Music

Musik Klasik : Sejarah Perkembangan, Jenis, dan Manfaatnya

musik klasik
Written by Rifda A

Musik Klasik – Apabila membicarakan mengenai musik klasik pasti Grameds akan teringat dengan tokoh terkenal Mozart dan Beethoven, yang sebenarnya masih banyak lagi tokoh penting dalam musik klasik. Keberadaan genre musik ini berakar dari kesenian Barat yang ternyata memiliki banyak manfaat. Yap, musik klasik disinyalir dapat memberikan segudang manfaat bagi manusia selaku pendengarnya, misalnya kepada ibu hamil, anak-anak, hingga lansia.

Meskipun musik ini berakar dari kesenian Barat, tetapi eksistensinya di Indonesia juga populer lho di mata masyarakat kita. Tak jarang pula diadakan orkestra klasik di Indonesia, yang rata-rata personilnya adalah para musisi terkenal. Lalu apa sih musik klasik itu? Mengapa genre musik ini dapat memberikan banyak manfaat bagi otak manusia? Bagaimana pula sejarah perkembangan dari musik klasik?

Nah, supaya Grameds tidak bingung akan apa itu musik klasik, yuk simak ulasan berikut ini!

musik klasik

https://www.pexels.com/

Apa Itu Musik Klasik

Pada dasarnya, musik klasik adalah musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Musik ini digolongkan dalam periodisasi tertentu, mulai dari periode klasik, baroque, rokoko, dan romantik. Hingga saat ini, musik klasik sering dikaitkan dengan tokoh-tokoh besarnya, yakni Mozart, Bach, Beethoven, atau Haydn.

Keberadaan musik klasik kerap diartikan sebagai genre musik yang penuh dengan keindahan dan intelektualitas tinggi pada semua zaman, baik itu berupa simfoni Mozart, kantata Bach, maupun karya-karya pada abad 20.

Musik ini kerap kali dikaitkan dengan klasikisme, gaya seni, sastra, maupun arsitektur dari Eropa terutama pada abad ke-18. Salah satu karakteristik utama dari genre musik ini adalah memberi lebih banyak arti pada musik instrumentalnya. Dalam sebuah musik klasik, memiliki irama dan nada yang teratur, bukan nada-nada miring. Bahkan para ahli musik berpendapat bahwa genre musik ini juga dapat dipergunakan sebagai alat pendidikan sekaligus alat untuk mempertajam kecerdasan manusia, sebab memiliki 3 unsur keseimbangan, yakni:

  • Melodi
  • Ritme
  • Timbre (tone color)

Contoh karya musik yang hingga saat ini masih dikenal dan dimainkan dalam orkestra, misalnya:

  • Four Seasons Spring, karya Antonio Vivaldi
  • Canon in D Major, karya Johann Pachelbel
  • Toccata and Fugue in D Minor, karya J.S Bach
  • Eine Kleine Nachtmusik, karya W.A Mozart
  • The Blue Danube, karya Johann Strauss II

Mengenal Sekilas Apa Itu Sonata

Pada dasarnya, sonata adalah bentuk khas dari musik klasik. Pola bentuk dari sonata pasti berkaitan dengan musik klasik, sebagaimana yang tampak pada karya-karya Beethoven dan Hays yang menggunakannya sebagai judul karya musik. Sonata adalah bentuk musik yang terdiri dari 3 bagian dengan membentuk satu kesatuan secara utuh. Masing-masing bagian dirancang dalam tempo cepat, lambat, dan kembali lagi ke tempo cepat.

Perbedaannya dengan Musik Romantis

Keberadaan musik klasik kerap disamakan dengan musik romantis, yang kebetulan dibawa pada akhir abad ke-18 menuju awal abad ke-19, atau sekitar tahun 1815-1930. Musik romantis ini berhubungan dengan gerakan Romantisme yang terjadi Eropa, yang mana gerakan tersebut tidak hanya berpusat pada musik saja, tetapi juga pada sastra, seni, dan kecerdasan yang komprehensif.

Musik era romantis memiliki sejumlah ciri khas, salah satunya adalah temanya berkaitan dengan alam dan ekspresi diri. Beberapa komposer yang terkenal pada musik romantis misalnya Franz Schubert, Franz Liszt, Felix Mendelssohn, dan Robert Schumann. Nah, berikut ini adalah perbedaan antara musik klasik dengan musik romantis.

Musik Klasik Musik Romantis
Dikaitkan dengan Klasikisme yang ada di Eropa. Dikaitkan dengan Romantisme yang ada di Eropa.
Dimulai pada pertengahan abad ke-18. Dimulai pada akhir abad ke-18.
Tema musiknya berupa alam dan ekspresi diri. Tema musiknya berupa pengekangan dan keseimbangan emosional.
Pengaturan instrumentalnya mencakup simfoni tanpa karya piano solo Pengaturan instrumentalnya mencakup simfoni yang lebih besar dengan karya piano solo.
Harmoni musiknya terdiri dari chromatics. Harmoni musiknya sebagian besar terdiri dari harmoni diatonis.

why? musik klasik

Sejarah Singkat Perkembangan Musik Klasik

Kata “klasik” bermakna pada sesuatu yang mempunyai kelas tinggi, sehingga kualitasnya tidak sembarangan. Genre musik ini awalnya berkembang pada tahun 1795, terutama di daratan Eropa yang mana sangat digemari oleh para kaum bangsawan dan tokoh pemuka masyarakat. Hal tersebutlah yang menyebabkan adanya pemikiran bahwa musik ini memang diciptakan dan diperuntukkan bagi kaum bangsawan alias kaum menengah atas. Namun, sepanjang perkembangannya terutama pada abad ke-19, musik ini mengalami pergeseran karena munculnya genre musik lain yang lebih sederhana dan bervariatif, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Atas adanya hal tersebut, musik ini mulai ditinggalkan sebab dianggap terlalu rumit untuk dicerna.

Yap, genre musik ini memang membutuhkan beberapa ketajaman dan kepekaan terhadap alunan nadanya yang mana dihasilkan oleh beberapa perpaduan alat musik, hingga menjadi keharmonisan. Selain itu, musiknya juga dianggap rumit dengan hasil karyanya membutuhkan waktu lumayan lama.

Periodisasi Musik Klasik

1. Zaman Pertengahan (Medieval: 476 – 1572)

Sejarah musik berkaitan erat pada zaman pertengahan alias medieval, yakni dimulai pada tahun 500 (berakhirnya kekaisaran Romawi) hingga tahun 1400 (awal zaman Renaissance). Salah satu bentuk nyanyian klasik pada zaman ini adalah Gregorian Chant atau Nyanyian Gregorian yang berjaya hingga tahun 1100.

Selanjutnya, keberadaan musik mulai dikembangkan sedemikian rupa menjadi beberapa suara yang lebih kompleks, salah satunya memadukan alat musik menjadi lebih lengkap. Instrumen musik pada zaman ini yang masih ada hingga sekarang adalah flute dari kayu.

2. Zaman Renaissance (1500 – 1600)

Pada zaman ini, musik meningkat secara tajam. Hal tersebut karena penggunaan alat musiknya lebih beragam dan jenis musik yang dihasilkan lebih bervariasi. Pada zaman ini juga, terbentuklah notasi musik dan ornamen musik Eropa yang turut mengisi inovasi dalam dunia musik. Apalagi dengan adanya penemuan partitur lagu yang memudahkan para pemusik dalam memainkan lagu tanpa harus menghadirkan pencipta lagunya.

3. Zaman Baroque (1600-1750)

Pada zaman ini, musik semakin berkembang yakni dengan menggunakan tonal counterpoint yang lebih canggih dan kompleks, beserta penambahan bass line. Kemudian, muncul pula opera drama musikal yang mana mampu membentuk image bagi seni musik itu sendiri.

Biasanya, bentuk vokal seperti orator dan cantata lebih umum untuk diperdengarkan dalam musik klasik ini. Sementara pada jenis alat musik ensembel juga mulai diklasifikasikan berdasarkan bentuknya. Hal ini juga menjadi titik awal dari terbentuknya musik orkestra.

4. Zaman Klasik (1750-1830)

Pada zaman ini, mulai terbentuk norma-norma khusus terutama dalam penyajian, gaya, dan komposisi untuk sebuah musik klasik. Piano menjadi alat musik yang paling penting untuk digunakan, sehingga hasil musiknya terkesan lebih ringan dan tidak terlalu kompleks. Opera juga mulai dikembangkan pada zaman klasik ini.

5. Zaman Romantik (1815-1910)

Pada zaman ini, para penggubah lagu berfokus pada baris melodi yang mana lebih kompleks dan panjang, ditambah juga adanya unsur ekspresi serta emosi yang beriringan. Kemudian, institut seni musik di Eropa juga mulai para penggubah lagu bagi musik ini dan muncul juga organisasi pelestarian musik klasik. Organisasi ini ikut andil dalam mengembangkan musik ini ke arah yang lebih baik.

6. Zaman Modern Kontemporer

Pada zaman ini, musik klasik telah berkembang dengan munculnya pencipta lagu yang menolak adanya nilai-nilai dari era sebelumnya. Nilai-nilai tersebut misalnya tonalty tradisional, pemilihan alat musik, melodi, dan struktur. Para pencipta lagu ini justru lebih menitik beratkan pada pengembangan dan perpanjangan teori serta teknik bermusik.

Contohnya adalah musik klasik pada abad ke-20 yang terdiri dari bermacam-macam kombinasi dari Post Romantic, termasuk juga adanya Post Modern dan Romantic Modern.

Jenis-Jenis Musik Klasik

1. Notasi Gregorian

Dalam jenis musik ini, notasi yang digunakan adalah empat garis sebagai not baloknya. Namun belum ada rotasi iramanya sehingga hitungan atau ketukan didasarkan pada perasaan penyanyinya.

2. Musik Organum

Dalam jenis musik ini, susunan lagunya berjarak oktaf. Adanya suara bernada tinggi terbentuk dari para penyanyi anak-anak dan wanita, sementara suara bernada rendah dari penyanyi pria.

3. Musik Discant

Dalam jenis musik ini, lebih mengutamakan musik diafoni. Musik diafoni dibentuk untuk membuat suara yang lebih kuat maupun lebih rendah dengan mengikuti melodi kuart tinggi dan kuart rendah.

4. Basso Ostinato

Dalam jenis musik ini, adanya rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke arah bawah maupun ke atas. Kemudian, rangkaian nada tersebut diulang pada rangkaian nada lain secara bersama.

5. Musik Polifoni Era Baroque

Dalam jenis musik ini, memiliki teknik kontrapung yang tinggi.

6. Musik Homofoni Era Klasik

Dalam jenis musik ini, terdapat susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad) yang berkembang menjadi empat suara atau lebih, biasanya disebut dengan musik harmoni..

7. Musik Klasik Era Romantika

Dalam jenis musik ini, terdapat orkestrasi yang lengkap. Biasanya jenis musik ini mudah diterima oleh masyarakat umum pada musik opera, musik balet, dan walsa wina.

8. Musik Klasik Modern

Dalam jenis musik ini, terdapat juga berbagai aliran musik yang berkembang di dalamnya, mulai dari musik rock, musik tradisional, hingga musik keagamaan. Karya yang paling terkenal pada jenis musik ini adalah Kitaro, Richard Clayderman, dan lainnya.

Tokoh-Tokoh Dalam Perkembangan Musik Klasik

1. Wolfgang Amadeus Mozart

Mozart lahir pada 27 Januari di Salzburg, Austria. Beliau dianggap sebagai salah satu komponis penting dalam musik klasik Eropa yang terkenal dalam sejarah. Karyanya berjumlah sekitar 700 lagu, termasuk bentuk gubahan, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karya dari Mozart adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflote.

2. Ludwig Van Beethoven

Beethoven lahir pada 17 Desember 1770 di Bonn, Jerman yang menjadi seorang komponis musik klasik legendaris. Karya musiknya yang paling terkenal adalah simfoni No. 5 dan No. 9, serta lagu piano Fur Elise. Sayangnya, Beliau menderita tuli total sehingga menjadi sangat introspektif.

3. Johann Pachelbel

Pachelbel lahir pada 1 September 1653 di Nuremberg, Jerman, yang merupakan seorang komponis musik klasik pada zaman Baroque. Beliau banyak menghasilkan musik keagamaan dan sekuler. Karyanya yang paling terkenal adalah Canon D, Chaconne F Minor, Toccata E Minor, dan Hexachordum Apollinis.

4. Johann Sebastian Bach

Bach lahir pada 21 Maret 1685 di Eisenach, Jerman yang merupakan seorang komponis musik klasik terkenal. Beliau berhasil menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord, dan orkestra. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg Concerto.

Pengaruh Musik Klasik Bagi Kehidupan Manusia

Terhadap Konsentrasi Belajar Anak

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Saifaturrahmi Hidayat dan Anggia Kargenti EM dengan judul Pengaruh Musik Klasik Terhadap Daya Tahan Konsentrasi Dalam Belajar, membuktikan bahwa musik klasik ternyata dapat meningkatkan konsentrasi anak hingga mahasiswa ketika tengah belajar. Pada dasarnya, individu tidak akan dapat berkonsentrasi jika berada dalam keadaan yang terlalu menegangkan atau berada dalam tekanan. Nah, dengan mendengarkan musik klasik yang mempunyai irama teratur ini membuat otak lebih rileks, terutama ketika tengah belajar materi sulit.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan bahwa musik klasik terutama pada zaman Baroque ternyata dapat menyebabkan denyut jantung dan laju tekanan darah menjadi santai sesuai dengan ketukan musik. Tubuh tentu saja akan menjadi rileks dan waspada, sehingga pikiran mampu berkonsentrasi lebih mudah.

Bagi Ibu Hamil dan Bayinya

Keberadaan musik klasik ternyata berperan penting dalam upaya mengaktifkan otak kiri dan kanan pada bayi yang ada di rahim ibu hamil. Hal tersebut tentu saja berpengaruh pada keseimbangan antara aspek kognitif, aspek emosi, dan menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin maupun bayi yang baru lahir. Pada ibu hamil biasanya akan melakukan rangsangan pada janinnya, melalui suara-suara musik  guna membentuk getaran teratur yang dapat memberikan rangsangan pada pengindraan, organ tubuh, dan emosi janin.

Hal tersebut disebabkan karena musik ini yang mengandung nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah yang mana akan merangsang otak. Mekanisme otak manusia pada dasarnya terdapat reseptor (sinyal penerima) yang dapat mengenali musik. Nah, pada otak bayi ini, memiliki kemampuan untuk menerima musik tersebut meski dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya belum sempurna. Ketika bayi telah lahir, musik tersebut akan merangsang dan meningkatkan fisiologi, kecerdasan, dan perilaku mereka seiring perkembangannya.

Bagi Penderita Nyeri Menstruasi Remaja

Rasa nyeri yang dialami oleh para remaja perempuan terutama ketika tengah menstruasi tentu saja sangat menyakitkan, seolah ada sesuatu yang menusuk di perut bagian bawah dan paha.  Rasa nyeri tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron yang ada di dalam darah, sehingga menyebabkan munculnya rasa nyeri. Umumnya, rasa nyeri ini terasa di bawah perut itu terjadi pada hari pertama dan kedua menstruasi. Rasa nyeri akan berkurang setelah darah haid keluar dalam jumlah banyak.

Guna menghilangkan rasa nyeri tersebut, biasanya terdapat metode distraksi yang efektif untuk dilakukan, yakni terapi musik. Distraksi adalah teknik pengalihan perhatian ke hal lain sehingga akan menurunkan kewaspadaan terhadap rasa nyeri menstruasi ini. Musik yang cocok digunakan dalam terapi musik ini adalah musik klasik.

Terapi musik ini dipercaya memberikan efek yang bermanfaat bagi kesehatan dengan mempengaruhi kerja organ tubuh dan hormonal. Manfaatnya tersebut antara lain adalah  dapat menurunkan intensitas nyeri yang mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorphin (opiate endogen) yang dilepas di alur saraf desenden. Pada alur tersebut nantinya akan memblok transmisi stimulus nyeri, sehingga menurunkan kontraksi uterus.

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu musik klasik beserta periodisasi perkembangannya. Apakah Grameds salah satu penikmat genre musik ini?

Sumber: 

Amalia, A. (2017). Efektivitas Terapi Musik Klasik terhadap Nyeri Dismenore. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia, 1(2), 56-62.

Hidaya, S. (2011). Pengaruh Musik Klasik Terhadap Daya Tahan Konsentrasi Dalam Belajar (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Apriani, A., Widyastuti, D. E., & Andhikatias, Y. R. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Manfaat Musik Klasik dengan Motivasi mendengarkan musik Klasik Pada Ibu Hamil di Surakarta Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada.

Baca Juga!

About the author

Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.