Agama Islam

Hadis Tentang Isra Miraj dan Arti Dibalik Kisahnya!

Hadis Tentang Isra Miraj
Written by Yufi Cantika

Hadis Tentang Isra Miraj – Banyak hadis tentang Isra Miraj, yaitu perjalanan Rasulullah SAW menuju langit ke tujuh kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk mendirikan salat lima waktu.

hadis tentang isra miraj

Foto oleh Talal Hakim dari Pexels

Dikutip dari buku Isra Miraj yang ditulus oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Jalaluddin As-Suyuti, dijelaskan mengenai pengertian Isra Miraj. Isra ialah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju ke Masjidil Aqsha di Palestina. Sedangkan Miraj, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi menuju ke langit ketujuh, lalu berlanjut ke Sidratul Muntaha.

Sidaratul Muntaha menjadi tujuan akhir perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk menerima perintah Allah SWT berupa salat lima waktu dalam sehari semalam. Perintah inilah yang hingga saat ini menjadi salah satu ibadah yang huumnya wajib dikerjakan oleh umat Islam.

Peristiwa Isra Miraj juga tercatat dalam Al-Qur’an surah Al Isra Ayat 1 yang berbunyi:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Hadis Tentang Isra Miraj

hadis tentang isra miraj

Foto oleh Yasir Gürbüz dari Pexels

Berikut ini merupakan kumpulan hadis tentang Isra Miraj yang bisa Grameds pelajari!

1. Pembedahan Kedua Rasul Sebelum Isra

Hadis dari Malik bin Sha’sha’ah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

بَيْنَا أَنَا عِنْدَ الْبَيْتِ بَيْنَ النَّائِمِ وَالْيَقْظَانِ-وَذَكَرَ يعنِي رَجُلاً بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ

“Ketika aku berada di sisi Ka’bah antara tidur dan bangun. Beliau menyebutkan seorang laki-laki di antara dua laki-laki.” Artinya ada malaikat yang mendatangi beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

فَأُتِيتُ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُلأن حِكْمَةً وَإِيمَانًا، فَشُقَّ مِنَ النَّحْرِ إِلَى مَرَاقِّ الْبَطْنِ، ثُمَّ غُسِلَ الْبَطْنُ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ مُلِئَ حِكْمَةً وَإِيمَانًا.

“Lalu dibawakan kepadaku sebuah bejana dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan iman. Lalu dada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dibelah dari nahr (النَّحْرِ) sampai bawah perut, kemudian perut dicuci dengan zam-zam, kemudian dipenuhi dengan hikmah dan keimanan.”

2. Hadis Tentang Isra Miraj: Rasulullah SAW Menaiki Buraq

وَأُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ دُونَ الْبَغْلِ وَفَوْقَ الْحِمَارِ الْبُرَاقُ،

“Lalu dibawakan kepadaku binatang yang berwarna putih. Dia lebih kecil dari bighal (binatang hasil kawin silang antara kuda dengan keledai) dan lebih besar dari keledai, yaitu kendaraan Buraq.”

Disebutkan pula dalam satu riwayat yang lain:

يضع خطوة عند أقصى طرفه

“Dia meletakkan langkahnya itu sejauh mata memandang”

فَانْطَلَقْتُ مَعَ جِبْرِيلَ

“Lalu aku pergi bersama Jibril.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala membesarkan kisah Isra’ dan Mi’raj ini di dalam surah Al-Isra’:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى

“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.” (QS. Al-Isra'[17]: 1)

3. Nabi Muhammad SAW Menemui Malaikat Nabi Adam AS di Langit Pertama

فَانْطَلَقْتُ مَعَ جِبْرِيلَ، حَتَّى أَتَيْنَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا، قِيلَ: مَنْ هَذَا؟ قَالَ: جِبْرِيلُ.

“Lalu aku pergilah bersama Jibril hingga kami pun mendatangi langit dunia.” Lalu kemudian dikatakan,”Siapa ini?” Jibril berkata, “Jibril”

Dalam satu riwayat yang lain Malaikat Jibril minta untuk dibukakan pintu langit.

قِيلَ: مَنْ مَعَكَ؟ قَالَ: مُحَمَّدٌ.

Lalu dikatakan, “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Jibril berkata, “Muhammad.”

قِيلَ: وَقَدْ أُرْسِلَ إِلَيْهِ؟ قَالَ: نَعَمْ.

“Apakah ia telah menjadi Rasul?” Kata Jibril, “Iya, sudah diutus.”

قِيلَ: مَرْحَبًا بِهِ؛ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ.

Dikatakan, “Selamat datang, sebaik-baiknya datang orang yang datang di hari ini.”

Setelah pintu langit yang pertama terbuka, Rasulullah SAW masuk dan beliau bertemu dengan Nabi Adam ‘Alaihish Shalatu was Salam. Dalam satu riwayat dikatakan, “Ini bapakmu, ucapkan salam kepadanya.”

Nabi berkata, “Lalu aku pun mengucapkan salam.”

Lalu Nabi Adam berkata:

مَرْحَبًا بِكَ مِنِ ابْنٍ وَنَبِيٍّ

“Selamat datang anak dan Nabi.”

4. Nabi Muhammad SAW Menemui Nabi Isa AS dan Yahya AS di Langit Kedua

فَأَتَيْنَا السَّمَاءَ الثَّانِيَةَ.

“Lalu kami pun mendatangi langit yang ke dua.”

Disebutkan pula dalam satu riwayat hadis bahwa tebalnya satu langit hingga ke langit yang lain ialah 500 tahun perjalanan. Di dalam surah Al-Ma’arij Allah menyebutkan:

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ﴿٤﴾

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.” (QS. Al-Ma’arij[70: 4])

Di dalam surah As-Sajdah disebutkan 1.000 tahun. Al-Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa 1.000 tahun itu ialah tebalnya langit dunia, sedangkan 50.000 tahun itu jarak antara bumi ke ‘Arsy.

Dalam suatu hadis disebutkan bahwa memerlukan waktu 500 tahun perjalanan untuk mencapai tebalnya satu langit, berarti jika hendak sampai langit ke-7 diperlukan 3.500 tahun perjalanan. Sementara untuk pergi ke ‘Arsy dibutuhkan 50.000 tahun perjalanan. Hal tersebut menunjukkan kebesaran ciptaan Allah SWT.

Kami mendatangi langit yang kedua, maka malaikat Jibril pun meminta dibukakan pintu lalu ditanya, “Siapa itu?” Ia menjawab, “Aku Jibril.” “Siapa yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Ini Muhammad.” “Apakah ia telah diutus?” Jibril menjawab, “Iya sudah.” Kemudian malaikat itu mengucapkan:

مَرْحَبًا بِهِ، وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ.

“Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang.”

فَأَتَيْتُ عَلَى عِيسَى وَيَحْيَى، فَقَالاَ: مَرْحَبًا بِكَ مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ.

“Lalu aku bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Maka keduanya berkata, ‘Selamat datang saudara dan Nabi.”

5. Nabi Muhammad SAW Menemui Nabi Yusuf AS di Langit Ketiga

فَأَتَيْنَا السَّمَاءَ الثَّالِثَةَ.

“Lalu kami pun mendatangi langit yang ke-3”

“Malaikat Jibril minta dibukakan pintu.”

Kemudian Malaikat itu berakta:

مَرْحَبًا بِهِ، وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ.

“Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang.”

فَأَتَيْتُ يُوسُفَ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَقَالَ: مَرْحَبًا بِكَ مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ.

“Lalu aku bertemu dengan Nabi Yusuf, lalu aku mengucapkan salam kepadanya. Lalu Nabi Yusuf berkata, ‘Selamat datang saudara dan Nabi.”

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Nabi Yusuf:

إِذَا هُوَ قَدْ أُعْطِيَ شَطْرَ الْحُسْنِ

“Ternyata beliau telah diberikan oleh Allah setengah keindahan.” (HR. Muslim)

Setiap keteladanan Nabi Muhammad SAW, bisa dijadikan sebagai panduan dalam hidup agar bisa berjalan di jalan yang baik. Maka dari itu, bagi seorang muslim, ada baiknya mengetahui sejarah keteladanan Nabi Muhammad SAW yang bisa dilakukan dengan membaca buku Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW.

6. Nabi Muhammad SAW Mendatangi Nabi Idris AS di Langit Keempat

فَأَتَيْنَا السَّمَاءَ الرَّابِعَةَ

“Lalu kami terus naik menuju langit yang ke-4.”

Malaikat Jibril minta dibukakan, kembali ditanya, “Ssiapa ini?” Beliau pun menjawab, “Aku Jibril.” “Siapa yang bersamamu?” “Muhammad.” “Apa telah diutus?” “Sudah.”

Lalu Malaikat itu berkata:

مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ.

“Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang.”

فَأَتَيْتُ عَلَى إِدْرِيسَ

Di tempat itu, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris. Kemudian, Rasulullah SAW mengucapkan salam kepada beliau. Maka Nabi Idris berkata:

مَرْحَبًا بك مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ.

“Selamat datang saudara dan Nabi.”

7. Nabi Muhammad SAW Bertemu Nabi Harun di Langit Kelima

Malaikat Jibril kembali minta dibukakan pintu. Kemudain Malaikat bertanya, “Siapa ini?” Maka beliau pun menjawab, “Aku Jibril.” “Siapa yang bersamamu?” “Muhammad.” “Apakah sudah diutus?” “Sudah”. Lalu Malaikat membukakan pintu dan berkata:

مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ.

“Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang.”

Kemudian kata Nabi Muhammad:

فَأَتَيْنَا عَلَى هَارُونَ، فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَقَالَ: مَرْحَبًا بِكَ مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ.

“Aku bertemu dengan Nabi Harun ‘Alaihissalam. Lalu aku mengucapkan salam kepada Nabi Harun. Maka Nabi Harun mengatakan, ‘Selamat datang saudara dan Nabi.’”

8. Hadis Tentang Isra Miraj: Nabi Muhammad SAW Bertemu Nabi Musa AS di Langit Keenam

Dimintalah untuk dibukakan pintu. Lalu ditanya, “Siapa ini?” Dijawab, “Aku Jibril.” “Siapa bersamamu?” “Muhammad.” “Apakah sudah diutus?” “Sudah.” Lalu Malaikat itu berkata:

مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ.

“Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang.”

فَأَتَيْتُ عَلَى مُوسَى فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ: مَرْحَبًا بِكَ مِنْ أَخٍ وَنَبِيٍّ.

“Aku bertemu dengan Musa ‘Alaihissalam. Lalu aku mengucapkan salam kepada Nabi Musa. Maka Nabi Musa mengatakan, ‘Selamat datang saudara dan Nabi.’”

فَلَمَّا جَاوَزْتُ بَكَى، فَقِيلَ: مَا أَبْكَاكَ؟ قَالَ: يَا رَبِّ، هَذَا الْغُلاَمُ الَّذِي بُعِثَ بَعْدِي يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِهِ أَفْضَلُ مِمَّا يَدْخُلُ مِنْ أُمَّتِي.

“Ketika aku telah melewatinya, Nabi Musa pun menangis.” Lalu ditanya, “Apa yang membuatmu menangis hai Musa?” Musa menjawab, “Yaa Rabb, anak muda ini telah diutus setelahku, ternyata umatnya masuk ke surga lebih utama dan lebih banyak daripada umatku yang masuk surga.”

9. Hadis Tentang Isra Miraj: Nabi Muhammad SAW Bertemu Nabi Ibrahim AS di Langit Ketujuh

Lalu ditanya, “Siapa ini?” Dijawab, “Jibril.” “Siapa yang bersamamu?” “Muhammad.” “Apakah sudah diutus?” “Sudah.” Maka Malaikat itu berkata:

مَرْحَبًا بِهِ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ.

“Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang.”

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melanjutkan:

فَأَتَيْتُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ

“Lalu aku bertemu dengan Nabi Ibrahim.”

Dalam satu riwayat dikatakan, “Ini ayahmu, ucapkan salam kepadanya.” Lalu Nabi Muhammad mengucapkan salam kepada beliau. Lalu Nabi Ibrahim berkata:

مَرْحَبًا بِكَ مِنِ ابْنٍ وَنَبِيٍّ، فَرُفِعَ لِيَ الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ

“‘Selamat datang anak dan Nabi.’ Lalu diperlihatkan kepadaku Baitul Makmur.”

Dalam satu hadis riwayat Abu Dawud, dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim berkata kepada Rasulullah:

يَا مُحَمَّدُ ، أَقْرِأْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ ، وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ ، عَذْبَةُ الْمَاءِ ، وَأَنَّهَا قِيعَانٌ ، وَغِرَاسُهَا : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Hai Muhammad, sampaikan salam dariku untuk umatmu. Kabarkan kepada umatmu bahwa Surga itu tanahnya subur sekali dan sekarang Surga belum ada tanamannya. Dan bahwasanya tanaman-tanamannya adalah Subhanallah, Alhamdulillah. Laa Ilaha Illallah Allahu Akbar.”

Hadis Tentang Isra Miraj10. Nabi Muhammad SAW Sampai di Baitul Makmur

فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ فَقَالَ: هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ، يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ.

“Lalu aku bertanya kepada Jibril. Maka Malaikat Jibril berkata, ‘Ini Baitul Makmur, setiap harinya 70.000 Malaikat shalat di situ. Kalau sudah keluar, tidak kembali lagi.”

Lalu, Nabi Muhammad SAW terus dibawa naik sampai ke Sidratul Muntaha.

11. Saat Nabi Muhammad Melihat Sidratul Muntaha

وَرُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ الْمُنْتَهَى، فَإِذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلاَلُ هَجَرٍ، وَوَرَقُهَا كَأَنَّهُ آذَانُ الْفُيُولِ، فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ: نَهْرَانِ بَاطِنَانِ وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ.

“Aku melihat Shidratul Muntaha di langit ke tujuh. Ternyata bijinya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah. Dari akarnya keluar empat sungai; dua sungai tak terlihat dan dua sungai terlihat.”

فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ فَقَالَ: أَمَّا الْبَاطِنَانِ فَفِي الْجَنَّةِ،.

Lalu aku bertanya kepada Jibril, “Adapun yang tak terlihat itu adanya di surga sedangkan yang tampak yaitu sungai Nil dan Eufrat.”

12. Hadis Tentang Isra Miraj Panjang

Salah satu hadis yang mengisahkan tentang Isra Miraj diceritakan Anas bin Malik, yang menceritakan pula kendaraan yang di gunakan adalah hewan yang bernama buraaq.

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏”‏ أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ – وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ طَوِيلٌ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ – قَالَ فَرَكِبْتُهُ حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ – قَالَ – فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ بِهِ الأَنْبِيَاءُ – قَالَ – ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجْتُ فَجَاءَنِي جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – بِإِنَاءٍ مِنْ خَمْرٍ وَإِنَاءٍ مِنْ لَبَنٍ فَاخْتَرْتُ اللَّبَنَ فَقَالَ جِبْرِيلُ صلى الله عليه وسلم اخْتَرْتَ الْفِطْرَةَ ‏.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ فَقِيلَ مَنْ أَنْتَ قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ ‏.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِآدَمَ فَرَحَّبَ بِي وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ ‏.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الثَّانِيَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ‏.‏ فَقِيلَ مَنْ أَنْتَ قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ ‏.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِابْنَىِ الْخَالَةِ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَيَحْيَى بْنِ زَكَرِيَّاءَ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِمَا فَرَحَّبَا وَدَعَوَا لِي بِخَيْرٍ ‏.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الثَّالِثَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ ‏.‏ فَقِيلَ مَنْ أَنْتَ قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم ‏.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِيُوسُفَ صلى الله عليه وسلم إِذَا هُوَ قَدْ أُعْطِيَ شَطْرَ الْحُسْنِ فَرَحَّبَ وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ ‏.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الرَّابِعَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ ‏.‏ قَالَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِإِدْرِيسَ فَرَحَّبَ وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ‏{‏ وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا‏}‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الْخَامِسَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ ‏.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِهَارُونَ صلى الله عليه وسلم فَرَحَّبَ وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ ‏.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ السَّادِسَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ‏.‏ قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ ‏.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى صلى الله عليه وسلم فَرَحَّبَ وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ ‏.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ فَقِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم ‏.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِإِبْرَاهِيمَ صلى الله عليه وسلم مُسْنِدًا ظَهْرَهُ إِلَى الْبَيْتِ الْمَعْمُورِ وَإِذَا هُوَ يَدْخُلُهُ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ لاَ يَعُودُونَ إِلَيْهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِي إِلَى السِّدْرَةِ الْمُنْتَهَى وَإِذَا وَرَقُهَا كَآذَانِ الْفِيَلَةِ وَإِذَا ثَمَرُهَا كَالْقِلاَلِ – قَالَ – فَلَمَّا غَشِيَهَا مِنْ أَمْرِ اللَّهِ مَا غَشِيَ تَغَيَّرَتْ فَمَا أَحَدٌ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ يَسْتَطِيعُ أَنْ يَنْعَتَهَا مِنْ حُسْنِهَا ‏.‏ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَىَّ مَا أَوْحَى فَفَرَضَ عَلَىَّ خَمْسِينَ صَلاَةً فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ فَنَزَلْتُ إِلَى مُوسَى صلى الله عليه وسلم فَقَالَ مَا فَرَضَ رَبُّكَ عَلَى أُمَّتِكَ قُلْتُ خَمْسِينَ صَلاَةً ‏.‏ قَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لاَ يُطِيقُونَ ذَلِكَ فَإِنِّي قَدْ بَلَوْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَخَبَرْتُهُمْ ‏.‏ قَالَ فَرَجَعْتُ إِلَى رَبِّي فَقُلْتُ يَا رَبِّ خَفِّفْ عَلَى أُمَّتِي ‏.‏ فَحَطَّ عَنِّي خَمْسًا فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقُلْتُ حَطَّ عَنِّي خَمْسًا ‏.‏ قَالَ إِنَّ أُمَّتَكَ لاَ يُطِيقُونَ ذَلِكَ فَارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ ‏.‏ – قَالَ – فَلَمْ أَزَلْ أَرْجِعُ بَيْنَ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَبَيْنَ مُوسَى – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – حَتَّى قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّهُنَّ خَمْسُ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ لِكُلِّ صَلاَةٍ عَشْرٌ فَذَلِكَ خَمْسُونَ صَلاَةً ‏.‏ وَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا لَمْ تُكْتَبْ شَيْئًا فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ سَيِّئَةً وَاحِدَةً – قَالَ – فَنَزَلْتُ حَتَّى انْتَهَيْتُ إِلَى مُوسَى صلى الله عليه وسلم فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ ‏.‏ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقُلْتُ قَدْ رَجَعْتُ إِلَى رَبِّي حَتَّى اسْتَحْيَيْتُ مِنْهُ ‏”‏ ‏.

Artinya: Didatangkan Buraaq, hewan putih yang panjang , ukurannya lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal (anak kuda), dia meletakkan telapak kakinya dengan jarak sejauh ujung pandangan. Aku menungganginya dan sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang biasa digunakan para Nabi.

Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat lalu keluar. Setelah itu, Jibril dayang kepadaku membawa wadah berisi anggur dan susu. Aku memilih wadah berisi susu lalu Jibril berkata,” Kau telah memilih (yang sesuai) fitrah.”

Kemudian Jibril naik bersamaku ke surga pertama dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), “Siapa Kau?” Dia menjawab: Jibril”. Lalu Jibril ditanya lagi: “Siapa yang bersama denganmu?” Dia menjawab: “Muhammad” Pertanyaan berikutnya: “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab, “Dia telah diutus.” Pintu surga lalu terbuka dan aku bertemu Nabi Adam. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian kami naik ke surga kedua dan Jibril kembali minta dibukakan pintu. Jibril juga ditanya,”Siapa kau?” Dia menjawab: “Jibril.” Pertanyaan selanjutnya: “Siapa yang bersama denganmu?” Dia menjawab: “Muhammad.” Kemudian: “Apakah dia telah diutus?”Jibril menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi Isa putra Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya. Mereka menyambutku dan berdoa untuk kebaikanku.

Kemudian aku dibawa ke surga ketiga dan Jibril minta dibukakan pintu, maka Jibril ditanya: “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril.” Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad,” pertanyaan selanjutnya: “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Nabi Yusuf yang diberi separuh dari pesona dunia. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, lalu Jibril ditanya: “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril.” Ditanya lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad,” Selanjutnya: “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan Nabi Idris. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya: “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Maryam: 57)

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril.” Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan lagi: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Nabi Harun. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke surga keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril.” Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad.” Pertanyaan selanjutnya: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Nabi Musa. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Alangkah baiknya, peristiwa Isra Miraj sudah dikenalkan kepada anak ketika masih kecil. Bagi para orang tua bisa memperkenalan peristiwa Isra Miraj ini dengan menggunakan buku (SERI KISAH HARI BESAR ISLAM) PESONA KISAH ISRA’ MI’RAJ. Peristiwa Isra Miraj ini dikemas dengan cerita yang menarik, sehingga isi dari buku ini pun akan lebih mudah dipahami oleh si buah hati.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke surga ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril.” Ditanya lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad.” Selanjutnya: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab, “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Nabi Ibrahim.

Beliau sedang menyandarkan punggunya ke Baitul Ma’muur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma’muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi. Kemudian aku dibawa ke Sidratul Muntaha yang daunnya seperti telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Saat ditutupi perintah Allah, Sidratul Muntaha mengalami perubahan yang tidak bisa digambarkan makhluk Allah SWT.

Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Nabi Musa. Lalu dia bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas umatmu?” Saya menjawab: “50 salat.” Nabi Musa berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Saya telah menguji dan mencoba bani Israil dan ternyata mereka terlalu lemah untuk menanggung tugas berat.”

Nabi Muhammad SAW berkata: “Aku kembali kepada Tuhanku seraya berkata, Wahai Tuhanku ringankanlah untuk umatku.” Maka dikurangi dariku lima salat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata: “Allah mengurangi untukku 5 salat.”

Dia berkata: “Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan.” Maka terus menerus saya pulang balik antara Allah SWT dan Nabi Musa, hingga Allah berkata: “Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun.

Jika dia mengerjakannya, maka ditulis (baginya) satu kejelekan.” Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Nabi Musa seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan,” maka saya pun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai saya pun malu kepada-Nya”. (HR Muslim)

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَنَسٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِالْبُرَاقِ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ مُسْرَجًا مُلْجَمًا لِيَرْكَبَهُ، فَاسْتَصْعَبَ عَلَيْهِ، فَقَالَ لَهُ جِبْرِيلُ: مَا يَحْمِلُكَ عَلَى هَذَا؟ فَوَاللَّهِ مَا رَكِبَكَ قَطُّ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْهُ. قَالَ: فارفضَّ عَرَقًا.

Artinya: Dari Anas radhiallahu anhu, bahwa didatangkan kepada Nabi Muhammad SAW hewan Buraq di malam melakukan Isra. Buraq itu telah diberi pelana dan tali kendali untuk dinaiki Nabi Muhammad, tetapi Buraq sulit untuk dinaiki. Maka Jibril berkata kepadanya, “Apakah yang mendorongmu bersikap demikian? Demi Allah, tiada seorang pun yang menaikimu lebih dimuliakan oleh Allah SWT. daripada orang ini.” Setelah itu Buraq mengucurkan keringatnya.

Demikian beberapa hadis tentang Isra Miraj yang berkisah mengenai perjalanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada malam 27 Rajab. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds.

Jika ingin mencari buku tentang Islam, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Baca juga: 

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika