Agama Islam

Tata Cara Sujud Syukur yang Benar Sebagai Ungkapan Rasa Syukur

Tata cara sujud syukur
Written by Yufi Cantika

Tata Cara Sujud Syukur – Sebagai manusia yang beragama Islam sudah sepatutnya melakukan sujud syukur ketika mendapatkan nikmat ataupun mengalami musibah. Sering kali, kita lupa bahwa hidup merupakan berkata atau karunia dari Allah S. W.T. yang patut disyukuri.

Nikmat bernapas dengan bebas, tanpa ada yang menghalangi (ingus, flu, atau penyakit saluran napas lainnya) jalannya oksigen ke dalam paru-paru adalah nikmat yang harus selalu diyukuri setiap harinya. Begitu pula dengan nikmat-nikmat yang lain.

Sebagai umat Islam sudah sepatutnya melakukan tata cara sujud syukur sesuai dengan anjuran Allah. Jika, Grameds belum tahu bagaimana tata acara sujud syukur dapat menyimak penejelasan di bawah ini.

Pengertian dan Waktu yang Tepat untuk Sujud Syukur

Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai upaya mensyukuri nikmat Allah karena telah memberikan nikmat atau terlepas dari bahaya (musibah). Baik untuk diri sendiri ataupun kelompok. Sujud syukur disunakahkan dalam dua kondisi, di antaranya.

  1. Ketika sedang mendapatkan anugerah atau nikmat baru seperti mendapatkan hidayah, mendapat pertolongan, masuk islam, kelahiran anak, dan lain sebagainya.
  2. Ketika terhindar dari suatu musibah seperti selamat dari kecelakaan, selamat dari pembunuhan, selamat dari bencana, dan lain sebagainya.

Sujud syukur tidak dilakukan untuk nikmat yang terus datang. Hal tersebut terjadi karena, Anllah selalu memberikan nikmat yang tak pernah putus kepada hambanya. Misalnya nikmat napas, nikmat bisa makan tiga kali sehari dengan gizi yang cukup, nikmat hidup, dan nikmat-nikmat lainnya.

Mungkin beberapa orang melakukan sujud syukur ketika selesai melaksanakan salat lima waktu atau setelah berdzikir. Ulama Syafi’yah dan ulama Hambali tidak mensyariatkan untuk sujud syukur karena  mendapatkan nikmat yang sifatnya terus menerus tanpa putus.

Sujud syukur menjadi tidak perlu dilakukan ketika nikmat yang didapatkan berjarak sangat jauh dari waktu sujud syukur yang akan dilakukan. Sujud syukur sifatnya segera dilakukan ketika mendapatkan nikmat, tidak boleh memiliki jeda yang terlalu panjang.

Sujud syukur tidak dilakukan ketika waktu salat. Imam Yahya berpendapat bahwa sujud syukur dalam salat tidak diperbolehkan dan memang tidak ada seorang ulama pun memperkenankannya, sebab tidak ada sangkut pautnya sama sekali.

SABAR dan SYUKUR Bikin Hidup Lebih Bahagia - Tata cara sujud syukur

Dasar Hukum Pelakasanaan Sujud Syukur

Diriwayatkan dari Abu Bakrah bahwa Nabi Muhammad S.A.W apabila mendapatkan suatu yang disenangi atau diberi kabar gembira, segeralah tunduk bersujud sebagai tanda syukur kepada Allah S.W.T.

Baihaqi meriwayatkan dengan sanad menurut syarat Bukhari : “Bahwa Ali R. A. . ketika menulis surat kepada Nabi saw. untuk memberitahukan masuk Islamnya Suku Hamdzan, beliau pun sujud dan setelah mengangkat kepalanya terus bersabda: ‘Selamat sejahtera atas Suku Hamdzan! Selamat sejahtera atas Suku Hamdzan’!”

Dari Abdurrahman bin ‘Auf : “Bahwa Rasulullah saw. pada suatu hari keluar dan saya mengikutinya sampai kami tiba di Nakhl. Beliau lalu sujud dan lama sekali sujudnya itu hingga saya takut kalau-kalau Allah akan mendatangkan ajalnya di sana. Saya lalu datang mendapatkannya, tiba-tiba beliau mengankat kepala dan bertanya: ‘Mengapa wahai Abdurrahman?’ Saya menceritakan perasaan saya tadi, maka beliau pun bersabda:’Sesungguhnya Jibril a.s. datang kepadaku tadi dan berkata: Sukakah Anda kuberi kabar gembira ? Sesungguhnya Allah berfirman kepada Anda: Barang siapa membacakan shalawat padamu, maka Aku akan memberinya rahmat. Dan berang siapa membacakan salam kepadamu, maka Aku akan memberinya keselamatan. Oleh karena itu saya sujud sebagai tanda syukur kepada Allah Ta’ala.

Hakim juga meriwayatkan hadits seperti ini dan mengatakan: “Hadits ini sah menurut syarat Bukhari dan Muslim, dan dalam soal sujud syukur ini, belum pernah saya jumpai sebuah hadits yang lebih sah dari ini.”

Hakim juga meriwayatkan hadits seperti ini dan mengatakan: “Hadits ini sah menurut syarat Bukhari dan Muslim, dan dalam soal sujud syukur ini, belum pernah saya jumpai sebuah hadits yang lebih sah dari ini.”

Bukhari meriwayatkan bahwa ka’ab bin Malik melakukan sujud syukur ketika menerima berita bahwa tobatnya diterima Allah.

Ahmad mengatakan bahwa Ali r.a . juga sujud ketika menemukan mayat Dzats-Tsudaiyan diantara orang-orang Khawarij yang tewas dalam peperangan dengannya.

Sa’ad bin Manshur juga menyebutkan bahwa Abu Bakar melakukan sujud syukur ketika mendengar kematian Musailimah, yakni Nabi palsu.

Syarat Melakukan Sujud Syukur

Berikut syarat dan ketentuan sujud syukur yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad S.A.W..

1. Suci dari Hadas dan Najis

Ketika hendak melakukan sujud syukur sebaiknya dilakukan di tempat yang suci dari najis. Dan memastikan diri sendiri tidak sedang hadas besar maupun kecil. Namun, beberapa ulama berpendapat bahwa syarat-syarat itu tidak diperlukan karena bukan termasuk bagian dari salat.

Dalam kitab Fathul ‘Alam, Syaukani berpendapat bahwa “Dalam sujud Syukur tidak terdapat sebuah hadits pun yang menjelaskan bahwa untuk melakukannya itu disyaratkan berwudhu, suci pakaian dan tempat.”

2. Menghadap Kiblat

Sujud syukur harus dilakukan dengan menghadap ke kiblat seperti ketika melaksanakan salat. Oleh sebab itu, sebelum melakukan sujud syukur, arah kiblat harus dipastikan terlebih dahulu. Grameds dapat mengunduh aplikasi kompas atau salat di gawai. Atau Grameds dapat bertanya kepada orang sekitar mengenai arah kiblat yang benar.

Jika terdapat musala atau masjid sebaiknya melakukan sujud syukur di sana. Karena, tempat sudah terjamin suci juga kevalidan arah kiblat.

3. Menutup Aurat

Menutup aurat menjadi syarat untuk melaksanakan sujud syukur. Seperti yang biasa dilakukan ketika melaksanakan salat lima waktu.

Misteri Puasa Hemat & Syukur - Tata cara sujud syukur

Tata Cara Sujud Syukur

1. Membaca Niat

Ketika hendak melaksanakan sujud syukur, Grameds harus berdiri dengan sempurna (bagi yang mampu) dan menghadap kiblat. Selanjutnya, berniat dalam hati hendak melakukan tata cara sujud syukur. Niat dapat dilakukan dengan bahasa apapun, yang terpenting ditujukan kepada Allah S. W.T.

2. Melakukan Takbiratul Ihram

Takbiratul ihram menjadi rukun qauli (rukun yang berupa ucapan). Rukun qauli ketika dilaksanakan maka orang tersebut telah masuk ke dalam rangkaian ibadah salat.

Imam Yahya dan Abu Thalib. berpendapat bahwa tidak terdapat keterangan dari Nabi Muhammad S.A.W. yang menjelaskan bahwa dalam sujud syukur itu diharuskan bertakbir, hanya saja disebutkan dalam kitab Bahr bahwa dalam sujud syukur itu takbir diperlukan.

Adapun bacaan takbiratul ihram sebagai berikut.

Allahu akbar.”

Artinya: “Allah Maha Besar.”

3. Melakukan Sujud Satu Kali

Sujud syukur dilakukan sebagaimana melakukan sujud dalam salat. Bacaan yang diucapkan pun sama dengan salat fardu. Berikut bacaan sujud yang perlu dibaca ketika melaksanakan sujud syukur.

“Subhaana robbiyal ‘adziimi wabihamdih.”

Artinya: “Maha suci Tuhan yang maha agung serta memujilah aku kepadanya.”

4. Membaca Doa Sujud Syukur Saat Posisi Sujud

Setelah melafalkan bacaan sujud. Grameds sebaiknya membaca doa sujud syukur ketika di posisi sujud. Berikut doa sujud syukur yang dibaca ketika posisi sujud.

“Subhaanallohi walhamdulillaahi walaa ilaaha illalloohu walloohuakbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.”

Artinya: “Maha  Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi, Maha Agung.”

5. Duduk di Antara Dua Sujud

Duduk di antara dua sujud dilakukan dengan duduk iftirasy. Duduk iftirasy sendiri adalah duduk dengan membentangkan punggung kaki kiri di lantai dan mendududukinya, lalu kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya menghadap kiblat.

6. Mengucapkan Salam

Ucapan salam dilakukan sebagaimana yang dilaksanakan ketika salat fardu. Salam dilakukan di akhir rangkaian sujudu syukur. Caranya dengan menolehkan kepala ke kanan hingga pipi terlihat ke belakang.

Lalu, menoleh ke kiri hingga pipi terlihat dari belakang sambil mengucapkan “Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.”

Bacaan Sujud Syukur

Berikut bacaan sujud syukur yang sebaiknya dilafalkan ketika melaksanakan sujud syukur.

1. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Tahlil

Berikut bacaan tasbih, tahmid, dan tahlil.

“Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar.”

Artinya: “Maha Suci Allah. Segala puji kepunyaan Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”

2. Membaca Zikir Syukur

Berikut bacaan zikir syukur.

“Sajada wajhiya lilladzii kholaqohu washowwarohu wasyaqo sam’ahu wa bashorohu bihaulili wa quwwatihi fatabaa ro kallaahu ahsanul khooliqiin.”

Artinya: “Aku sujudkan wajahku kepada yang menciptakannya, membentuk rupanya, dan membuka pendengaran serta penglihatan. Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta.”

3. Membaca Surat An-Naml Ayat 9

Berikut bacaan surat An-Naml Ayat 9.

“Robbi au zi’nii an asykur ni’matakallatii an ‘amta ‘alayya wa ‘alaa waa lidayya wa an a’mal shoolihan tardhoohu wa adkhilnii birohmatika gii ‘ibaadikasshoolihiin.”

Artinya: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.” (QS. An-Naml ayat 19)

Manfaat Tata Cara Sujud Syukur

1. Menjadi Lebih Bahagia

Bersykur memiliki pengaruh pada keadaan mood dan perasaan setiap harinya. Ketika rasa syukur hadir dalam diri maka kebahagiaan pun akan datang dengan sendirinya. Menjalani hidup dengan rasa syukur juga sama halnya berterima kasih kepada Tuhan atas kehidupan yang diberikan.

Mukjizat Sabar Syukur Ikhlas: Rahasia Hidup Bahagia Dunia Ak - Tata cara sujud syukur

2. Meminimalisir Rasa Iri

Menurut penelitian dalam Current Psychology menunjukkan bahwa rasa syukur dalam diri dapat mengurangi rasa iri, membuat seseorang lebih tangguh, dan memberikan emosi positif. Rasa syukur juga mengartikan bahwa kita sudah merasa cukup atas apa yang diberikan Tuhan.

Seperti pekerjaan, pencapaian, pendapatan, dan hal lainnya. hal-hal tersebut biasanya membuat iri, tetapi ketika rasa syukur hadir dalam diri maka hal-hal tersebut tidak akan menimbulkan rasa iri yang dapat menghambat proses berkembang.

3. Melatih Kesabaran

Rasa syukur membuat diri menjadi pribadi yang lebih sabar dan tidak tergesa-gesa dalam membuat keputusan. Ketika seseorang dengan rasa syukur menghadapi masalah maka mereka akan cenderung sabar dan menganggap bahwa masalah pasti akan berlalu. Juga dalam pengambilan keputusan tidak akan tergesa-gesa dan tidak menurut pada ego semata.

4. Mengurangi Depresi

Menyadur dari Crisis: The Journal of Crisis Intervention and Suicide Prevention mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang dapat mencegah bunuh diri, stres, dan depresi adalah rasa syukur. Rasa syukur dengen merasa cukup dalam hidup membantu memberikan perlindungan ketika berada di titik lemah.

5. Meningkatkan Harga Diri

Kepuasan hidup dan harga diri yang lebih besar datang dari rasa syukur yang hadir setiap harinya. Seseorang dengan rasa syukur yang tinggi membuatnya tidak iri bahkan hanya fokus pada proses yang sedang dilakoni. Hal tersebut membuat harga diri dan kepercayaan diri meningkat pula.

Baca juga:

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika