in

Kumpulan Puisi Tentang Lingkungan dan Pengertiannya

Sobat Grameds perasaan tentang lingkungan dapat diungkapkan melalui puisi. Saat menulis puisi tentang lingkungan, penyair kontemporer cenderung menulis tentang keindahan dan kerusakan alam, terutama dampak negatif dari aktivitas manusia di planet ini. Lingkungan sekitar kini semakin rusak akibat pencemaran manusia.

Beberapa dampak aktivitas manusia antara lain polusi, pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan. Kegiatan ini berdampak pada perubahan iklim, erosi tanah, kualitas udara yang buruk dan pencemaran lingkungan.

Puisi tentang lingkungan dapat menyoroti isu tersebut dan menyadarkan pembaca bahwa tanpa perubahan positif, lingkungan hanya akan semakin buruk. Selain itu, puisi tentang lingkungan dapat menggambarkan keindahan lingkungan yang terpelihara dengan baik dan bermanfaat secara biologis.

Sebagai pembelajaran, inspirasi maupun contoh. Berikut merupakan contoh puisi tentang lingkungan.

Contoh 10 Puisi Tentang Lingkungan 

Diam

Karya: Dona Loveanie

Ada duka yang berselimut

Hanya diam, karena enggan menuntut

Bukan takut, tapi percuma

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Sudah terlanjur banyak tercipta duka

Mendengar samar suara tangis sembari tertawa

Yang mengantarkan kesedihan pada jiwa dan raga

Tiada rindang lagi kini

Semua hilang, punah tiada sisa

Apa kabar anak adam Insan hidup yang bergantung pada alam?

Siapa yang sekarang hanya bisa diam-diam terjun ke krisis masa lalu

Angin tidak lagi sejuk

Keindahan tersisa hanya dalam tajuk

Hutan kita hancur

Tersisa penghuni sedang menangis tersungkur

Kesedihan yang kini tak lagi dapat diukur

Masihkah bersyukur?

Pohon di tebang liar

Bencana tak hentinya berkoar-koar

Menahan sengsara

Menutupi luka bangsa

Tidak salah, itulah kekuasaan Allah Azza Wa Jalla

Tapi bisakah kita bercermin, siapa sebab di baliknya?

Kita, manusia.

Hamba Tuhan, mari kita bangkit mengatasi penderitaan dan mencintai hutan,

Bukankah hidup sehat sebuah kenikmatan?

Sadarlah, yang kita butuh hanya alam asri,

Bukan udara penuh polusi

Hentikan tebang liar

Jika saudara enggan menangis sukar.

Menjaga Lingkunganku

Terbangun di pagi hari

Ku buka jendela

Sinar surya tampar kedua mata

Aku tersenyum mencium harum bunga

Kulihat kiri dan kanan

Jauh dan dekat

Terlihat anugerah Tuhan

Yang melekat pada lingkungan yang indah

Aku semakin bersemangat

Menjajal hari ini mengejar tekad

Lingkunganku indah dan aku kuat

Tak ada lagi yang mampu menghambat

Terima kasih, Tuhan

Kau bukakan hatiku akan suatu keindahan

Sehingga tak ada lagi kata segan

Untuk menjaga tanah dan tumbuhan

Di sekeliling halaman

Tuhan, jagalah lurusnya hati ini

Curahkan padaku kesadaran diri

Hingga aku siap untuk berjanji

Untuk selalu menjaga lingkungan

Agar terjaga keasriannya

Aku Cinta Alamku

Aku cinta alamku

Dengan segala yang dipersembahkan

Aku menyayangi sepenuh hati.

Oh tidak, entah bagaimana jadinya

Jika para perusak mulai bergerak

Memenuhi nafsu yang membelalak

Pasti kan hancurlah semuanya

Tidak, sungguh tak boleh terjadi

Aku tak ingin jadi pembenci lagi

Semua berawal mulai hari ini

Percayalah, ku jaga, takkan kau mati

Aku cintai kau setulus hati

Pasti kan kubalas budi

Atas semua yang kau beri

Untuk alamku, semoga tetap alami

Lingkungan yang Indah

Karya: Afrina Hera Rahma Dini

Oh lingkungan…

Kau bagai permata di mataku

Karena kau dunia ini menjadi indah

Oh lingkungan…

Kau sudah menghias dunia ini

Dengan tanaman dan bunga-bunga

Tetapi sayang

Tanaman dan bunga-bungamu

Sering dipetik dan dirusak orang

Sehingga habis

Tetapi aku tidak akan pernah

Membuat bunga dan tanaman mu

Hilang dan layu

Aku akan merawatmu

Sampai mekar dan indah

Karena kau aku hidup

Kalau tidak ada kau

Semua manusia menghirup udara kotor

Dan karena kau

Udara kotor menjadi udara yang bersih

Desaku

Karya: Ilyas

Desaku

Desa yang subur akan air mata

Tangisan selalu hadir

Kegelisahan

Rasa takut

Suram

Hingga kebodohan

Menghantui

Kekayaan

Kesuburan alam tak ada arti

Karena negeri ini lebih kaya

Akan tikus-tikus yang serakah

Penjajah keadilan dan

Pejabat yang tak tahu hitam dan putih

Pemanja Mata

Ada masa di mana

Matamu begitu terbelalak

Yaitu ketika dia

Menatap keindahan lingkungan

Ada saatnya dimana

Matamu termanjakan

Dengan suguhan penglihatan

Yang enggan melepas pandangan

Bukan kemewahan, berlian

Emas dan intan

Semua tak dapat dinikmati setiap insan

Namun di sini, lingkungan ini

Matamu enggan mengelak

Betapa indahnya, alam-Mu

Betapa tersadarnya, hamba-hamba-Mu

Akan kesadaran pelestarian lingkungan

Mengalir deras asa, menggapai masa depan

Oh Tuhan

Jagalah, kami akan jaga

Lindungilah, kami melindunginya

Jangan timpakan bencana

Jangan titipkan azab-Mu di sana

Asap Keresahan

Karya: Erwin Agus Nofia

Asap yang telah merebut kebahagiaan

Asap keserakahan yang membeli kebahagiaan

Asap keserakahan yang membeli jiwa kemanusiaan

Bagaimana bisa dia tidak ku salahkan

Wahai alam…

Di mana pagimu nan indah

Di mana udara segar yang kuhirup

Di mana kesejukan daun rimbun

Di mana mereka wahai alamku…

Wahai asap keserakahan…

Kau merebut pagiku nan indah itu

Kau merebut udara segar yang kuhirup itu

Kau juga merebut kesejukan itu

Jawablah wahai asap, jawablah aku

Wahai manusia…

Memang aku mengambil pagimu nan indah itu

Aku memang merebut udara segarmu itu

Aku juga telah merebut kesejukanmu itu

Lalu, apakah ini semua salahku?

Asap keserakahan…

Kau telah merebut pagiku

Kau telah merusak udaraku

Kau juga yang telah merusak kesejukan ku

Aku harap kau segera menghentikan kriminal mu

Aku Cinta Alamku

Aku cinta alamku

Dengan segala yang dipersembahkan

Aku menyayangi sepenuh hati

Oh tidak, entah bagaimana jadinya

Jika para perusak mulai bergerak

Memenuhi nafsu yang membelalak

Pasti kan hancurlah semuanya

Tidak, sungguh tak boleh terjadi

Aku tak ingin jadi pembenci lagi

Semua berawal mulai hari ini

Percayalah, ku jaga, takkan kau mati

Aku cintai kau setulus hati

Pasti kan kubalas budi

Atas semua yang kau beri

Untuk alamku, semoga tetap alami

Jagalah Hutanku

Betapa luas terbentang

Hutanku begitu hijau

Tempat flora dan fauna

Hidup tumbuh berbahagia

Tapi kita hutanku kurang

Bahkan ada yang sudah hilang

Pohon-pohon banyak ditebang

Oleh orang yang tak sayang

Kalau hutan telah gundul

Bencana alam akan muncul

Air susah di saat kemarau

Bila hujan banjir datang

Mari jaga hutan kita

Agar jauh dari bencana

Kalau hutan lestari

Tentu bumi akan asri

Potongan Surga Nusantara

Masih dalam renungan pagi

Saat burung berkata merdu

Menyanyi kicau sendu

Tentang alam hari ini

Disana terhampar potongan surga

Terlukis dalam ranah keindahan

Langit selaksa biru nan indah

Awan berarak mengikuti sang angin

Padi menunduk dalam kebersahajaan

Terhampar di atas permadani kuning alam persawahan

Gunung terlihat gagah menjulang penuh digdaya

Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahari

Inilah Indonesiaku, sepotong surga yang Tuhan kirimkan kepada bangsa kita

Inilah Indonesiaku, keindahan lukisan yang Tuhan ukir di kanvas negeriku

Inilah Indonesiaku,  keindahan luas yang menyuburkan tanah airku

Apakah Indonesiaku tanah kebanggaan sampai maut mengakhiri divisi

Pengertian, Struktur dan Jenis Puisi

Dalam contoh diatas Puisi adalah jenis sastra yang sering kita jumpai dan pelajari di sekolah menengah. Puisi adalah bentuk ekspresi diri yang menggambarkan kecemasan, imajinasi, kritik, ide, pengalaman, kegembiraan, atau nasihat seseorang.

Indonesia memiliki banyak penyair terkenal diantaranya Chairil Anwar, WS Rendra, Sapardi Djoko Damono, Taufik Ismail, Joko Pinurbo, Agus Noor dan masih banyak yang lainnya. Dan beberapa karya puisi terkenal antara lain Karawang Bekasi, Aku Ingin, Aku, dan masih banyak lainnya.

Nah, pada postingan kali ini kita akan membahas seluk beluk puisi, mulai dari apa pengertian atau definisi puisi, unsur-unsurnya, ciri-cirinya, cara membuatnya dan cara membacanya.

Pengertian Puisi 

“Memahami Puisi” merupakan karya sastra yang mengungkapkan isi hati pengarangnya. Setiap baris memiliki ritme, lirik, ritme, dan ritme. Dikemas dalam bahasa yang imajinatif dan disusun dengan kata-kata yang padat dan bermakna.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

Menurut H.B Jassin, puisi adalah karya sastra yang dituturkan dengan rasa yang mengandung pikiran dan reaksi.

Menurut Sumardi, puisi adalah karya sastra yang bahasanya dipadatkan, dipersingkat, dan diberi bunyi yang padu berirama dan kata-kata kiasan (imajiner).

Menurut James Rivas, puisi adalah ekspresi karismatik bahasa.

Bagi Herman Waluyo, “Puisi” adalah karya sastra yang secara imajinatif mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair, yang dibentuk dengan memusatkan seluruh kekuatan bahasa pada struktur fisik dan internal.

Puisi mengandung nilai estetika tersendiri. Orang yang menulis puisi disebut penyair. Setiap puisi memiliki ciri khasnya masing-masing.

Ciri-Ciri Puisi

  • Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur
  • Puisi bermakna konotatif
  • Puisi bersifat simetris.
  • Puisi juga menggunakan pola atau rima yang lebih puitis. (puisi lama)
  • Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra)
  • Bahasa yang digunakan dalam puisi lebih padat daripada prosa dan drama

Struktur Puisi

1. Struktur Fisik Puisi

Kata

Struktur puitis pertama yang perlu Anda ketahui adalah ungkapan. Menggunakan kata-kata adalah menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan ide, menghasilkan puisi yang indah. Contoh istilah yang sering digunakan adalah: Latitude (bintang), Chandra (bulan), Ferris wheel (pelangi), dll.

Majas

Metafora atau bahasa kiasan mengacu pada menggambarkan atau menyampaikan makna konotatif atau bukan makna sebenarnya. Contoh: personifikasi, metafora, dll.

Penyusunan huruf (Tipografi)

Struktur puisi selanjutnya adalah tipografi. Tipografi adalah puisi yang memiliki bentuk yang unik dan memiliki makna yang ingin disampaikan penyair. Puisi tercetak ini biasanya disusun dalam bentuk yang menyerupai wajah, zigzag, dll.

Perumpamaan (Imagery)

Imajinasi adalah gambaran visual menggunakan panca indera saat menulis puisi. Dengan cara ini, pembaca dapat merasakan suasana dan kesan yang sebenarnya.

Imajinasi itu sendiri dibagi menjadi enam kategori, yaitu visual, pendengaran, taktil, penciuman, rasa dan gerak. Contoh imagery pendengaran: “ di dalam dadaku, ada lagu merdu” (oleh: chairil anwar, puisi putih)

Rima 

Pada akhirnya, pantun ada. Biasanya pantun ini sering ditemukan dalam puisi-puisi kuno, nih guys! Dan, jarang terlihat dalam puisi modern.

Contoh: pantun berpasangan (a-a-b-b)

Indonesia, kampung halamanku

Tanah kelahiranku

Disinilah aku digusur

Dari tanah leluhur

Demikian pula kesamaan bunyi setiap baris atau akhir vokal dalam satu baris puisi disebut Rima.

2. Struktur Batin Puisi

Tema

Tema merupakan salah satu faktor penting dalam membangun puisi. Pasalnya, dengan  tema tersebut, penyair dapat mengungkapkan dan mengembangkan perasaannya dalam sebuah puisi.

Anda pasti sudah membaca atau membaca beberapa puisi yang sangat panjang, bukan? Yah, meski begitu, setiap puisi harus memiliki tema atau ide utama yang ingin disampaikan.

Rasa 

Rasa adalah apa yang  dirasakan. Misalnya, ketika Anda merasa sedih,  puisi Anda harus memberikan emosi kesedihan. Hal ini dilakukan, agar puisi menjadi puisi yang indah.

Nada 

Struktur internal puisi berikutnya adalah nada. Melodi adalah  cara Anda mengekspresikan puisi, seperti bagian atas dan bawah suara. Timbre dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

  1. Melankolik: rendah, pelan, dan mendalam.
  2. Romantik: rendah/tinggi dan adanya perasaan senang.
  3. Patriotik: tinggi dan lantang.
  4. Sinis: rendah, pelan, dan sinis.
  5. Protes: tinggi dan memperlihatkan suatu penolakan.
Amanat

Struktur batin puisi yang terakhir adalah amanat. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.

Jenis-Jenis Puisi

Secara luas puisi dibagi menjadi 3 jenis puisi yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer.

 1. Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang lahir sebelum abad 20. Jenis puisi ini juga terbagi menjadi beberapa jenis antara lain pantun, talibun, kail (seloka), pantun kilat (karmina), gurindam, pantun, mantra, dll.

Pantun adalah pantun yang terdiri dari empat baris dengan akhir kata ab-ab. Pantun dapat dibedakan menurut jenisnya, seperti pantun seru, pantun anak, dll.

Mantra adalah kata-kata yang dikatakan memberikan kekuatan magis. Sering digunakan pada saat event tertentu, misalnya mantra digunakan untuk melawan hujan atau sebaliknya.

Karmina adalah salah satu kalimat prosa yang lebih pendek dari pantun. Ini sangat pendek sehingga disebut juga  dengan flash rhyme.

Seloka adalah puisi klasik yang berkaitan dengan bahasa Melayu yang mengandung peribahasa.

Gurindam adalah puisi yang terdiri dari dua bait, dimana setiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama. Biasanya berisi nasihat dan amanat.

Syair adalah puisi yang terdiri dari empat baris dengan akhiran yang sama. Puisi seringkali menceritakan sebuah cerita dan mengandung pesan yang ingin disampaikan penyair.

Talibun adalah pantun yang memiliki lebih dari empat baris dan pantun abc-abc.

2. Puisi Baru

Balada adalah sajak sederhana yang menceritakan kisah-kisah rakyat yang menyentuh. Kadang disajikan dalam bentuk dialog, atau nyanyian.

Hymne (Gita Puja) adalah jenis lagu penyembahan yang didedikasikan untuk Tuhan, atau dewa, atau sesuatu yang dianggap penting dan suci.

Ode adalah puisi liris yang memuji orang-orang berjasa dengan nada agung dan materi pelajaran yang bermartabat. Umumnya lagu untuk orang tua, pahlawan dan karakter hebat.

Epigram adalah puisi yang berisi  ajaran dan petunjuk hidup. Epigram menunjukkan unsur pengajaran, nasihat, menuju kebenaran yang digunakan sebagai pedoman hidup.

Romansa adalah kisah puitis yang penuh dengan emosi cinta. Puisi romantis menciptakan efek romantis.

Elegi adalah puisi atau lagu yang berisi  ratapan dan ekspresi kesedihan, terutama sebelum kematian.

Satire adalah puisi yang menggunakan gaya bahasa yang bersifat satir atau kritis dalam bentuk sindiran, sindiran, atau parodi.

Distikon adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari dua baris (dua helai).

Terzina adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari tiga baris (tiga helai).

Kuartet adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari empat baris (empat baris).

Quint adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari lima baris (lima helai).

Sektet adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari enam baris (enam helai).

Septima adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari tujuh baris (tujuh helai).

Oktaf/Stanza adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari delapan baris (delapan helai).

Soneta adalah puisi yang terdiri dari 1 baris yang dibagi menjadi dua, di mana dua bait pertama masing-masing empat baris, dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta adalah puisi yang paling terkenal karena tampaknya sulit untuk ditulis. Namun, ini benar-benar tantangan  bagi  penyair.

Artikel Terkait

https://www.gramedia.com/best-seller/puisi-anak/

https://www.gramedia.com/best-seller/puisi-cinta-romantis/

https://www.gramedia.com/best-seller/contoh-puisi-pendek-berbagai-tema-untuk-referensi-tugas-bahasa-indonesia/

https://www.gramedia.com/best-seller/contoh-puisi-pendidikan/

https://www.gramedia.com/best-seller/puisi-baru/



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Aprianto F

Menulis merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan juga menambah wawasan. Selain itu, menulis juga memudahkan kita dalam mendapatkan informasi terbaru, seperti dunia sastra dan puisi.