Music

Macam-macam Gamelan Jawa dan Sejarahnya

Written by Rifda A

Macam-macam gamelan Jawa – Ketika sedang membahas budaya Jawa, tidak lengkap rasanya apabila tidak membicarakan mengenai alat musik gamelan. Alat musik tradisional Indonesia satu ini terus dilestarikan hingga kini dan bahkan cukup terkenal hingga ke mancanegara. Gamelan terdiri dari beberapa jenis alat musik tradisional yang memiliki fungsi dan cara memainkan yang berbeda-beda.

Gamelan adalah seni musik yang cukup populer di Indonesia. Alat musik Gamelan banyak terdapat di berbagai daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Lombok. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih dalam mengenai apa itu Gamelan, sejarah asal usulnya, manfaatnya, dan instrumen apa saja yang termasuk dalam alat musik Gamelan. Semua penjelasan rinci akan kita bahas bersama dalam artikel ini, jadi silakan baca terus untuk mengetahui lebih lanjut.

Sejarah dan Pengertian Alat Musik Gamelan

pixabay.com/Dedy_Timbul 

“Kata “gamelan” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “memukul” dan berupa kata benda dengan akhiran “an”.” 

Gamelan adalah sebuah ensemble musik yang terdiri dari berbagai alat musik yang dimainkan bersama-sama. Pertunjukan gamelan sering ditemukan dalam tradisi pulau-pulau Jawa, Bali, Madura, dan Lombok dengan berbagai jenis dan ukuran ensemble gamelan.”

Menurut keyakinan orang Jawa, gamelan diciptakan oleh dewa Sang Hyang Era Saka. Alat musik pertama yang diciptakan adalah gong yang digunakan untuk memanggil para dewa. Lalu, alat musik lain pun diciptakan sehingga menjadi gamelan seperti yang Grameds kenal saat ini.

Gamelan sangat populer pada zaman Majapahit sehingga berkembang dan menyebar ke daerah di luar Jawa seperti Bali dan Sunda. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda pada musik gamelan yang digunakan, seperti warna suara yang berbeda karena menggunakan alat musik tambahan yang berbeda. Contohnya, gamelan Sunda memiliki warna suara yang lebih merdu karena dikombinasikan dengan alat musik tradisional Sunda berupa seruling.

Alat musik gamelan biasanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang kulit dan tari pada acara-acara tertentu. Saat ini, gamelan sudah berkembang menjadi pertunjukan alat musik yang disukai banyak orang. Pertunjukan gamelan juga biasanya dilengkapi dengan sinden sebagai penyanyi. Masyarakat pasti sudah tidak asing dengan pertunjukan gamelan di istana atau acara wayang.

Gamelan memiliki sejarah yang panjang dalam peradaban masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan pada abad ke-8 hingga abad ke-11. Awal munculnya gamelan berasal dari kerajaan Hindu Budha di Sumatera, Bali, dan Jawa. Hal ini terlihat pada candi Borobudur yang memiliki relief ansambel gamelan pada zaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-6 hingga abad ke-13.

Keluarga kerajaan dan bangsawan pada masa itu diharapkan untuk belajar dan memahami instrumen gamelan. Pada zaman dahulu, seseorang yang bisa memainkan gamelan dianggap memiliki keberanian dan kebijaksanaan. Pada masa kerajaan Majapahit, gamelan berkembang pesat hingga ada jadwal pertunjukan gamelan di pengadilan.

Perkembangan gamelan berlanjut setelah masuknya Islam ke Nusantara yang menggunakan seni sebagai media untuk menyebarkan agamanya. Sunan Bonang adalah salah satu wali songo dan menjadi tokoh terkenal dalam penyebaran agama Islam pada masa itu.

Dalam upaya penyebaran agama Islam, Sunan Bonang mengkombinasikan gamelan dengan budaya Hindu Budha sebagai alat untuk menyampaikan ajaran Islam. Ini menjadi ciri khas Sunan Bonang dan bertujuan untuk menyesuaikan dakwahnya dengan budaya masyarakat Jawa pada saat itu agar lebih diterima oleh masyarakat.

Macam-Macam Gamelan

Tahukah Grameds, bahwa musik gamelan tidak hanya memiliki satu jenis saja. Ada beberapa macam gamelan yang perlu Grameds ketahui untuk mempelajari alat musik tradisional satu ini. Berikut penjelasannya.

  • Gamelan Gedhe

Jenis gamelan Gedhe terdiri dari susunan nada yang lengkap, mulai dari laras slendro hingga laras pelog. Jenis gamelan ini biasanya digunakan dalam konser atau pertunjukan karawitan atau uyon-uyon.

  • Gamelan Wayangan

Seperti yang terlihat dari namanya, jenis gamelan ini digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang. Selain laras slendro, laras pelog juga digunakan dalam gamelan untuk mengiringi pertunjukan wayang madya dan wayang gedog.

  • Gamelan Pakurmatan

Gamelan Pakurmatan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu monggang, caribbean, dan kodhok ngorek. Gamelan ini berfungsi sebagai pengiring acara-acara penghormatan dalam budaya Jawa, seperti Grebeg Mulud, menyambut tamu, dan acara khitanan atau pernikahan keluarga kerajaan.

  • Gamelan Sekaten

Gamelan Sekaten adalah salah satu jenis gamelan yang berasal dari Jawa Tengah, Indonesia. Ini adalah gamelan yang digunakan untuk mengiringi upacara-upacara agama Islam dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu hari ulang tahun Nabi Muhammad SAW. Upacara ini biasanya berlangsung selama seminggu dan menampilkan pertunjukan gamelan, tari, dan drama yang menyampaikan nilai-nilai agama dan sejarah.

Gamelan Sekaten memiliki nada yang lembut dan merdu, dan biasanya dimainkan dengan tempo yang lambat dan tenang. Ini sangat berbeda dengan gamelan lain yang biasanya digunakan untuk pertunjukan yang lebih cepat dan keras.

  • Gamelan Gadhon

Gamelan Gadhon adalah salah satu jenis gamelan yang digunakan untuk mengiringi acara-acara tradisional dan upacara keagamaan, seperti pernikahan, khitanan, dan tarian.

Gamelan Gadhon memiliki karakter nada yang kuat dan keras, dan biasanya dimainkan dengan tempo yang lebih cepat dibandingkan dengan gamelan Sekaten. Gamelan ini juga biasanya memiliki lebih banyak instrumen dan sering dipadukan dengan tarian tradisional yang menampilkan tarian dan gerakan yang lebih aktif dan energetik.

Secara umum, Gamelan Gadhon adalah bagian penting dari budaya Jawa dan tetap populer hingga saat ini. Ini adalah jenis gamelan yang sering dimainkan dalam acara-acara tradisional dan keagamaan, dan memainkan peran penting dalam mempertahankan dan menyampaikan tradisi dan kebudayaan Jawa.

  • Gamelan Cokekan

Gamelan Cokekan adalah jenis gamelan yang berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Ini adalah jenis gamelan tradisional yang biasanya dimainkan dalam acara-acara pernikahan, upacara keagamaan, dan tari-tarian tradisional.

Gamelan Cokekan memiliki karakter nada yang lembut dan melankolis, dan sering dimainkan dengan tempo yang lambat dan dalam. Gamelan ini terdiri dari instrumen tradisional seperti gendang, gong, bonang, dan kempul, dan memainkan peran penting dalam mempertahankan dan menyampaikan tradisi dan kebudayaan Banyumas.

  • Gamelan Senggani atau Sengganen

Gamelan Senggani adalah jenis gamelan tradisional yang berasal dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Ini adalah jenis gamelan yang biasanya dimainkan dalam acara-acara adat dan keagamaan, seperti pernikahan, upacara, dan tari-tarian.

Gamelan Senggani memiliki karakter nada yang keras dan tegas, dan sering dimainkan dengan tempo yang cepat dan energik. Gamelan ini terdiri dari instrumen tradisional seperti gendang, gong, bonang, dan kempul, dan memainkan peran penting dalam mempertahankan dan menyampaikan tradisi dan kebudayaan Banyuwangi.

Indonesia memang dikenal dengan alat musik tradisionalnya yang sangat banyak. Maka dari itu, ada baiknya bagi para orang tua untuk memperkenalkan alat musik tradisional kepada si buah hati. Ada banyak cara untuk memperkenalkan hal itu, salah satunya lewat buku Ensiklopedia Negeriku: Alat Musik Tradisional. 

 

Buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh si kecil karena selain bahasa yang mudah dipahami, ternyata buku ini juga dilengkapi dengan gambar, sehingga si buah hati pun akan senang untuk membacanya.

Contoh Gamelan Jawa

Setelah mengetahui sejarah, pengertian hingga macam-macam gamelan Jawa, berikut adalah beberapa contoh dari alat musik gamelan Jawa yang harus Grameds ketahui.

  • Kendhang

Gendang atau kendhang adalah sebuah alat musik gamelan Jawa yang berperan dalam mengatur irama musik. Cara memainkannya adalah dengan memukul pinggir kendhang yang terbuat dari kulit hewan menggunakan telapak tangan. Ada berbagai jenis dan ukuran kendhang, seperti ketipung yang kecil dan kendang ciblon atau kebar yang sedang. Biasanya, ketipung gamelan memiliki pasangan kendang, yaitu kendang gedhe dan kendang kalih.

  • Saron 

Saron, juga dikenal sebagai ricik, adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk dalam kelompok balungan atau alat musik jenis bilahan (wilahan) dari logam. Saron memiliki 6 atau 7 (oktaf) bilahan logam yang terletak di atas bingkai kayu yang berfungsi sebagai pengeras suara. Dalam gamelan, biasanya terdapat 4 saron dengan jenis laras pelog dan slendro.

Cara memainkannya adalah dengan memukul bilahan logam menggunakan tangan kanan dan memegang bilahan yang sudah dipukul sebelumnya menggunakan tangan kiri untuk mematikan suara yang masih terdengar. Cara ini disebut dengan teknik memahat atau memencet.

  • Demung

Demung adalah alat musik gamelan yang juga termasuk dalam golongan balungan. Biasanya ada dua jenis demung untuk pelog dan slendro dalam set gamelan. Alat musik satu ini menghasilkan nada oktaf yang paling rendah dari golongan alat musik balungan lainnya, meskipun ukurannya yang paling besar. Cara memainkannya mirip dengan saron, hanya saja tabuh demung lebih besar dan berat daripada tabuh saron.

Bicara soal gamelan, biasanya digunakan untuk berbagai acara, salah satunya untuk pertunjukan wayang. Ketika pertunjukan wayang ada yang namanya dalang sebagai pembawa cerita wayang itu sendiri. Ingin tahu tentang dalang, wayang, dan gamelan lebih jauh lagi? Kamu bisa membaca buku Dhalang, Wayang dan Gamelan.

 

Ada banyak hal yang akan kalian ketahui lewat buku ini, salah satunya adalah simbol dari beberapa tokoh wayang. Biar nggak penasaran lagi, langsung saja dapatkan bukunya di gramedia.com, ya.

  • Bonang

Bonang adalah sebuah alat musik gamelan yang terdiri dari beberapa pot besar yang diletakkan di atas string (tali) dalam sebuah bingkai kayu. Setiap pot memiliki poros cembung di bagian atas untuk dipukul dengan tongkat pemukul khusus.

Terdapat beberapa jenis bonang dalam gamelan, seperti bonang penerus, barung, dan panembung. Alat musik ini termasuk dalam keluarga pencon, yaitu alat musik dari logam berbentuk cekungan di bawahnya dan poros cembung di atasnya untuk dipukul.

  • Kenong 

Kenong adalah alat musik gamelan yang masuk dalam keluarga pencon seperti bonang. Kenong memiliki bentuk yang lebih bulat dan gemuk dari pencon lainnya. Kenong diletakkan pada pangkon yang terbuat dari kayu dan memiliki alas tali agar tidak menghambat getaran musik saat sedang ditabuh. Kenong menghasilkan suara rendah namun tetap nyaring dengan timbre khas. Cara memainkannya serupa dengan memainkan bonang, dengan memukul bagian benjolan dengan tongkat khusus.

  • Gong 

Gong juga termasuk dalam keluarga pencon seperti bonang dan kenong dalam instrumen gamelan. Namun, gong memiliki bentuk yang lebih besar dan tergantung dari piringan besar. Alat musik ini terbuat dari logam seperti perunggu dan tembaga untuk memperoleh suara yang khas. Cara memainkannya adalah dengan memukul bagian cembung menggunakan tongkat pemukul khusus.

  • Kempul 

Kempul adalah bagian dari instrumen gamelan yang bisa dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan tongkat khusus. Ukuran kempul lebih kecil dari gong dan meskipun masuk dalam golongan pencon, kempul dapat memainkan nada seperti musik balungan dan memimpin nada dalam alat musik balungan.

  • Gambang 

Gambang mirip dengan saron dan demung, namun terbuat dari bahan kayu atau bambu yang memberikan suara khas dan unik. Terdapat 18 nada pada gambang yang terletak di atas sebuah rak konektor berbentuk perahu, dengan bentuk bilah yang berurutan dari yang terkecil sampai paling panjang. Cara memainkannya adalah dengan memukul setiap bilah menggunakan pemukul khusus yang disebut tabuh, dan setelah dipukul, bilah harus diambil agar tidak terdengar suara yang berlebihan.

  • Slenthem 

Slenthem adalah instrumen gamelan yang termasuk dalam keluarga alat musik balungan seperti saron dan demung. Ini menghasilkan dengungan nada rendah atau melengking yang mengikuti nada alat musik balungan lain. Dalam satu set gamelan, biasanya ada dua jenis slenthem, yaitu slendro dengan rentang nada C, D, E, G, A, C, dan pelog dengan rentang nada C hingga B.

  • Gender 

Gender adalah instrumen gamelan dari Jawa dan Bali yang terbuat dari logam dan memiliki bilah-bilah yang dipukul. Ada 10 hingga 14 bilah pada gender yang dibuat dari kuningan dan digantung pada berkas atas resonator bamboo atau seng.

Cara memainkan gender adalah memukul setiap bilahnya dengan pemukul khusus, tabuh kayu (di Bali) atau berlapis kain (di Jawa). Dalam set gamelan yang lengkap, ada tiga jenis gender yang digunakan, yakni slendro, pelog pathet nem lan lima, dan pelog pathet barang.

Ingin mencari buku agar anak mudah memahami alat musik tradisional Indonesia? Tenang, bagi para orang tua bisa menjadikan buku Seri Gunting Dan Tempel 3 : Alat Musik ini sebagai panduannya. Di dalam buku ini, sang anak bisa diajarkan untuk menggunting dan menempel gambar alat musik tradisional. Selain menambah pengetahuan, bisa juga mengembangkan kemampuan si kecil.

  • Siter 

Siter adalah alat musik gamelan dari Indonesia yang termasuk dalam keluarga alat musik balungan. Siter terbuat dari kayu dan memiliki beberapa bilah nada yang berdekatan. Setiap bilah nada diletakkan pada rak yang menghubungkan tiap bilah nada pada siter.

Cara memainkannya adalah dengan memukul tiap bilah nada menggunakan tabuh (pemukul) dan memegang bilah setelah dipukul agar suara tetap terdengar. Siter memiliki suara yang tinggi dan bersahutan dengan alat musik balungan lain seperti saron dan demung dalam sebuah gamelan.

Siter adalah instrumen gamelan yang memiliki suara yang khas dan memiliki bentuk seperti gitar, sehingga disebut pula sebagai gitar jawa. Alat musik ini terbuat dari kayu jati, ukurannya sekitar 20 x 50 cm dan memiliki 13 hingga 14 senar.

Alat musik siter memiliki 2 bagian dengan nada yang berbeda, yaitu bagian pelog dan bagian slendro. Siter dikatakan sebagai alat musik yang mengambil ide dari alat musik tradisional India karena bentuk dan cara bermainnya sangat mirip dengan sitar.

  • Rebab 

Alat musik ini memiliki bentuk yang mirip dengan gitar atau sitar, terdiri dari tubuh yang terbuat dari kayu dan dilengkapi dengan tiga hingga empat senar yang ditiup atau dipetik untuk memainkan nada.

Rebab merupakan instrumen gamelan penting untuk memperkaya dan memberikan nuansa pada melodi utama. Cara memainkannya tidak terikat pada skala alat musik lain dan dapat diciptakan dengan bebas. Rebab termasuk dalam grup musik yang dimainkan dengan gaya bebas.

Rebab memiliki suara yang lembut dan merdu, sangat penting dalam memperkuat dan menghiasi melodi dasar dalam musik gamelan. Alat musik ini juga dimainkan secara bebas sebagai bagian dari ansambel musik terbuka.

  • Suling 

Suling adalah alat musik gamelan yang dimainkan dengan cara meniup dan terbuat dari bahan bamboo. Suaranya yang lembut memberikan warna khas dan menyempurnakan keseluruhan suasana musik gamelan. Suling berasal dari daerah Jawa Barat atau Sunda.

Macam-macam gamelan Jawa dapat Grameds pelajari lebih lanjut melalui buku terkait. Setelah membaca artikel ini sampai selesai, apakah kamu ingin belajar gamelan Jawa?

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com senantiasa menyediakan berbagai macam buku berkualitas termasuk tentang musik tradisional. Jadi jangan ragu untuk beli buku di Gramedia. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Rujukan:

  • https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-gamelan/#JENIS-JENIS_GAMELAN
  • https://www.romadecade.org/alat-musik-gamelan/

 

About the author

Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.