Music

Pengertian Tempo: Jenis, dan Unsur-Unsur Karya Musik

Written by Rifda A

Tempo Adalah – Grameds pasti sudah tidak asing dengan keberadaan musik? Atau bahkan Grameds sering menciptakan musik sendiri? Yap, dalam kehidupan sehari-hari di zaman ini, keberadaan musik sangat dihargai oleh semua orang dan bahkan menjadi sesuatu yang tidak bisa dihilangkan dari dari hidup mereka. Ketika hendak menciptakan musik tersebut, tentu saja ada unsur-unsur pembentuk yang harus diperhatikan dong!

Unsur-unsur pokok dari sebuah musik itu berupa suara, melodi, birama, irama, tempo, tangga nada, harmoni, dan timbre. Nah, salah satu yang paling penting adalah tempo alias cepat lambatnya sebuah lagu. Lalu, apakah tempo itu hanya sebatas cepat lambatnya sebuah lagu saja? Apa saja jenis-jenis dari tempo? Apa saja unsur-unsur lain dari terbentuknya sebuah musik? Supaya Grameds memahami akan hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut!

https://www.pexels.com/

Pengertian Tempo

Tempo adalah ukuran kecepatan dalam sebuah birama lagu, biasanya dapat diukuran dengan sebuah alat bernama metronome dan alat khusus bernama keyboard. Terutama dalam alat keyboard, nantinya akan terdapat metronome digital yang berfungsi sebagai pengukur kecepatan dalam sebuah birama. Biasanya di sebuah kertas not musik, tempo akan ditulis dengan ketuk per menit. Jika dalam Bahasa Inggris, tulisan tempo tersebut ditulis dalam bpm atau beats per minute.

Metronome (https://www.pexels.com/)

Nah, tempo ini berkaitan dengan tanda birama, sebab menunjukkan adanya panjang ketukan. Misalnya, di dalam kertas not musik terdapat tanda 2/4, maka itu berarti ketukannya akan bernilai not seperempat. Maksudnya, akan ada 4 birama pada masing-masing 2 ketukan. Perlu diketahui ya Grameds bahwa setiap genre musik itu memiliki tempo masing-masing. Untuk lagu pop, biasanya temponya antara 64-80 atau 100-120 ketuk per menit. Berbeda lagi dengan lagu mars yang bahkan temponya bisa sekitar 140-160 ketuk per menit.

Sebuah karya musik umumnya akan dimainkan atau dinyanyikan dengan kecepatan atau tempo tertentu, yang mana sudah ditentukan oleh pengarangnya. Tempo ini juga dapat disebut sebagai kecepatan dimana kita dapat mengetuk atau menghitung panjangnya not.

Jenis-Jenis Tempo

Keberadaan tempo dalam sebuah musik dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni tempo lambat, tempo sedang, dan tempo cepat. Dalam jenis-jenis tempo ini, nantinya beat akan ditulis dalam satuan M.M, yang merupakan singkatan dari Metronome Malze. Misalnya, terdapat sebuah lagu yang memiliki beat 70 M.M, maka artinya adalah dalam satu menit terdapat 70 ketukan.

Nah, berikut adalah uraiannya:

a) Tempo Lambat

Tempo lambat biasanya akan menunjukkan bahwa suasana dan syair lagu tersebut akan terasa sedih dan khidmat. Nah, berikut ini beberapa jenis dari tempo lambat.

  • Grave: sangat lambat dan khidmat, dengan kecepatan sekitar 40-44 M.M
  • Largo: lambat dan agung, dengan kecepatan sekitar 46-50 M.M
  • Adagio: sedikit lebih cepat dari Largo, dengan kecepatan sekitar 52-54 M.M
  • Lento: lambat, dengan kecepatan sekitar 56-58 M.M

b) Tempo Sedang

Tempo sedang biasanya akan menunjukkan bahwa suasana dan syair lagu tersebut akan terasa gembira dan kemegahan. Nah, berikut ini beberapa jenis dari tempo sedang.

  • Andante: secepat orang berjalan, dengan kecepatan sekitar 72-76 M.M
  • Andantio: lebih cepat dari Andante, dengan kecepatan sekitar 80-84 M.M
  • Maestoso: agung dan mulia, dengan kecepatan sekitar 88-92 M.M
  • Moderato: sedang, dengan kecepatan sekitar 96-104 M.M

c) Tempo Cepat

Tempo cepat biasanya akan menunjukkan bahwa suasana dan syair lagu tersebut akan terasa gembira dan memacu semangat. Nah, berikut ini beberapa jenis dari tempo cepat.

  • Allegretto: agak cepat dan riang, dengan kecepatan sekitar 108-116 M.M
  • Allegro: cepat, hidup, dan riang, dengan kecepatan sekitar 132-138 M.M
  • Vivace: hidup dan riang, dengan kecepatan sekitar 160-176 M.M
  • Presto: cepat, dengan kecepatan sekitar 184-200 M.M

Selain itu, ada juga beberapa tanda lain yang menunjukkan tempo atau kecepatan lagu, yakni:

  • Accelerando: semakin cepat
  • Ritardando: semakin lambat
  • Fermata: cepat-lamanya diatur oleh penyanyi atau dirigen
  • Staccato: terputus-putus

Mengenal Unsur Musik Lainnya

Jenis suara apapun itu biasanya cenderung digunakan untuk kegiatan bernyanyi dan bermusik. Baik ambitus maupun timbre termasuk dalam unsur-unsur pembangun sebuah musik yang apik. Musik sendiri merupakan salah satu karya seni yang dalam pengungkapan gagasannya melalui bunyi, dengan unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni. Dalam sebuah musik yang memiliki susunan ritme khusus yang mengandung nilai perasaan tertentu.

Pada dasarnya, unsur-unsur musik yang mana harus selaras supaya dapat membentuk suatu kesatuan yang utuh dapat dikelompokkan atas dua hal, yakni

  • Unsur-unsur pokok, yakni berupa harmoni, irama, melodi, dan struktur lagu.
  • Unsur-unsur ekspresi, yakni berupa tempo, dinamik, dan warna nada.

Nah, berikut adalah uraian dari unsur-unsur musik.

1. Harmoni

Yakni bentuk keselarasan bunyi yang merupakan gabungan antara dua nada atau lebih yang berbeda tinggi rendahnya. Harmoni dapat disebut juga sebagai gabungan dari beberapa nada yang dibunyikan secara serempak maupun berurutan. Meskipun pada beberapa nada tersebut memiliki tinggi rendah yang tidak sama, tetapi akan terdengar selaras dan memiliki kesatuan yang bulat. Secara teknik, harmoni yang terdapat pada sebuah lagu akan meliputi peranan, susunan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan bentuk secara keseluruhan.

Nah, dalam harmoni akan memiliki elemen interval dan akord. Interval adalah sebuah susunan nada-nada yang jika dibunyikan secara serentak. Sementara akord adalah kumpulan beberapa nada yang biasanya terdiri dari minimal tiga nada kemudian dimainkan secara bersamaan sehingga akan terdengar harmonis. Akord ini biasanya disebut juga dengan chord atau kunci.

Akord Musik

Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa akord adalah kumpulan beberapa nada yang biasanya terdiri dari minimal tiga nada kemudian dimainkan secara bersamaan sehingga akan terdengar harmonis. Jika dalam bahasa sehari-hari, akord ini disebut juga dengan chord atau kunci. Nah, akord dalam sebuah lagu itu memiliki jenis masing-masing. Berikut uraiannya!

  • Akord Mayor
Alas Terts Besar Kwint Murni
C E G
  • Akord Minor
Alas Terts Besar Kwint Murni
C Eb G
  • Akord Diminished
Alas Terts Besar Kwint Murni
C Eb (Es) Gb (Ges)
  • Akord Augmented
Alas Terts Besar Kwint Murni
C E G# (Gis)

Sementara itu, dalam akord juga terdapat tingkatannya. Nah, berikut ini adalah uraian mengenai tingkatan akord tersebut.

Tingkatan Akord Nama Susunan Nada Keterangan
I Tonika C-E-G C Mayor
II Supertonika d-f-a d minor
III Median e-g-b e minor
IV Sub Dominan F-A-C F Mayor
V Dominan G-B-D G Mayor
VI Sub Median a-c-e a minor
VII Leading Tone b-d-f b diminished

Dalam penulisan akord, pasti menggunakan simbol yang berupa simbol angka, simbol huruf, dan simbol gambar. Simbol-simbol tersebut akan memuat makna tertentu dari pembentukan akord untuk harmonisasi sebuah lagu. Nah, berikut ini adalah uraian mengenai makna dari simbol-simbol akord tersebut!

a) Simbol Angka

Simbol angka yang digunakan untuk penulisan akord ini biasanya berupa jenis angka Romawi yakni dari I sampai dengan VII. Akord dengan simbol angka Romawi ini, dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

  • Akord Mayor, yang ditulis dengan angka Romawi besar yakni berupa: I, II, III, IV, V, VI, VII.
  • Akord Minor, yang ditulis dengan angka Romawi kecil yakni berupa: i, ii, iii, iv, v, vi, vii.

b) Simbol Huruf

Dalam penulisan akord yang menggunakan simbol huruf ini akan dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

  • Akord Mayor, yang ditulis dengan menggunakan huruf besar.

Contoh: akord C Mayor, ditulis dengan huruf C. Akord G Septime, ditulis dengan huruf G7.

  • Akor Minor, yang ditulis menggunakan huruf kecil.

Contoh: akord d minor, ditulis dengan huruf dm. Akord a minor septime, ditulis dengan am7. Akord b diminished, ditulis dengan huruf bdim.

c) Simbol Gambar

Dalam penulisan akord yang menggunakan simbol gambar ini, nantinya akan terdapat dua macam bentuk. Dua macam bentuk tersebut adalah:

  • Bentuk gambar dalam notasi balok
  • Bentuk gambar posisi jari pada instrumen harmonis.

2. Irama (Ritme)

Irama atau ritme ini menjadi unsur paling pokok dalam pembuatan musik, yakni elemen waktu dalam sebuah musik. Yakni sekelompok bunyi dengan bermacam-macam panjang pendeknya not dan tekanan pada not. Irama dapat juga disebut sebagai ritme yakni susunan panjang pendeknya nada dan bergantung pada suatu nilai titik nada. Dalam sebuah musik, irama ini akan terbentuk dari sekelompok bunyi dengan keberagaman lama waktu dan panjang. Sebuah irama umumnya akan tersusun atas dasar ketukan, baik itu ketukan kuat maupun ketukan lemah. Ritme akan menjadi unsur yang paling melekat di benak penikmat musik, apabila kemampuan tersebut sering dilatih.

3. Melodi

Yakni susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan dan bersamaan. Melodi ini biasanya digunakan dalam sebuah susunan lagu sebagai isian atau  vokal inti. Dalam melodi, nantinya rangkaian sejumlah nada atau bunyi tersebut akan ditanggapi berdasarkan pada perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya nada.

Melodi dalam sebuah lagu terdiri dari adanya durasi, pitch, dan tone. Pitch adalah suatu hal yang mengatur adanya serangkaian not, dengan diberikan lambang alfabet A-G. Pitch ini biasanya juga sering disebut juga dengan timbre atau warna suara. Sementara durasi adalah rangkaian not-not yang menjadi sebuah melodi dalam serangkaian waktu tertentu. N0t nantinya dapat dihasilkan dari berbagai alat musik dengan warna suara yang berbeda, hal itu disebut dengan istilah tone.

4. Struktur Lagu

Adalah susunan atau hubungan antara unsur-unsur musik supaya dapat membentuk suatu kesatuan dan menghasilkan komposisi lagu yang bermakna. Unsur ini disebut juga dengan tangga nada. Nantinya, antara nada satu dengan nada yang lain akan terdapat jarak tertentu, misalnya jarak ½, 1, 1 ½ dan 2. Jarak itulah yang menentukan kemungkinan adanya variasi nada dan jenis tangga nada.

5. Timbre atau Tone Color

Timbre atau tone color ini merupakan bunyi atau suara yang dihasilkan oleh sebuah alat musik. Meskipun pada alat musik tersebut memainkan nada yang sama, tetapi bunyi atau suara yang dihasilkan dapat berbeda. Sementara pada suara manusia, timbre ini dapat berkaitan dengan jenis suara, yang mana didasarkan pada jenis kelamin dan usia. Perlu diketahui ya Grameds bahwa timbre yang dihasilkan alat musik petik, tentu saja hasilnya akan berbeda dengan timbre yang dihasilkan dari alat musik pukul, meskipun keduanya memainkan nada yang sama.

6. Birama Lagu

Birama adalah ketukan yang ada di dalam sebuah musik, biasanya ditulis dengan tanda berupa angka pecahan. Misalnya 2/4, maka angka 2 (pembilang) akan menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama, sementara angka 4 (penyebut) akan menunjukkan nilai nada dalam satu ketikan. Birama dalam sebuah lagu yang memiliki nilai penyebut genap, maka dinamakan sebagai birama bainar. Sementara sebuah birama dalam sebuah lagu yang memiliki nilai penyebut ganjil, maka dinamakan sebagai birama ternair.

Perlu diketahui bahwa terdapat 2 jenis birama utama, yakni birama perduaan dan birama pertigaan. Nah, berikut ini adalah uraiannya!

  • Birama perduaan bersahaja: birama 2/4 dan 2/8
  • Birama perduaan bertingkat: birama 4/4, 8/4, 4/8, dan 8/8
  • Birama pertigaan bersahaja: birama ¾ dan ⅜
  • Birama pertigaan bertingkat: birama 6/4, 6/8, 9/4, dan 9/8

7. Ekspresi

Unsur ekspresi juga termasuk unsur penting dalam sebuah musik, sebab di dalam musik pasti terdapat kalimat yang memiliki kandungan makna tersebut. Melalui kalimat lagu inilah, seniman akan mengungkapkan gagasan dan perasaannya melalui sebuah lagu, sehingga tentu saja ekspresi menjadi unsur penting. Tantangan terbesar bagi seorang penyanyi adalah menerjemahkan kembali lagu dan membawakannya dengan ekspresi yang tepat. Ada beberapa tanda ekspresi dalam sebuah lagu atau musik, yakni:

  • Agianto: gembira dan bersemangat
  • Con Animo: dengan sungguh-sungguh
  • Con Animato: sangat menjiwai
  • Con Spirito: dengan semangat
  • Con Antaibile: dengan berseru
  • Con Bravura: dengan gagah perkasa
  • Vivace: secara hidup dan lincah
  • Marcato: dengan tegas dan bertekanan
  • Maestoso: bersifat luhur dan mulia
  • Ambile: secara menarik
  • Cantabile: perasaan merdu
  • Con Amore: berperasaan kasih penuh cinta
  • Con Doloroso: berperasaan sedih, pilu, dan susah hati
  • Con Espressione: dengan penuh perasaan
  • Con Sostenuto: dengan perasaan

8. Dinamik

Dinamik dalam sebuah musik ini akan berkenaan dengan keras lembutnya lagu dan perubahannya. Dinamik ini justru menjadi unsur musik yang paling kuat, sebab dapat menunjukkan emosi atau perasaan yang terkandung dalam sebuah karya musik. Dinamik juga dapat menunjukkan bahwa sebuah karya musik tersebut memiliki emosi atau perasaan, misalnya sedih, riang, agresif, gembira, atau bahkan datar. Unsur ini nantinya akan memainkan perasaan pemusik maupun pendengarnya. Nah, tanda dinamik dapat dibagi menjadi 3 hal, yakni:

a) Tanda dinamik lembut

  • Piano (p)= lembut
  • Pianissimo (pp)= sangat lembut

b) Tanda dinamik sedang

  • Mezzo Piano (mp)= agak keras
  • Mezzo Forte (mf)= agak keras

c) Tanda dinamik keras

  • Forte (f)= keras
  • Fortissimo (ff)= sangat keras

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu tempo dalam sebuah karya musik dan unsur-unsur lain yang mampu membentuk menjadi suatu kesatuan musik. Apakah Grameds sering memperhatikan tempo ketika tengah mendengarkan lagu?

Sumber: 

Tim Pengembang Modul. (2018). e-Modul: Seni Budaya Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga!

About the author

Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.