Komunikasi Psikologi

Bahasa Tubuh dan Bagaimana Cara Memahami Pikiran Lawan Bicara

bahasa tubuh
Written by Tere

Bahasa Tubuh – Tak jarang, seseorang akan melakukan komunikasi dengan individu lain hanya dengan ekspresi tubuhnya saja alias tanpa berbicara sama sekali. Meskipun tanpa adanya tuturan kata, ternyata ekspresi tubuh tersebut juga dapat menjadi bentuk komunikasi yang mencerminkan pesan atau perasaan seseorang. Atas hal ini, pasti Grameds juga sering melakukannya bukan?

Contoh sederhana dari bahasa tubuh adalah penggunaan isyarat jempol untuk menyatakan ungkapan setuju kepada lawan bicara. Sayangnya, tidak semua orang dapat membaca dan memahami arti bahasa tubuh yang diberikan oleh orang lain sebab terkadang di suatu wilayah dengan wilayah lain mempunyai perbedaan arti. Hal tersebut mungkin saja dipengaruhi oleh perbedaan budaya yang ada di wilayah bersangkutan.

Lalu sebenarnya, apa sih bahasa tubuh itu? Bagaimana bentuk-bentuk dari bahasa tubuh yang kerap diterapkan oleh individu dalam berkomunikasi? Bagaimana pula cara membaca gerak tubuh yang dilakukan oleh lawan bicara supaya kita dapat memahami maksud dari pikirannya?

Nah, supaya Grameds tidak bingung akan apa itu bahasa tubuh, yuk simak ulasan berikut ini!

https://www.pexels.com/id-id/

Konsep Dasar Bahasa Tubuh

Singkatnya, bahasa tubuh adalah komunikasi yang mengandung suatu pesan dan disampaikan secara non-verbal atau tanpa menggunakan kata-kata. Bahasa ini merupakan proses pertukaran pikiran atau gagasan yang mengandung suatu pesan tertentu dan disampaikan dalam bentuk isyarat, ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, penggunaan lambang khusus, postur dan gerakan tubuh, hingga diam.

Menurut David Cohen dalam bukunya yang berjudul Bahasa Tubuh Dalam Pergaulan, mengemukakan bahwa bahasa tubuh itu ternyata dapat menjadi bentuk “topeng” untuk mengungkap perasaan kepada orang lain. Cara berbicara tiap orang itu berbeda sebagaimana mencerminkan kepribadiannya, maka dari itu gestur tubuh yang dilakukan orang juga akan berbeda dengan orang lain. Tidak hanya itu saja, ternyata bahasa yang dilakukan oleh tiap orang dapat termasuk dalam semiotika lho…

Sementara itu, menurut Alo Liliweri dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Verbal dan Non Verbal juga turut berpendapat bahwa bahasa tubuh alias gerakan tubuh ini juga termasuk dalam bagian perilaku non verbal, yang mana menyampaikan gagasan atau pesan melalui simbol komunikasi kepada orang lain. Berhubung proses komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari itu adalah sesuatu yang penting, maka bahasa ini juga termasuk ke dalam opsi lain untuk berkomunikasi selain menggunakan kata-kata (verbal).

Contoh bahasa ini yang kerap ditemui adalah penggunaan isyarat mengacungkan jempol yang bermakna setuju. Bahasa ini juga dapat menjadi pelengkap ketika tengah berkomunikasi secara verbal untuk meyakinkan lawan bicaranya. Biasanya para sales akan menggunakan bahasa ini di tengah-tengah komunikasi verbalnya guna menarik perhatian calon pembeli untuk bersedia membeli atau menggunakan produk yang tengah ditawarkannya.

bukan cuma buku yang bisa dibaca, bahasa tubuh juga

bukan cuma buku yang bisa dibaca, bahasa tubuh juga

Bentuk-Bentuk Bahasa Tubuh

Menurut Beliak dan Baker (1981), mengungkapkan bahwa bahasa tubuh itu mempunyai tiga bentuk dan tipe umum, yakni kontak mata, ekspresi wajah, dan gerakan anggota tubuh. Nah, berikut adalah uraian singkatnya:

1. Kontak Mata (Gaze)

bahasa tubuh kontak mata

https://www.pexels.com/id-id/

Bentuk yang pertama adalah kontak mata, mengacu pada cara melihat seseorang terhadap lawan bicaranya terutama ketika tengah melakukan komunikasi verbal. Bahkan tak jarang, kontak mata yang dilakukan tanpa adanya komunikasi verbal juga dapat memberikan pesan kepada orang lain. Yap, hanya dengan memperhatikan atau menatap seseorang tanpa mengucapkan sepatah kata apapun ternyata dapat memberikan pesan kepada orang lain, meskipun tidak semua orang dapat membaca atau memahami kontak mata tersebut. Tidak hanya itu saja, melalui kontak mata juga dapat mendukung komunikasi verbal yang tengah dilakukan. Misalnya adanya pandangan sayu, cemas, takut, antusias itu dapat dilihat dari kontak mata.

Apakah Grameds menyadari bahwa kontak mata yang dilakukan orang lain terhadap diri kita juga dapat memiliki makna? Bahkan tak jarang kontak mata dari seseorang dapat menjadi isyarat tertentu akan situasi dan kondisi yang tengah dialaminya, meskipun beberapa orang seringkali salah menangkap makna dari kontak mata tersebut.

Kita ambil contoh ketika terdapat tindakan tilang dari aparat kepolisian. Pihak kepolisian biasanya akan menggunakan bahasa tubuh berupa kontak mata kepada para pengguna transportasi baik itu motor atau mobil untuk mengecek kelengkapan surat-surat yang dimiliki. Apabila para pengemudi ini tidak membawa kelengkapan surat-surat, mereka akan cenderung memiliki pandangan mata atau bahkan tidak berani melakukan kontak mata dengan polisi. “Ketidakberanian” mereka untuk melakukan kontak mata tersebut karena semata-mata mereka tahu bahwa dirinya bersalah atas ketidak lengkapannya surat-surat kendaraan yang dibawa. Sebenarnya, terdapat ilmu tertentu untuk mempelajari kontak mata ini, terutama kepada para pelaku kriminal. Sayangnya, makna dari bahasa tubuh terutama kontak mata ini berbeda di setiap negara sehingga sering menyebabkan adanya salah paham.

2. Ekspresi Wajah

bahasa tubuh ekspresi wajah

https://www.pexels.com/id-id/

Ekspresi wajah yang sering kita tampilkan ketika tengah bercakap-cakap dengan orang lain itu juga termasuk dalam bahasa tubuh. Ekspresi wajah ini meliputi bagaimana raut wajah yang ditampilkan ketika melakukan komunikasi verbal, sebagai bentuk reaksi atas pesan yang terkandung dalam percakapan tersebut. Namun, perlu diketahui juga bahwa ekspresi wajah tidak harus ditampilkan dalam percakapan verbal saja ya… ketika tengah dalam mode diam pun juga bisa dilakukan.

Wajah seseorang itu dapat diibaratkan sebagai cermin atas pemikiran dan perasaan dari seseorang tersebut, sehingga dari ekspresi wajah yang ditampilan tersebut, kita dapat “membaca” pesan apa yang hendak disampaikan. Namun perlu diketahui juga bahwa ekspresi wajah itu belum tentu menjadi tanpa atas pikiran dan perasaannya, sebab itu semua bergantung pada bagaimana orang memandangnya.

Banyak lho orang-orang yang memang mempunyai wajah ketus, tetapi watak aslinya adalah ramah. Sehingga banyak orang yang salah menafsirkannya dan menganggap orang tersebut memang ketus, padahal wajahnya memang seperti itu. Ekspresi wajah yang mencerminkan perasaan dan pesan biasanya dapat dilihat ketika mereka memberikan reaksi terhadap suatu hal.

3. Gestur atau Gerakan Tubuh

bahasa tubuh gestur

https://www.pexels.com/id-id/

Gestur adalah bentuk dari bahasa yang berupa gerakan tangan, bahu, kaki, hingga jari. Biasanya, penggunaan gestur ini untuk mendukung percakapan supaya lebih meyakinkan pesan yang hendak disampaikan. Misalnya kamu hendak membicarakan betapa besarnya suatu gedung, kamu pasti akan menggambarkannya deskripsi verbal disertai dengan gerakan tangan di atas kepala seolah gedung tersebut tinggi menjulang.

seni membaca bahasa tubuh

Fungsi Bahasa Tubuh

Menurut Mark L. Knapp

Menurut Mark L. Knapp, bahasa tubuh sebagai komunikasi non verbal ini memiliki lima fungsi sebagai pelengkap dari komunikasi verbal yang tengah dilakukan, yakni sebagai berikut:

1. Repetisi

Penggunaan bahasa tubuh dapat berfungsi untuk mengulang kembali gagasan yang telah disampaikan sebelumnya secara verbal. Misalnya, ada seorang anak yang diberikan pertanyaan “Apakah kamu ingin dibelikan es krim?”, kemudian si anak menjawab “Iya” dengan lantang sambil melompat-lompat disertai raut wajah senang.

Tindakan melompat-lompat disertai raut wajah senang itu juga termasuk dalam bahasa tubuh yang seolah memberikan pengulangan kembali atas jawaban persetujuannya.

2. Subtitusi

Fungsi penggunaan bahasa tubuh yang kedua adalah untuk menggantikan lambang verbal. Dalam hal ini, seseorang tidak perlu mengucapkan sepatah kata apapun untuk memberikan respon atas suatu hal. Cukup dengan melakukan bahasa tubuh saja, pasti kebanyakan orang lain yang menjadi lawan bicaranya akan memahami.

Misalnya, bahasa tubuh dalam bentuk gerakan tubuh berupa menggelengkan kepala dapat dimaknai sebagai tanda ketidaksetujuannya terhadap konteks percakapan, terutama di wilayah Indonesia.

3. Kontradiksi

Fungsi penggunaan bahasa tubuh yang ketiga adalah untuk menolak sebuah pesan verbal dengan memberikan makna lain dalam bentuk pesan non verbal. Contoh: ketika tengah melakukan presentasi, Deni memberikan pujian secara verbal kepada temannya berupa “Kamu hebat”, tetapi setelah itu dirinya justru mencibirkan bibir.

4. Komplemen

Fungsi penggunaan bahasa tubuh yang keempat adalah untuk melengkapi dan mendukung pesan verbal. Dalam hal ini, biasanya pikiran dan pesan tidak disampaikan secara verbal, sehingga hanya sebatas pada bahasa tubuh saja. Contoh: ketika sedang jatuh, saking sakitnya seseorang tidak dapat mengatakan “sakit” atau “aduh”, tetapi hanya menunjukkan raut wajah kesakitan saja.

5. Aksentuasi

Fungsi penggunaan bahasa tubuh yang terakhir yakni untuk menegaskan pesan verbal yang hendak diungkapkan. Contoh: ketika marah, seseorang akan mengungkapkan kekesalannya dengan memukul sesuatu yang ada di sekitarnya sebagai bentuk penegasan kepada orang lain bahwa dirinya tengah marah.

Menurut Paul Ekman

1. Emblem

Embel dapat menjadi sebuah terjemahan akan pesan non verbal yang dilakukan oleh seseorang. Namun dalam hal ini, makna atau terjemahan atas bahasa tubuh yang dilakukan itu berbeda-beda dalam tiap wilayah. Contoh: di AS, gestur tubuh berupa jari tangan membentuk tanda V itu memberikan makna akan kemenangan, sementara di banyak negara gestur tersebut bermakna perdamaian.

2. Ilustrator

Fungsi dari penggunaan adalah untuk menjelaskan atau menunjukkan contoh dari sesuatu yang tengah dibicarakan dalam percakapan verbal. Contoh: Lita tengah membicarakan Fahrul yang memiliki postur tubuh tinggi, sehingga dirinya memberikan penjelasan lebih dengan menggunakan bahasa tubuh dalam bentuk gestur tubuh berupa menaik-turunkan tangannya dari permukaan tanah untuk menggambarkan seberapa tinggi Fahrul.

Dalam fungsi ini terbagi lagi menjadi 8 bentuk, yakni:

  • Batons, yakni suatu gerakan yang menunjukkan suatu tekanan tertentu terhadap pesan verbal yang hendak disampaikan.
  • Ideographs, yakni suatu gerakan yang mengarahkan pikiran akan pesan verbal. Dalam bentuk ini biasanya berbentuk ekspresi wajah.
  • Deictic Movements, yakni gerakan untuk menunjukkan sesuatu sebagai “pengganti” pesan verbal.
  • Spatial Movements,yakni gerakan yang melukiskan besar atau kecilnya keadaan.
  • Kinetograph, yakni gerakan yang menggambarkan tindakan fisik.
  • Rhythmic Movements, yakni gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu.
  • Pictographs, yakni gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.
  • Emblematic Movements, yakni gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu.

3. Regulator

Fungsi penggunaan selanjutnya adalah untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengkoordinasi adanya interaksi verbal dengan sesama. Dalam hal ini, biasanya penggunaan bahasa tubuh diwujudkan pada bentuk kontak mata.

4. Adaptor

Fungsi penggunaan  keempat adalah untuk menggambarkan perilaku ikonik yang biasanya disampaikan secara sadar oleh seseorang yang bersangkutan. Biasanya, bahasa tubuh yang diwujudkan adalah dalam bentuk gestur tubuh.

5. Affect Display

Fungsi penggunaan bahasa tubuh yang terakhir adalah untuk menggambarkan perasaan dan emosi dari seseorang tanpa harus mengatakannya secara verbal. Dalam hal ini biasanya diwujudkan dalam ekspresi wajah untuk menunjukkan reaksi terhadap sesuatu.

Cara Membaca Pikiran Orang Lain dari Bahasa Tubuhnya

Sebenarnya, untuk membaca pikiran lawan bicara berdasarkan bahasa tubuhnya itu tidak sulit. Hanya saja, banyak orang yang cerdas dalam memanipulasi bahasa tubuhnya sehingga pesan yang diberikan seringkali tidak dapat diproses oleh kita. Namun secara umum, seseorang ketika merespon suatu hal itu tidak jauh berbeda. Nah, berikut adalah uraiannya.

Bahasa Tubuh Orang yang Berbohong

  1. Menyentuh hidung. Orang yang berbohong, biasanya akan cenderung menyentuh hidungnya ketika tengah bercakap-cakap. Tak jarang, mereka juga akan pura-pura menggaruk hidung.
  2. Memalingkan pandangan. Orang yang berbohong, biasanya akan memalingkan pandangan alias tidak mampu melakukan kontak mata dengan lawan bicara.
  3. Sering berkedip. Intensitas kedipan mata orang yang tengah berbohong biasanya akan terus bertambah, sebagai bentuk rasa gugup atas kebohongan mereka.
  4. Menggaruk leher yang memperlihatkan orang tengah berbohong ini biasanya jelas terlihat, terutama disertai dengan pandangan yang ke arah lain.

Bahasa Tubuh Orang yang Tertarik Akan Suatu Hal

  1. Mendekat pada benda atau seseorang yang membuatnya tertarik. Bahasa ini tanpa disadari dilakukan terutama ketika dirinya tertarik akan suatu hal.
  2. Perubahan pada pupil mata. Biasanya, jika seseorang tertarik akan suatu hal atau pada suatu pembicaraan tertentu, tatapannya akan berubah seolah menginginkan obrolan akan topik tersebut dilanjutkan.
  3. Merapikan baju dan rambut. Bahasa  ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang tengah tertarik pada seseorang, dapat berupa merapikan kerah, menarik rok, atau lainnya. Hal ini seolah memperlihatkan kesan baik kepada lawan bicara yang membuatnya tertarik.

Bahasa Tubuh Orang yang Tidak Nyaman dengan Lingkungan Sekitar

  1. Menyilangkan tangan di dada. Gestur ini menunjukkan bahwa seseorang tersebut berada dalam kondisi tidak nyaman terhadap lingkungan di sekitarnya.
  2. Kombinasi antara gestur tangan dengan tatapan mata. Terutama seseorang yang tidak berani mengemukakan pendapat atau perasaan tidak suka terhadap orang lain.

Bahasa Tubuh Orang yang Merasa Berkuasa

  1. Meletakkan kaki di atas meja. Hal ini tentu saja tidak sopan, sehingga gestur ini secara langsung akan menunjukkan bahwa seseorang tersebut tengah merasa berkuasa akan suatu hal. Bahkan beberapa pendapat juga mengatakan bahwa seseorang tersebut tidak memiliki tata krama.
  2. Menghembuskan rokok ke arah atas. Hal ini juga sebenarnya tidak sopan sebab adab merokok itu seharusnya berada di ruangan khusus, tidak di tempat umum. Apalagi jika cara menghembuskan asap rokoknya sambil memonyongkan sedikit bibirnya.

Bahasa Tubuh Orang yang Merasa Sedih atau Stress

  1. Menunduk dan tangannya sembari diusapkan pada kepala bagian belakang.
  2. Mengusap jidat. Dalam bahasa tubuh biasanya didukung pula dengan ekspresi wajah yang menunjukkan kegundahan.

Bahasa Tubuh Melalui Gestur Gerakan Tangan

  1. Mengusapkan dagu secara perlahan, dapat diartikan bahwa dirinya tengah berpikir.
  2. Tangan di pinggang, dapat menunjukkan bahwa dirinya tengah siaga akan lingkungannya.
  3. Memainkan kacamata, dapat diartikan bahwa seseorang itu tengah mengulur-ulur waktu dalam mengambil keputusan.

Perbedaan Bahasa Tubuh dan Maknanya dari Berbagai Negara

Sebelumnya, telah dituliskan bahwa bahasa tubuh itu memiliki perbedaan makna terutama dari berbagai negara. Mungkin bagi suatu negara, suatu bahasa  tersebut diartikan sebagai hal positif, tetapi di belahan dunia lainnya justru dapat diartikan sebagai hal negatif. Nah, berikut perbedaan makna dari bahasa pada tubuh di berbagai negara.

1. Gestur Gerakan Tangan

Tak jarang ketika tengah melakukan percakapan verbal, pasti akan menyertakan bahasa pada tubuh guna mendukung pesan yang hendak disampaikan. Salah satunya adalah gestur gerakan tangan berupa mengatupkan jari telunjuk dan jempol. Umumnya, gestur gerakan tangan tersebut dapat bermakna persetujuan alias kata “OK”. Namun, di negara Yunani, Spanyol, dan Brazil, gestur gerakan tangan tersebut justru diartikan sebagai panggilan kepada seseorang dengan kata kasar. Kemudian di Turki, gestur tersebut digunakan untuk menghardik laki-laki gay.

2. Kontak Mata

Di beberapa negara Barat, melakukan kontak mata ketika bercakap-cakap adalah bentuk dari kepercayaan diri sekaligus perhatian kepada lawan bicara. Bahasa pada tubuh ini juga menandakan bahwa lawan bicara tertarik akan obrolan kita. Namun, di negara Timur Tengah justru bahasa pada tubuh dalam bentuk kontak mata ini dianggap kurang sopan, terutama pada lawan jenis.

Kemudian di beberapa negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin menganggap bahasa pada tubuh berbentuk kontak mata yang dalam waktu lama adalah sikap agresif sekaligus menantang. Terutama pada negara-negara yang masih kental akan hierarki sosial.

3. Menggerakkan Kepala

Gestur tubuh berupa menggerakkan kepala baik itu menggelengkan dan menganggukkan kepala biasanya bermakna sebagai respon atas suatu hal. Menggelengkan kepala berarti ketidaksetujuan, sedangkan menganggukkan kepala berarti setuju. Namun, di negara India, menggerakkan kepala justru dianggap sebagai bentuk bahwa dirinya aktif mendengarkan pembicaraan.

4. Kontak Fisik

https://www.pexels.com/id-id/

Kontak fisik juga termasuk dalam bahasa pada tubuh. Di negara-negara Eropa, biasanya melakukan jarang melakukan kontak fisik berupa berjabat tangan apabila lawan bicaranya tidak terlalu dikenal. Namun, di negara Timur Tengah dan Amerika Latin, kontak fisik berupa berjabat tangan menjadi hal wajib terutama ketika berkenalan atau sosialisasi.

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu bahasa pada tubuh dan bentuk-bentuknya yang biasa dilakukan seseorang terutama dalam komunikasi non verbal. Apakah Grameds sering memperhatikan bahasa tubuh yang dilakukan oleh orang lain ketika bercakap-cakap?

Baca Juga!

About the author

Tere

Tak bisa dimungkiri apabila kita akan selalu berkomunikasi dengan orang lain. Dunia komunikasi pun akan selalu menarik untuk kita bahas. Saya juga senang menulis, sehingga tema komunikasi ini merupakan tema yang sangat suka untuk dijadikan suatu karya tulis yang menarik.