Pendidikan

Ini Contoh Kewajiban yang Harus Dipahami Semua Orang

Written by Gilang P

Contoh Kewajiban – Sebagai insan-insan yang baik, kita tentunya sering diajari tentang kewajiban yang berlaku terhadap berbagai hal. Jika belum memahaminya, kita pasti akan merasa bahwa berbagai kewajiban tersebut sangat banyak dan merepotkan. Namun, benarkah pemikiran seperti itu?

Dalam keseharian, kita pasti menemukan kewajiban yang harus kita lakukan di rumah, di sekolah atau di kantor, di tempat umum, bahkan di fasilitas yang bisa kita gunakan sendiri. Tak hanya itu, kita bahkan punya kewajiban yang terkait dengan diri sendiri dan bukan orang lain.

Kewajiban hadir sebagai aspek yang sangat penting dalam hidup kita. Jika tidak tahu tentang adanya kewajiban atau cara melaksanakan kewajiban, kita akan kebingungan soal apa yang harus kita lakukan dan berbagai hal dalam keseharian pun akan menjadi berantakan. Terlebih, apakah Grameds tahu tentang “Kewajiban kita adalah hak bagi orang lain”?

Artinya, kewajiban yang kita laksanakan boleh jadi adalah hak yang sudah seharusnya diterima orang lain. Jadi, sangat tak etis jika kita mengambil hak orang lain tanpa sengaja karena lalai akan kewajiban, bukan?

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kewajiban?

https://pixabay.com/

Hal-Hal yang Harus Diketahui Tentang Kewajiban

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kewajiban sebagai kata turunan dari kata wajib adalah sesuatu yang diwajibkan, harus dilaksanakan, dan keharusan. Selain itu, kata ini juga diartikan sebagai tugas secara umum maupun secara hukum.

Sementara itu, Merriam Webster mengartikan kewajiban sebagai tindakan mewajibkan diri sendiri untuk suatu tindakan seperti janji atau sumpah, sesuatu (termasuk kontrak, janji, atau tuntutan hati) yang mewajibkan seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, dan sesuatu yang harus dilakukan seseorang.

Menurut Akademisi Hukum, Sukamto Notonegoro, kewajiban adalah hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh setiap individu. Tujuannya, agar kita dapat menerima atau menjalankan hak dengan semestinya. Sukamto juga menyebut, kewajiban harus dilakukan sepenuh hati karena ini bukanlah beban yang sekadar diberatkan saja.

Dapat dikatakan, kewajiban adalah suatu atau beberapa tindakan yang harus dilakukan seseorang, baik secara hukum ataupun moral. Kewajiban ini juga sifatnya membatasi kebebasan dan membuat orang-orang memilih untuk bebas bertindak dengan tetap menjalankannya. Adanya kewajiban ini pun menjadi pilihan bagi masyarakat untuk melakukan hal-hal yang baik dan menghindari tindakan yang tak bisa diterima secara moral.

Mengapa Kita Harus Melaksanakan Kewajiban?

Masihkah Grameds bertanya-tanya alasan lain mengapa kewajiban harus dilakukan?

Jika suatu kewajiban dilanggar, kita akan disalahkan. Di sisi lain, saat melakukan suatu kewajiban sewajarnya, kita justru tak akan memikirkan konsekuensi jika saja tak melaksanakan kewajiban itu. Kita justru hanya akan selalu memikirkan bagaimana cara memenuhi suatu kewajiban dengan baik. Mengapa begitu?

Orang yang merespon kewajiban dengan melakukannya tanpa menimbulkan masalah pastilah memiliki alasan yang kuat. Menurut teori sanksi, kewajiban dianggap memiliki tekanan yang sama seperti tekanan sosial bagi seseorang. Tekanan semacam inilah yang memperkuat keinginan orang untuk memenuhi kewajiban: agar tidak mendapat sanksi dan melanggar moral.

Beli Buku di Gramedia

Jenis Kewajiban dan Contohnya

Grameds, kini kita telah mengetahui alasan yang sangat jelas mengenai wajibnya sebuah “kewajiban”. Namun, kewajiban macam apa yang harus kita laksanakan dan apa saja contohnya? Apakah segala hal yang berlabelkan “wajib” harus kita jalani tanpa memahami kewajiban apa dan tujuannya apa?

Oleh sebab itu, mari kita pelajari jenis-jenis beserta contoh kewajiban di bawah ini.

Kewajiban Berdasarkan Bentuknya

1. Kewajiban Tertulis

Kewajiban tertulis adalah kontrak. Secara hukum, mereka mengikat dua orang ke dalam suatu perjanjian. Dengan adanya kontrak ini, setiap orang menjadi bertanggung jawab untuk melakukan bagian mereka. Adapun, kontrak hukum terdiri dari penawaran, penerimaan, niat untuk mengikat satu sama lain dalam perjanjian hukum dan pertimbangan, serta sesuatu yang bernilai untuk dipertukarkan.

Contoh untuk kewajiban tertulis, misalnya kontrak kerja, perjanjian penjualan, dan sebagainya. Tentunya, perjanjian tertulis ini memenuhi kriteria bagi kita untuk melakukan kewajiban dalam menaatinya.

2. Kewajiban Politik

Persyaratan yang mengikat masyarakat untuk mengikuti suatu hukum di wilayah politik masyarakat itu disebut kewajiban politik.

Ada masalah filosofis, bagaimanapun, tentang apakah warga negara harus mengikuti hukum hanya karena itu adalah hukum. Ada berbagai pandangan tentang apakah kewajiban politik merupakan kewajiban moral. John Rawls, seorang filsuf asal Amerika, berpendapat bahwa orang memang memiliki kewajiban politik karena adanya prinsip keadilan.

Kemanusiaan secara umum mendapat manfaat dari upaya bersama pemerintah. Jadi, dalam prinsip keadilan, mereka pun harus menjadi bagian yang aktif dan mendukung upaya ini. Akan tetapi selain pandangan ini, ada pula filsuf lain seperti Robert Nozick, yang berpendapat bahwa menikmati upaya dari suatu komunitas tidak berarti ada kewajiban terhadap upaya itu.

Di Indonesia tercinta, terdapat beberapa hal yang mencontohkan kewajiban politik, yaitu:

  • Wajib menghormati hak asasi manusia, ini dijelaskan pada pasal 28j ayat 1 UUD 1945.
  • Wajib menaati hukum dan pemerintahan, hal ini dijelaskan pada pasal 27 ayat 1 UUD 1945.
  • Wajib ikut serta dalam pembelaan negara, ini dijelaskan pada pasal 27 ayat 3 UUD 1945.
  • Wajib tunduk pada batasan-batasan yang ada, hal ini dijelaskan pada pasal 28j ayat 2 UUD 1945.
  • Wajib turut serta dalam pertahanan dan keamanan negara kita, perihal ini dijabarkan dalam pasal 30 ayat 1 UUD 1945.
  • Wajib menjunjung hukum dan pemerintahan. Mematuhi peraturan yang dibuat pemerintah seperti taat membayar pajak, iuran listrik, dan menaati rambu lalu lintas sesuai pasal 27 ayat 1.
  • Wajib mengikuti pendidikan dasar agar lulus dan memperoleh ilmu pengetahuan demi kehidupan yang lebih baik. Ini sesuai dengan pasal 31 ayat 2.

3. Kewajiban Sosial

Kewajiban sosial mengacu pada hal-hal yang kita, sebagai individu, dapatkan karena sifatnya yang diterima secara kolektif. Ketika orang dalam suatu lingkungan sosial menyetujui suatu kewajiban atau kesepakatan yang berdampak pada orang lain dalam lingkungan tersebut, maka orang lain dalam lingkungan yang sama akan secara kolektif menyetujui kewajiban tersebut. Umat ​​manusia pun berkewajiban untuk memenuhi janji itu demi kesejahteraan bermasyarakat.

Berikut beberapa contoh kewajiban sosial yang sering kita jalankan dalam keseharian, Grameds!

  • Menjaga keamanan dan ketertiban umum dengan menghindari sikap-sikap yang menyimpang.
  • Menaati peraturan lain yang berlaku agar lingkungan sosial tetap tertib.
  • Menghormati orang lain. Kita tentu harus melakukan kewajiban ini mengingat kaitannya dengan tata krama dan kenyamanan bermasyarakat yang ditimbulkan.
  • Menjaga toleransi dalam berbagai aspek, termasuk terkait, agama, ras, budaya, dan berbagai latar belakang lainnya agar tercipta kerukunan dan persatuan.
  • Menjaga lingkungan alam agar tetap lestari dengan tidak membuang sampah sembarangan dan rutin membersihkan lingkungan pribadi.

Kewajiban Menurut Sumber

Selain menurut bentuk, kewajiban juga dibagi-bagi berdasarkan sumbernya. Inilah ulasan dan contoh kewajibannya:

1. Kewajiban Hukum

Ini lah jenis kewajiban yang mesti ditaati. Sebab, bila tak dilaksanakan, kita akan mendapat sanksi hukum yang sudah berlaku di suatu daerah atau negara. Sebagai contoh, suatu perusahaan atau bahkan perseorangan wajib membayar pajak sebagai bagian dari peraturan hukum yang berlaku.

2. Kewajiban Moral

Jenis kewajiban yang satu ini tak berkaitan dengan hukum. Meski begitu, ia harus tetap dilaksanakan dan dipatuhi pelaksanaannya karena tuntutan hati nurani kita sendiri. Sebab itulah, kewajiban ini disebut kewajiban moral.

Contoh yang terkait dengan jenis kewajiban ini, beberapa di antaranya adalah saling membantu, menghormati orang lain baik yang lebih tua dan sepantaran serta menghargai yang lebih muda, dan lain sebagainya.

Beli Buku di Gramedia

Kewajiban Menurut Ahli dan Contohnya

Salah satu cetusan mengenai kelas kewajiban yang populer, berasal dari seorang negarawan Britania Raya bernama George Nathaniel Curzon. Ia mengemukakan adanya lima kelas atau jenis kewajiban, yaitu:

1. Kewajiban Mutlak

Ini adalah jenis kewajiban di mana seseorang bertanggung jawab untuk dirinya sendiri dan tidak melibatkan hak orang lain. Misalnya, kita wajib menjaga diri, keselamatan, atau ibadah diri sendiri.

2. Kewajiban Primer

Kewajiban primer merupakan jenis yang biasa kita kenal dengan istilah hukuman atau sanksi, yaitu kewajiban yang muncul akibat dari tindakan melawan hukum seperti denda.

3. Kewajiban Universal

Jenis kewajiban ini sejatinya mencakup dua bagian, yaitu kewajiban umum dan khusus. Kewajiban umum berlaku bagi masyarakat luas, sedangkan kewajiban khusus hanya ditujukan pada golongan, bidang hukum, atau perjanjian tertentu.

4. Kewajiban Publik

Kewajiban publik bermaksud sebagai keharusan yang melibatkan hak-hak publik, misalnya patuh pada aturan dan hukum karena jika melanggar akan merugikan orang lain yang juga tercakup dalam publik. Misalnya, kita tidak boleh merusak kursi umum yang ada di taman kota karena orang lain akan kesulitan menggunakannya.

5. Kewajiban Positif atau Negatif

Sama seperti kewajiban universal, ini adalah dua kewajiban yang bertolak belakang. Kewajiban positif mengharuskan seseorang melakukan sesuatu sedangkan yang negatif justru melarangnya. Contoh untuk kewajiban ini banyak tertera pada undang-undang atau bahkan peraturan sekolah.

Beli Buku di Gramedia

Contoh Kewajiban di Lingkungan

Berikut adalah contoh kewajiban yang biasa kita temukan pada lingkungan tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Di Rumah Sendiri

Di rumah, kita memang tidak umum menemukan peraturan tertulis seperti yang ada pada dinding sekolah, fasilitas publik, atau undang-undang. Justru, biasanya kewajiban di rumah terbentuk atas kebiasaan dan kesadaran anggota keluarga itu sendiri. Oleh sebab itu, tak jarang banyak kewajiban yang berbeda tergantung dengan sifat utama yang tercakup dalam suatu keluarga.

Meski begitu, masih ada kewajiban yang secara umum harus kita laksanakan di rumah sendiri, Grameds. Berikut contohnya:

  • Saling menghormati, menghargai, dan menyayangi satu sama lain.
  • Patuh pada aturan keluarga, seperti jam malam atau aturan simpel setelah makan.
  • Menjaga kebersihan dan keharmonisan di rumah.
  • Menghemat penggunaan listrik dan air.
  • Menjalankan ibadah sesuai keyakinan.

Di Kantor, Sekolah, atau Instansi Lainnya

Selain di rumah, kita juga biasa berkegiatan di luar rumah secara konsisten, biasanya di instansi pendidikan seperti sekolah atau kampus, kantor, atau bahkan tempat kursus. Grameds, aturan semacam inilah yang harus diketahui dan ditaati di lingkungan tersebut!

  • Melaksanakan kegiatan belajar atau bekerja dengan baik dan tertib.
  • Menghormati tenaga pengajar atau atasan, serta menghargai seluruh individu.
  • Mengerjakan tugas atau pekerjaan dan menyelesaikannya dengan tepat waktu.
  • Mematuhi tata tertib yang ada.
  • Menjaga kebersihan, keamanan, hingga keamanan di instansi.
  • Turut lapor jika ada pelanggaran yang dilakukan individu lain.
  • Tidak berbuat curang.

Di Lingkungan Masyarakat

Hidup di tengah masyarakat berarti kita menerapkan sifat alami kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Jadi, tak aneh jika ada kewajiban tertentu yang harus dipatuhi demi kesejahteraan bersama. Sebab, dalam kewajiban itu sendiri, ada hak bagi kita untuk bermasyarakat dengan nyaman.

Inilah contoh kewajiban di masyarakat:

  • Menghormati dan menghargai setiap orang, baik dari ras, etnis, fisik, jiwa, asal bangsa, status sosial, serta bahasa yang sama maupun berbeda.
  • Ikut turun tangan dalam kegiatan bersama untuk kebaikan, seperti kerja bakti, gotong royong, serta perayaan tertentu, contohnya perayaan kemerdekaan.
  • Menjaga lingkungan, fasilitas publik, dan ketentraman untuk keseharian dan alam yang lebih nyaman dan aman.
  • Tak melakukan tindak vandalisme.
  • Saling membantu warga lain yang sedang kesulitan atau membutuhkan bantuan kita.

Beli Buku di Gramedia

Perbedaan Hak dan Kewajiban

Setiap mengenal kewajiban, pasti kita turut dengar tentang istilah hak. Hak juga merupakan suatu hal yang pasti didapatkan manusia.

Hak dan kewajiban adalah dua hal yang sepaket dan tak bisa dipisahkan. Kita harus melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak. Mengapa demikian? Ini karena secara luas, kewajiban kita boleh jadi adalah hak seseorang, dan hak kita adalah kewajiban seseorang lainnya.

Pembeda paling jelas dan utama antara hak dan kewajiban, yaitu hak terkait dengan apa yang kita harus peroleh, sedangkan kewajiban mengacu pada hal-hal yang harus kita lakukan. Keduanya bersinggungan dengan kata “harus”, bukan? Itulah gambaran betapa pentingnya hak dan kewajiban.

Melalui upaya mempertahankan hak dan kewajiban, kehidupan bermasyarakat akan menjadi lebih stabil. Tak hanya itu, kesadaran sosial tiap individu dalam masyarakat tersebut juga makin tinggi. Sebab, hak dilihat sebagai milik atau harus, dan kewajiban dilihat sebagai tindak penuh tanggung jawab.

Definisi hak secara sederhana ialah keharusan untuk memiliki sesuatu. Ini memungkinkan kita untuk sadar tentang hak yang seharusnya jadi kepunyaan kita dan apa yang tidak.

Sama seperti kewajiban, hak juga hadir dalam berbagai lingkungan dan lapisan masyarakat. Misalnya, hak secara universal berlaku untuk semua manusia, tak peduli bangsa, gender, agama, ras, dan lain sebagainya. Inilah hak asasi manusia.

Hak juga diyakini memiliki fungsi secara efektif sebagai dasar dari stabilitas masyarakat manapun. Sebagai contoh, saat kita menggenapi hak-hak anak, seperti untuk dididik, dicintai, dan diasuh, maka mereka akan belajar menjadi warga negara dan insan yang baik di masa depan jika kita memberikan kesempatan mereka untuk menikmati hak-haknya. Bahkan, mereka juga akan melakukan kewajibannya terhadap orang lain di masa depan.

Beli Buku di Gramedia

Kesimpulan

Seperti namanya, kewajiban bersifat wajib untuk semua orang. Dalam hukum, hak dan kewajiban hanya sebagian kecil dari berbagai aspek yang lebih rinci. Namun, kedua hal ini sangatlah mendasar bagi kita untuk memahami alasan suatu hukum berlaku.

Jika Grameds ingin belajar lebih dalam tentang hukum, khususnya perihal hak dan kewajiban, maka tak ada salahnya untuk belajar melalui referensi buku dari Gramedia. Di Gramedia, selain bisa belajar dari referensi terpercaya, Grameds juga akan disuguhi berbagai promo, event, dan diskon menarik dari  #SahabatTanpaBatas!

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Baca Juga!

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.