Pkn

Memahami Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan

Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan

Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan – Toleransi bukan istilah yang asing lagi ditelinga kita semua. Kita sudah mendengar istilah satu ini ribuan kali, begitu juga milyaran orang di dunia ini. Meski dengan bahasa yang berbeda, tetap saja memiliki pengertian yang sama. Istilah yang satu ini memang mudah untuk dieja, tetapi yang sulit adalah mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

Di negara-negara yang penduduknya homogen, toleransi juga bukan istilah yang asing. Namun jauh lebih sulit bagi mereka untuk mempraktikkannya dalam kehidupan. Ini karena, negara-negara homogen yang hanya terdiri dari satu suku, dengan budaya, adat, bahasa, dan kebiasaan hidup yang sama, maka ketika sudah terbiasa dengan persamaan, sebuah perbedaan akan sulit untuk diterima.

Mereka sulit menerima pendatang yang berbeda dari mereka, baik itu dari warna kulit, agama, hingga kebiasaan hidup. Jadi, jangan kaget, kalau di negara-negara homogen seperti ini, tingkat rasisme-nya cukup tinggi.

Negara kita sendiri sebenarnya cukup beruntung. Pasalnya, Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat toleransi yang cukup tinggi. Bayangkan saja, Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa yang tinggal dari Sabang sampai Merauke, dengan budaya yang berbeda satu sama lain, karakter dan bahasa yang berbeda.

Selain itu, negara kita juga terdiri dari 6 agama resmi, dengan berbagai kepercayaan nenek moyang yang sudah melekat selama puluhan tahun. Keberagaman yang ada, membuat orang kita terbiasa dengan perbedaan dan menghormatinya. Jika saja orang Indonesia tidak memiliki rasa toleransi, maka bisa dipastikan jika negara ini sudah bubar sejak lama.

Pengertian Toleransi

Toleransi sendiri memiliki banyak pengertian. Namun, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, toleransi adalah sikap toleran. Sedangkan sikap toleran dapat diartikan sebagai sikap saling menghargai pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan yang berbeda.

Secara bahasa, istilah toleransi sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu tolerate yang berarti menahan diri dan membiarkan orang lain untuk mengemukakan pendapatnya. Jadi jika pengertian-pengertian tersebut disimpulkan, toleransi pada dasarnya adalah sikap menghargai terhadap perbedaan berupa keyakinan, kepercayaan, pandangan, serta kebiasaan yang berbeda dari diri kita sendiri.

Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan

Jenis-Jenis Toleransi

Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan

mui.or.id

Setelah mengetahui pengertian dan makna dari toleransi, kamu juga harus tahu nih kalau toleransi terdiri dari beberapa jenis. Toleransi sendiri terbagi menjadi tiga jenis yakni toleransi beragama, toleransi berpolitik, dan terakhir adalah toleransi dalam budaya. Berikut penjelasan lengkap mengenai ketiga jenis toleransi tersebut.

1. Toleransi dalam beragama

Sesuai dengan namanya, toleransi dalam beragama adalah sikap menghargai juga menghormati perbedaan agama yang ada disekitar kita. Sikap menghormati dan menghargai ini sendiri termasuk tidak mengganggu, memengaruhi, dan melarang pemeluk agama yang berbeda untuk beribadah.

Di Indonesia sendiri, perbedaan agama bukan sesuatu yang asing. Bagaimanapun, ada enam agama yang diakui oleh pemerintah. Bukan hanya mengakui, pemerintah bahkan juga memperlakukan semua agama dengan sama.

Seperti memberikan izin kepada semua agama resmi untuk membangun tempat ibadah, memberikan kebebasan semua agama untuk menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Menjadikan hari raya setiap agama sebagai tanggal merah sehingga pemeluknya bisa merayakannya.

Di Indonesia, hal-hal seperti ini adalah sesuatu yang biasa, dan rakyatnya juga sudah menerimanya. Tapi percaya deh, pemandangan indah seperti ini, tidak selalu bisa kamu temukan di negara lain. Di beberapa negara Eropa misalnya, tidak semua perayaan hari raya umat beragama masuk sebagai tanggal merah, bahkan beberapa negara juga melarang atribut keagamaan untuk dipakai di instansi pemerintahan.

2. Toleransi dalam politik

Sebenarnya toleransi dalam politik sama dengan jenis toleransi sebelumnya, hanya saja, subjeknya berbeda. Sesuai dengan namanya, toleransi berpolitik adalah sikap saling menghormati dan menghargai pandangan politik berbeda setiap orang.

Bagaimanapun, setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda, termasuk dalam memandang suatu keadaan, dan juga seseorang. Tokoh politik yang kamu pikir terbaik, belum tentu dianggap baik oleh orang lain, dan kamu harus bisa menerima ini.

Sayangnya, berbanding terbalik dengan toleransi antar umat beragama yang berjalan cukup baik di Indonesia, toleransi dalam berpolitik bisa dibilang kalau orang-orang kita termasuk cukup rendah. Pemilihan umum presiden tahun 2019 lalu contohnya, banyak orang saling menghujat, merendahkan, bahkan tidak sedikit pertengkaran yang muncul akibat perbedaan pandangan berpolitik.

Padahal perbedaan politik sah-sah saja. Toh siapapun calonnya, mereka memiliki tujuan yang baik untuk Indonesia. Mendukung seseorang, tidak berarti kamu punya hak untuk menjelekkan orang lain. Setuju?

3. Toleransi dalam berbudaya

Toleransi dalam berbudaya pada dasarnya adalah sikap dan perilaku saling menghargai dan menghormati perbedaan budaya yang ada antara kamu dengan orang disekitarmu. Toleransi dalam berbudaya di Indonesia juga termasuk jenis toleransi yang memiliki nilai cukup baik.

Lebih kompleks dari agama, budaya di Indonesia sangatlah beragam. Kamu bayangkan saja, negara kita punya lebih dari seribu suku bangsa. Setiap suku ini punya budaya yang berbeda satu sama lain, begitu juga dengan adat istiadat, hingga kebiasaan hidup. Bahkan, ketika mereka pindah ke kota besar sekalipun, tidak jarang mereka masih memelihara adat tradisi dan budaya dari daerah asalnya.

Tidak ada yang salah dengan hal itu, selama apa yang dilakukan tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Tidak ada yang salah dengan berusaha mempertahankan budaya asal kita, yang salah adalah kalau kita menghina budaya orang lain yang berbeda dengan budaya kita.

Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan

7 Manfaat Sikap Toleransi yang Jarang Disadari

Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan

bincangsyariah.com

Kadang menahan diri dan menghormati perbedaan yang ada, bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi kalau perbedaan itu bertentangan dengan keyakinan atau kebiasaan kita sendiri. Meski kadang sulit, jarang ada yang sadar, kalau toleransi yang selama ini kita lakukan juga ternyata memiliki banyak manfaat. Manfaatnya ini bukan hanya untuk orang lain, tapi juga untuk diri kita sendiri. Jadi, apa saja sih manfaat dari sikap toleransi ini?

1. Menciptakan perdamaian

Sikap toleransi sangat penting bagi sebuah negara. Negara yang homogen pun harus bisa bersikap toleransi terhadap pendatang. Apalagi negara yang terdiri dari berbagai etnis seperti Indonesia, adanya sikap toleransi ini jadi semakin penting.

Adanya sikap toleransi dapat membantu menjaga kedamaian, bukan hanya kedamaian sebuah wilayah, melainkan juga keamanan sebuah negara. Bayangkan jika negara multikultural seperti Indonesia, rakyatnya tidak punya rasa toleransi yang tinggi? Negara ini pasti akan dipenuhi konflik antar agama maupun daerah.

2. Mendukung kebebasan

Sebagai negara demokrasi, Indonesia memberikan kebebasan kepada rakyatnya untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Dengan catatan, agama yang dianut merupakan salah satu agama resmi yang diakui pemerintah.

Namun kebebasan yang diberikan oleh pemerintah tidak akan bisa berjalan jika rakyatnya sendiri tidak memiliki sikap toleransi dalam dirinya. Yup, untuk bisa menjalankan kebebasan beragama, kita juga memerlukan toleransi.

Karena hanya dengan sikap toleransi-lah, seseorang bisa menjalankan ibadah dan perintah agamanya dengan tenang tanpa takut akan gangguan apapun yang dapat membahayakan diri mereka.

3. Membantu mendapatkan pengetahuan baru

Bukan hanya untuk sebuah negara dan orang lain, sikap toleransi yang kita terapkan nyatanya juga bermanfaat bagi diri kita sendiri. Ada banyak manfaat toleransi yang jarang kita sadari, salah satu manfaatnya adalah sikap toleransi membuat kita mendapatkan pengetahuan baru.

