Pengertian Dejavu – Apakah kamu pernah merasa mengalami situasi tertentu padahal situasi ini baru atau sedang terjadi? Fenomena seperti itu sering dikenal dengan oleh banyak orang dengan istilah dejavu. Dejavu ini sesungguhnya bisa saja terjadi oleh banyak orang, bisa jadi kamu pernah mengalaminya.
Lalu, apa yang dimaksud dengan pengertian dejavu? Simak ulasan tentang pengertian dejavu, mulai dari pengertian hingga contohnya pada artikel ini, Grameds.
Table of Contents
Pengertian Dejavu
Pengertian Dejavu atau déjà vu adalah suatu keadaan yang di mana seseorang akan merasa familiar dengan kondisi sekitar atau bahkan seolah-olah kamu sudah pernah mengalami hal tersebut di masa lampau dengan keadaan yang persis sama. Padahal apa yang sedang kamu alami saat ini adalah pengalaman pertama bagimu.
Kejadian ini sendiri dapat berlangsung dalam waktu 10 sampai 30 detik, dan bisa saja terjadi lebih dari satu kali. Jika kejadian ini terjadi padamu, maka kamu tidak perlu panik. Hal ini karena menurut beberapa penelitian, dua sampai tiga orang yang pernah mengalami dejavu, kemudian akan mengalaminya kembali.
Pengertian Dejavu atau Déjà vu sendiri berasal dari bahasa Perancis yang berarti “sudah pernah melihat”. Sebutan ini pertama kali dicetuskan oleh Émile Boirac, seorang filosofis serta ilmuwan yang berasal dari Perancis pada tahun 1876.
Selain itu, banyak filsuf serta ilmuwan lain yang mencoba menjelaskan mengapa dejavu kemudian terjadi. Menurut Sigmund Freud, terjadinya dejavu juga berhubungan dengan keinginan yang terpendam. Sementara itu, menurut Carl Jung, fenomena ini dejavu berhubungan dengan alam bawah sadar kita.
Orang-orang yang berusia muda jauh lebih sering mengalami dejavu. Lalu, ketika berusia 15 hingga 25 tahun, kamu mungkin lebih sering mengalami dejavu jika dibandingkan dengan mereka yang berusia lebih tua. Biasanya, pengalaman ini juga akan berkurang setelah seseorang telah mencapai umur di atas 25 tahun.
Teori Terjadinya Dejavu
Pada dasarnya, penjelasan tentang alasan terjadinya déjà vu sendiri sulit untuk dicari karena studi tentang dejavu tak mudah untuk dilakukan. Peneliti hanya dapat berpegang pada pengalaman dejavu pada seseorang yang bersifat retrospektif, sehingga cukup sulit dalam mencari stimulus yang memicunya. Namun, terdapat beberapa teori yang mungkin dapat menjawab mengapa kamu mengalami kondisi ini. Berikut ini adalah teori terjadinya dejavu.
1. Teori slip perception
Pada teori slip perception, dejavu terjadi ketika kamu melihat sesuatu pada dua waktu yang berbeda. Misalnya, kamu melihat suatu objek atau situasi pertama kali secara sekilas atau hanya dari sudut mata, tetapi kamu memperhatikannya.
Di saat situasi tersebut, otak akan mulai membentuk memori tentang apa yang kamu lihat, bahkan dengan informasi dari pandangan sebentar yang tidak lengkap. Lalu, kamu melihat pemandangan yang serupa di waktu yang berbeda dan kali ini juga dengan perhatian penuh, yang kemudian otak seperti mengingat memori yang telah disimpan sebelumnya serta membuatmu merasa bahwa pernah memandang hal yang sama sebelumnya.
2. Temporal lobe seizure
Dejavu juga menjadi suatu fenomena yang normal, tetapi kemunculannya juga kerap dialami oleh seseorang yang memiliki epilepsi sebelum ia mengalami gejala kejang-kejang. Kejang-kejang ini sendiri biasa disebut temporal lobe seizure. Penyebab temporal lobe seizure alias kejang lobus temporal.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Selain itu, trauma pada area otak, infeksi, stroke, tumor otak, hingga pada faktor genetik dapat menyebabkan temporal lobe seizure. Saat mengalami serangan, penderita temporal lobe seizure bisa saja mengalami penurunan kemampuan dalam merespons lingkungan sekitar hingga akhirnya melakukan aktivitas yang sama berulang-ulang seperti diantaranya mendecakkan lidah atau menggerakkan jari-jari tangan secara tidak wajar. Sebelum serangan ini datang, biasanya penderita mengalami temporal lobe seizure atau akan mengalami sensasi aneh seperti merasakan takut yang tidak beralasan, halusinasi, serta dejavu.
3. Malfungsi sirkuit otak
Dejavu juga dapat disebabkan oleh malfungsi di antara long term circuits dan short term circuits dalam otak kita. Ketika otak kemudian mencerna keadaan sekitar, informasi yang didapat bisa saja menjadi langsung ditransfer ke bagian otak yang menampung memori jangka panjang. Hal ini juga bisa menyebabkan kita merasakan dejavu atau seolah-olah telah melihat dan merasakan kejadian yang sama sekarang di masa lalu.
4. Kerja rhinal cortex
Bagian yang disebut dengan rhinal cortex di otak kita memiliki fungsi untuk mendeteksi rasa familiar. Bagian ini kemungkinan akan teraktivasi tanpa sebelumnya memicu kerja dari hipokampus (bagian otak yang berfungsi sebagai memori). Hal ini juga memberikan penjelasan tentang kenapa saat kita mengalami dejavu, tak dapat mengingat dengan kapan persis kapan dan di mana kita pernah merasakan pengalaman yang sama sebelumnya.
5. Teori memory recall
Penelitian yang dilakukan oleh Anne Cleary, seorang profesor psikologi yang berasal dari Colorado University, menunjukkan bahwa terjadinya dejavu ini terkait dengan cara kamu dalam memproses dan menyimpan ingatan. Menurut penelitian ini dejavu yang terjadi sebagai respons terhadap suatu peristiwa yang persis dengan apa yang telah kamu alami namun tidak mengingatnya.
Misalnya, kamu sudah pernah mengalami suatu peristiwa atau melihat objek tertentu saat masih kecil, tetapi kamu tidak dapat mengingatnya. Begitu akhirnya dihadapkan kembali dengan hal yang sama, maka kamu akan merasa sudah mengalami hal tersebut tanpa tahu jelasnya kapan itu pernah terjadi.
Contoh Deja Vu
Contoh Deja Vu adalah saat kamu kemudian pergi berselancar di ombak pantai, yang di mana hal itu merupakan pengalaman pertama kamu mengunjunginya dan belum pernah melakukannya sebelumnya. Namun demikian, kamu mulai menaiki papan selancar dan dapat menerjang ombak, bahkan kamu mampu memainkan olahraga ini dengan lancar serta memainkan posisi tangan dan kaki untuk keseimbangan, sehingga seolah-olah kamu telah memiliki ingatan untuk melakukannya.
Contoh lainnya adalah saat kamu berjalan di kota yang sedang kamu kunjungi untuk pertama kalinya, namun kamu berjalan menyusuri jalan ke gang-gang sempit, kemudian kamu merasa seperti pernah berada di jalan itu sebelumnya.
Dejavu sendiri menjadi hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Meskipun Dejavu sudah cukup umum, terutama kalangan orang dewasa muda, tetapi para ahli belum juga mengidentifikasi penyebab tunggalnya secara pasti.
Fenomena Aneh Pada Otak
Hingga saat ini, otak telah masih menyimpan banyak sekali misteri yang belum terungkap. Selain itu, para ilmuwan memang menjelaskan arti dari beberapa fenomena pada otak, tetapi mereka belum mengetahui fenomena tersebut berasal dari mana, dan mengapa terjadi. Oleh karena itu, terkadang ada beberapa fenomena aneh pada otak selain dejavu. Apa sajakah itu? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Deja Vecu
Deja Vecu sebagai suatu perasaan yang lebih kuat, yang di mana kamu merasa sudah pernah melihat kejadian sebelumnya, dan mengetahui peristiwa ini dengan jauh lebih detail, seperti mengingat bau serta suara-suara dalam kejadian tersebut.
2. Deja Visite
Pernahkah kamu merasa jika kamu seperti pernah mengunjungi suatu tempat, sudah familiar sekali, padahal kamu belum pernah sekalipun kesana? Itulah yang disebut sebagai Deja Visite. Fenomena yang satu ini sangat berhubungan dengan suatu tempat maupun geografis.
Nathaniel Hawthorne di dalam bukunya yang berjudul “Our Old Home” menuliskan tentang waktu dia mengunjungi reruntuhan sebuah kastil, tiba-tiba ia merasa jika ia sudah sangat mengenal layout dari kastil yang baru pertama kali dia datangi itu. Setelah dalam waktu lama, ia baru menyadari jika bertahun-tahun sebelumnya dia pernah membaca puisi karangan Alexander Pope yang kemudian menggambarkan secara detail kastil tersebut.
3. Deja Senti
Deja Senti adalah suatu fenomena ketika kamu “seperti pernah merasakan” sesuatu. Misalnya, kamu merasa pernah mengatakan sesuatu, dipikiran kamu mengatakan ‘Oh iya aku ngerti!’ atau ‘Oh iya aku ingat!’, namun 1 atau 2 menit kemudian kamu akan sadar jika kamu tidak bicara apa-apa.
4. Jamais Vu
Bukankah aneh, jika kamu tiba-tiba melupakan arti dari sebuah kata yang berulang kamu dengar atau baca? Misalnya, saat kamu membaca atau mengatakan “pintu” secara berulang kali, maka lama-kelamaan kamu akan merasa aneh bahwa “pintu” merupakan sebuah nama benda. Ya, orang yang merasakan fenomena Jamais Vu kemudian akan mengalami hal tersebut.
Fenomena ini bisa dibilang kebalikan Deja Vu, dimana kamu tak akan mengenal sebuah situasi padahal kamu yakin sekali kalau sebelumnya pernah berada di situ. Contoh lainnya adalah ketika kamu mendadak tidak mengenal orang, kata- kata, atau tempat yang sebelumnya kamu ketahui.
Pada percobaan yang dilakukan Chris Moulin pada 92 orang yang kemudian disuruh menulis kata “pintu” 30 kali dalam waktu 60 detik, 68 orang diantaranya mengalami gejala Jamais Vu, yaitu merasa jika “pintu” itu bahkan bukan merupakan sebuah kata. Jamais Vu ini didiagnosis karena “kelelahan otak”.
5. Presque Vu
Presque Vu merupakan suatu perasaan yang kuat jika kamu seperti akan mengalami epiphany. Epiphany sendiri seperti sebuah “penglihatan” serta sangat jarang terjadi. Presque Vu artinya “hampir melihat” serta sensasinya bisa sangat membingungkan serta aneh. Fenomena ini erat kaitannya dengan keyakinan dan rohani seseorang.
6. L’esprit de l’Escalier
L’esprit de l’Escalier sangat erat hubungannya dengan “sebuah penyesalan”. Misalnya, ketika kamu melakukan tendangan penalti di sebuah pertandingan sepakbola. Kemudian, kamu menendang kiri, ternyata kiper musuh kemudian berhasil blok tendanganmu dan kemudian kamu membatin, “ah! Andaikan saja tadi aku tending padai sisi kanan, pasti gol!”. Intinya, fenomena ini terjadi saat kamu merasa dapat melakukan sesuatu yang lebih baik pada sebuah situasi setelah peristiwa itu terjadi.
7. Capgras Delusion
Capgras Delusion merupakan fenomena yang di mana kamu merasa yakin jika keluarga atau teman dekat kamu sebenarnya merupakan orang lain yang wujudnya sama persis. Jadi, seperti pada cerita-cerita di film Alien yang mana tubuh manusia akan diambil alih makhluk luar angkasa agar dapat hidup berdampingan dengan manusia biasa. Fenomena yang satu ini biasa juga terjadi pada penderita schizophrenia atau pada beberapa kelainan mental lainnya.
Buku-Buku Terkait
1. Tafsir Mimpi Menurut Al Qur`An dan Sunnah
Tafsir mimpi berbeda dengan ramalan klenik. Namun, mimpi juga bisa berarti prediksi akan kehidupan masa depan, seperti halnya mimpi yang ditakwilkan oleh Nabi Yusuf a s. atas mimpi yang dialami oleh Raja Mesir. Nabi Yusuf a.s. telah bermimpi dan Nabi Yusuf a.s. telah dianugerahi Allah SWT kemampuan menakwilkan mimpi. Dua persoalan tentang mimpi tersebut telah diceritakan dalam Al-Qur’an. Begitu lengkapnya Islam membahas segala persoalan hidup, bahkan mimpi pun tak luput pembahasannya dalam agama Islam.
2. Tafsir Mimpi Umar Khayyam
Pernahkah kamu bermimpi sampai terbangun dari tidur, tapi tidak tahu apa “pesan”-nya untuk kehidupanmu? Jika iya, kitab klasik karya Umar Khayyam (1048-1131 M) ini mungkin bisa membantumu. Ditulis sejak 1000 tahun yang lalu, buku yang terdiri dari 20 bab ini menjelaskan secara lengkap berbagi mimpi yang mungkin pernah atau akan kita alami. Umar Khayyam adalah ulama asal persia yang selama ini lebih dikenal sebagai ilmuwan di bidang astronomi, matematika, dan sastra. Salah satu karya termasyhurnya adalah Rubaiyat Umar Khayam. Namun begitu, tak banyak yang tahu, beliau juga menulis buku tentang tafsir mimpi. Dan tentu saja, karyanya ini jauh sebelum kehadiran buku-buku soal mimpi di barat, seperti karya Sigmund Freud dengan The Interpretation of Dream-nya di abad ke 20. Pesan penting buku ini adalah bahwa mimpi kita sehari-hari, pada dasarnya, jika bisa diinterpretasikan secara tepat, dapat membantu kita untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup kita sehari-hari.
3. Tafsir Arti Mimpi Edisi Lengkap & Terupdate
Berdasarkan mukjizat Nabi Yusuf AS yang mampu menafsirkan mimpi, sehingga lahirlah ilmu khusus yang mempelajari tentang arti mimpi. Bagi sebagian orang, mimpi hanyalah bunga tidur, tanpa arti atau kesan apa-apa. Namun sebenarnya tidaklah demikian, sejak ribuan tahun silam, sejak masa Nabi Yusuf dan Ibrahim, Tafsir mimpi ini sudah dimulai dan menjadi penanda, akan apa-apa yang akan dialami dalam hidup kedepannya. Karena hal tersebutlah, maka disusun buku ini sebagai upaya memberikan gambaran mengenai Tafsir atau arti dari mimpi-mimpi yang selalu datang menyambangi anda setiap malam-malamnya. Semoga kehadiran buku ini dapat menjadi penanda dan semangat anda dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.
4. Mindset
Terbukti telah mengubah cara orang melihat dunia dan kesuksesan hidup di berbagai belahan dunia, Mindset bertengger jadi topseller di amazon.com sejak 13 tahun lalu hingga sekarang Paparan tentang kesuksesan dalam buku ini sangat mendasar dan langka. Lazimnya, buku-buku tentang kesuksesan lebih menawarkan sisi-sisi praktis. Namun, buku ini justru mengajak Anda menggarap inti masalah kesuksesan: pikiran. Tak hanya itu, buku ini mengontraskan dengan apik tokoh-tokoh dunia—di bidang musik, sastra, sains, olahraga, dan bisnis—yang berpola pikir tetap (?xed mindset) dan berpola pikir tumbuh (growth mindset). Ternyata, tokoh yang berpola pikir tumbuh lebih mampu mempertahankan kesuksesan dan kegembiraan hidup. Hal ini dikarenakan mereka lebih menekankan proses belajar dan peran ikhtiar daripada mengandalkan bakat dan kecerdasan. Bagi Anda penikmat buku motivasi, teramat sayang bila Anda tak melahap isi buku ini. Bagi Anda para pemimpin, eksekutif, guru, orangtua, atau pelatih olahraga, buku ini sangat membantu dalam mengubah para pembelajar “bermasalah” menjadi insan-insan sukses dan bahagia. Sebagai pribadi pun, Anda tak bakal kecewa dengan buku hasil penelitian 20 tahun lebih dari ahli kenamaan di bidang psikologi kepribadian ini. Banyak inspirasi yang niscaya membuat Anda senantiasa optimistis, gembira, dan terampil membangkitkan kemampuan-kemampuan dahsyat dalam diri Anda.
Penutup
Pada intinya, pengertian dejavu juga merupakan fenomena yang sesekali akan terjadi dan tidak perlu kamu khawatirkan. Namun, jika terjadi dengan terlalu sering dan disertai dengan gejala-gejala yang mengarah pada kejang-kejang, segera periksakan dirimu ke dokter.
Demikian pembahasan tentang pengertian dejavu hingga contoh dari dejavu. Semoga setelah membaca artikel ini sampai selesai, bisa menambah wawasan kamu, Grameds.
Jika ingin mencari buku tentang tafsir mimpi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Sofyan
sumber: dari berbagai sumber
BACA JUGA:
- Déjà vu: Pengertian, Sebab, dan Teori
- Exulansis dan Berbagai Jenis Emosi Asing yang Sering Dirasakan
- Supranatural: Pengertian, Macam-Macam, dan Tanda-Tanda Seseorang Memiliki Kemampuan Ini
- 17 Arti Mimpi yang Sering Terjadi Beserta Penjelasannya
- Daftar Best Seller Buku Tafsir Mimpi 2022 di Gramedia
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien