IPA Kesehatan

Pasak Bumi dan Khasiatnya Bagi Tubuh

pasak bumi
Written by Rahma R

Pasak Bumi – Apakah Grameds tahu akan keberadaan tanaman bernama pasak bumi? Apabila tidak tahu, itu adalah hal wajar sebab keberadaan tanaman ini biasanya dipasarkan dalam keadaan sudah diolah menjadi obat herbal. Namun, apabila Grameds sudah pernah mengetahui bagaimana wujudnya, itu dapat menjadi bentuk pengetahuan tambahan!

Pasak bumi adalah salah satu jenis tanaman herbal yang tumbuh di sekitar wilayah Asia Tenggara, salah satunya di indonesia. Bagian dari tumbuhan ini yang paling sering digunakan untuk obat herbal adalah bagian akarnya, yakni sebagai obat kuat alami bagi vitalitas pria. Ketika diolah menjadi sebuah obat herbal, biasanya akan berbentuk minuman energi, jamu, teh, hingga kopi. Lalu sebenarnya apa sih tanaman ini? Apa saja manfaat dan khasiat yang diperoleh dari tanaman herbal ini? Bagaimana pula budidaya yang dapat dilakukan supaya tanaman herbal ini tidak menjadi langka?

Nah, supaya Grameds paham, yuk simak ulasan berikut ini!

Mengenal Apa Itu Pasak Bumi

Pasak Bumi atau biasa disebut dengan nama Tongkat Ali merupakan tanaman yang masuk dalam ordo Sapindales dengan nama latin Eurycoma Longifolia. Tanaman ini biasanya ditemukan di hutan wilayah Asia Tenggara, meliputi Indonesia dan Malaysia. Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan pertumbuhan yang lambat, umumnya memiliki tinggi sekitar 15-18 meter dan mulai berbuah pada umur 2-3 setelah ditanam. Umur dari tanaman ini bahkan dapat mencapai 25 tahun, tetapi apabila digunakan untuk kebutuhan komersil maka biasanya akan dipanen pada umur 4 tahun.

Di daerah dataran rendah Sumatera dan Kalimantan, tanaman ini dianggap sebagai tumbuhan liar saking banyaknya jumlah yang ada. Maka dari itu, tanaman pasak bumi memiliki beragam nama lokal, sebut saja Tongkat Ali, Lempedu Pahit, Bedara Puteh, Tongkat Baginda, Akar Jangat Seinang, Tungke Ali, Tung Saw (Thailand), Muntah Bumi, dan masih banyak yang lainnya.

Akar dari tanaman ini lah yang paling disebut berkhasiat, karena dianggap dapat menjadi jamu untuk obat kejantanan pria. Namun tidak hanya itu saja, bagian akarnya juga sering digunakan untuk meredakan nyeri pada lambung, memperbaiki nafsu makan, menyembuhkan sakit demam, hingga menghambat sel kanker payudara.

Berdasarkan pengkajian farmakologis yang dilakukan oleh Departemen Kehutanan Republik Indonesia, tanaman pasak bumi ini memiliki kandungan 4 senyawa penting yakni:

  • Senyawa Canthin, berfungsi untuk menghambat sel kanker.
  • Senyawa turunan Eurycomanone, berfungsi sebagai anti malaria.
  • Senyawa Quassinoid, berfungsi sebagai anti leukimia dan prospektif untuk anti HIV.
  • Senyawa Etanol, sebagai afrodisiak (membangkitkan gairah).

Melalui berbagai penelitian yang berkembang, ternyata kulit dan batang dari tanaman ini dapat digunakan untuk obat sariawan, demam, sakit tulang, cacing perut, hingga sebagai tonik pasca melahirkan. Kemudian untuk bagian daunnya dapat digunakan sebagai obat sakit gatal. Lalu, bagian bunga dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala, nyeri tulang, dan sakit perut. Wah, sangat beragam ya khasiat dari tanaman ini! Pantas saja disebut sebagai tanaman herbal!

Taksonomi dan Morfologi Pasak Bumi

Menurut Susilowati (2008), kedudukan klasifikasi dari tanaman pasak bumi ini adalah sebagai berikut:

Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Sapindales
Famili Simaroubaceae
Genus Eurycoma
Spesies Longifolia

Bentuk tanaman ini pada umumnya adalah seperti layaknya pohon, dengan tinggi hingga mencapai 10 meter. Bentuk daunnya majemuk menyerupai ganjil, batangnya berwarna kuning, kulit batangnya keras, dan apabila dikonsumsi secara mentah maka rasanya akan terasa pahit. Nah, berikut adalah morfologi secara detail dari tanaman pasak bumi:

Bagian Batang

Biasanya tidak bercabang. Namun apabila ada yang bercabang, maka bentuknya menyerupai payung dengan kedudukan melingkar (rosette). Batangnya kokoh berwarna coklat keabu-abuan dan licin.

Bagian Daun

Bentuk daun tanaman ini adalah majemuk menyirip dengan jumlah ganjil. Biasanya panjang sekitar 0,3-1 meter dan anak daunnya berjumlah 20-30 pasang. Tangkai daunnya berwarna coklat kehitaman.

Bagian Bunga

Bunga pada tanaman ini bersifat monoceus dan dioceus, tetapi umumnya sering dijumpai sebagai dioceus. Warnanya merah jingga, dengan lebar bunga sekitar 0,6 cm. Ujung bunga memiliki bulu halus dan benjolan kelenjar. Dalam hal ini, terdapat 2 kelompok tanaman paku, yakni berbunga jantan yang tidak mampu menghasilkan buah; dan tumbuhan betina yang mampu menghasilkan buah.

Bagian Buah

Buah dari tanaman ini tumbuh secara bergerombol dan mirip dengan tanaman kurma, tetapi ukurannya sangat kecil dan bentuknya mirip telur.

Bagian Akar

Bentuk akar dari tanaman ini sama halnya dengan akar pada tanaman pada umumnya. Pada bagian inilah biasanya dapat digunakan sebagai obat herbal, baik dengan cara direbus maupun diolah di pabrik secara khusus.

Manfaat dan Khasiat Pasak Bumi

Tanaman pasak bumi merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki beragam manfaat dan khasiat. Manfaat yang paling terkenal dari keberadaan tanaman ini adalah sebagai obat kuat bagi pria. Lalu, apakah manfaat dan khasiatnya hanya sebatas itu saja? Tentu saja tidak!

Yuk, simak uraian berikut mengenai apa saja manfaat dan khasiat dari tanaman pasak bumi.

1. Menambah Gairah Seksual

Sebelumnya telah diuraikan bahwa tanaman ini memiliki kandungan senyawa etanol yang mana memiliki fungsi sebagai afrodisiak, yakni untuk meningkatkan libido atau gairah seksual terutama bagi pria. Tanaman ini dinilai mampu merangsang produksi dan kinerja akan hormon testosteron yang merupakan hormon seks bagi kaum pria.

Apabila seorang pria kekurangan hormon testosteron ini, tidak hanya berdampak pada hasrat seksual saja, tetapi juga akan menjadi penyebab terjadinya disfungsi ereksi hingga gangguan kesuburan pada pria. Beragam penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi ekstrak pasak bumi terutama bagi pria maka dapat meningkatkan hormon testosteron dan gairah seksualnya.

Tidaknya itu saja, apabila mengkonsumsi ekstrak tanaman ini secara rutin juga dapat meningkatkan volume, konsentrasi, dan pergerakan dari sperma, sehingga dapat meningkatkan kesuburan bagi pria.

2. Meredakan Stress

Banyak penelitian mengenai tanaman ini yang menyatakan bahwa tanaman ini ternyata mampu meredakan stress. Yap, tanaman ini memiliki kandungan tertentu yang mampu menurunkan hormon kortisol di tubuh. Hormon ini biasanya akan diproduksi ketika seseorang sedang mengalami stress. Tidak hanya itu saja, dengan mengkonsumsi ekstrak tanaman pasak bumi juga dipercaya dapat memperbaiki mood seseorang.

3. Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker dan Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Perlu diketahui bahwa di dalam tanaman ini memiliki 4 kandungan senyawa yang baik untuk obat. Tiga dari empat kandungan senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Sebut saja kandungan senyawa Canthin yang diketahui memiliki efek anti-kanker, sehingga mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker di tubuh. Kemudian ada juga senyawa turunan Eurycomanone, berfungsi sebagai anti malaria. Senyawa turunan ini diketahui mampu menurunkan tekanan darah, membasmi parasit plasmodium yang menjadi penyebab malaria, dan membunuh bakteri. Kemudian, ada juga senyawa Quassinoid yang berfungsi sebagai anti leukimia dan prospektif untuk anti HIV.

4. Menurunkan Kadar Gula Darah

Di beberapa negara seperti Malaysia dan India, tanaman ini digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan diabetes. Terdapat sebuah riset yang menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi pasak bumi secara rutin mampu menurunkan kadar gula darah di tubuh sekaligus memperbaiki kinerja hormon insulin. Hormon insulin ini berperan untuk mengontrol kadar gula darah yang ada di dalam tubuh.

Namun sayangnya, riset tersebut masih berupa penelitian berskala kecil, sehingga diperlukan adanya riset lanjutan untuk memastikan adanya efektivitas dan keamanan dari tanaman ini sebagai pengobatan penyakit diabetes.

5. Meningkatkan Massa Otot

Manfaat tanaman ini sebagai obat herbal adalah untuk meningkatkan massa otot dan performa fisik. Terdapat sebuah riset yang menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi ekstrak pasak bumi sebanyak 100 mg per hari selama 5 minggu, maka hasilnya dapat meningkatkan massa dan kekuatan otot terutama bagi pria.

Meskipun demikian, jika Grameds hendak menjadikan ekstrak tanaman ini sebagai suplemen penambah massa otot, lebih baik lakukan konsultasi terlebih dahulu ya dengan dokter.

Manfaat Pasak Bumi Berdasarkan Bagian-Bagiannya

1. Bagian Akar

Apabila dicampurkan dengan tanaman obat lain, misalnya kayu manis, maka dapat digunakan sebagai tonik penyehat, penawar demam, penyembuh luka di gusi, hingga gangguan cacingan. Tonik ini juga bermanfaat bagi ibu melahirkan.

2. Bagian Batang

Terutama pada kulit batangnya dapat digunakan untuk koagulan darah bagi ibu melahirkan, pengobatan nyeri pada tulang, meningkatkan stamina, dan obat sakit kepala.

3. Bagian Daun

Dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, sariawan, dan meningkatkan nafsu makan.

4. Bagian Bunga dan Buah

Dapat digunakan untuk obat disentri.

Syarat Tempat Tumbuhnya Pasak Bumi

Tanaman ini biasanya dijumpai di tanah masam dan berpasir yang memiliki drainase tanah baik. Umumnya, tanah tersebut terletak di hutan yang berdekatan dengan pantai, baik itu hutan primer maupun hutan sekunder.

Pasak bumi juga dapat ditemukan di daerah pegunungan bukit dengan pematang dan daerah berlereng, terutama yang memiliki temperatur rata-rata 25 derajat Celcius serta kelembaban udara sekitar 86%. Selama masa perkembangannya, tanaman pasak bumi ini membutuhkan banyak sinar matahari terutama untuk membantu perkembangan  vegetatif dan sistem reproduksinya. Pasak bumi akan berbunga dan berbuah sepanjang tahun, yakni sekitar bulan Juni sampai Juli, sementara buahnya akan masak pada bulan September.

Faktor Kelangkaan Pasak Bumi

Sayangnya, saat ini banyak hutan yang dibabat habis oleh manusia tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan keberadaan pasak bumi menjadi langka. Pembabatan hutan tersebut biasanya meliputi kegiatan penebangan, pengangkutan, dan pembuatan jalan. Padahal, keberadaan tanaman pasak bumi dinilai sangat menguntungkan bagi manusia, terutama penduduk lokal karena dapat menjadi obat herbal.

Kebanyakan penduduk lokal belum mampu membudidayakan pasak bumi sebab pertumbuhannya sangat lambat, sehingga mereka mengandalkan biji di alam saja.

Pemanfaatan Pasak Bumi Sebagai Bahan Obat Herbal

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Supartini dan Deddy Dwi Nur Cahyono dengan judul Rendemen Akar, Batang, dan Daun Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) Sebagai Bahan Baku Obat Herbal, menyatakan bahwa keberadaan pasak bumi benar-benar dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan obat herbal. Dari adanya kandungan senyawa bermanfaat berupa quassinoids, turunan squalene, biphenyl neolignans, alkaloid beta-karbolin, tipe tirucallane triterpenoid dan alkaloid canthin-6-one, dengan quassinoid memiliki jumlah tertinggi tentu saja menjadikan tanaman ini termasuk dalam jenis tanaman herbal. Apalagi saat ini, permintaan pasar atas pasak bumi sebagai bahan baku obat juga mendorong terjadinya eksploitasi besar-besaran dari tanaman ini.

Berdasarkan penelitian tersebut menghasilkan suatu pernyataan bahwa ekstrak tanaman ini, mulai dari akar hingga bunga dapat dijadikan sebagai bahan baku obat. Bahan bioaktif yang terkandung dalam ekstrak akar dan batang adalah alkaloid, tanin, triterpenoid, karotenoid dan kumarin. Kemudian, bahan bioaktif yang terkandung dalam ekstrak daun adalah flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid, karotenoid, dan kumarin.

Lalu, pada bagian akar, batang dan daun memiliki potensi sebagai antimalaria, antidiabetes, antidiare, antijamur, antibakteri, antivirus, pengobatan kerusakan hati, gangguan menstruasi, antioksidan, dan antiinflamasi. Hanya saja, diperlukan optimalisasi tanaman pasak bumi ini sebagai bahan baku obat, untuk memaksimalkan pengolahan dan meminimalkan limbah pemanenan tanaman pasak bumi.

Budidaya Pasak Bumi Melalui Teknik Stek Pucuk

Perlu diketahui bahwa selama ini, industri obat-obatan herbal yang mana mengandalkan tanaman ini sebagai bahan baku hanya diperoleh dari alam saja tanpa adanya upaya budidaya. Hal tersebut tentu saja menyebabkan terjadinya penurunan populasi pasak bumi yang ada di alam. Tidak hanya itu saja, bahkan populasi tanaman ini di Indonesia telah masuk dalam kategori tanaman langka saking jarangnya ditemukan. Selama ini, masyarakat hanya mengandalkan biji di alam sebagai proses pertumbuhannya, padahal proses pertumbuhan dari tanaman ini sangat lambat.

Maka dari itu, terdapat penelitian akan budidaya tanaman pasak bumi dengan menggunakan teknik stek pucuk, yakni berdasarkan penelitian berjudul Perbanyakan Tanaman Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) Melalui Teknik Stek Pucuk oleh Arida Susilowati dkk.

Berdasarkan penelitian tersebut menyatakan bahwa proses budidaya dengan menggunakan teknik stek pucuk ini dapat tumbuh dan berkembang. Stek pasak bumi umumnya telah menunjukkan adanya perakaran pada umur 11 minggu hal ini terlihat pada saat kegiatan pengecekan akar. Sebagai organ penting maka keberadaan akar sangat menentukan kondisi stek, oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan mikroteknik untuk mengetahui asal muasal perakaran stek.

Proses pembentukan akar stek pasak bumi dimulai dari sel-sel meristem pada kambium atau yang berada di antara atau di luar jaringan pembuluh dan aktif membelah setelah auksin dari tunas, rooting cofactor dan karbohidrat bergerak ke bagian dasar stek. Sel-sel tersebut kemudian berkumpul membentuk calon akar, jika terdapat luka akibat pemotongan maka sel-sel membentuk agregat massa sel yang disebut kalus. Massa kalus tersebut kemudian membelah kembali membentuk banyak kumpulan sel-sel meristem yang disebut primordia akar.

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu pasak bumi dan serangkaian manfaatnya sebagai obat herbal. Apakah Grameds berminat untuk membudidayakan tanaman pasak bumi ini menggunakan teknik stek pucuk?

Sumber:

Alodokter.com

Susilowati, Arida, dkk. (2012). Perbanyakan Tanaman Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) Melalui Teknik Stek Pucuk (Propagation Technique of Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) Via Shoot Cutting). FORESTA: Indonesian of Journal Forestry I, (1).

Supartini dan Deddy Dwi Nur Cahyono. (2020). Rendemen Akar, Batang, dan Daun Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) Sebagai Bahan Baku Obat Herbal. Jurnal Riset Teknologi Industri, Vol 14 (2). 

Baca Juga!

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.