Agama Islam

Pengertian dan Jenis Ibadah dalam Islam Serta Beberapa Anjuran Ibadah

Pengertian dan Jenis Ibadah dalam Islam
Written by Yufi Cantika

Pengertian dan Jenis Ibadah Dalam Islam – Grameds, sebagai umat-Nya, kita perlu mengetahui pengertian dan jenis ibadah dalam Islam sebagai salah satu tujuan penciptaan manusia. Untuk mencapai tujuan ini, para rasul diutus dan kitab suci diwahyukan. Sehingga mereka yang benar-benar beriman kepada Tuhan selalu berlomba-lomba dalam beribadah. Simak informasi berikut terkait pengertian dan jenis ibadah dalam Islam.

Pengertian Ibadah dalam Islam

Dalam buku Ustaz Isnan Anshory Lc “Silsilah Tafsir Ayat Ahkam”, kata ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu Alibada. Kata ini merupakan pola Mashdal dari kata kerja “badaya” budu, yang berarti ketaatan. Imam Albagawi juga mendefinisikannya sebagai kehinaan diri dan ketaatan yang berdasarkan ketundukan. Pengertian ibadah di sisi lain juga didefinisikan oleh berbagai faktor dari perspektif Syariah.

Orang-orang kebanyakan belum mengetahui arti atau jenis ibadah, sehingga sebagian dari kita hanya fokus pada ibadah tertentu, misalnya shalat, zakat, puasa. Padahal, ada segudang jenis ibadah yang perlu kita pahami berdasarkan arti ibadah yang sangat luas.

Pengertian dan Jenis Ibadah dalam Islam

Kompas.com

Jenis-Jenis Ibadah dalam Islam

Dalam buku Ustaz Isnan Anshory Lc Silsilah Tafsir Ayat Ahkam, ibadah dikategorikan menjadi empat jenis berdasarkan perbuatannya yaitu sebagai berikut.

1. Ibadah Qolbiyyah

Artinya semua ibadah dilakukan melalui aktivitas akal. Jika ibadah ini mencakup aspek i`tiqod atau keyakinan seperti keyakinan akan adanya Allah SWT. Selain i`tiqod sebagai cinta Tuhan, atau dalam bentuk tafakkur sebagai kontemplasi terhadap ciptaan Tuhan.

2. Ibadah Qauliyah

Jenis ibadah ini dilakukan melalui kegiatan lisan. Misalnya, membaca Al-Qur’an, Kemuliaan, Termid, Takbir, Takbir, dll.

3. Ibadah Amaliyyah

Ibadah Amaliyyah adalah jenis ibadah yang dilakukan melalui aktivitas anggota badan. Contohnya termasuk shalat, puasa, dan gerakan haji.

4. Ibadah Maaliyyah

Jenis ibadah ini dilakukan oleh seorang hamba yang menyumbangkan hartanya. Misalnya, membayar Zakat dan Bershodaqoh.

Sebelum melangkah ke pemahaman ibadah yang lebih jauh, terlebih dahulu kita harus mengenal rukun Islam, rukun Islam harus diamalkan oleh semua orang yang beragama Islam agar dapat digunakan sebagai tanda atau ukuran keislaman mereka.

Pengertian dan Jenis Ibadah dalam Islam

Ibadah Berlandaskan Rukun Islam

Pengertian dan Jenis Ibadah dalam Islam

Kompas.com

Rukun Islam sebagai dasar ilmu agama Islam telah diajarkan sejak awal agar umat Islam dapat lebih memahaminya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Rukun Islam merupakan dasar atau pondasi Islam dan harus selalu diamalkan agar keimanannya tetap terjaga sepanjang hayat.

Dalam menjalankan rukun Islam, ada syarat-syarat tertentu yang dapat menjadikan wajib, sunnah, atau tidak wajibnya suatu ibadah.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

“Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu syahadat laa ilaaha illallah dan Muhammadan Rasulullah, menegakkan salat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Di bawah ini adalah penjelasan singkat dari masing-masing rukun Islam.

1. Dua Kalimat Syahadat

Dua kalimat syahadat diujarkan oleh umat Islam sebagai bukti keyakinannya dalam menerima Islam dan integritasnya dalam menjalankan Syariah wajib. Kata-kata dari dua ayat syahadat adalah: “Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah.”

Artinya:

“Saya bersaksi tiada Tuhan Yang berhak disembah Selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

Dengan membaca dua kalimat syahadat, seorang muslim percaya bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusannya.

Muslim harus percaya bahwa Nabi Muhammad bukanlah tuhan yang disembah, tetapi utusan dari Allah Ta’ala di dunia untuk menyampaikan pesan Islam.

2. Sholat

Sholat dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan, mulai dari sholat subuh di pagi hari sampai sholat Isya pada malam hari.

A’isyah radhiallahu’ anha, istri Nabi salallahu’alaihiwasallam,” dia bersabda:

“Pertama yang diwajibkan shalat kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- adalah dua rakaat dua rakaat kecuali Maghrib yaitu 3 rakaat. Kemudian Allah menyempurnakan (jumlah rakaat) Dzhuhur, Ashar, dan Isya’ 4 rakaat dalam kondisi hadir (tidak safar) dan ditetapkan shalat di waktu safar sebagaimana kewajiban awal (2 rakaat)” (H.R Ahmad)

3. Puasa

Rukun Islam ketiga adalah mewajibkan puasa di bulan Ramadan. Puasa berarti menahan diri dari makanan, minuman, hubungan perkawinan, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa dari matahari terbit sampai terbenam. Intinya, bagian dari hikmah puasa adalah melatih diri untuk melawan segala nafsu seperti makan berlebihan, amarah, dan lainnya.

4. Zakat

Ada dua jenis zakat dalam Islam: zakat fitrah (makanan pokok) dan zakat Mal (harta mencapai nisob dan haul). Zakat Fitrah akan dibayarkan selama bulan Ramadan dan sebelum memasuki Idul Fitri. Zakat Mal saat ini disimpan selama satu tahun dan dibayarkan setiap tahun dari harta/kekayaan/penghasilan yang memenuhi nisab setara dengan 85 gram emas. Zakat ini sangat berguna dalam membantu orang-orang miskin dan tidak mampu untuk memakmurkan kehidupan mereka. Sebagaimana Allah berfirman, ada delapan golongan yang berhak menerima zakat:

“Sesungguhnya, zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah.” (Qs. At-Taubah:60)

Ayat tersebut menjabarkan kalau 8 golongan itu, ialah:

  • Fakir
  • Miskin
  • Orang yang mengurusi zakat
  • Mualaf
  • Pembebasan budak
  • Orang yang terlilit utang
  • Orang yang berjuang di jalan Allah
  • Orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan

5. Haji

Sembahyang Haji ke Tanah Suci dilakukan setiap bulan Haji atau Zulhijah. Haji adalah kewajiban bagi umat Islam jika mereka mampu secara fisik dan finansial. Haji

wajib bagi yang mampu karena perjalanan ke Tanah Suci membutuhkan banyak persiapan, mahal dan membutuhkan persiapan fisik dan mental bagi yang akan menjalaninya.

Pengertian dan Jenis Ibadah dalam Islam

Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan

Selain pengertian dan jenis ibadah dalam Islam, terdapat pula Amalan Sunnah di Bulan Ramadan, sebagai berikut.

1. Sahur

Dalam hadist Riwayat Al-Bukhari diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu`anhu, bahwa Rasullulah bersabda: “Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan.”

Rasulullah SAW juga menganjurkan bahwa makan sahur adalah berkah bahkan hanya dengan seteguk air. Allah dan para malaikat mendoakan orang-orang yang makan sahur. Sahur memiliki berkah tersendiri yang dapat membuat orang yang sedang berpuasa menjadi lebih kuat dan lebih mudah untuk menjalankannya.

2. Menghatamkan dan mengaji Al-Qur’an

Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an atau Tadarus adalah amalan Sunnah di bulan puasa Ramadan dan sangat dianjurkan.

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

“Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220).

Pengertian dan Jenis Ibadah dalam Islam

Kompas.com

3. Bersedekah

Memberi sedekah selama Ramadan juga merupakan kegiatan sehari-hari Nabi. Kedermawanannya seperti angin yang bertipu kencang. Menurut HR Bukharian, Nabi adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanannya meningkat selama Ramadan, terutama ketika Jibril datang menemuinya.

4. Berbagi makanan dengan orang yang berpuasa

Berbagi makanan dengan orang yang berpuasa merupakan kebiasaan yang disunnahkan selama bulan Ramadan. Hal ini diriwayatkan oleh Hadist HR. Bei Tirmidzi :

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu.”

5. Memperbanyak berdoa

Di Hadits riwayat Abu Hurairah ada tiga doa yang tidak akan pernah ditolak oleh Allah. Ketiganya adalah doa orang-orang yang berpuasa sampai mereka berpuasa, doa-doa para pemimpin yang saleh, dan doa-doa orang-orang yang dianiaya. Maka perbanyaklah berdoa selama bulan Ramadhan, yang pasti akan dikabulkan oleh Allah.

6. Mengutamakan buka puasa jika sudah waktunya

Salah satu amalan yang mudah dan tentunya menyenangkan dilakukan saat berpuasa, Hal ini jelas diutarakan di HR. Al-Baihaqi:

كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا

“Para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya”.

7. Iktikaf

Iktikaf atau berdiam diri di masjid, mencari keridhaan Allah dan introspeksi diri atas dosa, menurut Quraish Shihab, dilansir dalam hitungan detik dari berita (24/4/20). Tujuan dari Iktikaf itu sendiri adalah meditasi. Orang Quraisy menambahkan kalau dalam melakukan Iktikaf harus melihat substansi kontemplasi, introspeksi, dan muhasaba. Ini tidak harus dilakukan di masjid, tetapi bisa juga dilakukan di rumah. Jika Anda ingin melakukan iktikaf di masjid, Anda harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

8. Tidak berbicara kasar

Menurut hadits, Abu Hurairah mengatakan, Nabi bersabda bahwa puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum. Namun, Anda dapat menghilangkan kata laghwu dan rafats. Laghwu adalah kata yang tidak berguna, sedangkan Rafats adalah kata kasar.

9. Umroh

Umrah perlu mendapat persetujuan dari pemerintah daerah selama masa pandemi, banyak denda akan diterima jika izin tidak diperoleh selama periode umrah. Syarat umroh di masa pandemi adalah vaksinasi dan penggunaan protokol kesehatan yang ketat. Jemaat juga tidak diperbolehkan membawa anak sebagai pendamping.

10. Qiyam Ramadan

Lakukan Qiyam Ramadan, atau shalat Tarawif dan shalat malam lainnya. Di masa pandemi shalat Tarawih bisa dilakukan di rumah dengan mengikuti beberapa persyaratan. Jika ingin mengikuti salat Tarawih di masjid, bisa mengikuti protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Di bawah ini adalah hadits tentang shalat Tarawih:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang salat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759)

Pengertian dan Jenis Ibadah dalam Islam

Beberapa Hal yang Membatalkan Puasa

1. Memasukkan sesuatu ke dalam mulut

Pemahaman paling dasar dari puasa adalah menahan diri dari makan atau minum pada waktu-waktu tertentu. Oleh karena itu, jika seseorang dengan sengaja memasukkan sesuatu melalui lubang pada anggota tubuhnya, maka puasanya batal.

2. Berhubungan suami istri

Dilarang bagi umat Islam untuk berhubungan suami istri di siang hari selama puasa bahkan dengan pasangan yang sah sekalipun.

3. Muntah

Barangsiapa memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya dan dengan sengaja memuntahkannya, puasanya tidaklah sah. Namun, jika dengan tidak disengaja maka itu tidak membatalkan puasa.

4. Ejakulasi

Ejakulasi yang disengaja saat puasa membatalkan puasa. Entah itu seks atau masturbasi. Akan tetapi jika ejakulasi tidak sengaja misal karena mimpi, itu tidak akan membatalkan puasa.

5. Kegilaan

Jika seseorang kehilangan kesadaran atau tiba-tiba menjadi gila, puasanya menjadi batal. Pasalnya, puasa hanya wajib bagi orang yang sehat pikiran dan kesadaran penuh.

6. Murtad

Syarat utama puasa Ramadhan adalah keyakinan bahwa perintah puasa datangnya dari Allah SWT. Puasanya otomatis batal ketika seseorang tidak lagi beriman kepada Allah dan perintah-perintah-Nya.

Ibadah Puasa dan Menu Berbuka yang Dianjurkan Nabi

1. Kurma Sebagai Menu Sahur dan Tanggal Puasa

Sahur merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut hadits, menurut hadir riwayat Abu Daud, Nabi memiliki kebiasaan makan kurma saat sahur.

Kurma adalah pilihan makanan yang tepat untuk Sahur. Mengutip dari sisi kesehatan, buah ini mengandung cukup kalori, serat dan karbohidrat untuk bahan bakar tubuh.

Kita akan merasa kenyang lebih lama saat mengonsumsinya karena kurma termasuk sumber karbohidrat kompleks. Selain itu, kurma juga kaya akan berbagai nutrisi lain, seperti antioksidan, vitamin B, C, dan K, kalsium, zat besi, dan sebagainya.

Tak hanya saat sahur, menurut hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah juga selalu mengakhiri puasanya dengan kurma yang masih segar.

Jika tidak ada, beliau akan mengambil kurma kering. Lalu jika keduanya tak ada, barulah beliau minum air putih. Setelah itu, nabi akan menjalankan salat Magrib.

2. Berbagai sayuran dan buah-buahan untuk sahur dan berbuka puasa

Menu penting lainnya adalahi sayuran dan buah-buahan. Buah-buahan yang digunakan oleh Nabi Muhammad, antara lain, adalah:

  • Melon
  • Anggur
  • Zaitun
  • Delima
  • Buah tin

Untuk sayurannya, Nabi Muhammad suka mengkonsumsi berbagai sayuran seperti labu, zukin, bit dan mentimun. Tidak hanya enak, makan sayur dan buah setelah puasa juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Dengan mengkonsumsi buah dan sayur, kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral dan serat akan terpenuhi. Tubuh akan terasa bugar setelahnya.

3. Daging domba sebagai menu utama berbuka

Selain sayuran dan buah-buahan, Nabi Muhammad SAW juga suka mengonsumlsi domba. Selain dagingnya yang lezat yang kondisinya diproses menjadi berbagai menu makanan, domba juga dapat memberikan banyak manfaat sebagai berikut:

  • Mendukung sistem antioksidan tubuh,
  • Meningkatkan daya tahan dan kinerja fisik
  • Meningkatkan kesehatan kulit
  • Pemeliharaan imunitas
  • Mendukung kesehatan sistem saraf.

Namun, perlu dicatat bahwa Nabi Muhammad tidak terlalu sering mengkonsumsi daging. Beliau lebih suka memakan-makanan dari tumbuhan.

Kebiasaan makan daging terlalu banyak tidak dianjurkan. Seperti dilansir situs Mayo Clinic di berbagai penelitian menunjukkan bahwa makan terlalu banyak daging dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa penyakit lainnya.

4. Susu untuk sahur dan berbuka

Yang terakhir adalah susu. Susu juga merupakan salah satu minuman favorit Nabi Muhammad. Susu sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda karena menyediakan kalsium dan juga sangat baik bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Dari berbagai jenis susu, Rasulullah SAW ternyata penggemar susu kambing. Sunnah Muslim ini bisa ditaati karena susu kambing memiliki banyak manfaat.

Selain itu, susu juga merupakan minuman yang disebutkan dalam Alquran. Seorang teman bercerita bahwa Rasulullah (SAW) mengkonsumsi susu kambing, susu sapi, dan susu unta. Nabi secara khusus menasehati umatnya untuk minum susu sapi.

“Hendaklah kalian minum susu sapi karena ia makan dari setiap pohon.” (HR. Ahmad, Hakim dan Ibnu Hibban).

Demikian penjelasan mengenai pengertian dan jenis ibadah dalam Islam yang perlu kita ketahui. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan selalu memberikan produk-produk terbaik yang bisa kamu dapatkan di gramedia.com, agar kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Bagi Grameds yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seputar pengertian dan jenis ibadah dalam Islam, dapat membaca buku yang bisa didapatkan melalui Gramedia.

Penulis: Arizal Muhammad Valevi

BACA JUGA:

  1. 7 Ibadah yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan
  2. 6 Macam Tempat Ibadah Agama di Indonesia
  3. Rekomendasi Buku Tuntunan Shalat: Agar Ibadah Makin Khusyu!
  4. Pengertian Puasa: Jenis, Syarat, Rukun, dan Ketentuannya
  5. Rukun Haji: Pengertian Haji, Syarat Haji, dan Keutamaannya

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika