Pendidikan

Profil Pelajar Pancasila: Definisi, Manfaat, hingga 6 Elemen di Dalamnya

profil pelajar pancasila
Written by Gilang P

Profil Pelajar Pancasila – Sebagai calon penerus bangsa Indonesia ini, Grameds pasti sudah tahu dong jika keberadaan Pancasila itu tidak hanya sekadar dasar negara saja, tetapi juga sebagai perwujudan akan bagaimana pelajar Indonesia berperilaku sesuai nilai-nilai yang termuat di dalamnya. Yap, hal itu dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam bentuk Profil Pelajar Pancasila.

Rencana ini tentu saja tidak main-main, sebab sudah tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2022 mengenai Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

Bisa dikatakan bahwa rencana ini adalah bagian dari upaya pemerintah, khususnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk membentuk pelajar Indonesia supaya memiliki kompetensi dasar dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang ada. Lantas, apa sih definisi dari Profil Pelajar Pancasila? Bagaimana latar belakang dari terbentuknya rencana ini? Apa saja elemen-elemen yang wajib tersirat dalam Profil Pelajar Pancasila? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

profil pelajar pancasila

Apa Itu Profil Pelajar Pancasila?

Pada dasarnya, Profil Pelajar Pancasila ini adalah suatu proyek penguatan nilai-nilai Pancasila yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan sasaran para pelajar di Indonesia. Dalam konteks ini, nantinya Profil Pelajar Pancasila akan memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus dalam setiap pencapaian Standar Kompetensi Lulusan yang terdapat masing-masing jenjang satuan pendidikan, tidak lupa dengan adanya penanaman karakter yang diselaraskan dengan nilai-nilai Pancasila.

Kompetensi tersebut tentu saja memperhatikan beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor internal akan berkenaan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia. Sementara itu, pada faktor eksternal berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia khususnya di abad ke-21 ini yang mana tengah menghadapi revolusi industri 4.0.

Grameds pasti menyadari dong bahwa para pelajar Indonesia, khususnya di abad ke-21 ini sangat memiliki kompetensi untuk menjadi manusia unggul. Itulah mengapa, para pelajar Indonesia ini begitu diharapkan untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan global. Nah, proyek Profil Pelajar Pancasila ini akan kebanyakan akan diterapkan di sekolah, baik melalui muatan pelajaran di kelas hingga kegiatan ekstrakurikuler (berkenaan dengan minat dan bakat pelajar).

Lalu, mengapa sih proyek penguatan nilai-nilai karakter Pancasila yang diemban dalam Profil Pelajar Pancasila ini begitu penting? Hal itu cocok dengan kutipan yang pernah dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Kala itu, Beliau mengatakan bahwa: “… perlulah anak anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri , dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.”

Maka dari itu, penguatan Profil Pelajar Pancasila ini diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Nah, dalam kegiatan proyek ini, para pelajar akan memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai tema penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Tema-tema tersebut secara tidak langsung dapat mengajarkan para pelajar untuk melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.

profil pelajar pancasila

Latar Belakang Terbentuknya Profil Pelajar Pancasila

Jika membicarakan tentang latar belakang terbentuknya Profil Pelajar Pancasila, akan lebih baik jika Grameds mengetahui apa saja visi pendidikan Indonesia yakni: “Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila”. Nah, dari visi tersebut saja sudah “terlihat” bahwa proyek ini memang akan selaras dengan keberadaan visi yang ada, yakni dengan harapan bahwa para pelajar Indonesia dapat berkompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Sejak awal pembentukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Indonesia, mereka telah mengemban amanat berupa mengendalikan pembangunan SDM anak bangsa serta meningkatkan mutu pendidikan dan kebudayaannya. Itulah yang melatarbelakangi Kemendikbud menciptakan proyek ini yang kemudian dituliskan dalam RPJMN tahun 2020-2024.

Adapun visi Kemendikbud di tahun 2020-2024 ini adalah: “Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.”

Manfaat Profil Pelajar Pancasila Bagi Dunia Pendidikan

profil pelajar pancasila

Setelah menyimak akan definisi dan latar belakang dari terciptanya proyek Profil Pelajar Pancasila ini, apakah Grameds langsung bertanya-tanya, memangnya apa sih manfaat dari proyek tersebut? Ternyata, proyek penguatan nilai-nilai karakter Pancasila ini dapat berguna bagi beberapa anggota di dunia pendidikan lho, mulai dari satuan pendidikan itu sendiri hingga para pelajarnya.

Untuk Satuan Pendidikan

  • Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
  • Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

Untuk Pendidik

  • Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
  • Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
  • Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.

Untuk Peserta Didik

  • Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
  • Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
  • Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.

6 Elemen Profil Pelajar Pancasila

profil pelajar pancasila

1. Berakhlak Mulia

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

Sesuai dengan sila pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, maka elemen pertama dalam proyek ini pun tentu saja akan berkenaan dengan bagaimana para pelajar Indonesia berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai Sang Pencipta. Tidak hanya itu saja, elemen ini juga berkaitan tentang bagaimana para pelajar Indonesia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Nah, dalam elemen ini, ada 5 elemen yang terbagi lagi yakni berupa:  (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

a) Akhlak Beragama

Yakni berupa bagaimana pelajar Indonesia mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang. Para pelajar ini juga harus menyadari bahwa dirinya adalah makhluk Tuhan yang diberikan amanah untuk menjadi pemimpin di muka bumi, sehingga memiliki tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan ini juga menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah atau sembahyang sepanjang hayat.

b) Akhlak Pribadi

Yakni diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian kepada dirinya sendiri. Para pelajar juga menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan merawat lingkungan sekitarnya. Banyak lho tindakan yang menggambarkan adanya akhlak pribadi ini, mulai dari rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas.

c) Akhlak Kepada Manusia

Yakni dengan mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain. Terutama ketika tengah terdapat konflik atau perdebatan, pelajar Indonesia diharapkan dapat mendengarkan dengan baik pendapat yang berbeda dari pendapatnya, menghargainya, dan menganalisisnya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri. Berhubung kita harus mengutamakan persamaan dan kemanusian dengan orang lain, maka haruslah menolak adanya prasangka buruk, diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan terhadap sesama manusia, terlebih lagi hanya karena perbedaan ras, kepercayaan, maupun agama.

d) Akhlak Kepada Alam

Yakni dengan menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga tidak akan merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam. Mengapa itu harus dilakukan? Supaya alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Para pelajar Indonesia harus menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi. Terlebih lagi, alam ini ‘kan adalah ciptaan Tuhan, sehingga tentu saja harus disayangi dan dijaga dengan baik.

e) Akhlak Bernegara

Yakni dengan memahami serta menunaikan hak, kewajibannya, dan perannya sebagai warga negara. Para pelajar Indonesia diharapkan mampu menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Hampir sama dengan akhlak kepada sesama manusia, dalam hal ini kita juga harus peduli dan membantu sesama, bergotong-royong, dan mengutamakan musyawarah terutama untuk kepentingan bersama.

2. Berkebinekaan Global

profil pelajar pancasila

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

Sesuai dengan semboyan negara Indonesia ini yakni Bhineka Tunggal Ika yang bermakna “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, maka dalam elemen ini para pelajar Indonesia harus mempertahankan budaya leluhurnya sebagai identitas bangsa. Nah, berhubung saat ini kita tengah mengalami gempuran globalisasi, maka tidak ada salahnya kok dengan tetap memiliki pemikiran terbuka terutama dalam berinteraksi dengan budaya lain. Hal itu dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Dalam elemen ini, kuncinya adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap kebhinekaan.

a) Mengenal dan Menghargai Budaya

Yakni dengan mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara komunikasi, dan budayanya. Selain itu, kita juga harus mendeskripsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok, serta menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun global.

b) Kemampuan Berkomunikasi Interkultural Dalam Berinteraksi dengan Sesama

Yakni dengan memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan menghargai keunikan masing-masing budaya yang ada. Mengingat, masing-masing budaya itu juga menjadi sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama.

c) Refleksi dan Tanggung Jawab Terhadap Pengalaman Kebhinekaan

Yakni dengan secara reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaannya. Hal ini dilakukan agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, sehingga dapat menyelaraskan perbedaan budaya dan terciptalah kehidupan yang harmonis antar sesama. Selanjutnya, secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.

3. Gotong Royong

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

Untuk elemen yang satu ini, Grameds pasti sudah paham dong jika gotong royong itu menjadi identitas utama dari bangsa Indonesia dan hingga saat ini masing sering ditemukan di beberapa lingkungan. Nah, karakter tersebut harus juga dimiliki oleh para pelajar Indonesia, yakni dengan berkemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

a) Kolaborasi

Yakni dengan bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain. Dalam hal ini, kita juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik itu komunikasi yang berupa mendengar dan menyimak gagasan orang lain, menyampaikan pesan dan gagasan secara efektif, mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi, hingga memberikan umpan-balik secara kritis dan positif.

b) Kepedulian

Yakni dengan memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di lingkungan fisik sosial. Melalui karakter peduli ini, kita seolah dapat  merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain, memahami perspektif mereka, dan menumbuhkan hubungan dengan orang dari beragam budaya. Bahkan secara tidak langsung, karakter ini juga berhubungan erat dengan kebhinekaan global.

c) Berbagi

Yakni dengan memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama. Selain itu, kita juga harus mau dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat.

4. Mandiri

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

Dalam konteks ini, mandiri yang dimaksudkan adalah kita sebagai pelajar Indonesia haruslah bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.

a) Kesadaran Akan Diri dan Situasi yang Dihadapi

Yakni dengan melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi. Hal itu dapat dimulai dengan memahami emosi dirinya, kelebihan serta keterbatasan dalam diri. Nah, jika sudah memahami hal-hal tersebut, maka kita pun akan mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan di dalam diri, sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.

b) Regulasi Diri

Yakni dengan mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajarnya.

5. Bernalar Kritis

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

Elemen ini mengajarkan bahwa kita harus mampu secara objektif memproses informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu, kita sebagai pelajar Indonesia juga harus membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi kemudian menyimpulkannya.

a) Memperoleh dan Memproses Informasi Gagasan

Yakni dengan memiliki rasa keingintahuan. Biasanya, dapat diwujudkan dengan mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut. Jika hal-hal itu sudah dilakukan, maka pelajar Indonesia dapat memperoleh informasi berbagai sumber yang relevan dan akurat.

b) Menganalisis dan Mengevaluasi Penalaran

Yakni ketika tengah melakukan kegiatan pengambilan keputusan, kita sebagai pelajar Indonesia harus menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika. Tidak hanya itu saja, kita juga harus melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang telah didapatkan.

c) Merefleksi dan Mengevaluasi Pemikirannya Sendiri

Yakni dengan melakukan refleksi terhadap berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir akan bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga sampai pada suatu simpulan.

d) Mengambil Keputusan

Yakni dengan mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan data yang mendukung.

6. Kreatif

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

Tidak hanya dalam pelajaran seni saja lho yang membutuhkan kemampuan kreativitas. Saat ini, karakter tersebut sudah harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi bagian dari elemen Profil Pelajar Indonesia. Dalam konteks ini, kreatif diartikan sebagai kemampuan untuk memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak bagi hal-hal yang bersangkutan.

a) Menghasilkan Gagasan yang Orisinal

Yakni dengan upaya menghasilkan gagasan yang terbentuk dari hal paling sederhana, seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan, hingga dengan gagasan yang kompleks. Setelah itu, gagasan tersebut harus dapat diaplikasikan menjadi ide baru sesuai dengan konteksnya guna mengatasi persoalan dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian.

b) Menghasilkan Karya dan Tindakan yang Orisinal

Yakni dengan menghasilkan karya yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal. Upaya ini juga berkaitan dengan emosi yang kita rasakan lho, sampai dengan mempertimbangkan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya.

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu Profil Pelajar Pancasila yang merupakan proyek penguatan nilai-nilai karakter Pancasila kepada para pelajar di tahun 2020-2024 yang dicanangkan oleh Kemendikbud. Apakah di sekolah Grameds sudah mulai terlaksana adanya proyek Profil Pelajar Pancasila ini?

Sumber:

https://bpip.go.id/

https://kurikulum.kemdikbud.go.id/

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

Baca Juga!

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.