in ,

Apa itu Sweet Seventeen Bagi Kehidupan Remaja?

Apa Itu Sweet Seventeen – Usia 17 tahun merupakan usia paling bersejarah, khususnya bagi remaja. Hal ini karena usia 17 tahun merupakan usia terakhir remaja menuju masa transisi dewasa. Lalu apa sebenarnya 17 tahun atau biasa dikenal dengan Sweet Seventeen? Mengapa fase ini selalu menjadi hal penting bagi remaja?

https://pixabay.com/

Apa Itu Sweet Seventeen?

Apa yang dimaksud dari Sweet Seventeen dalam Kamus Bahasa Inggris-Indonesia berarti tujuh belasan. Usia 17 tahun masih masuk dalam kategori remaja menurut psikologi dan WHO, sebab yang merupakan kategori remaja dimulai dari usia 11 hingga 20 tahun.

Meski kebanyakan pandangan tentang apa itu sweet seventeen begitu indah, tapi sebenarnya remaja yang berusia 17 tahun masih berada pada posisi peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Artinya, remaja yang berumur 17 tahun masih pada perkembangan mental yang belum matang, tidak stabil dan rentan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

Jika kita melihat melalui sisi hukum, tentu ketika usia memasuki 17 tahun belum dapat disebut dewasa. Hal ini dikarenakan dalam hukum yang berlaku di Indonesia, penetapan batasan usia dewasa masih berbeda-beda.

Menurut UU Perkawinan No.1 tahun 1974, pasal 47, yang dimaksud anak dalam UU perkawinan adalah usia di bawah 18 tahun. Menurut UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pasal 1 angka 23, anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 18.

Sementara, menurut UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, pasal 1 ayat 1, anak adalah seseorang yang belum berumur 18 tahun. Bahkan terdapat beberapa hukum yang menyebutkan jika batasan usia dewasa adalah 21 tahun.

Jika kita melihat dari sisi psikologis dan hukum, usia 17 tahun memang belum bisa dikatakan dewasa atau dengan kata lain belum mandiri. Satu satunya hak istimewa yang diperoleh ketika sudah memasuki usia 17 tahun adalah sudah boleh memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang berguna sebagai kartu identitas.

Artinya, dengan adanya KTP dan SIM mereka memiliki kebebasan untuk mengendarai kendaraan sendiri, boleh buka rekening sendiri, boleh mengurus surat-surat penting sendiri, atau dengan kata lain lebih banyak hal yang dapat dilakukannya sendiri tanpa persetujuan orang tua.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Bagi para orang tua yang memiliki anak usia 17 tahun tentu harus lebih berhati-hati, karena secara psikologis mereka masih sangat labil. Namun, di sisi lain mereka sudah bisa memiliki kartu identitas sebagai bekal untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan.

Mungkin ini juga dapat menjadi tugas untuk pemerintah, karena bila secara hukum dikatakan dewasa baru usia 18 tahun, mengapa di usia 17 sudah boleh memiliki Identitas sendiri?

Aneh jika kata Sweet hanya berlaku pada angka 17 saja. Akan tetapi hal itu memang benar, karena mungkin banyak yang beranggapan jika pada usia 17 ini para remaja sudah memiliki identitas sendiri dan merasa sudah besar sehingga sudah tidak ingin lagi untuk diatur-atur oleh guru maupun orang tua.

Fase Sweet Seventeen, Apa yang Berubah pada Remaja?

Fase sweet seventeen atau usia 17 tahun merupakan usia transisi dari remaja menuju dewasa. Meskipun sudah mendekati fase dewasa, remaja usia ini tentu masih mengalami pertumbuhan. Berikut perkembangan anak usia 17 tahun yang perlu diketahui.

1. Perkembangan Fisik

Terdapat perbedaan dalam perkembangan fisik pada anak laki-laki dan anak perempuan sejak usia 9 tahun hingga usia 17 tahun. Anak perempuan lebih cepat mengalami perubahan fisik karena masa puber juga sudah dimulai.

Perubahan fisik yang terjadi pada anak laki-laki akan terjadi secara perlahan serta dalam periode tertentu. Berikut beberapa ciri perkembangan fisik yang umumnya terjadi pada anak di usia 17 tahun:

  • Berat badan semakin bertambah untuk remaja perempuan.
  • Tinggi badan serta otot yang semakin terbentuk untuk remaja laki-laki.
  • Masa puber sudah berada di tahap puncak.

Bisa dikatakan, di usia ini remaja laki-laki maupun perempuan sudah mencapai puncak masa puber. Namun, berat serta tinggi badan akan tetap bertambah walaupun tidak begitu signifikan.

Orang tua juga bisa mencukupi kebutuhan anak dengan memberikan makanan-makanan sehat sebagai pendukung dalam perkembangan kesehatannya. Sebab, meski sudah berada di fase Sweet Seventeen, tapi remaja masih membutuhkan asupan gizi yang memadai agar perkembangannya optimal menuju masa dewasa.

2. Perkembangan Kognitif

Sejak usia 13 tahun, tentu sudah berada di fase perkembangan. Anak sudah belajar dalam berpikir secara rasional. Da saat usia 17 tahun sebagian remaja secara aktif akan mengikuti berbagai macam organisasi di sekolah.

Kegiatan seperti ini tentunya memberikan peluang dalam perkembangan kognitifnya juga terlatih dengan baik. Berikut berbagai perkembangan kognitif anak di usia 17 tahun:

  • Mulai dalam berpikir seperti layaknya orang dewasa.
  • Mempunyai tujuan untuk masa depan yang lebih realistis.
  • Bertindak lebih mandiri dan menghadapi tantangan.
  • Mencoba kuat apabila terjadi tekanan dari orang sekitar.

3. Perkembangan Psikologis

Secara psikologis, di masa ini remaja biasanya mulai mencari identitas diri atau jati diri mereka. Apalagi saat anak menginjak usia 17 tahun, ada kemungkinan anak akan semakin memikirkan tujuan hidupnya kelak.

Tentu orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan memberikan dukungan yang tepat untuk mereka. Berikut perkembangan psikologis secara umum untuk anak usia 17 tahun:

  • Secara emosional sudah merasa lebih independen atau mandiri.
  • Masih mengalami emosi yang naik dan turun yang dipicu oleh berbagai faktor.
  • Belajar memaafkan apabila ada masalah dengan teman terdekat.
  • Memiliki rasa nyaman saat mempunyai hubungan dengan lawan jenis.

4. Perkembangan Secara Emosional

Perkembangan emosional pada anak usia 17 tahun tentu tidak akan sama. Apalagi setiap remaja juga mempunyai cara yang berbeda-beda ketika menghadapi suatu masalah.

Ada remaja yang sudah mampu untuk menjalani segala sesuatu dengan mandiri dan juga rasa tanggung jawab. Tetapi ada pula yang masih khawatir dengan diri sendiri dan belum siap untuk menjalani kehidupan nantinya.

Hal ini bisa terjadi karena ia bingung untuk menentukan tujuan atau tidak yakin dengan apa yang ia inginkan. Namun, karena kadar hormon yang sudah cukup stabil, maka ada kemungkinan anak juga bisa mengontrol emosi sehingga tidak panik berlebih.

5. Perkembangan Secara Sosial

Biasanya anak akan memiliki rasa kedekatan dengan sahabatnya sejak usia 12 tahun. Meskipun terkadang ada perdebatan karena perbedaan sifat masing-masing. Berbeda ketika membicarakan hubungan dengan keluarga.

Walaupun anak akan meluangkan waktunya untuk keluarga, tetapi pada usia ini pula anak akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan sahabat juga pacar. Langkah yang bisa diambil orang tua sebagai bentuk dukungan dengan mengenali seperti apa lingkungan pertemanannya agar orang tua merasa lebih tenang.

6. Perkembangan Bahasa

Kebanyakan remaja pada usia 17 tahun akan berbicara layaknya orang dewasa. Apalagi ketika mereka juga mempunyai istilah-istilah baru atau gaul yang kadang tidak dimengerti oleh orang tua sehingga bisa membuat bingung.

Tidak ada salahnya bagi para orang tua untuk mencari tahu mengenai istilah atau bahasa yang sedang tren di kalangan remaja. Dalam perkembangan di usia 17 tahun ini, berikan pemahaman agar anak bisa mengendalikan perkataan kepada orang yang lebih tua.

Agar kosakata bahasa pada anak semakin bertambah, orang tua bisa memberikan beragam tontonan informatif dan bahan bacaan yang bisa melatih perkembangan bahasa dan kognitif anak. Dan pada usia ini, orang tua juga bisa menyarankan anak untuk mempelajari bahasa asing agar keahlian yang dimiliki bertambah.

tombol beli buku

Tips Menghadapi Sweet Seventeen pada Remaja

Jika Grameds bertanya-tanya bagaimana cara dalam mengembangkan kecerdasan serta kepribadian yang dimiliki oleh remaja di fase sweet seventeen atau usia 17 tahun, kamu bisa mencoba beberapa tips berikut.

1. Berikan kepercayaan pada anak

Kepercayaan merupakan salah satu kunci agar hubungan orang tua dengan anak bisa berjalan dengan baik. Saat orang tua hanya bisa mengekang dan membatasi kehidupan anak karena rasa tidak percaya, hal tersebut justru akan melanggar aturan dan tidak peduli dengan keberadaan orang tuanya.

Di fase sweet seventeen sudah seharusnya anak merasakan hal baru atau tantangan baru untuk menambah sebuah pengalaman. Jangan mengambil keputusan tanpa sepengetahuan anak. Diskusikan kesepakatan mengenai konsekuensi seperti halnya apa yang akan didapatkan atau sanksi seperti apa jika anak melanggar aturan.

2. Perhatikan penggunaan media sosial anak

Perkembangan yang terjadi pada era modern seperti saat ini  tentu memicu banyak kekhawatiran. Pada usia 17 tahun, setiap anak sudah mengandalkan internet juga media sosial, tidak ada salahnya untuk memberikan pemahaman agar menggunakannya dengan baik dan agar tidak terjadi penyimpangan.

Memperhatikan bukan berarti harus mengetahui isi handphone anak. Berikan anak ruang privasi atau kebebasan dalam hidupnya. Selain itu, sampaikan pada anak untuk tidak menulis identitas pribadi di media sosial seperti alamat rumah atau nomor handphone sebagai salah satu kehati-hatian penggunaan internet.

3. Ajarkan pada anak pola hidup sehat

Fisik seringkali menjadi penilaian yang penting bagi anak remaja, khususnya usia 17 tahun. Mereka memungkinkan untuk mencoba segala cara agar terlihat lebih menarik.

Contohnya, anak akan melakukan diet ketat dan juga berolahraga secara berlebihan agar bisa menurunkan berat badan dan mendapatkan tubuh yang ideal. Jika hal seperti ini terjadi, maka berikan pemahaman kepada mereka. Apabila ingin menurunkan berat badan maka harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi masalah kesehatan serta gangguan makan.

4. Peka terhadap perubahan pada anak

Sesekali para orang tua coba perhatikan terhadap perubahan pada anak. Apakah anak mengalami perubahan emosi belakangan ini? Jika benar, maka tanyakan dengan hati-hati apakah ia sedang mempunyai masalah yang berat.

Ajak anak berbicara dari hati ke hati jika belakangan ini ia terus terlihat sedih atau stres. Stres yang berlebih bukan hanya mengganggu keseharian tetapi juga mengakibatkan gangguan tidur dan depresi pada remaja jika dibiarkan terlalu lama.

Remaja sweet seventeen memang masa anak-anak yang sedang transisi ke dewasa. Maka tak jarang emosi anak akan meledak, kesehatan fisik dan mentalnya juga terganggu.

Budaya Merayakan Sweet Seventeen

Pada usia 17 tahun tentu menjadi masa keemasan bagi para remaja. Biasa para remaja membuat perayaan sweet seventeen yang disebut dengan A party to remember once in a lifetime. Maka biasanya, para remaja akan menggelar sebuah pesta meriah dengan mengundang teman-teman dekat dan membuat kenangan manis sebanyak-banyaknya.

Ulang tahun sendiri merupakan tradisi yang sudah dirayakan oleh masyarakat di dunia. Jika seseorang mengulang tanggal kelahirannya di tahun yang berbeda, maka akan ada perayaan sebagai rasa syukur untuk mensyukuri usia yang sudah diberikan oleh Tuhan.

Perayaan memperingati sweet seventeen sebenarnya sama dengan perayaan hari kelahiran, yang dilakukan baik dengan acara kecil maupun besar. Akan tetapi bagaimanakah asal usul tradisi ulang tahun? Apa saja arti dari kue, lilin, dan lainnya disaat akan merayakan ulang tahun? Berikut penjelasannya.

1. Tradisi perayaan ulang tahun

Sebelum ribuan tahun yang lalu, saat Firaun memakai mahkota untuk bangsa Mesir Kuno, masyarakat justru menganggapnya sebagai wujud Dewa. Sehingga bertepatan pada hari tersebut dianggap lebih penting dibanding kelahiran masyarakat biasa ke dunia.

Tanggal kelahiran Firaun tersebut dianggap sebagai ‘Dewa’ yang terus dirayakan berulang kali dalam setiap tahun. Maka asal usul adanya perayaan ulang tahun merupakan dari bangsa Mesir.

2. Lilin saat ulang tahun

Sedangkan pada bangsa Yunani merupakan yang memperkenalkan tradisi dari lilin ulang tahun. Warga Yunani mempersembahkan kue yang berbentuk bulan untuk Artemis dengan beberapa lilin di atas kue. Mereka memakai lilin sebagai refleksi cahaya bulan dan kecantikan.

Tradisi lilin pada kue ini pada akhirnya dipakai oleh banyak orang sebagai merefleksikan ulang tahun sebagai awal kehidupan baru yang bersinar, termasuk saat merayakan sweet seventeen. Hingga saat ini ulang tahun identik dengan lilin dan kue. Lilin yang tertancap di atas kue akan dinyalakan dan ditiup oleh si perayaan ulang tahun.

3. Ulang tahun untuk orang biasa

Pada bangsa Romawi kuno, awal perayaan ulang tahun adalah untuk raja dan juga dewa. Tetapi, bangsa Romawi memulai perayaan ulang tahun untuk masyarakat biasa. Artinya orang biasa tentu dapat merayakan ulang tahun dengan teman dan keluarga mereka.

Bagi mereka yang juga sudah mulai mengenal tradisi akan memberikan kado. Dan pada masa itu, kado yang berharga adalah tepung terigu, minyak zaitun, madu dan keju parut. Tetapi dengan catatan, hanya pria yang boleh merayakan ulang tahun tersebut. Sedangkan wanita baru diperbolehkan merayakan ulang tahun pada abad ke-12.

4. Kue ulang tahun pertama diciptakan tukang roti Jerman

Pada abad ke-18, perayaan ulang tahun mulai menyebar ke seluruh dunia, bahkan pada negara China. Di Jerman, perayaan ulang tahun anak-anak haruslah ramah dan tentunya menyenangkan.

Untuk membuat suasana lebih menyenangkan, maka dibuatlah kue ulang tahun yang awalnya berbentuk roti. Lalu diatas roti tersebut diberi hiasan lilin-lilin yang bila ditiup seperti mitosnya dapat mengabulkan sebuah harapan bagi si peniup. Budaya itu terus berkembang hingga saat ini, termasuk hadirnya budaya merayakan sweet seventeen.

5. Kue ulang tahun yang manis dan cantik hanya untuk orang kaya

Ketika masa revolusi industri terjadi, kue ulang tahun dibuat lebih mewah dan manis. Hal tersebut sebagai simbol manisnya pertambahan usia. Pada masa itu pula, roti dianggap sebagai makanan kelas biasa yang bisa dinikmati semua kalangan.

Maka diciptakan kue-kue manis yang bentuknya juga cantik sebagai perayaan ulang tahun hanya untuk keluarga-keluarga kaya. Tapi pada akhirnya, saat semua orang sudah bisa membeli bahan kue dan bisa membuat kue ulang tahun, tradisi ini menyebar ke seluruh dunia.

6. Lagu Happy Birthday to You

Tahukan Grameds, lagu “Happy Birthday to You” pada awalnya merupakan sebuah lagu selamat pagi, lho! Pada tahun 1893, Patty Hill dan Mildred J menulis lagu yang berjudul “Good Morning To All” untuk dinyanyikan oleh siswa-siswa di seluruh dunia.

Pada saat lagu ini telah sampai di Amerika, maka muncul berbagai lagu ini dengan versi lain. Pada tahun 1924, Robert Coleman juga mengeluarkan buku lagu yang mengganti lirik lagu itu dan diulang-ulang menjadi lagu yang kita tahu sekarang, yaitu “Happy Birthday to You”.

Jika kini Grameds memasuki usia sweet seventeen dan sedang bertanya-tanya seperti apa kehidupan di usia 17 tahun ini, atau jika ingin membuat suatu rangkaian acara perayaan sweet seventeen, maka kamu bisa membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com sebagai referensi.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha memberikan yang terbaik, sehingga Grameds bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Baca Juga!



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.