Sikap toleransi, membuat kita membiarkan orang lain untuk menjalankan budaya, adat istiadat, dan agama hidup sesuai dengan kebiasaannya. Meski awalnya asing, namun lambat-laun, hal itu akan menambah pengetahuan baru untuk diri kita sendiri. Pengetahuan seperti ini tidak akan bisa kamu baca di buku, melainkan hanya bisa kamu dapatkan dari pengalaman langsung.

4. Memperluas cara pandang

Ketika kamu terbiasa dengan persamaan, sedikit perbedaan yang datang, dapat dengan mudah menciptakan prasangka. Hal ini karena pola pikir kita sempit. Padahal, hanya karena sesuatu terlihat asing atau berbeda, bukan berarti hal itu berbahaya.

Namun, beda ceritanya kalau kamu sudah terbiasa dengan perbedaan. Jadi, perbedaan yang datang, jelas bukan lagi masalah. Sikap toleransi membuat kita mengerti bahwa perbedaan tidak selalu berbahaya.

Sikap toleransi membuat kita mengerti bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan. Perbedaan yang ada bukan berarti kita harus setuju apalagi ikut percaya. Kita tidak harus percaya dengan pandangan orang lain, tapi kita wajib menghargai dan menghormati apa yang mereka percaya.

5. Menumbuhkan rasa nasionalisme

Untuk negara dengan jumlah etnis yang mencapai ratusan, rasa nasionalisme haruslah dibarengi dengan sikap toleransi yang tinggi. Ini karena perasaan nasionalisme bukan hanya membuat kita merasa memiliki, namun juga memiliki keinginan untuk menjaga agar Indonesia bisa tetap utuh.

Dan mengingat Indonesia itu bukan negara homogen, keutuhan hanya bisa dicapai jika kita punya toleransi yang tinggi. Toleransi-lah yang membuat kita menyingkirkan perasaan curiga.

Toleransi jugalah yang menghilangkan perbedaan di setiap etnis dan bersatu. Tanpa toleransi, perpecahan akan terjadi di Indonesia, dan negara ini mungkin sudah bubar sejak lama.

6. Memperkuat keimanan

Toleransi yang tinggi antara kamu dan temanmu, mau tidak mau membuat kamu mengenal kepercayaannya. Oke, kamu memang tidak langsung mempelajarinya, dan dia pun memiliki maksud untuk mempengaruhi kamu. Namun melihat bagaimana aktivitas teman sehari-hari, membuat kamu mengenal semua kebiasaannya, termasuk kebiasaannya dalam beribadah dan apa saja yang tidak akan dia lakukan.

Selain menambah pengetahuan baru, di satu sisi, hal ini juga akan menguji rasa keimanan dalam diri kita. Semakin lemah iman kita, semakin mudah juga kita terpengaruh. Namun, semakin kuat iman kita, maka pengetahuan kita tentang agama lain jelas tidak akan ada pengaruhnya sama sekali.

7. Menumbuhkan perasaan aman

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, toleransi membuat kita belajar untuk menghargai perbedaan yang ada. Baik itu perbedaan agama, kebiasaan hidup, pandangan politik, maupun budaya. Sikap menghargai itu, akan membuat semua orang merasa aman. Kamu yang hidup sebagai mayoritas, mungkin tidak terlalu merasakan hal ini.

Namun perasaan aman ini akan sangat dirasakan oleh mereka yang hidup sebagai kaum minoritas. Meski jumlahnya sedikit, kaum minoritas tidak perlu merasa takut untuk menunjukkan identitasnya. Mereka tidak perlu berpura-pura menjalani hidup sebagai orang lain.

Begitu juga dalam urusan agama, mereka tidak perlu sembunyi-sembunyi untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinannya. Apa yang perlu ditakutkan? Ketika pemerintah mendukung, dan masyarakat sekitar menghargainya?

Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan

Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan

harianhaluan.com

Membahas soal toleransi itu mudah, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari lah yang sulit. Untuk bisa memiliki sikap toleransi, kita harus lebih dulu terbiasa dengan perbedaan. Dari kebiasaan itulah, kita bisa mulai belajar menghargai dan menghormati perbedaan yang ada. Jika diperhatikan, contoh sikap toleransi sendiri sebenarnya bisa kita lihat dari berbagai kehidupan sehari-hari. Apa saja contohnya?

1. Seorang yang mengingatkan temannya yang berbeda agama untuk tidak mengkonsumsi makanan tertentu

Setiap agama memiliki aturan tersendiri. Aturan itu mencakup, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Di agama Islam misalnya, seorang Muslim tidak boleh mengkonsumsi daging babi. Sedangkan dalam agama Hindu, pemeluknya dilarang mengkonsumsi daging sapi.

Ketika dua orang dari agama ini berteman, dan memiliki rasa toleransi yang tinggi, mereka akan saling mengingatkan satu sama lain. Misalnya orang yang beragama Hindu, akan memberitahu temannya yang Muslim jika ada makanan yang mengandung babi. Sedangkan, orang Muslim akan mengingatkan temannya untuk tidak menyantap makanan yang mengandung daging sapi.

2. Dua orang dengan pandangan politik yang berbeda bisa tetap berdiskusi

Bukan hanya soal agama, toleransi juga mencakup pandangan dalam berpolitik. Mereka yang punya rasa toleransi yang kuat, tidak akan pernah merendahkan orang yang punya pandangan politik berbeda dengannya.

Alih-alih saling merendahkan, mereka justru akan tetap bisa duduk di satu meja dan mengobrol dengan damai, termasuk membahas soal perbedaan itu sendiri. Tidak ada yang berusaha mempengaruhi satu sama lain, apalagi menghina pandangan politik satu sama lain.

3. Seorang pendeta ikut membagikan menu takjil di bulan Ramadhan

Kalau kamu merupakan warga Kota Bogor, dan mengikuti akun Instagram Walikota Bogor, Bima Arya, kamu mungkin masih ingat kalau di bulan Ramadhan tahun ini, bapak Walikota dan salah satu pendeta dari gereja di Kota Bogor pernah membagikan takjil bersama bagi para pengguna jalan di Kota Bogor.

Nah apa yang dilakukan oleh Bapak Bima Arya dan pendeta tersebut, merupakan contoh toleransi yang bisa kita tiru. Meski bulan Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam, tidak berarti orang dari agama lain tidak boleh bersuka-cita menyambutnya.

Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan perasaan suka cita itu adalah dengan ikut membagikan takjil gratis. Meski datang dari mereka yang berbeda keyakinan, takjil gratis akan menjadi berkah tersendiri. Terutama bagi mereka yang sudah seharian berpuasa, namun belum memiliki makanan untuk berbuka.

4. Membuka halaman rumah ibadah untuk umat lain yang membutuhkan

Di Indonesia, tempat ibadah beda agama berdiri berdampingan adalah hal yang biasa. Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal di Jakarta misalnya, berdiri berseberangan.

Uniknya, ketika hari raya Idul Fitri tiba dan halaman Masjid Istiqlal tidak bisa lagi menampung orang yang ingin shalat Ied, maka Gereja Katedral disebrangnya akan membuka halaman agar umat Islam bisa mendapatkan tempat untuk menjalankan shalat Ied.

Perlakuan yang sama juga akan diterima oleh umat Kristen yang akan beribadah pada hari Natal. Masjid Istiqlal akan dengan senang hati membuka halaman untuk dijadikan lahan parkir bagi kendaraan pemeluk agama Kristen yang ingin beribadah di Gereja Katedral.

Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan

Contoh sikap toleransi di berbagai bidang kehidupan di atas bisa menjadi contoh bagi kita bahwa toleransi bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Di Indonesia memang bukan hal yang baru. Namun meski kita sudah terbiasa dengan toleransi yang ada, kita tetap harus memelihara perasaan toleransi itu agar tetap terjaga.

Untuk Grameds yang sedang mencari buku tentang toleransi, kamu bisa mengunjungi gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan produk terbaik dan terbaru untuk Grameds, supaya kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Siti Marliah

Baca juga terkait Contoh Sikap Toleransi di Berbagai Bidang Kehidupan:

  1. Pengertian Toleransi dan Contoh Sikap yang Penting untuk Diterapkan 
  2. Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-Hari 
  3. Mengapa Kita Harus Berperilaku Toleransi?
  4. Tasamuh adalah Sikap Toleransi, Temukan Contoh Penerapannya! 
  5. Mengapa Kita Harus Hidup Rukun? 

About the author

Mochamad Aris Yusuf

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Aris Yusuf