Business

Definisi Wirausaha, Tahapan Proses, dan Faktor Kegagalannya

Definisi Wirausaha
Written by Hendrik

Definisi Wirausaha – Saat ini, pemerintah tengah mengkampanyekan sebuah ajakan untuk memulai profesi sebagai wirausaha. Selain dapat mendorong perekonomian negara, menjadi wirausaha ternyata juga dapat berperan besar untuk menurunkan angka pengangguran di Indonesia.

Banyak orang yang memahami bahwa konsep dari wirausaha adalah upaya memulai sebuah bisnisnya sendiri. Hal itu memang benar adanya, tetapi tidak semua orang dapat menjadi wirausaha yang sukses begitu saja. Ada banyak hal-hal yang harus dipahami tentang wirausaha, terutama bagi Grameds yang hendak memulai bisnisnya sendiri, baik di bidang kuliner, peternakan, maupun toko komersil.

Lantas, apa sih pengertian wirausaha itu? Apa saja proses-proses yang harus dilalui untuk wirausaha? Apa saja pula faktor-faktor penyebab kegagalan yang harus dihindari wirausaha? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk segera simak ulasannya berikut ini!

Definisi Wirausaha

https://www.dreamstime.com/

Definisi Wirausaha Secara Keseluruhan

Definisi Wirausaha Menurut Para Ahli

Sebenarnya, konsep wirausaha ini sudah muncul sejak abad 17 dan maknanya pun turut berevolusi seiring perkembangan zaman. Baik wirausaha maupun kewirausahaan itu memiliki konsep yang hampir sama. Jika kewirausahaan adalah suatu proses menjalankan bisnis yang sudah matang, maka wirausaha adalah proses mendirikan dan mengembangkan bisnis hingga dapat dijalankan secara matang.

Pengertian wirausaha pada dasarnya akan berkembang sesuai dengan sudut pandang masing-masing orang terhadap bagaimana sepak terjang dari seorang wirausaha itu sendiri. Nah, berikut ini ada beberapa pengertian wirausaha dari beberapa ahli.

Suryana (2006)

Wirausaha adalah seseorang yang berkemampuan kreatif dan inovatif untuk dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya dalam upaya mencari peluang kesuksesan.

Zimmerer (2008)

Wirausaha adalah seseorang yang mampu menciptakan sebuah bisnis baru dengan berani mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan. Cara yang digunakan pasti berkenaan dengan upaya mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang memang diperlukan supaya dapat dikapitalisasi.

Joseph Schumpeter

“…entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw materials.” (Seseorang yang mampu mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan cara memperkenalkan barang dan jasa baru, serta menciptakan bentuk organisasi sekaligus mengolah bahan baku baru)

Meredith (2011)

Wirausaha adalah orang-orang yang berkemampuan melihat dan menilai adanya kesempatan usaha dengan mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dan mengambil tindakan yang tepat guna  untuk keuntungan.

Steinhoff dan Burgess

Wirausaha adalah orang yang mampu mengorganisir, mengelola, dan berani menanggung risiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang dalam usaha bisnis (dalam Suryana dan Bayu, 2011)

Nah, berdasarkan beberapa pengertian wirausaha yang telah dikemukakan oleh ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa,

“Wirausaha adalah individu atau sekelompok individu yang memiliki kemampuan kreatif, inovatif, dan keberanian penuh untuk mengambil risiko untuk membuka peluang bisnis baru demi mencapai keuntungan.”

Lantas, siapa itu wirausahawan?

Umumnya, wirausahawan adalah pelaku atau seseorang yang menjalankan bisnis wirausahanya untuk mendapatkan keuntungan. Menurut Schumpeter (1934), menggambarkan bahwa wirausahawan adalah seseorang yang berhasil melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dengan kemampuan melihat sekaligus mengevaluasi peluang bisnis yang ada. Dalam hal ini, seorang wirausahawan pasti dapat memperoleh sumber daya yang memang dibutuhkan dan mengambil tindakan secara tepat untuk mencapai kesuksesan.

14 Karakteristik Seorang Wirausahawan

Wirausahawan alias seseorang yang menjalankan wirausaha pasti akan selalu memiliki ide-ide inovasi dalam upayanya mengembangkan bisnisnya.

Jika bisnisnya tidak dikembangkan, maka tak heran jika akan tersaingi oleh wirausahawan lain yang lebih dinamis menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Nah, berikut ini ada beberapa karakteristik yang begitu melekat pada diri seorang wirausahawan.

1. Desire For Responsibility

Seorang wirausahawan yang unggul pasti akan merasa bertanggung jawab secara pribadi atas segala hal yang dia lakukan, terutama yang berkaitan dengan peluang bisnisnya. Yap, mereka akan lebih dapat mengendalikan sumber daya untuk mencapai keuntungan.

2. Tolerance For Ambiguity

Mengingat bahwa manusia itu adalah makhluk sosial, begitu pula seorang wirausahawan yang pasti akan berhubungan dengan orang lain, baik itu karyawan, pelanggan,  pemasok bahan, pemasok barang, penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal. Untuk itu, seorang wirausahawan yang baik harus mampu mempertahankan hubungan baiknya dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan bisnisnya.

3. Vision

Pada dasarnya, setiap manusia itu memiliki cita-cita, begitu pula dengan seorang wirausahawan yang harus memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas untuk langkah bisnis kedepannya.

Vision alias visi ini menjadi filosofi, cita-cita, dan motivasi tentang mengapa perusahaan atau bisnisnya harus tetap hidup. Lalu, seorang wirausahawan akan menerjemahkan visi tersebut dalam bentuk tujuan, kebijakan, anggaran dana, dan prosedur kerja yang jelas.

4. Tolerance For Failure

Semua orang di dunia ini pasti akan selalu menemui kegagalan, tak terkecuali para wirausahawan. Kreativitas se-inovatif apapun, tak jarang akan menemui ketidakberhasilan dan itu adalah hal wajar.

Untuk mencapai kesuksesan, memang harus menempuh proses yang panjang dan bahkan dalam perjalannya juga dapat meningkatkan kepribadian akan toleransi terhadap kegagalan usaha.

5. Internal Focus of Control

Seorang wirausahawan yang unggul pasti akan berkemampuan lebih untuk mengendalikan dirinya sendiri dan fokus pada hal-hal internal.

6. Continuous Improvement

Sejalan dengan karakteristik Tolerance For Failure, seorang wirausahawan yang unggul pasti ketika gagal tidak akan berhenti begitu saja, melainkan akan menganggapnya sebagai pengalaman dan melakukan perbaikan secara terus-menerus.

7. Preference For Moderate Risk

Hampir sama dengan karakteristik Tolerance For Failure, seorang wirausahawan yang unggul pasti akan selalu berhadapan dengan intensitas risiko. Terdapat 3 macam sifat yang dimiliki seorang wirausahawan ketika menghadapi risiko, yakni 1) Yang memang suka dengan risiko tinggi; 2) Yang suka mengambil risiko sedang; dan 3) Yang menghindari adanya risiko.

8. Confidence In Their Ability To Success

Dalam hal ini, seorang wirausahawan akan dianggap sukses jika dirinya memiliki keyakinan tinggi untuk sukses dengan kemampuannya sendiri.

9. Desire For Immediate Feedback

Seorang wirausahawan yang sukses pasti akan selalu senang mendapatkan respon atau umpan balik dari orang lain, terutama ketika tengah mengalami suatu permasalahan. Umpan balik, respon, maupun kritik harusnya tetap dijadikan pedoman itu maju sebab itu semua disampaikan dari sudut pandang orang lain.

10. High Energy Level

Seorang wirausahawan yang sukses pasti akan selalu memiliki semangat tinggi daripada kebanyakan orang. Bahkan ketika menghadapi risiko pun, dirinya juga semangat karena percaya segala usaha bisnisnya akan mencapai kesuksesan.

11. Future Orientation

Seorang wirausahawan yang sukses pasti akan selalu dapat melihat adanya peluang bisnis dan berorientasi ke masa depan.

12. Skill At Organizing

Perlu dipahami bahwa untuk membangun sebuah bisnis usaha, pasti memerlukan kemampuan dalam mengorganisir sumber daya yang ada, baik itu berwujud maupun tak berwujud.

13. High Commitment

Ketika hendak mengembangkan peluang usaha baru, tentunya harus diiringi dengan komitmen penuh yang tinggi supaya dapat sukses. Disiplin menjadi kunci dalam karakteristik ini.

14. Flexibility

Apakah Grameds menyadari bahwa segala hal di dunia ini ternyata mengalami perubahan yang begitu cepat? Nah, dari sudut pandang seorang wirausahawan, hal tersebut seharusnya dijadikan pedoman bahwa dirinya pun harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada, terutama dalam bisnisnya.

6 Indikator Ciri Kepribadian Seorang Wirausahawan

Dilansir dari Modul 1: Konsep dan Proses Kewirausahaan, menurut Meredith et al (1996, berpendapat bahwa terdapat setidaknya 6 indikator ciri kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan supaya bisnisnya berpeluang sukses.

No. Indikator Ciri Kepribadian Bentuk Wataknya
1. Percaya Diri
  1. Yakin akan berhasil.
  2. Tidak terlalu bergantung pada bantuan orang lain.
  3. Optimis.
  4. Individualisme (tetapi tetap sebagai makhluk sosial).
2. Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
  1. Kebutuhan akan prestasi.
  2. Berorientasi pada laba.
  3. Ketekunan dan tabah.
  4. Tekad kerja keras.
  5. Memiliki dorongan kuat, energetik, dan inisiatif.
3. Pengambil Risiko
  1. Kemampuan mengambil risiko apapun.
  2. Suka akan tantangan.
4. Kepemimpinan
  1. Bertingkah laku sebagai pemimpin yang baik.
  2. Dapat bergaul dengan orang lain.
  3. Menanggapi adanya saran dan kritik.
5. Keorisinilan
  1. Inovatif dan kreatif.
  2. Fleksibel.
  3. Memiliki banyak sumber.
  4. Serba bisa.
  5. Mengetahui banyak hal.
6. Berorientasi Pada Masa Depan
  1. Pandangan selalu ke masa depan.
  2. Persepektif

Definisi Wirausaha

8 Tahapan Proses Kewirausahaan Secara Umum

Dilansir dari Modul 1: Konsep dan Proses Kewirausahaan, ada beberapa tahapan proses ketika mendirikan sebuah usaha, yakni:

1. Adanya Ide Untuk Melakukan Sebuah Usaha Bisnis

Sebenarnya, kesempatan dan ide untuk melakukan sebuah usaha bisnis itu bukanlah hal yang mudah dan tidak semua orang memilikinya. Beberapa orang harus memperjuangkan kesempatan dan ide bisnis ini, beberapa orang lagi dapat dengan mudah memperoleh kemudian mengembangkannya. Ada beberapa kondisi yang memungkinkan kesempatan dan ide tersebut dapat muncul di benak individu, yakni:

  1. Terjadinya perubahan-perubahan dalam lingkungan sekitar.
  2. Kejelian seorang wirausahawan untuk melihat peluang bisnis.
  3. Terjadinya situasi yang mendesak.
  4. Karena suatu hobi.

2. Adanya Kendala

Semua proses wirausaha yang dalam tahap mendirikan bisnisnya, pasti akan menghadapi kendala, diantaranya:

  1. Ide yang dimiliki ternyata tidak dapat dilaksanakan atau tidak cukup praktis.
  2. Masih terikat dengan perusahaan sebelumnya (terutama para karyawan yang hendak switch career menjadi wirausaha)
  3. Tidak memiliki kemauan untuk berdiri sendiri.
  4. Kurang luasnya pengetahuan akan pasar.
  5. Kurangnya kemampuan teknis.
  6. Adanya peraturan pemerintah tertentu.
  7. Dipandang memiliki status sosial yang rendah.

3. Menyusun Rencana Bisnis

Dewasa ini, segala kegiatan bisnis tidak hanya dapat mengandalkan feeling atau bahkan modal nekat saja lho… tetapi juga harus diiringi dengan perencanaan bisnis yang matang. Melalui rencana bisnis ini, disinyalir akan mengurangi risiko kegagalan hingga kebangkrutan yang berpeluang muncul pada usaha bisnis tersebut.

Rencana bisnis ini mencakup perencanaan produksi, perencanaan permodalan, perencanaan sumber daya, hingga perencanaan bagaimana pemasarannya. Segala unsur-unsur tersebut harus dikelola secara baik supaya dapat berjalan dengan apa yang telah diharapkan.

4. Mendapatkan Bantuan Dari Lingkungan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa wirausaha juga manusia yang merupakan makhluk sosial. Dengan demikian akan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Yap, kekurangan yang ada pada diri kita perlu ditutupi dengan kelebihan dari orang lain. Ada beberapa peluang dari lingkungan sekitar yang sekiranya dapat dimanfaatkan dalam proses wirausaha ini, yakni:

  1. Kontak pasar.
  2. Mitra kerja.
  3. Tenaga kerja yang mampu (karyawan).
  4. Pendidikan dan dukungan secara teknis.
  5. Bantuan dari pemasok.
  6. Bantuan kredit.
  7. Penasihat bisnis.
  8. Model peranan yang sukses.

5. Mempersiapkan Strategi Untuk Memasuki Pasar

Strategi tentu saja sangat dibutuhkan terutama untuk seorang wirausahawan pemula mengenai bagaimana cara menjalankan kegiatan usaha bisnisnya. Bahkan pertanyaan mengenai “lebih baik membeli perusahaan yang sudah ada atau melakukan kegiatan franchising (waralaba)” itu juga termasuk strategi.

6. Menentukan Bentuk Organisasi Usaha

Tahap selanjutnya dalam menjalankan suatu kegiatan wirausaha adalah dengan menentukan bentuk organisasi usahanya, dapat berupa:

  1. Perseroan
  2. Usaha perorangan
  3. Firma atau Partnership

Penentuan-penentuan bentuk organisasi tersebut harus melihat beberapa indikator. Mulai dari tujuan yang hendak dicapai, akses permodalan, penguasaan IPTEK produksi, kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, skala usaha, jaringan dan kemampuan pemasaran.

7. Mengidentifikasi Faktor-Faktor Pengaruh Kesuksesan Usaha

Dalam prosesnya, ada beberapa faktor yang diklaim menjadi faktor pengaruh dalam menunjang kesuksesan usaha bisnis, yakni:

  1. Modal yang cukup.
  2. Menggunakan peralatan dan metode terbaru alias fleksibel.
  3. Tetap berpedoman pada perencanaan bisnis.
  4. Memahami pengetahuan akan bisnis.
  5. Mau bekerja keras.
  6. Memiliki kemampuan untuk memelihara hubungan baik dengan banyak pihak yang berkaitan.

8. Terus Memelihara Semangat Kewirausahaan

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah semangat kewirausahaan yang tentunya harus dimiliki oleh setiap wirausahawan. Melalui semangat tersebut, nantinya akan menumbuhkan jiwa ulet dan pantang menyerah ketika menghadapi berbagai persoalan dan dinamika ketika menjalankan usaha.

Pengertian Wirausaha

Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan

Umumnya, keberhasilan dan kegagalan wirausaha itu ternyata lebih ditentukan oleh bagaimana kemampuan dari dalam individu wirausahawan itu sendiri. Zimmerer (1996) pun menyatakan bahwa banyaknya wirausaha yang gagal adalah karena hal-hal berikut ini.

  1. Tidak kompeten dalam hal manajerial. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya kemampuan dan kinerjanya dalam mengelola usaha.
  2. Kurang memiliki kemampuan dan pengalaman. Mulai dari kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, hingga kemampuan mensinergikan operasionalisasi perusahaan.
  3. Kurang mampu mengendalikan keuangan. Dalam sebuah bisnis, keuangan memegang peranan penting sehingga likuiditasnya pun juga harus dijaga secara baik.
  4. Adanya kegagalan dalam perencanaan bisnisnya. Ingat bahwa perencanaan bisnis menjadi titik awal dari segala kegiatan wirausaha. Jika rencana tersebut sudah gagal, maka akan berdampak besar pada operasi bisnis kedepannya.
  5. Lokasi atau tempat bisnis kurang strategis. Salah memilih tempat usaha juga dapat berakibat fatal lho dalam upaya menumbuhkan bisnis.
  6. Kurangnya pengawasan pada peralatan. Pengawasan memang akan selalu berkaitan erat dengan efisiensi dan efektivitas jalannya bisnis.
  7. Sikap kurang bersungguh-sungguh. Jika ketika melaksanakan wirausaha dan tidak memiliki beberapa indikator kepribadian seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tentu saja akan menghambat jalannya usaha bisnis.
  8. Ketidakmampuan dalam transisi kewirausahaan. Dalam hal ini berkenaan dengan seorang wirausahawan harus dinamis mengikuti perkembangan zaman, jika tidak ingin usahanya bangkrut. Keberhasilan usaha hanya dapat diperoleh apabila wirausahawan memiliki keberanian mengadakan perubahan dan adaptif terhadap perubahan waktu.

Sumber:

Musyadar, Achmad, dan Iwang Gumilar. Modul 1: Kewirausahaan. 

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/19513/2/T1_522013021_BAB%20II.pdf

https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/mbis/2013/jiunkpe-is-s1-2013-31410189-31036-informal-chapter2.pdf

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.