Bahasa Indonesia

51 Kalimat Aktif Intransitif dan Pengertian hingga Jenis Lainnya

kalimat aktif intransitif
Written by Siti Badriyah

Kalimat Aktif Intransitif – Ketika belajar materi Bahasa Indonesia, Grameds pasti memahami bahwa dalam kalimat itu memiliki beberapa jenis, diantaranya ada kalimat aktif dan kalimat pasif. Perbedaan yang mencolok dari kedua jenis kalimat tersebut adalah keberadaan subjek yang melakukan sesuatu (kata kerja). Terlebih lagi, dalam proses berbahasa memang sering menggunakan kelas kata yang berbeda dan disesuaikan dengan konteks. Kelas kata ini dapat berupa nomina, verba, adjektiva, numeralia, dan masih banyak lainnya. Nah, setiap kelas kata tersebut juga memiliki fungsi masing-masing kok.

Dalam pembahasan ragam kalimat yang diantaranya terdapat kalimat aktif dan kalimat pasif, menjadi dua hal yang kerap ditemui di kehidupan sehari-hari. Yap, keberadaan kalimat aktif dan kalimat pasif paling sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pada ragam kalimat aktif, dapat dibagi lagi menjadi kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kunci perbedaan antar keduanya adalah penggunaan objek dan kata keterangan. Pada kalimat aktif intransitif lebih menggunakan kata keterangan, baik keterangan tempat maupun waktu setelah predikatnya. Lantas, bagaimana saja sih contoh kalimat aktif intransitif itu? Bagaimana definisi dari kalimat aktif intransitif? Apa saja perbedaan antara objek dan pelengkap sehingga dapat membagi ragam kalimat aktif ini? Nah, supaya Grameds memahaminya, yuk simak ulasan berikut ini!

kalimat aktif intransitif

https://www.pexels.com/

51 Contoh Kalimat Aktif Intransitif

  1. Dimas bertemu dengan Adhi tadi sore. (S – P – Pelengkap – Keterangan Waktu)
  2. Kami berlatih teater di sanggar milik Paman Fikri. ( S – P – Pelengkap – Keterangan Tempat)
  3. Rini tertawa karena mendengar leluconnya yang sangat lucu. ( S – P – Keterangan Sebab)
  4. Bu Septi tertipu hingga milyaran juta rupiah. (S – P – Keterangan Akibat)
  5. Aku tetap akan berangkat rapat meskipun harus kehujanan. ( S – P – Keterangan Perbandingan)
  6. Pak Sabda bercocok tanam di kebunnya. (S – P – Keterangan Tempat)
  7.  Lucas menggigil saat hujan lebat semalam. ( S – P – Keterangan Waktu)
  8. Mail tertawa sampai terbahak-bahak. (S – P – Keterangan Akibat)
  9. Paman selalu mengumpat saat marah besar. (S – P – Keterangan Waktu)
  10. Pembunuh seorang gadis telah tertangkap oleh pihak kepolisian setempat. (S – P – Keterangan Sebab)
  11. Susanti terjatuh dari tangga ketika bermain dengan teman-temannya. (S- P – Pelengkap – Keterangan Waktu)
  12. Semua siswa dari kelas Bahasa itu berlari ke arah kantin. (S – P – Keterangan Tujuan)
  13. Alarm rumah kami berbunyi saat ada pencuri yang masuk. (S – P – Keterangan Waktu)
  14. Rani sangat tertekan dengan perkataan Ayah. (S – P – Keterangan Sebab)
  15. Seekor musang terperangkap oleh jebakan Tok Dalang. (S – P – Keterangan Sebab)
  16. Adik ketakutan saat berada di rumah sendirian. (S – P – Keterangan Waktu)
  17. Tangan Ayah terluka parah. (S – P – Pelengkap)
  18. Burung gagak itu terbang hingga ke angkasa. (S – P – Keterangan Tujuan)
  19. Kaki Meta terkena paku di lapangan. (S – P – Pelengkap – Keterangan Tempat)
  20. Nenek meninggal 5 bulan yang lalu. (S – P – Keterangan Waktu)
  21. Belajarku terganggu karena suara dangdut. (S – P – Keterangan Sebab)
  22. Laki-laki itu tergeletak di pinggir jalan. (S – P – Keterangan Tempat)
  23. Para murid bertanya tentang cara cepat mengerjakan soal-soal ujian. (S – P – Pelengkap)
  24. Tiara suka bernyanyi di kamar mandi. (S – P – Keterangan Tempat)
  25. Riko dan teman-temannya berlari saat mendengar bunyi petir. (S – P – Keterangan Waktu)
  26. Paman dan Bibi ingin bersantai sebentar di rumah kami. (S – P – Pelengkap – Keterangan Tempat)
  27.  Ayah kembali berlayar tiga bulan lagi (S – P – Keterangan Waktu)
  28. Atlet lari itu berlari tidak sesuai dengan instruksi pelatih. (S – P – Pelengkap – Keterangan Cara)
  29. Kami semua terdiam saat mendengar ayah dan ibu bertengkar. (S – P – Keterangan Waktu)
  30. Kakak ingin kami berpakaian dengan cepat. (S – P – Pelengkap – Keterangan Cara)
  31. Paus itu bernapas melalui paru-paru. (S – P – Keterangan Alat)
  32. Kelompok itu bekerja tiada henti sampai pagi hari. (S – P – Pelengkap – Keterangan Waktu)
  33. Vero tergoda dengan rayuan gombal Rizky. (S – P – Keterangan Cara)
  34. Kami teringat masa-masa semua keluarga berkumpul saat Hari Natal. (S – P – Pelengkap – Keterangan Waktu)
  35. Para mahasiswa belajar melalui aplikasi zoom. (S – P – Keterangan Alat)
  36. Kami semua berteriak saat lampu ruang tengah tiba-tiba meledak. (S – P – Keterangan Waktu)
  37. Semua uang di celengan Mira menghilang dengan tiba-tiba. (S – P – Keterangan Cara)
  38. Para murid bertanya tentang cara cepat mengerjakan soal Matematika bab Aljabar. (S – P – Pelengkap)
  39.  Ibu kerepotan mengurus adik yang tengah sakit. (S – P – Pelengkap – Keterangan Sebab)
  40. Anak kecil itu tercebur di sungai Musi. (S – P – Keterangan Tempat)
  41. Tiga pendaki tersesat saat naik gunung Rinjani. (S – P – Keterangan Waktu)
  42. Para tamu bernyanyi dengan riang di aula gedung. (S – P – Pelengkap – Keterangan Tempat)
  43. Rafa terjatuh di depan rumah Pak Darman. (S – P – Keterangan Tempat)
  44. Tubuhnya berlumuran darah sejak pagi. (S – P – Pelengkap – Keterangan Waktu)
  45. Ika bernyanyi ketika teman-temannya datang.  (S – P – Keterangan Waktu)
  46. Para pahlawan telah berkorban jiwa dan raga demi bangsa dan negara Indonesia. ( S – P – Pelengkap – Keterangan Tujuan)
  47. Ayah memilih bekerja di rumah dengan berjualan telur asin. (S – P – Pelengkap – Keterangan Cara)
  48. Raja tertembak peluru nyasar milik perampok. (S – P – Pelengkap – Keterangan Kepemilikan)
  49. Kami tersenyum bahagia melihat semua keluarga Fizi bersatu. (S – P – Pelengkap)
  50.  Siwi tersenyum simpul. (S – P – Pelengkap)
  51. Angger dan Angga bertengkar hanya karena berebut komik Detective Conan. (S – P – Keterangan Sebab)

kalimat aktif intransitif

Mengenal Apa Itu Kalimat Aktif Intransitif?

kalimat aktif intransitif

https://pixabay.com/

Setelah menyimak beberapa contoh dari kalimat aktif intransitif ini, apakah Grameds sudah dapat memahami apa definisinya? Kita bahas satu per satu ya…

Pada dasarnya, kalimat aktif dapat disebut demikian jika subjeknya merupakan pelaku perbuatan dan dinyatakan pada predikat yang mana juga berupa verba aktif. Verba aktif ini biasanya ditandai dengan penggunaan kata kerja yang berafiks meN-, ber-, dan kata kerja aus. Definisi inilah yang membedakannya dengan kalimat pasif.

Nah, kalimat aktif tersebut terbagi lagi menjadi 2 jenis yakni kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Meskipun ada juga beberapa ahli yang menyatakan bahwa kalimat aktif ini dibedakan menjadi 3 jenis, dengan tambahan adanya kalimat aktif semitransitif.

Menurut Sugono (2009: 119), kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memiliki peran sebagai pelaku perbuatan yang dinyatakan oleh predikat dan objek sebagai sasarannya. Artinya, pada kalimat aktif transitif ini akan memiliki struktur yang terdiri atas S-P-O. Hal yang membedakan jenis kalimat ini dengan kalimat aktif intransitif adalah hadinya objek dan verba yang berawalan meN-.

Selanjutnya, pada kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang subjeknya justru melakukan perbuatan yang dinyatakan oleh predikat dan tidak memerlukan objek. Meskipun tidak ada objek, tetapi kalimat aktif intransitif memiliki pelengkap yang biasanya berawalan dengan ber-. Karakteristik lain dari kalimat aktif intransitif ini adalah adanya verba seperti kembali, pergi, bangkit, masuk, dan lainnya.

Perbedaan Objek, Pelengkap, dan Kata Keterangan

Kalimat aktif, umumnya akan memuat objek, pelengkap, dan kata keterangan. Pada kalimat aktif transitif biasanya ditandai dengan hadirnya objek. Lalu, pada kalimat aktif intransitif ditandai dengan hadirnya pelengkap. Kesamaan antara keduanya adalah hadir pula kata keterangan. Dalam hal ini, banyak orang yang belum dapat membedakan antara objek, pelengkap, dan kata keterangan. Yuk simak ulasan berikut ini supaya Grameds memahami hal tersebut.

Objek Pelengkap Kata Keterangan
Biasanya berada pada jenis kalimat aktif transitif Biasanya berada pada kalimat aktif intransitif. Berada pada 2 jenis kalimat aktif, baik kalimat aktif transitif maupun kalimat aktif intransitif.
Merupakan sesuatu yang dikenai perbuatan oleh subjek. Merupakan sesuatu yang berfungsi untuk melengkapi struktur kalimat. Merupakan kata yang memang berfungsi untuk memberikan keterangan pada kalimat.
Posisinya didahului oleh predikat. Posisinya didahului oleh predikat, karena fungsinya adalah untuk melengkapi predikat. Memiliki beberapa jenis, misalnya kata keterangan tempat, kata keterangan waktu, kata keterangan cara, kata keterangan sebab, kata keterangan akibat, dan lainnya.
Biasanya berupa nomina dan frasa nominal. Berupa frasa nominal, frasa verbal, frasa preposisi, frasa adjektival, bahkan juga klausa. Berbeda jenis kata keterangan, maka akan berbeda pula kata sebagai pengacunya.
Apabila objek termasuk nomina, frasa nominal, atau pronomina, maka akan merujuk pada persona ketiga tunggal, sehingga diganti dengan -nya. Tidak dapat menjadi subjek, terutama ketika diubah menjadi kalimat pasif. Keberadaannya dalam kalimat tidak bersifat inti, sehingga penggunaannya manasuka.
Dapat berwujud sebagai klausa, dengan didahului kata “bahwa”. Tidak dapat diganti menjadi bentuk -nya. Kecuali dalam kombinasi preposisi selain ke, dari, di, dan akan. Keberadaannya sangat dibutuhkan, terutama dalam kalimat deklaratif yang memang memerlukan penyajian informasi secara utuh.

kalimat aktif intransitif

Mengenal Jenis Kalimat Lainnya

https://pixabay.com/

Sebelum membahas mengenai jenis-jenis kalimat lainnya, ada baiknya jika Grameds memahami mengenai apa itu kalimat. Pada dasarnya, kalimat adalah salah satu unsur bahasa yang berupa rentetan kata. Dalam kalimat biasanya akan menunjukkan isi pemikiran dari penulisnya secara lengkap. Pola dasar kalimat adalah Subjek + Predikat + Objek + Keterangan atau Pelengkap. Predikat pada sebuah kalimat juga tidak harus berupa kata kerja atau verba, tetapi juga kata benda (nomina) dan kata sifat (adjektiva).

Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tertulis yang mengungkapkan pikiran penulis secara utuh dan diakhiri oleh intonasi final alias tanda baca titik (.). Kalimat juga sebagai susunan dasar dari sebuah wacana. Artinya, sebuah wacana hanya akan terbentuk apabila terdapat dua kalimat, atau lebih yang letaknya berurutan dan berdasarkan pada kaidah kewacanaan.

Jenis-jenis kalimat yang biasa digunakan dalam sebuah teks dapat ditinjau berdasarkan beberapa hal tertentu, yakni mulai dari:

  • Jenis predikatnya
  • Letak predikatnya
  • Kelengkapan unsurnya
  • Perluasan unsurnya
  • Jumlah polanya
  • Aspek bicaranya
  • Pelakunya

Jenis Kalimat Menurut Jenis Predikatnya

1. Kalimat Verba

Yakni suatu kalimat yang predikatnya terbentuk dari adanya kata kerja atau verba. Contoh: Rafa mengendarai sepeda barunya tadi pagi.

2. Kalimat Nomina

Yakni suatu kalimat yang predikatnya terbentuk dari kata benda atau frase benda (nomina). Contoh: Kynan seorang perempuan.

Jenis Kalimat Menurut Letak Predikatnya

1. Kalimat Normal

Yakni sebuah kalimat yang subjeknya mendahului predikat. Biasanya, pola kalimat dalam jenis kalimat ini adalah pola dasar yakni berupa SPOK. Contoh: Yudha mencatat pertanyaan guru.

2. Kalimat Inversi

Yakni sebuah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Contoh: Dibuangnya sampah itu oleh Bapak.

Jenis Kalimat Menurut Kelengkapan Unsurnya

1. Kalimat Minor

Yakni sebuah kaimat yang terdiri dari satu unsur pusat saja. Maksudnya, hanya terdapat satu kata saja tetapi sudah mampu menunjukkan maksud kalimatnya. Contoh: “Tutup!”, “Tolong!”, “Cepat!”.

2. Kalimat Elips

Yakni sebuah kalimat yang salah satu unsur pusatnya dihilangkan karena pembaca pasti sudah memahaminya meskipun unsur tersebut tidak ada. Contoh:

Dia akan pergi ke Jakarta, tetapi saya pergi ke Bandung. – Dia akan pergi ke Jakarta, tetapi saya ke Bandung.

Dalam kalimat kedua, kata “pergi” pada anak kalimat dapat dihilangkan dan maknanya akan tetap sama.

3. Kalimat Mayor

Yakni sebuah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat yang mana terdiri dari subjek dan predikat (S-P) atau bahkan dapat lebih dari itu, misalnya diberikan keterangan (S-P-O-K). Contoh:

Alam (S) akan pergi (P) besok pagi (K)

Jenis Kalimat Berdasarkan Perluasan Unsurnya

1. Kalimat Inti

Sebenarnya, kalimat inti ini adalah kalimat mayor yang mana hanya terdiri dari dua inti saja untuk menjadi unsur pusatnya, yakni inti unsur subjek dan unsur predikat. Ciri-ciri kalimat inti adalah sebagai berikut:

  • Terdiri dari dua kata.
  • Berintonasi normal.
  • Memiliki susunan yang biasa.

Contoh:

Anak yang terlahir kembar itu, meninggal dunia setelah dirawat selama enam belas hari di inkubator.

Kalimat inti: anak itu meninggal dunia.

2. Kalimat Transformasional

Yakni sebuah kalimat inti yang telah mendapatkan perluasan. Contoh:

Kalimat inti: Dia pergi

Kalimat transformasional:

  • Dia akan pergi
  • Dia akan pergi dengan saya
  • Dia akan pergi dengan saya besok pagi

Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Polanya

1. Kalimat Tunggal

Yakni sebuah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat atau satu klausa saja. Pola kalimat pada jenis ini dibentuk oleh adanya subjek dan predikat. Namun, ada pula pola yang lebih lengkap, yakni subjek, predikat, objek, pelengkap atau keterangan. Contoh:

Raka pulang dari sekolah.

2. Kalimat Majemuk

Yakni sebuah kalimat yang terdiri atas adanya dua pola kalimat atau dua klausa yang bahkan lebih. Kalimat majemuk ini biasanya dapat dibentuk dari adanya paduan atas beberapa buah kalimat tunggal. Dalam kalimat jenis ini, dapat digolongkan menjadi tiga macam, yakni:

  • Kalimat majemuk setara, yang kalimatnya dihubungkan dengan konjungsi setara.
  • Kalimat majemuk bertingkat, yang kalimatnya dihubungkan dengan konjungsi tidak setara.
  • Kalimat majemuk campuran, yang kalimatnya dihubungkan dengan konjungsi setara dan tidak setara dengan klausanya berjumlah tiga atau lebih.

Jenis Kalimat Berdasarkan Pelakunya

1. Kalimat Aktif

Yakni sebuah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan. Ciri utama dari kalimat ini adalah predikatnya berupa kata kerja berawalan me(N) dan ber-. Contoh: Fikri sedang membaca.

2. Kalimat Pasif

Yakni sebuah kalimat yang subjeknya dikenai oleh pekerjaan. Biasanya, predikat pada jenis kalimat ini akan berawalan di- atau ter-. Contoh: Bola itu ditendang oleh Arkie.

3. Kalimat Langsung dan Tak Langsung

a) Kalimat Langsung

Yakni kalimat yang berupa kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain, dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tersebut. Contoh: Adi berkata, “Segera kumpulkan buku gambar hari ini!”

b) Kalimat Tidak Langsung

Yakni ragam kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain tetapi susunannya telah diubah oleh penutur, yakni dengan tidak menirukan atau mengucapkannya lagi secara langsung. Contoh: Pak Agus berkata bahwa kita semua diminta untuk segera menuju ke aula sekolah sekarang.

Sumber:

https://narabahasa.id/

https://roboguru.ruangguru.com/

Marwati, Cicilia Ariza Ratna. (2015). Kalimat Dalam Karangan Narasi Guru Sekolah Dasar (SD) Di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, Tahun 2014. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, Skripsi.

Baca Juga!

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah