Pkn

7 Fungsi dan Peranan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Fungsi dan Peranan Pancasila

Fungsi dan Peranan Pancasila – Dewasa ini, keberadaan Pancasila yang dikenal sebagai dasar negara Indonesia itu juga berperan sebagai cetakan dasar yang membentuk karakter bangsa Indonesia. Nyatanya, Pancasila sudah lebih dari 70 tahun dijadikan sebagai dasar sekaligus ideologi negara Indonesia, tetapi tidak semua orang paham akan fungsi dan peranannya, terlebih lagi di tengah arus globalisasi seperti saat ini.

Untuk itu, para generasi muda telah dipersiapkan sebaik-baiknya dengan karakter Pancasila melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila yang diberikan di bangku sekolah maupun perguruan tinggi.

Berhubung Pancasila ini diangkat menjadi ideologi terbuka bagi negara Indonesia, maka tentu saja fungsi dan peranannya akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Yap, keberadaan Pancasila sebagai ideologi terbuka ini ternyata sangat inovatif bagi seluruh kalangan bangsa Indonesia. Lantas, apa saja sih fungsi dan peranan Pancasila bagi bangsa Indonesia ini?

Bagaimana cara menumbuhkan nilai kesadaran Pancasila di tengah-tengah zaman globalisasi seperti saat ini? Bagaimana pula cara menumbuhkan nilai kesadaran Pancasila kepada para generasi muda? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk segera simak ulasannya berikut ini!

Fungsi dan Peranan Pancasila

https://newnaratif.com/

Memahami Fungsi dan Peranan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Sebenarnya, unsur fungsi dan peranan Pancasila bagi bangsa Indonesia itu pasti akan selalu digabungkan menjadi satu pembahasan. Namun, pada uraian berikut ini, kita akan memisahkan antara fungsi dan peranan masing-masing Pancasila bagi bangsa Indonesia, supaya lebih mudah memahaminya.

Fungsi Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Menurut Modul Pancasila tahun 2015, menyatakan bahwa fungsi Pancasila itu ada 3 yakni 1) Sebagai Pandangan Hidup; 2) Sebagai Dasar Negara; dan 3) Sebagai Ideologi Nasional. Nah, berikut ini penjelasan dari ketiga perwujudan fungsi Pancasila tersebut!

1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

Sebagai Basic Belief System

Artinya, segala aktivitas kehidupan bangsa Indonesia itu pasti harus sesuai dengan sila-sila Pancasila. Basic Belief System ini pada umumnya adalah sistem kepercayaan dasar yang dijadikan sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku.

Nah, bagi bangsa Indonesia, keberadaan Pancasila tentu saja berfungsi sebagai pandangan hidup Basic Belief System, sebab memuat gagasan dasar akan kehidupan yang dianggap baik. Secara filosofis, Pancasila memang memuat nilai-nilai positif, baik dalam cara berpikir, bersikap, hingga bertingkah laku di tatanan kehidupan bermasyarakat.

Kekeluargaan Sebagai Pandangan Hidup

Artinya, paham kekeluargaan itu menjadi gagasan dasar dalam kehidupan nyata bangsa Indonesia. Coba Grameds pikirkan kembali, sejak zaman nenek moyang, keadaan masyarakat Indonesia itu saling berhubungan secara silih asih, silih asah, dan silih asuh ‘kan?

Sebagai Sumber Etika, Moral, dan Budaya

Secara filosofis, Pancasila itu tidak hanya sekadar dasar negara saja, tetapi juga memuat nilai-nilai yang dianggap baik sekaligus menjadi tuntunan akan bagaimana cara berpikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat ini.

Perilaku yang telah menjadi kebiasaan yang terpola, nantinya pasti akan membentuk budaya setempat. Dengan demikian, Pancasila ini berfungsi sebagai sumber etika, moral, dan budaya masyarakat Indonesia.

2. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Jika melihat pada definisi, dasar negara adalah serangkaian nilai yang digali dan tumbuh berkembang dalam masyarakat itu sendiri sejak berabad-abad lalu, tentunya yang memuat gagasan akan cita negara dan cita hukum, kemudian dijadikan sebagai sumber penyusunan hukum dasar.

Sementara itu, dalam sistem hukum Indonesia ini, norma hukum tertinggi adalah Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Yap, seluruh alinea pada Pembukaan UUD 1945 itu perwujudan dari sila-sila Pancasila.

Coba Grameds ingat-ingat kembali, pada Pembukaan UUD 1945 itu terdapat penegasan bahwa: “…, maka disusunlah Kemerdekaan Kwbangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan…..”

Nah, ketentuan tersebut jelas menegaskan bahwa keberadaan Pancasila beserta sila-silanya itu termuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang kemudian dijadikan sebagai dasar negara.

3. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Selain menjadi dasar negara dan pedoman hidup, keberadaan Pancasila itu juga menjadi ideologi nasional bagi bangsa Indonesia, tepatnya dalam bentuk ideologi terbuka. Pada dasarnya, ideologi adalah kumpulan gagasan, ide, atau kepercayaan yang secara menyeluruh dan sistematis, mengatur bagaimana tingkah laku sekelompok manusia dalam segala aspek kehidupan.

Batasan ideologi itu tidak hanya sebagai gagasan, cita-cita, dan falsafah hidup suatu bangsa saja, tetapi juga berbentuk kepercayaan politik hasil kemauan bersama.

Sementara itu, Pancasila dianggap sebagai ideologi terbuka karena secara riil berakar dan hidup dalam kehidupan masyarakatnya, sehingga membuktikan bahwa Pancasila ini berdimensi realitas. Tidak hanya itu saja, bahkan Pancasila pun dapat berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya secara dinamis.

Peranan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Selanjutnya adalah peranan Pancasila bagi bangsa Indonesia yang tetap berkaitan dengan unsur fungsi. Adapun peranan utama dari Pancasila adalah sebagai dasar negara, yang kemudian berkembang menjadi beberapa hal berikut:

  1. Sebagai dasar negara. Artinya, menjadi sumber dari segala asal muasal tertib hukum di Indonesia.
  2. Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund)
  3. Mewujudkan cita-cita hukum sebagai dasar, baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
  4. Menjadi semangat abadi UUD 1945, terutama bagi penyelenggara negara dan masyarakat Indonesia.

Mengenal 7 Fungsi dan Peranan Pancasila Menurut Suryana

Menurut jurnal penelitian berjudul Menumbuhkan Nilai Kesadaran Di Kalangan Generasi Muda: Kajian Teoritis oleh Widdy Yuspita Widyaningrum, menyatakan bahwa terdapat 7 fungsi dan peran Pancasila oleh Suryana (2015), yakni sebagai berikut.

1. Pancasila Sebagai Dasar Negara

  1. Sebagai dasar untuk menata negara yang berdaulat dan merdeka.
  2. Sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang bersih dan berwibawa, sehingga dapat mencapai tujuan nasional yang telah tercantum pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4.
  3. Sebagai dasar, arah, dan petunjuk aktivitas perikehidupan bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dasar Nasional

Hal ini muncul pasca reformasi melalui adanya Tap MPR Nomor III/2000. Lalu, diubah menjadi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

3. Sumber Hukum Terdiri Atas Sumber Hukum Tertulis dan Tidak Tertulis

Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila. Hal ini telah tertulis sebagaimana dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan batang tubuh UUD 1945.

4. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Hal ini mengandung makna bahwa segala aktivitas kehidupan bangsa Indonesia ini, haruslah sesuai dengan sila-sila Pancasila. Mengingat Pancasila merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri.

5. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Artinya, bangsa Indonesia yang sudah merdeka ini sepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar negara mereka. Kesepakatan itu terwujud pada 18 Agustus 1945, dengan disahkannya Pancasila sebagai dasar negara oleh pihak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang menjadi perwakilan seluruh rakyat Indonesia.

6. Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Artinya, Pancasila ini menjadi tujuan bersama bangsa Indonesia yang kemudian diimplementasikan dalam wujud pembangunan nasional. Caranya, dengan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata, baik secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bersatu dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.

7. Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa

Hal tersebut karena Pancasila jelas memiliki nilai-nilai umum dan universal, sehingga memungkinkan dapat mengakomodir segala kehidupan yang berkebhinekaan ini supaya dapat diterima semua kalangan.

Fungsi dan Peranan Pancasila

Peranan Pancasila Terhadap Kehidupan Globalisasi dan Modernisasi

Fungsi dan Peranan Pancasila

Berdasarkan artikel jurnal penelitian berjudul Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Era Globalisasi dan Modernisasi oleh Nidya Kameswari Perbawa, menyatakan Pancasila masih dapat berperan besar bagi bangsa Indonesia terutama dalam kehidupan globalisasi dan modernisasi seperti saat ini.

Pada kehidupan globalisasi dan modernisasi ini, Pancasila akan berfungsi sebagai pembatas, supaya masyarakat dapat menyaring budaya yang baik dan buruk alias sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Mengingat di kehidupan yang serba canggih ini, kita tetap harus mewujudkan Pancasila dalam hal moral maupun tingkah laku.

Menurut Lickona (2013), setidaknya ada 10 nilai yang harus ditanamkan oleh generasi muda dalam hal berperilaku, yakni Kebijaksanaan (wisdom), Keadilan (justice), Keteguhan (fortitude), Kontrol diri (self control), Cinta dan Kasih Sayang (love), Perilaku positive (positive attitude), Kerja keras (hard work), Kemampuan Mengembangkan Potensi (resourcefulness), Integritas (integrity), dan Kerendahan hati (humility).

Nah, maka dari itu Pancasila berperan penting sekaligus besar dalam upaya menghadapi fenomena globalisasi dan pengaruh modernisasi di Indonesia ini, terutama bagi generasi muda. Peranan tersebut ternyata dapat diwujudkan dari masing-masing kelima sila yang ada, yakni

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Artinya, setiap masyarakat Indonesia memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan menjalankan kewajiban-Nya, serta tidak memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Apabila masyarakat sudah percaya dengan keberadaan Tuhan dalam agama mereka, maka pengaruh global yang negatif pun tidak akan mampu “mengganggu” mereka.

Contohnya, ISIS adalah wujud pengaruh buruk dalam hal agama dan mengontrol pada isu radikalisme, bahkan terjadi di banyak negara. Namun, bangsa Indonesia yang sudah percaya adanya Tuhan dalam agama masing-masing, memahami bahwa Islam di negara ini tidak akan campur tangan pada wujud ISIS tersebut. Meskipun ada beberapa yang terpengaruh, tetapi masyarakat luas sudah memahami bahwa ajaran tersebut adalah salah.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Artinya, seluruh masyarakat Indonesia harus mengakui persamaan derajat sesama manusia lain, baik dalam hak maupun kewajiban. Mengakui persamaan derajat tersebut tidak hanya dilakukan kepada sesama masyarakat Indonesia saja, tetapi juga masyarakat antara negara tetangga.

3. Persatuan Indonesia

Artinya, terdapat sebuah patriotisme-persatuan yang mengutamakan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan individu. Dalam hal ini, jelas bahwa melalui fenomena modernisasi membawa masuk budaya-budaya barat, tetapi nyatanya masyarakat Indonesia sudah “terlanjur” cinta terhadap budaya sendiri. Alhasil, budaya barat terutama yang buruk, tidak mudah diterima oleh bangsa Indonesia.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Yakni dengan adanya budaya demokrasi yang berlaku di seluruh kegiatan pengambilan keputusan, baik dalam skala besar maupun kecil. Jadi, dapat disimpulkan bahwa melalui sila ke-4 ini, justru akan menyaring budaya barat yang berpengaruh negatif.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Artinya, dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban tiap-tiap warga Indonesia dalam upaya memajukan kehidupan sosial. Ketika fenomena globalisasi dan modernisasi ini masuk ke kehidupan Indonesia, hal-hal yang berpengaruh buruk dapat tersaring.

Fungsi dan Peranan Pancasila

Cara Menumbuhkan Nilai Kesadaran Pancasila Pada Generasi Muda

Menurut jurnal penelitian berjudul Menumbuhkan Nilai Kesadaran Di Kalangan Generasi Muda: Kajian Teoritis oleh Widdy Yuspita Widyaningrum, setidaknya ada 4 cara untuk menumbuhkan nilai-nilai kesadaran akan Pancasila terutama di kalangan generasi muda. Mengingat jika Pancasila tidak ditumbuhkan secara sadar, kedudukannya akan rapuh tergerus zaman.

1. Generasi Mudah Harus Berpandangan Bahwa Pancasila Adalah Pandangan Hidup Sekaligus Dasar Negara

Cara pertama adalah dengan menyadarkan para generasi muda bahwa Pancasila itu adalah hal yang harusnya dijadikan sebagai dasar negara sekaligus pandangan hidup dalam menjalani kehidupan sehari-hari ini. Jika mereka sudah menyadari hal tersebut, maka seiring berjalannya waktu pun mereka juga akan mampu mempertahankan nilai-nilai budaya asli Indonesia.

Nantinya, jika terdapat nilai-nilai baru yang berkembang, maka kedudukannya akan tetap berada di bawah kepribadian bangsa, sementara Pancasila akan tetap dipegang teguh sebagai pandangan hidup, baik dalam berbicara maupun bersikap.

2. Cepatnya Kemampuan Generasi Muda Dalam Beradaptasi Dengan Dunia

Menurut catatan beberapa sejarah, banyaknya peradaban masyarakat yang hilang itu disebabkan karena tidak mampunya beradaptasi pada perubahan dunia. Sementara Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup ini bersifat dinamis alias tetap dapat mengikuti perkembangan zaman, tetapi dalam hal yang positif.

3. Adanya Fungsi Integrasi Dari Unsur-Unsur yang Beragam Sehingga Membentuk Kekuatan Sentripetal

Artinya, para generasi muda Indonesia akan mampu mengatur sekaligus menjaga antar hubungan bagian-bagian, yang kemudian berkembang menjadi komponen dalam upaya menumbuhkan nilai-nilai kesadaran Pancasila.

4. Generasi Muda Perlu Memiliki Tujuan Bersama Untuk Bertransformasi

Artinya, para generasi muda perlu memiliki tujuan bersama dari masa ke masa untuk bertransformasi, karena terus diperbaiki oleh dinamika masyarakatnya dan oleh para pemimpinnya. Mengingat negara Indonesia ini terbentuk oleh adanya kesamaan sejarah masa lalu, maka di masa kedepannya harus dimantapkan lagi akan kesamaan cita-cita, pandangan hidup, harapan, dan tujuannya. Dalam hal tersebut, tentu saja generasi muda lah yang paling banyak berperan.

Sumber:

https://bpip.go.id/

Modul Pancasila: Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara. (2015). Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Perbawa, Nidya Kameswari. (2021). PERANAN PANCASILA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI DAN MODERNISASI. In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar (Vol. 1, No. 1, pp. 29-38).

Widyaningrum, Widdy Yuspita. (2019). Menumbuhkan Nilai Kesadaran Di Kalangan Generasi Muda: Kajian Teoritis. Jurnal JISIPOL, Vol 3 (3).

Baca Juga!

About the author

Mochamad Aris Yusuf

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Aris Yusuf