Agama Islam

Bacaan Niat Puasa Rajab 2023 Lengkap dengan Artinya

Niat Puasa Rajab 2023
Written by Yufi Cantika

Niat Puasa Rajab 2023 – Pada dasarnya, puasa Rajab 2023 itu berdasarkan pada kalender Islam yakni 1 Rajab 1444 H yang jatuh pada 23 Januari lalu. Puasa Rajab 2023 ini biasanya akan dilaksanakan selama 10 hari full atau diselang-seling. Apabila melihat pada kalender yang biasa kita gunakan, maka bulan Rajab ini berlangsung dari 23 Januari – 21 Februari 2023.

Jika demikian, itu berarti pelaksanaannya sudah terlambat ‘dong? Apabila Grameds baru mengetahuinya sekarang, tentu saja sudah terlambat.

Namun jangan khawatir sebab puasa Rajab tersebut akan selalu dapat dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya. Itulah mengapa, banyak umat muslim yang menyebut puasa Rajab disertai dengan tahun pada kalender Masehi. Misalnya, puasa Rajab 2023.

Lantas, bagaimana sih niat dari puasa Rajab 2023? Apa pula definisi dari puasa Rajab 2023 yang tentunya berbeda dengan puasa Ramadhan? Yuk, segera simak ulasannya berikut ini!

Bagaimana Niat Puasa Rajab?

Perlu diketahui bahwa niat puasa Rajab 2023 dengan niat puasa Rajab pada umumnya itu sama ya… Jadi tidak ada pembaharuan niat setiap tahunnya hanya karena terdapat angka tahun tersebut. Nah, berikut ini adalah niat puasa Rajab yang berupa tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.

Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan Niat Puasa Rajab 2023

Niat Puasa Rajab 2023Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta’ala.

Memahami Apa Itu Puasa Rajab

Grameds pasti tahu dong jika puasa adalah salah satu ibadah sekaligus rukun Islam yang harus ditegakkan. Puasa dapat diartikan sebagai ‘upaya menahan diri dari segala sesuatu seperti makan, minum, nafsu, dan bahkan berbicara (diam) mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari disertai dengan niat’.

Jika demikian, maka puasa Rajab adalah ibadah puasa yang dilaksanakan saat bulan Rajab datang. Bulan Rajab adalah nama bulan dalam kalender Islam, tepatnya sebelum bulan Sya’ban dan setelah bulan Jumadil Akhir. Pelaksanaan puasa Rajab ini dapat dilakukan secara sebulan penuh atau bahkan satu hari saja selama bulan Rajab tersebut.

Bulan Rajab ternyata merupakan salah satu bulan haram alias bulan dimana Rasulullah SAW menerima perintah shalat 5 waktu saat terjadinya Peristiwa Isra’ Miraj, yakni pada tanggal 27 Rajab. FYI aja nih, dalam kalender Islam itu ada 4 bulan haram yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Apakah Grameds pernah bertanya-tanya, kenapa sih 4 bulan dalam kalender Islam tersebut disebut sebagai bulan haram? Alasannya adalah karena 2 hal berikut ini:

  • Karena pada bulan-bulan tersebut, sangat diharamkan untuk berperang. Kecuali ada musuh yang memulai perang terlebih dahulu.
  • Sebagai bentuk penghormatan, terutama pada bulan-bulan tersebut apabila ada perbuatan haram yang dilanggar maka bobot dosanya lebih berat dibandingkan bulan-bulan lainnya. Itulah mengapa, pada 4 bulan ini menjadi bentuk penghormatan bagi umat muslim yang senantiasa menghindari perbuatan dosa.

Perihal puasa Rajab ini juga sudah tertera di kitab suci Al-Quran, tepatnya pada QS. At-Taubah ayat 36 yang berbunyi:

Niat Puasa Rajab 2023

(Inna ‘iddatasy-syuhụri ‘indallāhiṡnā ‘asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba’atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa’lamū annallāha ma’al-muttaqīn)

Artinya:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Jadi, dapat disimpulkan bahwa puasa Rajab adalah ibadah puasa yang dilaksanakan saat bulan Rajab, tepatnya sebelum bulan Sya’ban dan setelah bulan Jumadil Akhir, baik secara sebulan penuh maupun 1 hari saja. 

Berapa Hari Kita Disunnahkan Melaksanakan Puasa Rajab?

Dilansir dari jatim.nu.or.id, puasa Rajab itu hukumnya sunnah berdasarkan beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. Diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, berbunyi:

Niat Puasa Rajab 2023

Artinya:

Dari Mujibah al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Nabi. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi 1 tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/ kurus). Ia berkata: Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku? Rasul menjawab: Siapakah engkau? Ia menjawab: Aku Al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam. Nabi menjawab: Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar). Ia menjawab: Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu. Nabi bersabda: Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya. Al-Bahili berkata: Mohon ditambahkan lagi ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa). Nabi menjawab: Berpuasalah dua hari. Ia berkata: Mohon ditambahkan lagi ya Rasul. Nabi menjawab: Berpuasalah 3 hari. Ia berkata: Mohon ditambahkan lagi ya Rasul. Nabi menjawab: Berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah. Nabi mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya. (HR Abu Dawud).

Pada bagian akhir hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud tersebut, ditimpali oleh Syekh Abu Thayyib Syamsul Haq al-Azhim yang mengatakan bahwa:

Artinya: Maksudnya, berpuasalah dari bulan-bulan mulia, apa yang engkau kehendaki. Nabi berisyarat dengan ketiga jarinya untuk menunjukkan bahwa Al-Bahili hendaknya berpuasa tidak melebihi 3 hari berturut-turut, dan setelah 3 hari, hendaknya meninggalkan puasa selama 1 atau 2 hari. Pemahaman yang lebih dekat adalah, isyarat tersebut untuk memberikan penjelasan bahwa hendaknya Al-Bahili berpuasa selama 3 hari dan berbuka selama 3 hari. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh As-Sindi. Wallahu a’lam, (Lihat: Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim, ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, juz VII, halaman: 58).

Nah, dari beberapa hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberi petunjuk-petunjuk kepada sahabatnya Al-Bahili tentang puasa Rajab, yakni:

  • Puasa Rajab tidak dilakukan secara terus-menerus.
  • Ada baiknya jika pelaksanaan puasa Rajab diberi jeda waktu. Misalnya 3 hari berpuasa, kemudian 3 harinya lagi tidak. Setelah itu berpuasa lagi dan diberi jeda waktu lagi.
  • Pelaksanaan puasa Rajab ini harus menyesuaikan kondisi setiap individu sebab tidak semua umat muslim itu memiliki kondisi tubuh yang sama.

Keutamaan Ibadah Di Bulan Rajab

Perlu diingat ya Grameds, bulan Rajab itu akan selalu datang di setiap tahunnya dan menjadi salah satu bulan yang memberikan mustajab paling hebat pada doa-doa yang kita panjatkan. Hal ini ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm, yang berbunyi:

Artinya: Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada 5 malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya’ban.  

Lantas, ibadah apa saja yang harus kita laksanakan pada bulan Rajab yang menjadi bulan baik ini? Tentu saja ada banyak. Mulai dari melaksanakan puasa Rajab, dzikir, membaca Al-Quran, dan lainnya.

Dilansir dari jatim.nu.or.id, hukum melaksanakan puasa Rajab adalah sunnah dan tidak ada satupun hadits tsabit yang menyatakan anjuran maupun larangan tentang pelaksanaan puasa Rajab ini.

Dalam kitab Al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, seorang ulama bernama Ibnu Hajar al-Haitami menyatakan ternyata hadits-hadits tentang keutamaan puasa Rajab itu tidaklah shahih, tetapi bukan berarti semuanya palsu. Menurut Beliau, dari sekian banyaknya hadits-hadits tersebut, ada yang berstatus dhaif dan boleh diamalkan sebagai amal kebaikan.

7 Peristiwa Penting Yang Terjadi Di Bulan Rajab

Bagi umat Islam, keberadaan bulan Rajab itu menjadi waktu yang sangat penting dan mulia, sebab telah terjadi banyak hal yang berkenaan dengan peradaban Muslim hingga detik ini. Menurut jatim.nu.or.id, sekiranya terdapat 8 peristiwa penting yang terjadi dalam peradaban Muslim pada bulan Rajab, yakni:

1. Kehamilan Ibunda Nabi Muhammad SAW

Ibunda Nabi Muhammad SAW yakni Sayyidah Aminah binti Wahab mulai mengandung janin Rasulullah SAW di bulan Rajab. Setelah mengandung selama 9 bulan, akhirnya pada bulan Rabi’ul Awwal, Beliau melahirkan manusia paling mulia yakni Nabi Muhammad SAW sekaligus menjadi rahmat yang Allah SWT hadiahkan kepada alam semesta.

2. Terjadi Peristiwa Isra’ dan Mi’raj

Peristiwa besar tersebut terjadi pada 27 Rajab yang menjadi mukjizat terbesar dari Allah SAW kepada Nabi Muhammad SAW.

Singkatnya, peristiwa Isra’ Mi’raj ini adalah ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan spiritual dari Masjidil Haram yang terletak di Mekkah ke Masjid Al-Aqsa Yerusalem, kemudian naik ke langit ke-7 alias Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam saja. Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan tersebut dengan menunggangi buroq.

3. Terjadi Perang Tabuk

Perang Tabuk terjadi pada hari ke-10 di bulan Rajab tahun 9 H yang sejatinya merupakan ekspedisi militer oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau memimpin pasukan sebanyak 30 ribu orang menuju ke wilayah Tabuk, dekat Teluk Aqaba, barat laut Arab Saudi.

Ekspedisi militer ini bertujuan untuk melawan tentara Bizantium (AD Romawi Timur) yang ternyata tidak datang ke wilayah Tabuk tersebut. Namun walaupun pasukan tentara Nabi Muhammad tidak jadi menghadapi tentara Bizantium, tetapi itu membuktikan bahwa pasukannya memiliki kekuatan untuk melawan tentara pihak lawan.

4. Raja al-Habasyah Meninggal Dunia Dalam Keadaan Menjadi Muslim

Pada bulan Rajab tahun 9 H, seorang raja dari al-Habasyah (Ethiopia) yakni An-Najasyi dinyatakan meninggal dunia dalam keadaan telah menjadi seorang muslim. Sebelumnya, Nabi Muhammad SAW memang telah meyakini bahwa sosok An-Najasyi yang terkenal adil dan bijaksana tersebut pasti akan hijrah ke Islam.

5. Imam Syafi’i Meninggal Dunia Di Usia Ke-54 Tahun

Salah satu ulama besar dalam sepanjang sejarah Islam, Imam Syafi’i, meninggal dunia di usia ke-54 tahun pada bulan Rajab. Beliau wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dan dimakamkan di Mesir.

Dilansir dari masjiduna.com, nama Imam Syafi’i telah dikenal sebagai ulama besar dalam peradaban Islam, terutama bagi muslim Indonesia. Beliau begitu hebat di bidang ilmu fiqih dan hadits.

6. Khalifah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz Meninggal Dunia Di Usia Ke-39 Tahun

‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz atau yang kerap disapa dengan nama Umar II adalah salah satu khalifah yang dikenal dalam sejarah Islam akan sosoknya yang saleh dan tidak gila harta. Beliau meninggal dunia di usia ke-39 tahun pada bulan Rajab tahun 101 H.

7. Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Berhasil Membebaskan Baitul Maqdis Di Palestina

Pada 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi membebaskan Baitul Maqdis yang terletak di Palestina dari pasukan Salib. Baitul Maqdis adalah kiblat pertama umat Islam dalam beribadah sekaligus menjadi tempat suci bagi agama lainnya yakni Nasrani dan Yahudi.

Demikian pembahasan niat puasa Rajab, semoga semua pembahasan tentang puasa Rajab hingga niatnya bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari buku seputar dakwah, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

7 Rekomendasi Buku Terkait Niat Puasa Rajab 2023

1. Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya’ban

Niat Puasa Rajab 2023

button rahmad

“Buku Dakwah Kreatif yang disusun Dra. Hj. Udji Asiyah, M.Si. ini membuat kita lebih bersemangat untuk beribadah dan memberi kekuatan baru untuk berhijrah menuju akhlak mulia, serta memperluas wawasan dan cakrawala berpikir bagi para da’i sebagai agen penyampai dakwah di era global ini.”

—Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz, M.A. Guru Besar Fakultas Dakwah Universitas Islam Surabaya, penulis buku 60 Menit Terapi Shalat Bahagia

2. Tirulah Puasa Nabi

Niat Puasa Rajab 2023

Buku ini berisi:

  • Bagaimana praktik puasa yang benar,
  • Bagaimana menghayati makna puasa,
  • Bagaimana merasakan kenikmatan ibadah puasa

3. The Secret of Puasa

button rahmad jpg

Puasa merupakan salah satu amalan yang sangat disukai Allah Swt. Dalam pelaksanaannya, seseorang yang berpuasa harus menahan diri dari makan, minum, serta menjauhi berbagai hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.

Selain puasa wajib yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan, ada pula puasa sunnah. Tak hanya mendapat ganjaran pahala yang besar, puasa juga memberikan sejumlah manfaat lain bagi orang-orang yang mengerjakannya.

Buku “The Secret of Puasa” yang ditulis oleh Abdul Wahid ini menguraikan tentang berbagai pembahasan seputar puasa, mulai dari tata cara puasa, syarat, hikmah, hingga keutamaannya. Buku setebal 196 halaman ini merupakan bacaan yang tepat bagi siapa pun yang ingin mulai istiqomah menjalankan puasa sunnah.

4. Menjadi Takwa Dengan Puasa

Puasa merupakan kewajiban bagi umat islam, karena termasuk salah satu rukun islam. Tujuannya adalah menciptakan manusia yang bertakwa dalam dimensi yang luas: saleh secara individual dan saleh secara sosial sekaligus. Karena itu, dalam puasa kita diajarkan untuk melakukan banyak amal ritual seperti ibadah-ibadah sunnah, juga amal-amal sosial seperti sedekah, membantu meringankan kesulitan orang lain, menghormati orang, mengasihi orang, menahan diri dari hal-hal tercela, dan seterusnya.

Buku ini melihat puasa dari perspektif dan dimensi yang lebih luas, menyentuh sisi lahiriah dan batiniah manusia sekaligus. Menjadikan puasa sebagai motor penggerak dan motivasi untuk menciptakan manusia yang berkualitas luar-dalam. Manusia yang peduli terhadap diri sendiri dan orang lain serta lingkungan.

Manusia yang mampu menjadikan diri sendiri sebagai figur publik yang layak diteladani dan menginspirasi banyak orang untuk membudayakan kebaikan kolektif, sehingga puasa—baik wajib maupun sunah—, benar-benar bermakna, tidak sia-sia.

5. Puasa Sempurna: Rahasia, Hikmah dan Keutamaan

Puasa tidak sekedar menahan perut dan kemaluan dari memenuhi keinginan syahwat. Hakekat puasa adalah menahan pendengaran, penglihatan, lidah, tangan, kaki dan organ tubuh lainnya dari perbuatan dosa. Itulah yang disebut dengan “puasa khusus”.

Tidak akan sempurna “puasa khusus” itu melainkan dengan memejamkan mata dari segala sesuatu yang dilarang oleh syariah; menjaga lisan dari mempergunjingkan orang lain (ghibah), dusta, adu domba dan sumpah palsu; menahan telinga dari mendengarkan sesuatu yang dibenci; menahan semua anggota badan dari sesuatu yang dibenci, menahan perut dari makanan yang diragukan kehalalannya (syubhat) pada waktu berbuka; dan tidak memperbanyak makan ketika berbuka sehingga perutnya penuh dengan makanan, meski makanan yang dimakan itu berupa makanan yang halal.

Selain itu, masih ada lagi yang disebut dengan “puasa sangat khusus” yaitu puasanya hati dari keinginan yang rendah, puasanya pikiran dari memikirkan duniawi dan segala sesuatu selain Allah secara keseluruhan. Apabila orang yang berpuasa sangat khusus ini memikirkan sesuatu selain Allah, maka batallah puasanya.

Bagaimana cara untuk melaksanakan “puasa khusus” dan “puasa sangat khusus” itu? Temukan jawabannya pada buku Puasa Sempurna: Rahasia, Hikmah dan Keutamaan ini.

6. Tanya Jawab Seputar Tauhid, Akhlak, Sholat, Puasa, Zakat, Qurban, Haji/Umroh, dan lainnya

button rahmad jpg

Buku “Tanya Jawab Seputar Tauhid, Akhlak, Shalat, Puasa, Zakat, Qurban, Haji/Umroh, Kredit, Riba & Fatwa Milenial Lainnya” ini memuat jawaban dari Ustadz Abdul Somad, Lc., M.A. tentang permasalahan yang sering dijumpai, seperti:

  • Tauhid: Akidah dan Iman, Patung dan Jimat, Beladiri Tenaga Dalam, Yasin untuk Orang Mati, Kubur, Sihir, Syirik
  • Akhlak: Syukur, Interaksi dengan Lawan Jenis, Kepedulian Terhadap Sesama, Hak & Kewajiban Muslim, Sikap-Sikap Terlarang, Marah, Hate Speech, Menyerupai Kaum Kafir
  • Puasa: Doa dan Niat Puasa, Puasa Ramadhan, Puasa ketika Junub, Mencicipi Makanan Ketika Puasa, Puasa bagi Ibu Hamil, Puasa Sunnah
  • Zakat: Zakat Fitrah, Zakat Fitrah dalam Bentuk Uang, Zakat Mal, Kurban, Doa Kurban, Kurban untuk Orang Meninggal, Daging Kurban sebagai Upah, Aqiqah
  • Haji: Seperti Anak Kecil yang Baru Lahir, Miqat Zamani dan Makani, Wanita Haid saat Thawaf, Hajar Aswad
  • Kredit: Hukum Kredit, Kredit Melalui Bank Syariah, Kredit di Dealer, Kredit dengan Pihak Ketiga, Kredit dengan Sewa-Menyewa
  • Riba: Hukum Bank Konvensional – Siksa Pemakan Harta Riba – Riba Koperasi Simpan Pinjam, Riba Gadai SK PNS di Bank, Menghindari Riba, Bank Syariah
  • Serta berbagai macam permasalahan milenial lainnya.

Cari tahu jawaban-jawaban tersebut dengan melalui buku ini!

7. Terapi Puasa

Puasa selain sebagai ibadah, tapi juga mengandung rahasia dan hikmah medis yang mencengangkan, bagi yang sehat maupun yang sakit. Apa perbedaan puasa Islam dan puasa Medis? Selain itu juga mengulas tentang sejarah puasa.

Sumber:

https://jatim.nu.or.id/keislaman/aneka-keutamaan-dan-peristiwa-penting-di-bulan-rajab-AhM0o

Baca Juga!

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika