in ,

64 Quotes Tan Malaka yang Relevan Sepanjang Zaman

Quotes Tan Malaka – Tan Malaka termasuk sososk legendaris dalam sejarah perjuangan bangsa yang pernah dimiliki Indonesia. Perjalanan hidup pria yang bernama lengkap Sutan Ibrahim dan bergelar Datuk Tan Malaka ini bahkan pernah diteliti oleh sejarawan asal Belanda bernama Harry Albert Poeze hingga puluhan tahun.

Peneliti asal Belanda itu bukan hanya meneliti Tan Malaka dengan melihat arsip-arsip kolonial di sekitar Leiden dan Amsterdam, Belanda. Poeze juga mendatangi negara-negara yang pernah menjadi tempat tinggal Tan Malaka untuk sementara, seperti Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, dan Filipina. Diketahui juga Poeze bahkan nekat ke Rusia dengan tujuan melacak arsip Comintern soal Tan Malaka di Moskow, Rusia.

Siapa Sih Tan Malaka?

Pada Juni 1897 lahirlah Tan Malaka yang kemudian menjadi lulusan dari Kweekschool atau Sekolah Guru pada waktu itu. Sekolah tersebut berada di Bukittinggi, Sumatera Barat. Tan Malaka adalah seorang yang cerdas dan karena kecerdasannya itu Tan Malaka kemudian melanjutkan bersekolah di Belanda.

Akan tetapi, untuk bisa bersekolah di negeri Kincir Angin, Tan Malaka harus meminjam dana dari orang-orang yang ada di kampungnya dan menerima bantuan dari mantan gurunya. Awalnya, Tan Malaka berjuang mendapatkan akta untuk menjadi kepala sekolah, tapi karena Tan Malaka didera sakit, akhirnya ia hanya memeroleh akta sebagai guru biasa.

Setelah rampung menempuh pendidikan, Tan Malaka mudik ke tanah air dan berprofesi sebagai pengajar untuk anak-anak kuli perkebunan teh di Tanjung Morawa, Deli, Sumatera Utara. Tan Malaka lalu merantau ke Jawa dan pergi ke Kota Semarang, Jawa Tengah.

Di Semarang, Tan Malaka mengikuti Sarekat Islam cabang Semarang dan sempat juga merintis sekolah di Semarang. Sepanjang perjalanan hidup Tan Malaka, Tan Malaka bertahan hidup dengan berpindah-pindah dari satu negara ke negara yang lain, dari negara tetangga bahkan sampai ke benua biru Eropa.

Sebelum terjadi Perang Dunia II, Tan Malaka hidup seperti buronan yang harus hidup dengan penyamaran wilayah Asia Tenggara. Kemudian, di akhir masa pendudukan Jepang, Tan Malaka menyamar sebagai mandor di Banten dan hari-harinya dihabiskan untuk menulis karya besar, yang sekarang kita mengenalnya sebagai buku berjudul Madilog.

Di waktu revolusi, Tan Malaka dianggap sebagai dalang dari Peristiwa 3 Juli 1946. Tan Malaka menentang hasil dari perundingan Republik Indonesia dengan mantan penjajahnya yaitu Belanda. Pada saat itu, Tan Malaka menuntut Indonesia supaya merdeka 100 persen.

Tan Malaka harus terbunuh oleh bangsanya sendiri sekitar Februari 1949. Tan Malaka kehilangan nyawanya karena ditembak oleh pasukan militer Indonesia, yang sialnya tanpa pengadilan di Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, pada 21 Februari 1949.

Apa sebabnya Tan Malaka dibunuh? Tan Malaka dibunuh karena perlawanannya yang terbilang konsisten terhadap pemerintah yang bersikap moderat dan mau berkompromi dengan Belanda. Hal ini juga yang membuat Tan Malaka kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden RI No.53 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno tanggal 28 Maret 1963.

Tan Malaka dikenal sebagai seorang pemikir jenius yang memberi kontribusi besar bagi wawasan bangsa Indonesia. Dan tentu saja, salah satu karya besar yang ditulis oleh Tan Malaka adalah buku berjudul Madilog.

Tan Malaka juga dikenal sebagai sosok yang mempunyai sifat sosialis dan politis. Tan Malaka tentu saja bisa kita jadikan inspirasi dan motivasi dalam memperjuangkan sesuatu, meskipun harus terlupakan oleh bangsanya sendiri.

Perjuangan Tan Malaka tidaklah mudah. Berbagai kendala dan tantangan harus dihadapi oleh Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan tanah air ini. Beberapa rintangan yang pernah dihadapi Tan Malaka, salah satunya yaitu penangkapan dan pembuangan di Kupang, pengusiran dari negara Indonesia, sering karena konflik dengan Partai Komunis Indonesia. Bahkan, sampai pernah diduga kuat sebagai otak dari penculikan Sutan Sjahrir pada Juni 1946.

Bukan hanya itu saja sebenarnya, pemikiran Tan Malaka juga sering dianggap berbahaya oleh pemerintah Indonesia sampai-sampai membuat Tan Malaka menjadi seorang buronan.

Namun, di balik kisah hidup yang getir, Tan Malaka juga banyak menghasilkan pemikiran yang ditulis melalui sebuah tulisan dalam buku-bukunya.

tombol beli buku

64 Quotes Tan Malaka Untuk Kita Semua

  • “Idealisme menjadi kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh seorang pemuda”.
  • “Seberapa cepat kebohongan itu, tapi kebenaran akan terus mengejarnya”.
  • “Berpikir besar terlebih dahulu, kemudian mulai bertindak”.
  • “Jika sistem itu tak bisa diperiksa kebenarannya tidak bisa dikritik, maka akan mati juga ilmu pasti itu”.
  • “Sepanjang toko buku masih ada, selama itu juga pustaka dapat dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan bisa dikurangi”.
  • “Kelahiran suatu pemikiran, sering disamakan sebagai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya”.
  • “Siapa yang tidak bekerja, maka ia tidak akan makan”.
  • “Sebaik-baiknya pertahanan adalah yang dilakukan dengan menyerang”.
  • “Marxisme itu bukan suatu dogma (hafalan). Akan tetapi, sesuatu pedoman untuk bertindak”.
  • “Pendidikan bertujuan untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, dan memperhalus perasaan.”
  • “Kebaikan untuk masyarakat itu tergantung kepada watak masyarakat dan didikan masing-masing setiap orang”.
  • “Sebelum bangsa Indonesia mengerti dan mempergunakan segala kepandaian dan pengetahuan ala Barat, belum ia tamat dari sekolah Barat”.
  • “Seorang akan mengeluarkan tenaga yang sama guna mendapatkan hasil yang sama juga”.
  • “Kemauan dan keinginan rakyat itu sama dengan kemauan Tuhan”.
  • “Siapa yang kuat di bidang perindustrian, menjadi pihak yang akan menang”.
  • “Revolusi muncul dengan sendirinya sebagai hasil dari berbagai keadaan yang terjadi”.
  • “Revolusi menjadi hal yang disebabkan oleh pergaulan hidup, satu= hakikat tertentu dari perbuatan-perbuatan dalam suatu masyarakat”.
  • “Kebiasaan menghafal itu tidak akan menambah kecerdasan, justru menjadikan kita bodoh, mekanis, seperti halnya mesin”.

tombol beli buku

  • “Jika suatu negara misalnya Amerika akan menguasai samudera dan dunia, dia mesti merebut Indonesia terlebih dahulu untuk sendi kekuasaan”.
  • “Murid yang cerdik juga insyaf, bahwa jika dia sudah tahu satu cara, satu undang, satu kunci buat menyelesaikan satu golongan persoalan, maka tidaklah ia menghafal berpuluh-puluh persoalan atau jawabannya puluhan atau ratusan persoalan itu, tetapi dia pegang cara atau kuncinya persoalan tadi saja”.
  • “Benda itu merupakan satu rantai, satu karma yang merantai hidup kita, hidup yang sengsara ini”.
  • “Lapar bukan berarti kenyang untuk si miskin. Si lapar yang kurus kering tak akan bisa kita kenyangkan dengan kata kenyang saja, meskipun kita ulangi 1001 kali”.
  • “Tidak, tidak ada sesuatu program revolusioner yang berarti, jika tak ada pergerakan dengan revolusioner”.
  • “Revolusi Indonesia sebagian kecil menentang sisa-sisa feodalisme dan sebagian yang terbesarnya menentang imperialisme Barat yang lalim ditambah lagi oleh dorongan kebencian bangsa Timur terhadap bangsa Barat yang menggencet dan menghinakan mereka saat penjajahan”.
  • “Pada pukulan terakhir yang menentukan, kita hanya bisa mendapat kemenangan, jika kita juga mengambil inisiatif bertahan agar supaya pukulan terakhir yang menentukan itu bisa mewujudkan tujuan kita”.
  • “Tetapi jika Madilog masih kekurangan bentuk, saya pikir Madilog tidak kekurangan sifat”.
  • “Pertukaran bentuk demi bentuk negara didorong karena perubahan ekonomi”.
  • “Jika kelak nanti kapital asing akan terus merajalela di Indonesia, seperti sebelum tahun 1942, maka politik imperialisme juga yang akan merajalela di Indonesia di kemudian hari”.
  • “Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan”.
  • “Belajarlah dari Barat tapi jangan jadi peniru Barat, melainkan jadilah murid dari Timur yang cerdas”.

tombol beli buku

  • “Dari terbentur, terbentur, terbentur, kemudian terbentuk”.
  • Partai mesti berhubungan rapat dengan massa, terutama dalam saat yang penting, dengan segala golongan rakyat dari seluruh kepulauan di Indonesia. Dengan tidak berhubungan seperti itu, tak akan ada pemimpin yang revolusioner.
  • Di dalam masa revolusi tercapainya puncak kekuatan moril, terjadinya kecerdasan pikiran dan memperoleh segenap kemampuan untuk pendirian masyarakat yang baru.
  • Pengupasan yang cocok betul atas masyarakat Indonesia menjadi syarat, terutama untuk mendapat perkakas revolusi, dan itu pulalah yang menjadi syarat pertama yang mendatangkan kemenangan revolusi kita.
  • Para ahli filsafat sudah memberi bermacam-macam pemandangan tentang dunia ini. Yang perlu lagi adalah mengubah dunia ini.
  • Revolusi adalah yang disebabkan oleh pergaulan hidup, satu hakikat tertentu dari perbuatan-perbuatan masyarakat.
  • Bahwa para pekerjalah, yang menduduki lantai ekonomi perekonomian Indonesia.
  • Selama orang percaya bahwa kemerdekaan bisa tercapai dengan jalan putch atau anarkisme, hanyalah impian seorang yang sedang demam.
  • Seorang yang pernah pengarang buku di Amerika meramalkan, bahwa kalau satu negara seperti Amerika ingin menguasai samudera dan dunia, dia mesti rebut Indonesia lebih dahulu untuk sendi kekuasaan.
  • Jika kita mau mengumpulkan dan memusatkan tenaga-tenaga revolusioner di Indonesia dengan jalan massa aksi yang tersusun untuk memantapkan kemerdekaan nasional, tentulah kita mesti mempunyai satu partai yang revolusioner.
  • Pada pukulan terakhir yang menentukan, kita hanya bisa mendapat kemenangan, jika kita juga mengambil inisiatif bertahan. Supaya pukulan terakhir yang menentukan itu bisa mewujudkan tujuan kita.
  • Tetapi, jika pemerintah Indonesia kembali dipegang oleh kaki tangan seorang kapitalis asing walaupun bangsa Indonesia itu sendiri, dan 100% perusahaan modern berada ditangan kapitalis asing, seperti di zaman “Hindia Belanda” maka Revolusi Nasional itu berarti membatalkan Proklamasi dan kemerdekaan Nasional dan mengembalikan kapitalisme dan imperialisme internasional.
  • Dalam soal revolusi nasional, apakah bangsa yang terjajah yang berjuang untuk membela kemerdekaannya itu sesungguhnya menjadi bangsa yang merdeka dalam segala lapangan hidupnya terhadap bangsa lain, atau kembali dijajah dengan cara lama atau cara baru.
  • Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya.
  • Janganlah menjatuhkan diri ke dalam kesesatan dengan mengira, bahwa kebudayaan Timur yang dulu atau sekarang lebih tinggi dari kebudayaan Barat sekarang. Ini boleh kamu katakan, bilamana kamu sudah melebihi pengetahuan, kecakapan dan cara berpikir orang Barat.
  • Bahwa benda itu adalah satu rantai, satu karma yang merantai hidup kita, hidup sengsara ini.
  • Satu dua diantara berbagai ukuran yang biasanya kita pakai terhadap seseorang yang terjun ke depan masyarakat sebagai pemimpin ialah, apakah pertama sekali ia dapat melihat ke depan, dan kedua apakah di cukup mempunyai watak konsekuen untuk memegang pandangannya ke depan itu.

tombol beli buku

  • Sedangkan sebetulnya cara mendapatkan hasil itulah yang lebih penting daripada hasil sendiri.
  • Dengan jalan revolusi dan perang kemerdekaan nasional itu yang dapat dimasukkan ke dalam revolusi sosial! maka sekalian negeri besar-besar yang modern, tidak ada kecualinya, dapat melepaskan diri dari kungkungan kelas dan penjajahan.
  • Marx mendefinisikan negara yaitu “Negara itu adalah hasil dari pernyataan perjuangan kelas yang tidak bisa diperdamaikan.
  • Beritahukanlah kepada kami, bagaimana perhubungan ekonomi antara kedua bangsa dan kelas itu! Kami akan dapat pula membentuk bingkai politik antara kedua bangsa atau kedua golongan itu.
  • Manusia mengeluarkan tenaga yang sama untuk mendapatkan hasil yang sama juga.
  • Jika sekiranya pulau Jawa mempunyai borjuasi nasional yang revolusioner dan Diponegoro dalam perjuangannya melawan Mataram dan Kompeni pastilah ia akan berdiri di sisi borjuasi itu.
  • Seorang Marxis yang mau mendapatkan sesuatu kesimpulan (conclusion) untuk dijadikan obor dalam menentukan sikap dan tindakan di Indonesia sekarang, haruslah mempertimbangkan kesimpulan itu atas bahan berpikir (promises) yang diperoleh di Indonesia sekarang juga.Sekurang-kurangnya masyarakat, kita sudah mengeluarkan orang yang lebih dari seorang Darwin, Newton, Marx dan Lenin, barulah kamu boleh bangga.
  • Seseorang yang ingin menjadi murid Barat atau manusia, hendaklah ingin merdeka dengan memakai senjata Barat yang rasional. Apabila sudah dapat barulah dapat ia menciptakan satu pergaulan hidup yang baru dan rasional.
  • Satu kelas atas satu bangsa yang tidak mampu melemparkan peraturan-peraturan kolot serta perbudakan dengan perantaraan revolusi, niscaya musnah atau ditakdirkan menjadi budak buat selama-lamanya.
  • Presiden Soekarno sambil menunjuk, berkata kepada saya lebih kurang seperti berikut: “Kalau saya tiada berdaya lagi, maka kelak pimpinan revolusi akan saya serahkan kepada saudara”.
  • Tidak, tak ada sesuatu program revolusioner yang berarti, jika tak ada pergerakan revolusioner..
  • Seperti seekor semut hanyut bergantung pada sepotong rumput yang diayun-ayunkan gelombang.
  • Jika kita dalam perjuangan revolusioner tidak mengambil inisiatif duluan, maka lawan mendapatkan keuntungan menguasai kemauan dan perbuatan kita sehingga kita dipaksa dalam keadaan pasif melumpuhkan.
  • Yang tajam balik bertimbal, kalau tak ujung pangkal mengena.
  • Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi.
  • Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.

tombol beli buku

Rekomendasi buku tentang Quotes Tan Malaka

Ada beberapa buku yang bisa Grameds baca tentang Quotes Tan Malaka, berikut di antaranya:

1. Madilog Tan Malaka: Materialisme Dialektika, dan Logika (2014) karya Tan Malaka

tombol beli buku

Buku yang termasuk karya besar dari Tan Malaka, akan terus relevan sepanjang zaman untuk dibaca.

2. Aksi Massa (2022) karya Tan Malaka

tombol beli buku

Buku Aksi Massa memuat bagaimana Tan Malaka menunjukkan pemikiran tentang perebutan kekuasaan yang radikal bukan menjadi solusi yang terbaik.

3. Autobiografi Tan Malaka: Dari Penjara Ke Penjara (2022) karya Tan Malaka

tombol beli buku

Buku ini merupakan gabungan dari dua jilid yang terpisah. Buku yang ditulis tahun 1948 oleh Tan Malaka ini dianggap oleh majalah Tempo sebagai salah satu buku yang berkontribusi terhadap gagasan kebangsaan Indonesia.

Demikian artikel yang memuat cukup banyak quotes Tan Malaka. Semoga bermanfaat ya! Jika mau membaca lebih lengkap mengenai biografi dan pemikiran-pemikiran Tan Malaka, Grameds bisa mendapatkan bukunya di gramedia.com. Sebab, sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu berusaha memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk kamu.

Penulis: Diki Mardiansyah

Baca Juga!

  1. Kata-Kata Bijak Tentang Perjuangan dan Semangat Muda 
  2. Biografi Sultan Ageng Tirtayasa
  3. Kumpulan Kata-Kata Bijak dari Tokoh Dunia
  4. Fakta Unik Negara Indonesia, Kamu Wajib Tahu!
  5. Sejarah dan Aturan Pengibaran Bendera Indonesia
  6. Perjalanan Hidup Ki Hajar Dewantara
  7. Mengenal Sosok Muhammad Hatta Dari Sudut Pandang Ketiga Puterinya


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rifda Arum

Perkembangan dunia industri kreatif berkembang dengan pesat. Kpop, Kdrama, dan Kfilm sudah tersebar dan disukai oleh banyak orang, salah satunya saya yang suka dengan kebudayaan Korea.