita. Selain itu, jamu sinom dapat dipercaya bisa meremajakan kulit, mencerahkan kulit, dan meredakan nyeri haid. Karena, adanya berbagai kandungan senyawa antioksidan dan anti inflamasi di masing-masing bahan.

Cara pembuatan jamu Sinom :

Sebelumnya Grameds menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, seperti ½ ons rimpang temulawak yang sudah  dibersihkan, ¼ ons rimpang kunyit yang sudah dibersihkan, 1 sendok kapulaga, ¼ ons kayu manis, 1 ons daun asam muda atau ¼ ons buah asam tua, ¼ sdt bubuk pala, 3 ons gula merah, 1 ons gula pasir, dan 3-4 liter air minum. Selanjutnya, olah bahan-bahan tersebut dengan cara mengiris tipis-tipis bahan rimpang temulawak dan rimpang kunyit, di lanjutkan dengan meremas-remas kapulaga sampai keluar bijinya. Setelah itu, masukkan semua bahan-bahan menjadi 1 dalam satu wadah yang telah berisi air untuk direbus dengan menggunakan api sedang  sampai kurang lebih 2 kali proses pematangan. Setelah selesai semua proses perebusan biarkan kurang lebih 2-3 jam sampai air menjadi dingin. Kemudian saring untuk di ambil airnya dan di masukan ke dalam botol kaca. Simpan di lemari es karena akan lebih nikmat dan segar bila di minum dalam kondisi dingin.

 Cabe Puyang

Jamu cabe puyang atau jamu pegal linu ini khasiat utamanya adalah menghilangkan pegal-pegal karena kecapean, maupun sakit pinggang. Selain itu, jamu cabe puyang juga bermanfaat untuk menghilangkan kesemutan. Jamu cabe puyang ini terdiri dari cabe jamu dan puyang. Lalu ditambahkan rempah dan bahan lainnya. Cabe puyang ini favoritnya bapak-bapak, karena bisa menyembuhkan pegal linu.

Cara pembuatan jamu Cabe Puyang :

Sebelumnya Grameds menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, diantaranya 15 buah cabe jawa, 1 kg lempuyang segar, 1/4 kg kunyit segar, garam secukupnya, dan 3 liter air. Selanjutnya, olah bahan-bahan tersebut dengan cara cuci bersih kunyit dan lempuyang kemudian haluskan, peras, tambahkan air, serta cabe jawa dan garam, rebus sampai mendidih kemudian saring dan dinginkan. Jamu cabe puyang siap dihidangkan.

Pahitan atau Brotowali

Bahan baku jamu pahitan adalah daun sambiloto. Tambahan lainnya dalam jamu ini cukup bervariasi ada yang sambiloto saja dan ada yang ditambahkan dengan bahan pahit lain seperti brotowali, dan lainnya. Seperti namanya jamu pahitan ini dianggap sebagai jamu paling pahit. Tapi, jangan salah ya Grameds meskipun rasanya paling pahit justru jamu pahitan ini banyak manfaatnya mulai dari mengatasi pegal-pegal, menyembuhkan penyakit gatal-gatal, menambah nafsu makan, mencegah risiko diabetes, terapi cuci darah, dan anti alergi.  Penggemar jamu pahitan ini memang kebanyakan orang tua.  Tapi, ada juga anak muda mengkonsumsinya karena jamu pahitan ini juga bisa menghilangkan jerawat dan membersihkan bruntusan di wajah.

Cara pembuatan jamu Brotowali atau pahitan :

Sebelumnya Grameds menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, seperti 1/4 Kg Sambiloto, 1 batang Brotowali, 1 genggam akar alang-alang, 1 genggam ceplik sari, 3 liter air. Selanjutnya cuci bersih semua bahan, tambahkan air, dan rebus sampai mendidih kemudian saring dan dinginkan.  Jamu brotowali atau pahitan siap dihidangkan.

