Rumah Tanpa Cahaya – Hai Grameds para pencinta buku! Kali ini, Gramin akan membawakan informasi dan ulasan menarik dari sebuah novel yang masih menjadi bagian dari serial kisah Rumah Untuk Alie.
Novel Rumah Tanpa Cahaya karya Lenn Liu merupakan kelanjutan dari cerita sebelumnya yang begitu populer, bahkan telah diadaptasi menjadi film yang kini bisa ditonton melalui platform streaming.
Novel ini diterbitkan pada 5 Juli 2024 oleh Penerbit Tekad dengan jumlah halaman sebanyak 262 halaman. Dalam karya terbarunya ini, Lenn Liu menghadirkan kisah yang berfokus pada keluarga Alie, menyoroti perasaan penyesalan dan kekosongan yang menyelimuti rumah mereka setelah kehilangan sosok penting di dalamnya.
Table of Contents
Profil Regita – Lenn Liu – Penulis Novel Rumah Tanpa Cahaya
Nama Lenn Liu merupakan nama pena dari Regita Cahyani, seorang gadis muda asal Indramayu yang lahir pada 22 Januari 2009. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, ia sudah berhasil menorehkan prestasi besar dengan menjadi salah satu penulis muda populer yang karyanya berhasil diadaptasi ke layar lebar. Anak pertama dari dua bersaudara ini saat ini masih menempuh pendidikan di SMAN 1 Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Penulis muda berbakat ini aktif di berbagai media sosial dengan nama akun @leennnliu di X, @ruang_labirin di TikTok, dan @lenn.liu di Instagram. Saat ini, Lenn Liu memiliki lebih dari 20,6 ribu pengikut di X, 41,3 ribu pengikut di Instagram, dan 418,9 ribu pengikut di TikTok. Ia dikenal rajin membagikan hasil karya tulisnya melalui media sosial, terutama TikTok, yang menjadi awal karyanya dilirik oleh penerbit.
Novel Rumah Untuk Alie, yang menjadi pendahulu Rumah Tanpa Cahaya, juga pertama kali viral setelah ia bagikan di platform tersebut. Hingga saat ini, Lenn Liu yang akrab disapa Liu oleh para Blulie, sebutan untuk penggemarnya, masih aktif membagikan informasi seputar karyanya di semua akun media sosialnya. Jadi, untuk Grameds yang ingin mengenal Liu lebih dekat, jangan lupa mengikuti akun-akun media sosialnya ya.
Sinopsis Novel Rumah Tanpa Cahaya
Rasa penolakan dan luka yang selama ini membayangi Alie Ishala Samantha kini berbalik dirasakan oleh keluarga Jdorkasa, yaitu ayah, Sadipta, Rendra, Samuel, dan Natta. Sejak kepergian Alie, mereka masing-masing berjuang menghadapi pergolakan batin dan rasa bersalah yang menyesakkan.
Ayah yang kehilangan arah, Sadipta yang tak lagi mampu merasakan apa pun, Rendra yang dipenuhi amarah; serta Samuel yang diliputi kebingungan.
Sementara itu, Natta menjadi satu-satunya yang berani bersuara lantang menyampaikan kebenaran meskipun kini kebencian justru mengarah padanya. Apakah Alie akan kembali ke rumah yang dulu ia anggap seperti neraka, dan mungkinkah Natta mampu menyadarkan ayah serta ketiga saudaranya bahwa mereka telah kehilangan satu-satunya cahaya dalam hidup mereka?
Ketika kesabaran Alie tak lagi berarti, mungkin hanya kehilangan dirinya yang mampu membuka mata mereka semua.
Kelebihan dan Kekurangan Novel Rumah Tanpa Cahaya
Kelebihan Novel Rumah Tanpa Cahaya
Novel Rumah Tanpa Cahaya karya Regita – Lenn Liu memiliki banyak sekali kelebihan yang membuat buku ini wajib sekali untuk anak miliki dan baca.
- Mengenali karakter lain
Novel ini menyoroti kehidupan keluarga setelah kepergian Alie, memperlihatkan sisi lain dari ayah dan para abang yang selama ini jarang diketahui.
Pembaca diajak untuk lebih memahami isi hati dan luka tersembunyi dari masing-masing karakter, sesuatu yang tidak banyak dieksplor dalam Rumah Untuk Alie yang sebelumnya berfokus pada sudut pandang Alie sendiri.
- Disertai ilustrasi sederhana
Setiap awal bab dalam novel ini dihiasi ilustrasi sederhana yang menggambarkan isi bab tersebut.
Gambar-gambar ini mungkin tampak kecil dan minimalis, tapi jika diperhatikan dengan saksama, memiliki makna yang dalam dan mampu menyentuh perasaan pembaca.
- Memberikan rasa lega
Kisah dalam Rumah Tanpa Cahaya menggambarkan momen ketika Alie akhirnya memilih meninggalkan rumah yang tak lagi menerima dirinya.
Bagi pembaca yang telah menyelesaikan Rumah Untuk Alie, buku ini menghadirkan perasaan lega sekaligus kesal dalam waktu bersamaan. Ada rasa puas saat melihat Alie menemukan sedikit ketenangan setelah semua luka yang ia alami.
- Kutipan menyentuh
Novel ini juga dipenuhi dengan kutipan-kutipan yang menyentuh hati. Setiap kalimatnya mampu menggugah emosi dan membuat pembaca ikut merasakan perih, rindu, dan harapan yang tersimpan di balik kisah keluarga yang hancur karena kehilangan.
- Narasi kisah yang rapi
Lenn Liu menyajikan alur cerita yang tersusun rapi dan mudah untuk diikuti. Pilihan katanya lembut, kalimatnya mengalir, dan setiap babnya terjalin dengan indah.
Gaya penulisannya membuat pembaca betah menelusuri halaman demi halaman tanpa terasa, karena rasa penasaran terus tumbuh seiring cerita berkembang.
- Rollercoaster emosi
Membaca novel ini terasa seperti menaiki wahana rollercoaster yang naik turun. Pembaca akan dibuat marah, sedih, kecewa, tetapi juga lega.
Semua perasaan itu berpadu dalam satu rangkaian kisah yang mengaduk hati, membuat pembaca seolah ikut hidup di tengah keluarga yang kehilangan cahayanya.
Kekurangan Novel Rumah Tanpa Cahaya
Novel Rumah Tanpa Cahaya masih memiliki hal yang dinilai menjadi kekurangan dalam menikmati karya yang satu ini.
- Akhir yang menggantung
Banyak pembaca merasa bahwa akhir dari novel ini terasa menggantung dan belum memberikan penyelesaian yang memuaskan.
Ceritanya seolah berhenti di tengah emosi yang belum tuntas, membuat pembaca berharap akan ada penjelasan tambahan atau kelanjutan kisah di buku berikutnya.
- Perkembangan karakter kurang terlihat
Dalam cerita ini, perkembangan karakter terasa belum merata. Hanya Natta yang menunjukkan perubahan berarti dengan mulai memahami bahwa Alie juga terluka dan pantas dihargai.
Ia menjadi sosok yang lebih sadar dan berani mengakui kesalahan, berbeda dengan anggota keluarga lainnya yang masih keras kepala dan terjebak dalam ego masing-masing. Hal ini membuat sebagian pembaca merasa kesal dengan sikap mereka yang tidak kunjung berubah.
Tips Menyelesaikan Konflik Antara Saudara Kandung
Novel Rumah Tanpa Cahaya dapat menjadi pengingat bagi para orang tua agar selalu hadir dalam membantu menyelesaikan konflik di antara anak-anaknya.
Sekalipun mereka telah beranjak dewasa, peran orang tua tetap penting sebagai penengah dan pengingat bagi anak-anaknya.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menengahi pertengkaran antar saudara kandung.
- Hindari emosi dan jangan memihak
Usahakan tetap tenang dan tidak langsung menyalahkan salah satu pihak. Dengarkan cerita dari kedua belah pihak dengan sikap terbuka agar dapat memahami sumber masalah secara menyeluruh.
- Ajarkan komunikasi yang baik
Ajak anak-anak untuk berhenti berteriak dan belajar menyampaikan perasaan dengan cara yang sopan dan tenang.
Komunikasi yang baik akan membantu mereka memahami satu sama lain tanpa harus bertengkar.
- Bantu mencari solusi
Orang tua bisa berperan sebagai fasilitator dalam menemukan jalan tengah. Jika anak-anak kesulitan menyelesaikannya sendiri, bantu mereka dengan memberikan alternatif solusi yang adil bagi semua pihak.
- Berikan perhatian yang setara
Pastikan setiap anak mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup. Perhatian yang seimbang akan membuat mereka merasa dihargai dan tidak merasa diabaikan oleh orang tua.
- Hindari membanding-bandingkan
Jangan membandingkan satu anak dengan yang lain karena hal ini dapat menimbulkan kecemburuan dan rasa persaingan.
Lebih baik fokus memberikan apresiasi pada usaha serta perilaku positif masing-masing anak.
- Dorong kerja sama
Ajak anak-anak melakukan kegiatan bersama seperti memasak, membersihkan rumah, atau bermain.
Aktivitas seperti ini bisa memperkuat hubungan mereka dan menumbuhkan rasa saling menghargai.
- Ajarkan empati
Bantu anak memahami perasaan saudaranya dengan mengajak mereka berpikir dari sudut pandang orang lain.
Misalnya dengan bertanya bagaimana perasaannya jika berada di posisi saudaranya.
- Berikan contoh
Tunjukkan sikap yang baik dalam menghadapi perbedaan pendapat. Cara orang tua menyelesaikan konflik akan menjadi contoh nyata bagi anak dalam mengelola emosi dan menyelesaikan masalah dengan bijak.
Penutup
Novel Rumah Tanpa Cahaya tidak hanya menggambarkan dinamika dalam keluarga Jdoraksa, tapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menghargai setiap anggota keluarga. Alie memikul luka atas peristiwa yang sebenarnya berada di luar kendalinya, sesuatu yang sudah menjadi bagian dari takdir Tuhan.
Namun, perasaan manusia tidak bisa diabaikan begitu saja. Rasa kehilangan yang mendalam dapat berubah menjadi amarah dan kebencian yang perlahan tumbuh tanpa disadari.
Begitulah yang terjadi pada ayah dan abang-abang Alie yang terperangkap dalam kesedihan dan penyesalan hingga lupa bahwa cinta itu seharusnya menyembuhkan, bukan melukai.
Kalau kalian udah baca Rumah Untuk Alie, kalian juga wajib sih baca Rumah Tanpa Cahaya, supaya kalian bisa mengenal cerita dari sudut pandang yang berbeda.
Novel Rumah Tanpa Cahaya karya Regita – Lenn Liu ini bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.com ya. Sebagai teman untuk #TumbuhBersama, Gramedia siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk mendampingi perjalanan membaca kamu.
Rekomendasi Buku
Rumah untuk Alie
Alie Ishala Samantha, 16 tahun, tak pernah mengira hidupnya akan sepelik ini. Semula, dia hidup dalam keluarga yang penuh cinta, dan rumah yang selalu memeluknya. Namun, sejak dituduh menjadi penyebab meninggalnya Bunda Gianla lima tahun lalu, segalanya berubah dalam semalam. Sebutan “pembunuh” pun disematkan dalam dirinya, dan dia terus mendapatkan penolakan dan rasa sakit dari ayah dan keempat kakaknya: Sadipta, Rendra, Samuel, dan Natta.
Hidup Alie kini terasa bagai neraka. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung, malah menjadi tempat penyiksaan bagi fisik dan mentalnya. Pertanyaan ini pun kerap menghampiri Alie: sampai kapan dia harus mengalami ini semua? Akankah rumah ini kelak akan menjadi rumah lagi untuknya?
Alie Ishala Samantha Jdoraksa
Tiga bulan setelah kepergian Alie, keluarga Jdoraksa dipenuhi penyesalan. Sadipta menghabiskan waktu di kamar adiknya, Rendra kehilangan gairah hidup, dan Samuel tenggelam dalam kegelapan remaja.
Sementara itu, Natta yakin Alie masih hidup di suatu tempat. Dengan keyakinan kuat, dia menarik ketiga kakaknya dalam pencarian yang mengarah pada kebenaran menyakitkan.
Akankah penyesalan mengubah empat bersaudara Jdoraksa menjadi yang kembali menyayangi Alie, atau justru menghancurkan mereka selamanya?
Rumah Kecil Alie
Keluarga Jdoraksa, salah satu keluarga terpandang di Jakarta dengan bisnis peti kemas dan alat berat di pelabuhan. Berawal dari kisah Gianla Yolanda, seorang pengasuh yang dipilih untuk menggantikan posisi Tsana (istri pertama Abimanyu) yang meninggal. Pernikahan mereka menghasilkan Alie, putri bungsu yang melengkapi kebahagiaan empat putra Abimanyu.
Meski pembaca tahu apa yang akan terjadi setelahnya, kisah ini tetap penting untuk melihat betapa berharganya “rumah kecil” yang mereka bangun bersama, tempat di mana cinta dan kebahagiaan begitu nyata adanya.
Penulis: Gabriel
- 101 Fabel Nusantara
- 23 Ways to Say I Love You
- Akasha: Record of Ragnarok
- Alaia III
- Ayah, Berjuang Sendiri Itu, Capek!
- Barangkali Kita Memang Perlu Hari Patah Hati
- Black Powder War
- Brisingr
- Damn I Love Risol
- Eldest
- Ensiklopedia Fakta Seru
- Fourth Wing
- Hi Berlin
- Himam
- Hiu Sang Predator
- Hold Me, Never Let Go
- Hotel Magnifique
- I Got a Cheat Skill in Another World and Became Unrivaled in the Real World, Too
- Kembali ke Batavia
- Kost Pak Raden
- Kost Pak Raden
- Lentera Hati
- Lima Sekawan: Melacak Jejak Rahasia
- Lima Sekawan: Rahasia di Pulau Kirrin
- Little Magacal Piya
- Malam Sunyi Hercule Poirot
- Memorial Perfume Shop
- Moriarty The Patriot
- Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer
- Princess, Bajak Laut, dan Alien
- Pulih dari Trauma
- Rinduku Sederas Hujan Sore Itu
- Ronggeng Dukuh Paruk
- Rumah Tanpa Cahaya
- Si Bungsu dan Luka
- Tanpa Ayah Tanpa Arah
- The School of Life: An Emotional Education
- The Adventures of Tom Sawyer
- The Book Censor's Library
- The Dating Game
- The Enchanted Garden 1
- The Enchanted Garden 2
- The Tale of Dororo and Hyakkimaru
- The Otherwhere Post
- This Is How You Heal
- White Book
- White Nights





