lost feeling – Pernah nggak sih kamu merasa hubungan yang dulu bikin hati berbunga-bunga, tiba-tiba terasa datar?
Kalau iya, bisa jadi Grameds sedang mengalami yang namanya lost feeling. Hal ini wajar terjadi, apalagi jika hubungan sudah berjalan cukup lama atau mulai kehilangan koneksi emosional.
Namun–kabar baiknya–lost feeling bukan berarti akhir dari segalanya. Mari kenali tanda-tanda, penyebab, dan cara untuk menumbuhkan kembali rasa itu!
Table of Contents
Apa Itu Lost Feeling?
Lost feeling adalah kondisi saat seseorang merasa kehilangan rasa cinta, sayang, atau ketertarikan terhadap pasangannya. Hubungannya masih berjalan, tapi hati terasa jauh dan hampa.
Ini bukan berarti kamu membenci pasangan, hanya saja rasa yang dulu begitu kuat kini memudar tanpa alasan yang jelas.
Biasanya, perubahan ini datang perlahan dan sering kali nggak disadari sampai akhirnya terasa mengganggu.
Ciri-Ciri Lost Feeling dalam Hubungan
Kadang, kita nggak sadar kalau perasaan kita sudah mulai pudar. Perhatikan ciri-ciri lost feeling ini supaya lebih peka terhadap hubunganmu.
- Merasa Bosan dan Datar Saat Bersama – Sekarang, waktu bersama dia tidak lagi spesial dan berkesan. Bahkan, kadang Grameds justru lebih memilih sendiri.
- Tidak Lagi Peduli pada Keadaan Pasangan – Saat mendapatkan kabar dari pasangan, kamu cenderung merasa cuek dan menganggapnya formalitas semata.
- Enggan Memulai Komunikasi – Dari menyapa lebih dulu, sekarang malas memulai obrolan. Hati-hati jika kamu lebih nyaman saat jarang berkomunikasi dengan pasangan!
- Tidak Ada Rasa Rindu Saat Berjauhan – Jarak yang dulu bikin hati gelisah kini terasa biasa saja. Kamu tidak ingin untuk segera bertemu atau sekadar menelepon.
- Sering Membandingkan dengan Orang Lain – Terlalu sering membandingkan pasangan dengan orang lain menandakan kamu tidak puas dengan hubunganmu bersamanya.
Penyebab Lost Feeling yang Sering Terjadi
Biasanya, lost feeling terjadi karena ada faktor pemicunya. Berikut adalah beberapa di antaranya;
- Rutinitas yang Membosankan – Hubungan yang stagnan membuat perasaan jadi datar. Kamu dan pasangan akan merasa stuck dan hilang semangat untuk menjaga hubungan ini.
- Kurangnya Komunikasi Berkualitas – Kalau kalian hanya membicarakan hal-hal sepele, hubungan akan terasa hambar. Apalagi jika tak ada koneksi emosional.
- Terlalu Sibuk dengan Diri Sendiri – Pasangan akan merasa diabaikan jika salah satu fokus pada kesibukannya pribadi. Ini bisa membentuk jarak emosional yang serius.
- Tidak Lagi Punya Tujuan Bersama – Hubungan yang sehat biasanya punya arah yang jelas. Kalau kalian mulai jalan masing-masing tanpa visi, makna hubungan akan memudar.
- Luka Lama yang Belum Sembuh – Masalah masa lalu yang belum terselesaikan akan menghalangimu untuk kembali merasakan cinta sepenuhnya.
Cara Mengatasi Lost Feeling dalam Hubungan
Untungnya, lost feeling masih bisa diatasi. Kuncinya adalah keterbukaan dan usaha bersama.
Ikuti cara mengatasi lost feeling di bawah ini!
- Jujur dengan Perasaan Sendiri – Akui perasaanmu dan cari tahu penyebabnya. Usahakan kesadaran ini ada sebelum membicarakannya dengan pasangan.
- Komunikasikan dengan Pasangan – Bicarakan perasaanmu secara jujur tanpa menyalahkan. Dengarkan juga apa yang dirasakannya.
- Coba Aktivitas Baru Bersama – Rencanakan liburan singkat, ikuti kelas hobi, atau sekadar jalan sore bisa. Aktivitas ini bisa menciptakan momen baru untuk membangkitkan rasa.
- Ingat Kembali Momen Indah – Lihatlah kembali foto-foto lama atau mengunjungi tempat bersejarah kalian. Ini juga bisa memunculkan kembali alasanmu jatuh cinta dengannya.
- Beri Waktu dan Ruang –Terkadang, jarak juga membantu hati berpikir jernih. Berikan sedikit waktu sendiri supaya kalian dapat introspeksi dan memperbaiki diri.
Rekomendasi Buku tentang Relationship
Kamu juga bisa baca buku-buku di bawah ini sebagai panduan tambahan untuk mengatasi lost feeling dalam hubungan.
1. Communication in Relationship
Komunikasi adalah kunci utama dalam membangun hubungan yang sehat dan langgeng, baik itu dalam keluarga, pertemanan, pekerjaan, maupun percintaan. Meski awalnya terasa sulit atau kurang efektif, komunikasi bisa terus diasah dan diperbaiki. Selama ada usaha untuk saling memahami dan terbuka, hubungan tetap bisa berkembang menjadi lebih baik, meskipun saat ini belum terasa ideal.
Namun, penting untuk memahami bahwa komunikasi tidak selalu tentang kata-kata yang langsung diucapkan. Banyak dari kita terjebak dalam asumsi bahwa semua masalah harus diselesaikan secepatnya lewat pembicaraan. Padahal, beberapa orang butuh waktu untuk memproses emosi sebelum mampu berdiskusi.
Perbedaan gaya komunikasi inilah yang sering memicu konflik. Kuncinya adalah belajar memahami ritme satu sama lain, menoleransi diam, dan menyadari bahwa komunikasi juga terjadi lewat bahasa tubuh, sikap, dan waktu yang diberikan.
2. Good Habits for Healthy Relationship
Siapa pun pasti mengharapkan hubungan yang sehat dalam hidupnya, baik dengan pasangan, teman, rekan kerja, keluarga, hingga diri sendiri. Ternyata, memiliki hubungan sehat dengan siapa pun perlu diusahakan, lho! Bahkan, setelah kita berada dalam hubungan tersebut, hubungan yang sehat juga perlu dirawat, yaitu dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik.
Apa saja kebiasaan baik yang bisa kita lakukan dalam hubungan? Nah, buku ini akan membantu kita merawat hubungan yang kita miliki. Di dalam buku ini, memuat sejumlah pengalaman dan kebiasaan-kebiasaan baik yang bisa kita lakukan untuk membangun maupun mempertahankan hubungan. Buku ini juga membuka wawasan kita tentang hubungan yang sebaiknya diusahakan bersama dan cara melakukannya.
Jadi, apakah sudah siap membangun dan merawat hubungan yang sehat?
3. Healthy Relationship
Healthy Relationship (hubungan yang sehat) sebenarnya bukan istilah asing dalam kehidupan. Sayangnya isu tentang healthy relationship belakangan ini banyak dipertanyakan, karena nyatanya membangun hubungan baik memang tidak semudah itu. Bahkan, untuk membangun hubungan baik dengan diri sendiri saja tidak mudah, apalagi dengan orang lain. Namun, mewujudkan hubungan yang baik itu juga bukan sesuatu yang mustahil. Dari mana kamu akan memulainya? Tentu dari dirimu sendiri dan dari buku ini.
Konsep membingungkan karena kita memiliki jenis pengalaman. hubungan yang berbeda. Namun, apa pun latar belakang atau pengalaman kita, ada beberapa komponen penting yang harus dimiliki setiap hubungan agar sehat dan memuaskan bagi semua orang. Hubungan yang sehat seharusnya membuatmu merasa nyaman dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu (bisa keluarga, pasangan, sahabat, atau yang lainnya). Seseorang yang menjalin hubungan apapun harus dapat memutuskan apa yang sehat untuk hubungannya dan apa yang tidak. Jika ada aspek hubungan yang sehat dan tidak sehat dapat dari suatu hubungan terasa tidak benar, kamu harus memiliki kebebasan untuk menerapkannya.
Buku ini akan membantumu membangun hubungan yang sehat, baik, dengan diri sendiri atau dengan orang-orang di sekitarmu. Kamu akan belajar cara menghadapi orang lain, membangun hubungan yang baik dengan pikiran dan jiwamu,serta membangun hubungan dengan orang-orang di sekitarmu.
4. Pacar Milenial Gen-Z?: Bikin Hubungan jadi Sehat
Remaja milenial dan Generasi Z (Gen-Z) memiliki cara dan gayanya sendiri dalam berpacaran. Tumbuh dan berkembang di dunia digital membuat mereka mudah dan cepat berkomunikasi.
Mereka dapat terhubung kapan saja, di mana saja, dan dengan aplikasi apa saja. Namun, hubungan itu terkesan penampilan luaran saja dan kurang mengalami kontak personal secara face to face. Buku ini menyajikan hal-hal yang menyangkut relasi berpacaran dan hubungan yang lebih berkomitmen.
Bagaimana sebaiknya membangun komunikasi yang sehat dan baik dengan pasangan atau pacar? Bagaimana pasangan dapat saling mengenal satu sama lain dan memperkuat ikatan relasi lebih mendalam? Buku ini dapat dibaca oleh kaum muda milenial dan Gen-Z, orang tua, orang dewasa seperti para pendidik, konselor, pembimbing rohani, dan siapa saja yang hendak memahami pacaran dan ikatan relasi yang sehat.
5. Men Are from Mars, Women Are from Venus
Buku Men are from Mars, Women are from Venus ditulis oleh John Gray dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama yang membahas seputar petunjuk klasik untuk memahami hubungan pria dan wanita. Dr. John Gray menjelaskan alasan munculnya perbedaan antara kedua jenis kelamin itu yang mengganggu terciptanya hubungan cinta yang saling melengkapi.
Berdasarkan keberhasilannya memberi bimbingan selama bertahun-tahun terhadap pasangan suami istri dan perorangan, ia memberi nasihat mengenai cara mengatasi perbedaan dalam gaya berkomunikasi, kebutuhan emosional, dan perilaku untuk meningkatkan pemahaman yang lebih besar antara masing-masing pasangan. Buku ini menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan hubungan yang lebih mendalam dan lebih memuaskan.
6. Pria Begini, Wanita Begitu: Bagaimana Sih Biar Nyambung?
P: “Kok dia nggak komentar apa-apa soal model rambut baruku? Dasar nggak peka!”
L: “Duh, kok dia tiba-tiba jadi diam, ya? Ada apa ini?”
Pria dan wanita punya pola komunikasi yang jauh berbeda. Semua itu makin rumit sebab ternyata pria bisa saja punya kecenderungan gaya komunikasi yang sangat “wanita”, begitu pula sebaliknya.
Lantas, mungkinkah perbedaan itu dikelola untuk menjalin satu benang merah hubungan harmonis antara pria dan wanita di keseharian, percintaan, dan lingkungan kerja?
Buku ini akan membantu Anda cara memahami pola komunikasi antara pria dan wanita. Tentu, terdapat banyak perbedaan karena pola pikir yang berbeda. Namun, bukan berarti hal seperti itu tidak memiliki solusi. Justru, pria dan wanita harus saling memahami pola komunikasi masing-masing dengan baik.
Hal ini akan membantu memperbaiki pola komunikasi antar pria dan wanita yang memiliki perbedaan arah dan membuat hubungan menjadi lebih baik. Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi dan warna yang menarik sehingga akan menambah pengalaman membaca Anda menjadi menyenangkan.
Saat Rasa Mulai Hilang, Mungkinkah Ia Kembali?
Lost feeling memang membuatmu galau, tapi bukan berarti kisah cintamu sudah tamat. Teguhkan niat dan berusahalah–dari kedua belah pihak–supaya perasaan cinta bisa tumbuh kembali. Utamakan sikap saling terbuka dan kurangi gengsi untuk memperbaiki hal ini!
Kalau kamu sedang di fase ini, jangan ragu untuk mencari panduan atau inspirasi dari buku-buku bertema relationship.
Yuk pelajari lebih banyak terkait cinta dan panduan relationship dengan koleksi buku terbaik dari Gramedia.com!
Dengan buku-buku di atas, kamu bisa menghindari hubungan toxic dan menjaga supaya relationship kamu bersama pasangan tetap sehat. Segera kunjungi Gramedia.com dan temukan buku incaranmu dengan harga terbaik!
- Arti Disclaimer
- Arti Gadun
- Arti Gateway Megahub
- Arti Memoriter
- Arti Mewing
- Arti Ngabers
- Balasan I Love You
- Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
- Ciri-ciri Wanita Menjauh
- Family Man
- Gelang Hitam di Tangan Kanan
- Lost Feeling
- Negara Termiskin di Asia
- Negara Terkaya di Asia
- Painting Date
- Pantun Ubur-ubur Ikan Lele
- Pekerjaan di Jepang
- Pertanyaan Konyol
- Pertanyaan Tentang Bullying
- Social Energy
- We Listen We Don't Judge