Agama Islam

Al-Quran Surat At Thariq, Terjemahan, Manfaat hingga Kandungan-Nya!

Surat At Thariq
Written by Yufi Cantika

Surat At Thariq merupakan salah satu surat yang menerangkan tentang penciptaan manusia. Di surat ini diturunkan di Mekkah dan tergolong surat Makkiyah. Nama At Thariq diambil dari ayat pertama ini. Kata At Tariq diambil dari kata tarqa–yatruqu yang artinya mengetuk atau memukul dengan palu.

Namun, kata tersebut mempunyai banyak sinonim. Dalam kamus Arab- Indonesia Al Munawwir menerjemahkan At Tariq degan “yang datang pada malam hari”.

Surat At Tariq

Surat At Tariq adalah surat ke 86 dalam Al Qur’an yang terdiri dari 17 ayat. Surat ini diturunkan setelah surat Al Balad. Berikut bacaan surat At Thariq:

Bismillahirrahmanirrahim

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Ayat 1

was- sama’i wat – thariq

“Demi langit dan yang datang pada malam hari.”

Sebagaimana yang telah berlalu pada tafsir sebelumnya, kita mengetahui bahwasannya langit adalah makhluk terbesar yang dapat kita saksikan secara kasat mata. Allah berfirman:

“Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar – benar meluaskannya.” (QS. Adz – Dzariyat: 47)

Oleh sebab itu, tidak ada makhluk yang bisa kita saksikan yang lebih luas dari pada langit. Di dalam naungan langit ada matahari, rembulan, bintang–bintang, menunjukkan betapa luasnya langit. Bahkan, ujungnya saja tidak kita ketahui sampai dimana, dan semua manusia di ujung dunia bagian manapun bisa menyaksikan langit.

Ayat 2

wa ma adraka mat- thariq

“Dan tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?.”

Allah memberi pertanyaan agar orang – orang memperhatikannya.

Ayat 3

An- najmus- saqib

“(yaitu) bintang yang bersinar tajam.”

At Tariq adalah bintang yang menembus. Bintang itu tidak muncul kecuali di malam hari, dan pada malam hari cahaya bintang menembus langit. Pada awal ayat, Allah bersumpah dengan dua makhluk ciptaan-Nya. Allah bebas bersumpah dengan siapapun makhluknya yang Dia ketahui. Berbeda dengan manusia yang tidak boleh bersumpah dengan makhluk.

Adapun yang diperbolehkan bagi kita adalah bersumpah dengan Allah. Di antara yang diperbolehkan juga adalah bersumpah dengan sifat–sifat Allah seperti bersumpah dengan kalamullah, yaitu firman Allah Al–Qur’an karena merupakan sifat Allah. Adapun bersumpah dengan selain Allah atau sifat–sifat-Nya, maka ini merupakan kesyirikan. Berbeda pada Allah, Dia berhak bersumpah dengan apapun dari makhluk-Nya.

Ayat 4

Ing kullu nafsil lamma ‘alaiha hafiz

“setiap orang pasti ada penjaganya.”

Tidak ada satu jiwa pun melainkan ada pencatat amalnya. Oleh karena itu, kita mengetahui bahwa para malaikat mengetahui apa yang kita lakukan, maka hendaknya kita berhati–hati. Hal ini karena sesungguhnya yang mengisi buku catatan amal kita hakikatnya adalah kita sendiri, para malaikat hanya mencatatnya.

Semua isi catatan berupa ucapan kira, perbuatan kita, isis hati kita, merupakan data diri kita yang disetorkan kepada malaikat. Pada hari kiamat kelak kita akan melihat hasil catatan amal kiat.

Ayat 5

Falyanzuril – insanu mimma khuliq

“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.”

Ayat 6

Khuliqa mim ma’in dafiq

“Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar.”

Ayat 7

Surat At ThariqYakhruju mim bainis-sulbi wat- tara’ ib

“yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada.”

Ayat–ayat ini adalah peringatan dari Allah untuk para manusia agar tidak lupa diri. Surat At Tariq adalah surat Makiyah yang mana diturunkan untuk orang–orang musyrikin Arab. Mereka mengakui adanya Allah, tetapi mereka mengingkari hari kebangkitan.

Seakan–akan Allah menyindir mereka, apa yang membuat mereka sombong sehingga mereka mengingkari hari kebangkitan. Oleh karena itu, Allah menyuruh mereka merenungkan dari mana mereka diciptakan, yaitu dari air mani yang terpancarkan.

Pertama dia keluar dari kemaluan ayahnya berupa air mani dan kedua ketika dilahirkan dia keluar dari kemaluan ibunya tempat keluarnya air kencing, tetapi dia masih saja sombong dan congkak hingga tidak mau beribadah kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala.

Dia diciptakan dari air mani yang hida dan terpancarkan agar dia tidak lupa diri dan hendaknya dia mengingat juga bahwasannya Allah mampu menciptakan dia dari air mani. Maka dari itu, dia sadar bahwa sebelumnya dia bukanlah apa–apa. Dia hanya tercipta dari air mani yang kemudian membuahi sel telur seorang wanita kemudian terjadi proses penciptaan manusia.

Ayat 8

Surat At ThariqInnahu ‘ala rah’ihi laqadir

“Sungguh, Allah benar–benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati).”

Surat At Tariq diturunkan untuk kaum musyrikin Arab yang mengingkari hari kebangkitan. Jadi, Allah ingin mengingatkan sebagaimana Allah mampu menciptakan manusia dari air mani, Allah lebih mudah untuk membangkitkan manusia kembali dari kematiannya.

Ada 4 pendapat yang disampaikan oleh Ibnu Jarir At- Thobari:

  1. Kata “mengembalikannya” kembali kepada air mani, yaitu Allah mampu mengembalikan air mani setelah dipancarkan. Bagi manusia mustahil, namun Allah kuasa untuk mengembalikan itu semua. Allah mampu untuk mengembalikan air mani yang sudah terpancarkan masuk kembali ke dalam kemaluan.
  2. Allah mampu mengembalikan manusia kembali menjadi air mani jika Allah berkehendak.
  3. Allah mampu mengembalikan manusia dari kondisi tua kepada kondisi muda, dari kondisi muda kepada kondisi anak–anak.
  4. Allah mampu untuk membangkitkan kembali manusia

Pada hari kiamat kelak, yang paling utama adalah masalah hati. Allah bermuamalah dengan hamba-hamba-Nya terutama di atas apa yang ada dalam hati mereka. Berbeda ketika kita di dunia, kebanyakan muamalah kita adalah tergantung kepada dzahirnya.

Ayat 9

Surat At ThariqYauma tublas- sara’ir

“Pada hari ditampakkan segala rahasia,”

Pada hari kiamat kelak semua rahasia akan terbuka dan terbongkar, tidak ada rahasia yang tersembunyi pada hari kiamat kelak. Oleh sebab itu, hendaknya kita juga memperhatikan masalah hati kita di samping amalan jawarih (anggota badan), diantaranya berupa masalah keikhlasan, masalah qanaah, masalah beriman kepada takdir, maka masalah hati ini adalah perkara yang sangat penting.

Karena sangat berpengaruh terhadap amalan kita di dunia dan di akhirat kelak tatkala di yaumul hisab, hari kebangkitan. Kebanyakan orang begitu perhatian dengan amalan dzhohir, tetapi kurang memperhatikan amalan hati, padahal amalan hati lebih penting dari amalan dzohir.

Ayat 10

Surat At ThariqFa ma lahu ming quwwatiw wa la nasir

“maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.”

Seseorang yang akan diazab oleh Allah, maka dia tidak akan bisa menolak azab tersebut, dan juga tidak ada orang lain yang bisa menolong dia. Tidak ada kekuatan dari dirinya dan tidak pula dari orang lain.

Oleh sebab itu, bahwasannya yang akan menolong kita adalah amalan kita. Jangan pernah berharap kepada orang lain karena sering dijumpai sebagian orang yang terlalu berlebihan terhadap orang shaleh di sekitarnya.

Ayat 11

Surat At ThariqWas- sama’I zatir- raj’

“Demi langit yang mengandung hujan,”

Ayat 12

Surat At ThariqWal – ardi zatis- sad

“dan bumi yang mempunyai tumbuh- tumbuhan,”

Maksud dari ayat–ayat ini adalah langit menurunkan hujan sehingga tercurahkan kepada tanah yang mati dan tandus, lalu tanah tersebut hidup kembali dengan keluarnya tetumbuhan pada tanah–tanah tersebut.

Jadi, demikianlah pula hari kebangkitan, mudah bagi Allah membangkitkan kembali jasad-jasad yang telah mati sebagaimana mudahnya bagi Allah untuk menghidupkan kembali tanah yang telah tandus.

Ayat 13

Surat At ThariqInnahu laqaulun fasl

“sungguh, (Al- Qur’an) itu benar – benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil),”

Ayat 14

Surat At ThariqWa ma huwa bil- hazl

“dan (Al – Qur’an) itu bukanlah senda gurauan.”

Al–Qur’an merupakan pemutus dan pembeda antara haq dan bathil. Apabila sudah datang ayat dari Allah maka kewajiban kita adalah menerimanya. Seluruh isi kandungan Al–Qur’an adalah serius dan tidak ada yang merupakan senda gurau semata. Hal ini merupakan bantahan kepada kaum musyrikin yang menyatakan bahwa ayat- ayat Al–Qur’an hanyalah dongeng–dongeng orang–orang terdahulu yang dibacakan oleh Nabi untuk bercanda dan bersenda gurau.

Ayat 15

Surat At ThariqInnahum yakiduna kaida

“sungguh, mereka (orang kafir) merencanakan tipu daya yang jahat.”

Ayat 16

Wa akidu kaida

“Dan Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu,”

Patut diketahui bahwasanya tidak boleh mengatakan Allah Maha Pembuat Tipu Daya, karena tidak boleh kita menisbatkan sifat tipu daya yang permanen kepada Allah. Namun Allah terkadang membuat tipu daya kepada orang yang membuat tipu daya.

Oleh karena itu, sifat makar, sifat mengejek, sifat berbuat tipu daya dan lainnya tidak boleh dinisbahkan kepada Allah begitu saja. Namun, kita katakan bahwa Allah bisa berbuat tipu daya kepada orang yang berbuat tipu daya. Allah bisa berbuat makar kepada orang yang berbuat makar, Allah bisa mengejek orang–orang yang mengejek.

Ayat 17

Surat At ThariqFa mahhilil- kafirina am- hil- hum ruwaida

“Karena itu berilah penangguhan kepada orang – orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu.”

Oleh sebab itu, orang–orang kafir berbuat kerusakan di dunia sehingga akan datang azab kepada mereka baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bagaimanapun mereka akan meninggal dunia lalu masuk dalam alam akhirat. Kehidupan mereka yang sekarang ini hanyalah penangguhan yang sangat sebentar sebelum datang azab yang kekal abadi.

Makna dan Kandungan Surat At Thariq

Surat At Thariq

unsplash.com

At Tariq berarti “yang datang di malam hari” dan dinamai berdasarkan lafal At–Tariq pada ayat pertama surat ini. Surat At Tariq menerangkan tentang manusia yang berasal dari air mani, sehingga tidak perlu untuk menyombongkan diri atau takabur.

Surat At Tariq menjelaskan tentang kuasa Allah SWT yang bisa menghidupkan kembali manusia di hari akhir. Selain itu, tiada satupun kekuatan yang bisa menolong manusia selain Allah SWT. Allah SWT selalu menjaga dan memelihara satupun orang yang terlepas, hingga semua makhluk yang ada di bumi yang bernyawa baik hewan, tumbuhan dan manusia sudah dijamin rezekinya oleh Allah SWT.

Apa saja kandungan yang terdapat pada surat ke 86 ini? Yuk simak grameds:

  1. Tiap–tiap jiwa dipelihara oleh Allah SWT.
  2. Manusia perlu merenungkan asal mula manusia, yakni dari air mani yang akan menghilangkan sifat takabur dan sombong.
  3. Allah dapat menghidupkan manusia kembali di Hari Kiamat, dan pada saat itu tidak ada yang bisa menolong manusia selain Allah SWT.
  4. Keistimewaan bintang–bintang yang ada di langit.
  5. Sumber awal penciptaan manusia

Manfaat Membaca Surat At Thariq

Surat At Thariq

unsplash.com

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh seorang muslim saat rutin membaca Surat At Thariq. Beberapa manfaat membaca surat At Thariq tersebut di antaranya sebagai berikut:

1. Dilimpahi kebaikan

Keutamaan membaca surat At Tariq yaitu akan memperoleh banyak kebaikan. Hal tersebut dijelaskan pada hadist Rasulullah sebagai berikut:

“Barang siapa membaca surah ‘Was samaa-i wath thariq, maka Allah akan memberinya sepuluh kebaikan sebanyak hitungan bintang yang ada dilangit”.

2. Dilindungi dari kejahatan

Membaca surat At Tariq dapat melindungi diri dari kejahatan da dijaga dari musuh – musuhnya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan. “Barang siapa takut terjadi sesuatu pada dirinya, kemudian dia membaca surah At Tariq, maka Allah akan menjaganya dari musuhnya dan Allah akan menghalanginya dari musuhnya.

3. Agar tidak bersikap sombong

Surah At Tariq ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk sindirian kepada Abil Asyad karena kesombongan. Hal tersebut tercantum juga dalam sebuah hadist: Abil Asyad berkata: “Hai orang–orang Quraisy, barang siapa yang dapat memindahkan aku dari kulit ini maka akan aku beri hadiah.” (HR. Ibnu Abi Hatim).

Kemudian, ia juga berkata: “Muhammad menganggap bahwa penjaga pintu Jahannam berjumlah Sembilan belas. Aku sendiri sanggup mewakili kalian mengalahkan yang sepukuh dan yang sembilan lagi aku serahkan kepada kalian”.

Karena kesombongan atas perbuatan Abil Asyad, Allah SWT menurunkan surat At Thariq yang berisikan penciptaan manusia dan bintang–bintang di langit.

4. Terhindar dari mimpi yang menakutkan

Dengan membaca surat At Tariq dapat menghindari dari mimpi yang menakutkan atau jika sering mengigau saat tertidur. Maka, bacalah amalan ini sebelum tidur sebanyak 1- 10 kali dalam keadaan suci.

5. Menarik pencuri dari rumah

Surat At Thariq mempunyai keutamaan menjadi amalan untuk menarik pencuri dari rumah. Caranya, membaca surat At Thariq sebanyak 40 kali di pintu yang mungkin akan dilewati oleh pencuri dan dalam keadaan suci.

Itulah beberapa tentang manfaat dan kandungan dari surat At Thariq, Grameds. Apakah grameds sedang mencari tentang manfaat dan kandungan dari surat At Tariq secara mendalam?

Jika Grameds masih bingung, masih membutuhkan referensi terkait agama Islam, kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Rosyda Nur Fauziyah

BACA JUGA:

  1. Memahami Tentang Surat Al Lail Beserta Arab dan Latinnya 
  2. Mempelajari 7 Ayat Surat Al Maun: Arab Latin Beserta Artinya
  3. Surat Al Insyirah 1-8 Beserta Keutamaan dan Cara Mengamalkannya 
  4. Bacaan Arab dan Terjemahan Surat Al Maidah Ayat 2 Beserta Tafsirnya
  5. Pengertian Al-Quran dan Hadits Beserta Sejarahnya 

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika