Music

Mengenal Karakteristik Seni Musik

Written by Rifda A

Karakteristik seni musik – Musik tidak bisa dipisahkan dari hidup manusia sampai kapanpun. Coba bayangkan jika kamu berada di dalam film “A Quiet Place”, berapa lama kira-kira kamu akan bertahan hidup tanpa suara khususnya musik?

Musik, pada dasarnya, merupakan karya seni yang mewakili suatu kebudayaan sekaligus dapat mengekspresikan ide, perasaan, dan emosi kita. Dengan musik, manusia dari seluruh dunia bisa berinteraksi tanpa harus memahami bahasa satu sama lain dulu. Karena itu, musik disebut juga sebagai bahasa universal.

Ada beragam jenis musik yang bisa kita dengarkan saat ini dengan mudah. Masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri yang menurut Stevenson (dalam Purnomo, 2015) menjadi keistimewaan sekaligus pembeda antara satu musik dengan yang lainnya. Lebih lanjut lagi, Teo (2003) mengemukakan bahwa karakteristik musik bisa dilihat dari elemen-elemennya.

Nah, kira-kira apa saja karakteristik seni musik yang menjadi keistimewaannya? Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang karakteristik tersebut berdasarkan jenis-jenis seni musik yang ada saat ini. Yuk gaskeun!

Elemen-Elemen Dalam Seni Musik

pixabay.com/Alexas_Fotos

Karena karakteristik seni musik terletak pada elemen-elemennya, sebelum masuk ke pembahasan utama, kita akan sedikit mengulas tentang hal ini terlebih dulu. Menurut elemen musik terdiri dari harmoni, irama, melodi, bentuk atau struktur lagu, tanda tempo, dan ekspresi.

1. Harmoni

Harmoni merupakan keselarasan bunyi yang dihasilkan dari gabungan dua nada atau lebih yang tinggi rendahnya berbeda. Jadi ketika ada beberapa nada berbeda yang dibunyikan secara serempak atau berurutan, akan terdengar selaras dan menyatu. Walaupun, misalnya, yang satu bernada tinggi dan yang lainnya bernada rendah.

2. Irama

Irama bisa diartikan sebagai bunyi maupun sekelompok bunyi yang panjang pendek not dan tekanan notnya bermacam-macam. Selain itu irama bisa dianggap sama dengan ritme yang merupakan susunan panjang pendeknya nada dan tergantung pada nilai titik nada.

Dalam musik, irama sama dengan rangkaian gerak dan menjadi unsur dasar yang sangat penting. Irama ini tersusun dari dasar ketukan yang berjalan secara teratur. Ketukan ini dibagi menjadi dua yaitu ketukan kuat dan ketukan lemah.

3. Melodi

Melodi merupakan susunan rangkaian nada yang terdengar berurutan dan dapat mengungkapkan suatu gagasan. Dalam musik, khususnya lagu, melodi menjadi isian maupun vokal inti. Untuk penjelasan yang lebih lengkap bisa kamu baca dalam buku Teori Dan Model Pembelajaran Prodi Pendidikan Seni Musik yang ditulis oleh Jeditia Taliak, M.Pd.K.

4. Bentuk atau struktur lagu

Bentuk atau struktur lagu merupakan susunan antara unsur-unsur musik dalam suatu lagu yang menghasilkan komposisi yang bermakna. Dalam lagu, struktur memiliki peran penting sebagai langkah awal penciptaannya.

Analoginya, sebelum membangun rumah, kamu harus mengetahui dulu konstruksi bentuk rumah sebelum memulai pembangunan. Begitu juga dengan lagu, kamu harus mengetahui dulu bagaimana strukturnya sebelum mulai menciptakannya.

5. Tanda tempo

Tanda tempo merupakan kecepatan dalam memainkan lagu serta perubahan-perubahan dalam kecepatan lagu tersebut. Tanda tempo dalam seni musik dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu tempo lambat, sedang, dan cepat.

Tempo menjadi elemen yang sensitif dalam musik yang seringkali menjadi tantangan bagi para seniman musik. Pasalnya, jika tempo tidak teratur, musik yang dimainkan akan sulit dinikmati. Sama seperti ketika kamu sedang berlari, jika kecepatannya selalu berubah-ubah setiap menit, kamu akan cepat merasa lelah.

6. Ekspresi

Ekspresi dalam seni musik dapat dipahami sebagai ungkapan pikiran dan juga perasaan yang disampaikan oleh penyanyi kepada pendengarnya. Ekspresi ini mencakup tempo, dinamika, hingga warna nada dari unsur-unsur pokok sebuah musik. Dengan demikian, ekspresi bisa dikatakan sebagai perasaan yang terkandung di dalam lirik maupun musik.

Melalui ekspresi inilah para penyanyi atau pencipta lagu mengungkapkan makna dan perasaannya. Ekspresi memiliki peran penting dalam karya musik. Seorang vokalis bertugas untuk menguasai elemen ini agar perasaannya tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Jika tidak, pendengar akan kesulitan untuk merasa “terhubung” dengan lagu ciptaannya.

Karakteristik Seni Musik

Ada banyak jenis (genre) musik di dunia ini, namun secara umum terbagi menjadi beberapa bagian tergantung kemiripannya. Selain itu, musik juga bisa dikelompokan menggunakan kriteria lainnya, seperti geografi, teknik musik, gaya, tema, dan juga konteks. Bahkan genre juga dapat dilihat dari instrumen atau alat musik yang digunakan, tempo lagu, hingga ritme lagunya.

Selama beberapa dekade terakhir, dunia seni musik mengalami banyak perkembangan yang melahirkan banyak jenis musik baru. Misalnya seperti musik triphop yang lahir dari kombinasi beat-beat elektronik dengan musik pop. Lalu, ada juga genre hip-hop rock yang banyak terdengar di lagu Linkin Park. Kemudian, ada dance rock, neo wave rock, hingga musik tradisional dengan sentuhan jazz, bluez, maupun rock.

Meski begitu, secara umum seni musik dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu musik klasik, musik populer, dan juga musik tradisional.

1. Musik Klasik

Pixabay.com/Ri_Ya

Musik klasik merupakan musik yang lahir dari kebudayaan Eropa pada tahun 1750 – 1825. Biasanya, musik klasik dibagi lagi berdasarkan periodenya, seperti periode klasik, baroque, rokoko, atau romantik.

Sampai saat ini, musik klasik masih sering dianggap sebagai genre musik yang indah dan berintelektualitas tinggi. Ini berlaku untuk musik klasik yang lahir dari semua zaman, mulai dari simfoni Mozart, kantata Bach, hingga karya musik klasik abad 20. Karakteristik seni musik klasik secara umum terdiri dari:

a. Memakai alat musik yang sederhana

Karakteristik yang pertama dari seni musik klasik adalah pemakaian alat musik yang sederhana. Misalnya seperti gitar maupun piano. Dengan satu alat musik saja, seperti gitar contohnya, musik klasik sudah bisa dinikmati dengan sangat baik. Berbeda dengan musik populer yang dimainkan dengan beberapa alat musik mulai dari gitar, drum, bass, keyboard, bahkan hingga perkusi.

Nah, kalau kamu tertarik untuk belajar piano klasik dari awal ada nih buku yang bisa membantumu menguasai lagu-lagu klasik, yaitu Piano Klasik Level 1 Untuk Pemula yang disusun oleh Amazing Music. Buku ini berisi lagu-lagu piano klasik yang merupakan lagu-lagu standar untuk tahapan awal belajar bermain piano.

b. Peralihannya dinamik

Karakteristik yang kedua ini sudah cukup dikenal oleh banyak orang. Biasanya musik klasik menggunakan peralihan dari lembut sampai keras (cressendo) maupun dari keras menjadi lembut (decressendo).

c. Perubahan tempo ditandai dengan percepatan maupun perlambatan

Perubahan tempo merupakan hal yang lumrah dalam setiap musik. Khusus untuk musik klasik, perubahan tempo ini biasa ditandai dengan percepatan maupun perlambatan musiknya. Dalam seni musik, percepatan disebut juga dengan istilah accelerando, sedangkan perlambatan disebut dengan istilah ritardando.

d. Penggunaan Ornamentik yang Dibatasi

Ornamentik, dalam seni musik, merupakan hiasan yang terdapat dalam sebuah lagu. Nah, musik-musik klasik biasanya memiliki hiasan yang lebih hemat daripada musik lainnya sehingga tidak terlalu menonjol.

e. Memakai 3 Akord Nada

Karakteristik musik klasik yang selanjutnya adalah memakai 3 akord nada yang dibunyikan secara bersamaan atau dikenal dengan sebutan homofik. Dengan kata lain, “harmoni” yang terdengar dalam musik klasik berasal dari tiga buah nada yang dibunyikan secara bersama-sama.

f. Didominasi Alat Musik Gesek dan Tiup

Salah satu karakteristik musik klasik yang cukup menonjol adalah didominasi oleh alat musik gesek dan juga tiup. Memang, sebenarnya masih ada banyak alat musik lain yang digunakan namun kebanyakan merupakan alat musik gesek dan tiup.

g. Beat-nya tidak Konstan

Musik-musik klasik seringkali memakai beat yang tidak konstan sehingga lebih mudah dikenali. Selain itu, musik klasik juga tidak terlalu menonjolkan ritme maupun harmoni seperti pada musik populer.

2. Musik Populer

Musik populer dan juga budaya populer tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia di seluruh dunia sekarang ini. Meski begitu, pada awal kemunculannya, musik populer dianggap sebagai produk budaya rakyat jelata yang kedudukannya lebih rendah dari kaum elit.

Selain itu, genre-genre yang tergabung dalam musik populer secara umum lahir dari kalangan rakyat yang disebarluaskan melalui produksi massal atau industri rekaman. Beberapa genre yang masuk dalam kategori ini diantaranya adalah:

  • Musik Gospel
  • Jazz
  • Blues
  • Rhythm and blues
  • Funk
  • Rock
  • Pop
  • Electronic
  • Ska, Reggae, Dub
  • Hip hop / Rap / Rapcore
  • Dangdut

Dari semua genre tersebut, ada beberapa kesamaan yang merupakan karakteristik dari musik populer, yaitu:

a. Melodinya mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik

Karena musik populer lahir dari kebudayaan masyarakat biasa, tak heran jika musik ini biasa dipakai untuk mengekspresikan emosi maupun perasaan para rakyat. Itulah mengapa, kita bisa menemukan lagu dengan lirik yang bahagia, sedih, marah, bahkan mengandung kritik kepada penguasa.

b. Gerak melodinya mudah dipadukan dengan jenis irama lain

Gerak melodi dalam musik populer sifatnya sangat dinamis sehingga mudah dipadupadankan dengan irama lain. Karakteristik inilah yang kemudian melahirkan berbagai sub-genre musik klasik seperti rock blues yang merupakan perpaduan antara musik rock dengan blues.

c. Gerak harmoninya tidak terlalu rumit

Secara umum, musik populer hanya terdiri dari tiga buah nada mayor maupun minor sehingga terdengar lebih sederhana. Inilah alasan mengapa kita bisa dengan mudah menghafalkan lagu-lagu populer. Bahkan jika kamu memiliki kepekaan, kamu bisa mengidentifikasi setiap nada dalam musik populer.

d. Memiliki tempo yang bervariasi, namun jarang berubah

Jika diperhatikan lebih jauh, tempo musik populer sangat bervariasi. Ada yang bertempo cepat, sedang, lambat, bahkan sangat lambat. Meski begitu, pada setiap lagu sangat jarang terjadi perubahan tempo. Kebanyakan lagu populer menggunakan satu tempo secara konsisten dari awal sampai akhir.

e. Penggunaan dinamik yang terbatas

Lagu-lagu populer umumnya tidak terlalu menonjolkan dinamika sehingga lebih mudah diterima oleh banyak orang. Mirip seperti lagu-lagunya The Beatles, legenda musik populer dari Britania Raya yang beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Star. Kamu bisa mengetahui kisah hidup John Lennon, salah satu punggawa The Beatles yang terkenal berhasil mencetak banyak lagu hits dan mencapai popularitas tertinggi dalam dunia musik melalui buku John Lennon yang ditulis oleh Gilbert Chocky.

f. Tema liriknya berkaitan dengan gaya hidup yang sedang populer di masyarakat

Mayoritas lagu pada musik klasik memiliki lirik yang mengangkat gaya hidup populer masyarakat. Misalnya seperti asmara, persahabatan, keluarga, dan lain sebagainya. Itulah mengapa, sekarang banyak lagu yang menggunakan kosakata populer, terutama lagu berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

3. Musik Tradisional

Musik tradisional merupakan musik yang berasal dari suatu kebudayaan. Karena itu, elemen-elemen dasarnya seperti ritme, melodi, tangga nada, struktur, bahkan instrumennya tidak berasal dari luar kebudayaan masyarakat pemilik kebudayaan tersebut.

Karena berasal dari kebudayaan dan berakar pada tradisi masyarakat, keberlangsungan musik tradisional sekarang bergantung pada usaha pewarisan secara turun temurun masyarakat pemilik kebudayaannya. Musik tradisional memiliki tiga komponen utama yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, yaitu seniman, musik tradisional itu sendiri, dan juga masyarakat penikmatnya.

Saat ini, seniman dan masyarakat diharapkan dapat mempersatukan persepsi untuk mengembangkan serta melestarikan seni musik tradisional. Anyway, terlepas dari eksistensinya yang harus dijaga dan dilestarikan, musik tradisional memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

a. Dipelajari secara lisan

Musik tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang diturunkan secara turun temurun. Proses pewarisannya seringkali dilakukan secara lisan oleh generasi tua kepada generasi muda. Kemudian, generasi muda ini nantinya akan meneruskannya kepada anak-anak mereka. Siklus ini terus berlangsung sehingga musik tradisional dapat tetap dikenal oleh masyarakat pemilik kebudayaan tersebut.

Selain itu, musik tradisional bisa juga diajarkan oleh orang-orang yang sudah menguasai instrumen atau mahir menyanyikan lagu-lagu tradisional kepada para pengikutnya untuk kemudian diturunkan. Dengan cara ini, orang yang belajar musik tradisional harus mengandalkan hafalan tanpa catatan sama sekali. Para pembelajar akan berlatih satu lagu dan teknik secara terus menerus hingga benar-benar menguasai sebelum pindah ke lagu dan teknik yang baru.

b. Tidak mempunyai notasi

Akibat proses pembelajaran yang dilakukan secara lisan, naskah musik dalam musik tradisional menjadi hal yang tidak terlalu penting. Maka dari itu, musik tradisional umumnya tidak memiliki notasi musik tertentu. Meski begitu, ada beberapa daerah di Indonesia yang mempunyai notasi musik seperti Jawa dan Bali. Akan tetapi dalam notasi ini tidak ada partiturnya sehingga harus dipelajari secara lisan.

Cara seperti ini cukup beresiko karena sangat bergantung pada orang-orang yang menguasai kesenian tersebut. Ketika jumlah orang-orang yang menguasai kesenian ini semakin berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali, kesenian tersebut ikut hilang karena tidak ada catatan tertulis yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain.

c. Sifatnya informal

Musik tradisional biasanya dipakai oleh suatu masyarakat untuk mengekspresikan dirinya sendiri. Oleh karena itu, musik ini sering digunakan dalam kegiatan rakyat dan sifatnya informal. Musik tradisional menjadi lebih formal dan kompleks ketika dimainkan di tempat-tempat elit seperti istana, misalnya.

d. Pemainnya tidak terspesialisasi

Proses pembelajaran musik tradisional biasanya menggunakan sistem generalisasi. Artinya setiap pemain musik tradisional akan belajar memainkan setiap instrumen mulai dari yang termudah sampai yang tersulit, hingga menguasainya.

Dengan demikian setiap pemain musik daerah akan memiliki kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik yang ada. Contohnya seperti seniman Sunda Entis Sutisna alias Sule yang mahir memainkan suling sunda, kendang, hingga kecapi.

e. Dimainkan oleh banyak orang

Karakteristik musik tradisional yang selanjutnya adalah dimainkan oleh banyak orang. Seperti pada gamelan jawa yang dimainkan oleh lima orang, setiap pemain memainkan satu alat musik sehingga membentuk suatu harmoni.

f. Lirik berbahasa daerah

Lirik atau syair pada musik tradisional biasanya menggunakan bahasa daerah tempat musik tersebut berasal. Selain itu, alunan melodi dan iramanya sangat menunjukkan ciri khas kedaerahannya.

Contohnya seperti lirik lagu musik jawa yang menggunakan bahasa Jawa dan memiliki nada-nada pelog serta salendro. Atau lagu daerah Jakarta yang umumnya menggunakan bahasa betawi dan memiliki nada-nada diatonis.

g. Melibatkan Alat Musik Daerah

Pada umumnya, musik tradisional dibawakan menggunakan alat musik khas daerah tempat musik tersebut berasal. Contohnya seperti lagu Sabilulungan dari Jawa barat yang diiringi oleh kecapi dan suling sunda. Atau lagu-lagu dari Suku Karo, Sumatera Utara yang diiringi oleh gendang lima sendalanen.

h. Musik tradisional menjadi bagian dari budaya masyarakat

Musik tradisional adalah bagian dari kebudayaan yang berkembang dalam suatu masyarakat sejak zaman dahulu hingga saat ini. Oleh karena itu, setiap ciri khas kebudayaan masyarakat pemilik musik tersebut sudah pasti melekat erat dengan musiknya.

Tak hanya itu saja, musik tradisional juga merupakan bentuk dari gambaran kebudayaan daerah pemiliknya. Contohnya seperti tarian, pakaian, adat kebiasaan, dan masih banyak lagi.

Demikian pembahasan tentang karakteristik seni musik yang sudah dikelompokkan. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kalian, Grameds.

Jika ingin mencari buku tentang musik, maka kalian bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Sumber:
  • https://www.seluncur.id/ciri-ciri-musik-klasik/
  • https://www.youtube.com/watch?v=_qwJkOxgV_o
  • https://www.scribd.com/doc/260906945/Pengertian-Musik-Tradisional
  • https://www.youtube.com/watch?v=RU7tSHfsAgY
  • Sila Widhyatama (2012) Sejarah Musik dan Apresiasi Seni. Balai Pustaka. Jakarta Timur
  • Purnomo, S. (2015). Karakteristik dan Fungsi Musik Film “Overtaken” dalam Film Serial animasi One Piece. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
  • Teo, T. (2003). Relationship of selected musical characteristics and musical preference (a review of literature). Visions of Research in Music Education, 3(1), 4.

About the author

Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.