Uyup-Uyup

Jamu uyup-uyup atau jamu gepyokan ini sangat baik bagi ibu-ibu yang dalam masa menyusui. Bahan pembuatan jamu uyup-uyup ini dari empon-empon yang terdiri dari kencur, kunyit, luntas atau beluntas, kunci,  jahe, bengle, laos, kunir, temulawak, lempuyang, simbukan, cowekan atau pegagan, dan temugiring. Selain berkhasiat meningkatkan produksi ASI, jamu gepyokan ini juga dipercaya menghilangkan bau badan yang kurang sedap baik pada ibu maupun bayinya dan juga bisa mengatasi rasa kembung.

Cara pembuatan jamu Gepyokan atau Uyup-uyup :

Sebelumnya Grameds menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, seperti 1 ikat daun belutas, 2 ons asam jawa, 1 sdt garam halus, dan 8 gelas air bersih kemudian cuci bersih kunyit (kunir) kemudian tumbuk atau giling sampai halus. Gunakan blender untuk mempercepat proses penghalusan. Haluskan juga daun belutas dan asam jawa kemudian campur semua bahan. Siapkan api, rebus campuran bahan jamu dengan 8 gelas air. Biarkan sampai mendidih sampai air rebusan berkurang. Setelah tersisa 6 gelas, angkat dari api lalu saring menggunakan kain tipis. Tunggu sebentar sampai tidak terlalu panas kemudian tuangkan kedalam wadah lalu sajikan dan siap diminum.

Kunci sirih

Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Namun penjual biasanya juga menambahkan dengan buah asam dan aneka empon-empon. Jamu kunci sirih dibuat dari temu kunci dan sirih. Bagi masyarakat umum, jamu ini dipercaya berkhasiat untuk mengobati keputihan, merapatkan bagian kewanitaan dan bisa memperkuat gigi, serta menghilangkan bau badan.  Khasiat dari jamu yang satu ini sangat baik untuk perempuan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Program Studi Farmasi, Universitas Tanjungpura, jamu kunci sirih memiliki kandungan senyawa yang berfungsi sebagai anti diabetes. 

Cara pembuatan jamu Kunci Sirih :

Sebelumnya Grameds menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, seperti air 1 liter, 25 gram asam jawa, ¼ ons gula merah, 1 rimpang kunyit, 1 ruas kayu manis, 1 buah jeruk nipis, 2 batang serai, 4 ruas temu kunci, 5 jari Jahe, 5 ruas kencur, 5 biji kapulaga, daun luntas segenggam, daun sirih segenggam. Kemudian haluskan semua bahan menggunakan blender atau bisa juga ditumbuk hingga halus, kecuali asam jawa, gula merah, kayu manis, dan jeruk nipis (jangan dicampur dalam satu wadah).

Setelah semua bahan sudah halus, disaring menggunakan penyaring atau peras menggunakan kain bersih hingga keluar sari airnya. Kemudian rebus hasil perasan dengan ditambahkan air dan masukkan asam jawa, gula merah, kayu manis, dan serai. Tunggu hingga mendidih sambil memberi perasan jeruk nipis. Setelah mendidih, kecilkan api dan diamkan kurang lebih selama 15 menit, lalu angkat dan dinginkan. Jamu siap dikonsumsi.

Kudu Laos

Bahan baku jamu kudu laos ini adalah laos yang ditumbuk dengan aneka bahan lain kemudian direbus. Seperti namanya, jamu kudu laos diracik dari mengkudu dan laos atau lengkuas. Mengkudu telah banyak diteliti dan memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, diantaranya meningkatkan kekebalan tubuh, sebagai anti diabetes, mencegah kanker, pemulihan sel, dan menjaga kesehatan kulit. Rasanya juga segar dan bisa memberikan efek hangat dalam tubuh. Kudu laos ini bisa mengatasi kembung dan meredakan demam, baik bagi anak-anak maupun orang tua. Sedangkan, manfaat lengkuasnya yaitu mendukung kesehatan otak, mencegah kanker, merawat kulit, meredakan batuk serta tenggorokan, dan meningkatkan kesuburan pria.

Cara pembuatan jamu Kudu Laos :

Sebelumnya Grameds menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, seperti 1 buah mengkudu tua yang sudah di potong-potong, 4 jari lengkuas (rimpang laos) merah yang sudah di potong – potong juga, 1 jempol jahe merah di kupas dan memarkan, 1 jari kencur di kupas dan memarkan, 7 butir kapulaga dihancurkan sampai retak, 2 sendok teh ketumbar, 4 gelas air (800 ml), dan 2 sendok makan gula semut aren (gula merah) atau secukupnya  saja hanya sebagai bahan pemanis.

Kemudian rebus semua bahan dengan api kecil hingga air menyusut tinggal 2 gelas dengan bau yang harum lalu angkat rebusan tersebut kemudian saring sehingga hanya tersisa air rebusan. Tambahkan gula semut aren sebagai penetral rasa pahit dari bahan-bahan rebusan. Kemudian Grameds bisa meminum selagi hangat.

Galian Singset

Jamu ini cukup legendaris di Indonesia. Guna menjaga bobot badan ideal, Karena mengandung beberapa tanaman obat antiobesitas dan antidislipidemia. Seperti daun jati belanda, kunyit, dan biji pinang. Jamu galian singset ini terdiri dari kencur, temulawak, kunyit, asam jawa, kayu manis, merica, laos, serai, kunyit, cengkeh, kapulaga, ketumbar, dan beberapa rempah tradisional lainnya. Jamu galian singset ini dipercaya bisa menjaga kesehatan organ kewanitaan serta mengencangkan badan dan miss V. Jamu tersebut sampai saat ini masih digunakan oleh kalangan Keraton Surakarta di Jawa Tengah. Daun jati belanda sendiri mengandung flavonoid serta steroid dan tanin yang berperan sebagai antiobesitas melalui inhibisi enzim lipase.

Cara pembuatan jamu Galian Singset : 

Sebelumnya Grameds menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, seperti 300 gr kunyit, 300 gr kencur, 300 gr temu lawak , 300 gr temu giring , 250 gr serai , 300 gr laos, 30 gr jong rahab, 30 gr merica bolong, 40 gr merica, 50 gr merica, 100 gr ketumbar mungsi, 100 gr kayu manis, Kapulaga secukupnya, Kedawung botor secukupnya, 300 gr lempuyang, 5 potong kayu singset, 50 gr kemukus, asam jawa secukupnya, garam secukupnya, dan 12 liter air matang.


Kemudian ambil bahan kunyit, kencur, temulawak, temugiring, serai, serta laos untuk dibersihkan hingga bersih lalu potong beberapa secara tipis – tipis. Letakan pada satu tempat dalam wadah tampah setelah itu jemur dibawah cahaya matahari dengan kurun waktu 2 hari. Lakukan hal semacam itu juga dengan sisa bahan yang lain tidak harus dipotong-potong terlebih dahulu. Setelah seluruh bahan telah kering sangrai semua tanpa menggunakan minyak. Lalu tumbuk semua bahan yang telah di sangrai jadi satu sampai  halus hingga  jadi bubuk jamu. Untuk peroleh hasil tumbukan yang benar-benar halus, Grameds dapat menyaring bahan yang telah ditumbuk menggunakan kain kasa halus. Setelah itu seduh bubuk jamu galian singset menggunakan air hangat dengan ditambah garam dan asam jawa. Jamu galian singset siap untuk disajikan.

Temulawak

Bahan dasar untuk pembuatan jamu temulawak, yaitu dengan ditambahkan beberapa tambahan bahan seperti asam jawa, gula aren, daun pandan, dan jinten. Jamu temulawak ini baik untuk anak-anak maupun orang tua, karena bisa menyembuhkan keluhan pusing, mual, sakit perut, dan menghilangkan gejala masuk angin. Temulawak sendiri mempunyai kandungan antioksidan yang dapat mencegah terjadinya kerusakan sel pada mukosa lambung akibat radikal bebas. Komponen senyawa yang bertindak sebagai antioksidan dari rimpang temulawak adalah flavonoid, fenol, dan kurkumin.

Cara pembuatan jamu Temulawak : 

Sebelumnya Grameds menyediakan bahan-bahannya terlebih dahulu, seperti 100 gram temulawak, 40 gram asam kawak tanpa biji, 200 mil air matang, 4 lembar daun pandan, 200 gram gula aren, 20 gram jintan, 50 gram kencur, dan 2 liter air. Kemudian siapkan temulawak dan kencur lalu diris tipis-tipis agar keluar sarinya. Setelah diiris, sangrai temulawak dan kencur beberapa saat. Temulawak dan kencur dicampurkan dengan asam kawak, jinten dan 200 mil air matang, lalu haluskan menggunakan blender. Rebus gula aren dan daun pandan sampai gula menjadi larut. Masukkan campuran temulawak ke dalam rebusan air gula dan pandan. Lalu aduk sampai benar-benar merata. Saring campuran tersebut dan siap dihidangkan oleh Grameds.

Untuk dapat lebih memahami jamu dari aspek budaya, sains, ethnobotani, kesehatan, kecantikan, dan aspek industrialisasi dan komersialisasi, buku The Power of Jamu bisa Grameds dapatkan di Gramedia!

beli sekarang

Jamu untuk Mengobati Penyakit Tertentu

Selain jamu diatas, ada juga beberapa jenis jamu yang telah lulus tes Kementerian Kesehatan nih, Grameds. Beberapa diantaranya adalah jamu untuk batuk berdahak, sakit kepala, wasir, perut kembung, dan pegal linu. Berikut saran penyajiannya:

Batuk Berdahak : Grameds bisa menyediakan biji adas 2 x 3-7 gram/hari. Lalu bahan dihaluskan, diseduh dengan air hangat kemudian disaring. Siap saji dan bisa diminum selagi hangat. Bisa juga dengan bahan-bahan lain, yaitu akar manis 1 x 10 gram/hari. Bahan direbus, disaring, tunggu sampai dingin lalu diminum.  Grameds juga bisa menggunakan daun saga 3 x 5 gram/hari. Bahan direbus, disaring, tunggu sampai dingin setelah itu diminum.

Sakit kepala : Grameds bisa menyediakan daun inggu 1 x 5 gram/hari. Bahan dihaluskan, lalu ditempelkan pada pelipis, biarkan sampai kering. Adapun untuk bahan bengle 2 x 5 gram/hari. Bahan dihaluskan, lalu ditempelkan pada pelipis, biarkan sampai kering. Grameds juga bisa memakai bahan kencur 1 x 3 daun/hari. Bahan dihaluskan, lalu ditempelkan pada pelipis, biarkan sampai kering. 

Wasir : Grameds bisa menyediakan bahan daun wungu 1 x 7 lembar daun/hari. Bahan direbus, disaring, tunggu sampai dingin setelah itu diminum. Adapun Grameds dapat menyediakan daun iler 1 x 25 gram daun/hari. Bahan direbus, disaring, tunggu sampai dingin setelah itu diminum.

Perut Kembung : Grameds bisa menyediakan bahan biji adas 2 x 1 sendok teh/hari. Bahan direbus dan diminum selagi hangat. Selain itu, adapun bahan-bahan alami lainya seperti kunyit 3 x 50 gram/hari. Bahan dihaluskan, tambahkan air secukupnya, lalu diperas, disaring, kemudian diminum.

Pegal Linu : Grameds bisa menyediakan bahan sambiloto 15 daun/hari. Bahan direbus, disaring, tunggu sampai dingin setelah itu diminum. Kunyit juga bisa mengatasi pegal linu lho, Grameds. Sediakan kunyit 3 x 20 gram/hari. Bahan dihaluskan dan jangan lupa kulitnya dibuang serta tambahkan sedikit air, lalu diperas, dan saring, setelah itu diminum.

Berbagai manfaat dari jamu dan obat herbal yang dapat membantu mengatasi berbagai macam penyakit juga bisa Grameds pelajari melalui buku Pilih Jamu dan Herbat Tanpa Efek Samping yang ditulis oleh Ning Harmanto dan M. Ahkam Subroto yang sudah berpengalaman di bidangnya.

beli sekarang

Sekarang Grameds sudah tahukan manfaat dari jamu atau obat tradisional yang terdiri dari beras kencur, kunyit asam, sinom, temulawak, kunci sirih, dan masih banyak lagi. Ingat ya Grameds, jika  meminum jamu harus sesuai dengan takarannya. Bagi yang belum pernah merasakan minum jamu. Jangan sampai penduduk lokal atau Grameds sendiri, tidak merasakan khasiat dari rempah-rempah alami yang sudah menjadi generasi bagi orang Indonesia.

Stella

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya