Bahasa Indonesia Sastra

Pengertian Alur Cerita serta Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

Alur Cerita
Written by Rahma Fiska

Alur cerita adalah salah satu unsur intrinsik dalam sebuah cerita. Unsur alur ini akan disusun melalui setiap tahapan yang ada. Mulai dari tahap pengenalan hingga tahap akhir cerita.

Sebuah cerita secara umum terdapat dua unsur di dalamnya yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik sendiri secara mudahnya merupakan suatu unsur yang bisa membantu membangun secara langsung yang terdapat pada sebuah karya. Sedangkan untuk ekstrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya dari luar.

Seperti yang dijelaskan pada paragraf awal jika dalam unsur intrinsic suatu karya sastra seperti cerita adalah alur cerita. Pada saat kita masih berada di bangku sekolah dahulu tentunya sudah dikenalkan dengan yang namanya alur cerita.

Nah apakah kalian masih ingat dengan pengertian alur cerita. Jika kalian ingin tahu lebih lanjut tentang alur cerita, bisa banget nih membaca penjelasan yang ada di dalam artikel ini. Sebab dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap semua hal yang berhubungan dengan alur cerita.

Pengertian Alur Cerita

Sebelum membahas lebih dalam, akan lebih baik jika kita juga membahas tentan pengertian dari alur cerita terlebih dahulu. Akuar cerita adalah rangkaian perisriwa yang disusun secara runtut hingga membentuk sebuah cerita secara utuh.

Selain itu alur cerita juga bisa disebut sebagai plot cerita yang mampu membuat sebuah cerita menjadi lebih utuh. Alur cerita harus bisa membuat para pembaca karya sastra memiliki rasa penasaran terhadap apa yang ada di dalam cerita tersebut, sehingga hal tersebut mampu menjadikan para pembaca memiliki rasa penasaran tersendiri untuk terus membaca karya sastra tersebut hingga selesai.

Tak hanya itu saja, pasalnya adanya alur cerita dalam sebuah karya sastra juga diharapkan mampu membuat para pembaca lebih mendalami isi serta pesan yang di dalam cerita tersebut. Alur cerita juga termasuk ke dalam kelompok unsur intrinsic karya sastra.

Setiap alur cerita juga dibagi menjadi beberapa bagian penting di dalamnya. Beberapa diantaranya adalah tahap awal atau pengenalan, pemunculan kelompok, konflik yang mencuat, klimaks, pemecahan masalah serta akhir dari cerita tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, alur cerita juga merupakan plot yang memiliki arti jalan cerita atau alur cerita yang ada di dalam sebuah novel, sandiwara dan lain sebagainya.

Alur Cerita

Pengertian Alur Cerita Menurut Para Ahli

Setelah mengetahui pengertian alur cerita secara umum, berikutnya adalah pengertian dari alur cerita menurut beberapa ahli. Pasalnya memang ada beberapa ahli yang menjelaskan tentang alur cerita. Agar kalian semakin lebih paham lagi, berikut adalah penjelasan selengkapnya.

1. Aminudin

Aminudin menjelaskan jika alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk dari fase-fase peristiwa. Itu artinya satu cerita bisa membentuk berbagai macam peristiwa yang ada. Alur juga merupakan suatu struktur dari rangkaian peristiwa yang ada dalam sebuah cerita yang nantinya juga akan disusun saling berkaitan fungsional. Sehingga pada saat yang sama bisa menjadi urutan bagian yang ada di dalam seluruh fiksi semi.

2. Rusyana

Rusyana menjelaskan jika alur cerita tak hanya serangkaian cerita dari bagian A hingga Z. Namun alur cerita adalah suatu kausal antara satu peristiwa dengan peristiwa lain yang ada di dalam sebuah cerita.

3. Foster

Foster menjelaskan jika alur cerita adalah serangkaian peristiwa yang ada di dalam cerita pendek dan juga novel fiksi yang diatur dalam waktu serta berdasarkan hukum sebab akibat. Hal ini juga sudah sesuai dengan kerangka cerita yang mewakili struktur susunan cerita.

4. Literary Terms

Literary Terms menjelaskan jika alur cerita adalah bagaimana suatu cerita bisa berkembang, terungkap serta bergerak dalam waktu.

5. Andri Wicaksono

Andri Wicaksono berpendapat jika alur cerita adalah suatu konstruksi yang bisa dibuat dari deretan peritiwa secara logic dan kronologik serta saling berkaitan satu sama lain yang dialami oleh para pelaku.

6. M. Antar Semi

Atar Semi menjelaskan jika pengertian dari alur cerita adalah struktur rangkaian kejadian yang ada di dalam suatu cerita yang pada dasarnya disusun sebagai interelasi fungsional dan sekaligus bisa menandai urutan bagian dalam keseluruhan fiksi.

7. Subjiman

Subjiman memiliki penjelasan tentang alur cerita adalah sebuah rangkaian peristiwa yang dijalin dengan seksama yang bisa menggerakan jalannya cerita melalui rumitan kearah klimaks serta anti klimaks.

Secara mudahnya alur cerita adalah jalinan peristiwa yang ada di dalam sebuah karya sastra untuk bisa mencapai efek tertentu. Sebuah alur cerita bisa diwujudkan dari hubungan temporal atau waktu dan juga hubungan kausal atau sebab akibat.

8. Chatman

Chatman memiliki pendapat jika alur cerita adalah sebuah tata urutan munculnya peristiwa dalam cerita.

9. Stanton

Staton memiliki pendapat tentang alur cerita atau plot adalah sebuah cerita yang memiliki isi urutan kejadian. Akan tetapi setiap kejadian tersebut hanya bisa dihubungkan secara sebab akibat peristiwa yang disebabkan maupun menyebabkan terjadinya peristiwa lain.

10. Kenny

Menurut Kenny, alur cerita atau plot adalah suatu peristiwa yang akan ditampilkan dalam sebuah cerita yang tidak bersifat sederhana. Hal ini karena pengarang cerita melakukan peristiwa berdasarkan keterkaitan sebab akibat.

11. Morjorie Boulton

Morjorie Boulton memiliki pendapat jika alur cerita adalah pengorganisasian dalam sebuah novel atau penentu struktur yang ada di dalam sebuah novel.

12. Dick Hartoko

Dick Hartono memiliki pendapat jika alur cerita adalah suatu alur yang dibuat oleh penulis cerita berupa deretan peristiwa yang disusun secara kronologis, saling berkaitan serta bersifat kausalitas sesuai dengan apa yang dialami oleh pelaku cerita.

Fungsi Alur Cerita

Adanya alur cerita dalam sebuah karya sastra tentunya bukan tanpa alasan. Pasalnya alur cerita juga memiliki fungsi tersendiri. Pada dasarnya fungsi dari alur cerita adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca tentang suatu peristiwa yang bisa berhubungan dengan peristiwa lain.

Alur cerita juga bisa menjelaskan mengapa dan bagaimana sebuah peristiwa maupun konflik yang ada di dalam sebuah cerita. Selain itu adanya alur cerita juga bisa memberikan suatu pernyataan atau mengungkapkan akibat dari suatu peristiwa yang terjadi.

Sehingga alur cerita atau plot harusnya dibuat secara jelas dan tegar. Hal ini dilakukan agar apa yang ingin disampaikan oleh penulis atau pengarang bisa dipahami dengan lebih mudah dan juga jelas oleh para pembaca.

Jenis-Jenis Alur Cerita

Alur cerita juga masih dibagi menjadi beberapa jenis. Setiap jenis alur cerita memiliki pengertian yang berbeda-beda. Agar kalian semakin mudah memahami apa saja jenis dari alur cerita, berikut adalah penjelasan selengkapnya.

1. Alur Cerita Maju

Jenis alur cerita yang pertama adalah alur maju. Dimana alur maju ini juga bisa disebut dengan istilah progresif memiliki arti tindakan akan memuncak pada bagian akhir cerita. Alur maju juga merupakan rangkaian peristiwa yang dimulai secara teratur dari bagian awal hingga bagian terakhir cerita.

Misalnya pada sebuah cerpen yang menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang mulai dari masa kecil seorang anak kemudian tumbuh menjadi dewasa dan berakhir menjadi tua. Selain itu dalam novel tersebut juga akan diceritakan tentang konflik yang dialami oleh tokoh dalam cerita tersebut selama ia hidup.

2. Alur Cerita Mundur

Berikutnya ada alur cerita mundur atau biasa disebut dengan istilah regresif. Alur cerita mundur adalah tindakan yang akan menceritakan tentang masa lalu dari tokoh yang diangkat dalam cerita tersebut.

Dalam alur cerita mundur proses menceritakan konflik akan disampaikan pada awal cerita yang mana nantinya akan mengarah ke arah mundur masa lalunya. Rangkaian peristiwa dalam refluks akan diceritakan mulai dari masa lalu hingga ke masa kini dengan waktu yang tak tepat.

Misalnya adalah cerita tentang pensiunan polisi yang menceritakan kembali kisah perjuangannya ketika ia masih menjabat sebagai anggota polisi.

Alur Cerita

3. Alur Cerita Campuran

Terakhir ada alur cerita campuran. Alur cerita campuran bisa diibaratkan seperti sungai yang dimulai pada titik tertinggi yang kemudian akan berlanjut menceritakan masa lalu hingga bagian paling akhir.

Saat proses menceritakan masa lalu, karakter tokoh yang telah diperkenalkan pada cerita juga akan memperkenalkan karakter lain sesama cerita tersebut belum berakhir serta kartika cerita kembali ke awal. Misalnya adalah sebuah cerita yang akan dimulai dari bagian tengah cerita kemudian berlanjut ke bagian awal atau ke bagian akhir.

4. Alur Sorot Balik atau Flashback

Alur cerita sorot balik atau flashback sebenarnya berbeda dengan alur cerita mundur. Alur cerita sorot balik atau flashback adalah suatu alur yang pada dasarnya mendahulukan bagian akhir cerita yang dilanjutkan kembali ke bagian awal cerita.

Pengaran cerita akan memulainya dari bagian klimaks menuju ke bagian awal cerita dan ke bagian akhir cerita kembali. Tahapan pada alur cerita sorot balik adalah dimulai dari bagian klimaks, lalu dilanjutkan ke bagian anti klimaks, akhir, peruwitan dan kembali ke bagian awal.

5. Alur Klimaks

Alur klimaks adalah suatu alur cerita yang susunan peristiwa di dalamnya berbentuk menanjak. Secara mudahnya runtutan dalam alur cerita klimaks adalah dari peristiwa biasa lalu meningkat ke bagian peristiwa penting yang lebih menegangkan dari sebelumnya.

6. Alur Anti-Klimaks

Selanjutnya ada alur cerita anti-klimaks yang bisa diartikan sebagai alur cerita yang memiliki susunan peristiwa menurun. Secara mudahnya runtutan yang ada dalam alur cerita anti-klimaks adalah kebalikan dari alur cerita klimaks. Yang mana dimulai dari peristiwa menegangkan kemudian menurun ke peristiwa yang tidak terlalu menegangkan dari sebelumnya dan berakhir ke peristiwa yang biasa saja.

7. Alur Cerita Kronologis

Lalu ada juga alur cerita kronologis yang biasa diartikan sebagai alur cerita yang susunan peristiwanya akan berjalan sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dalam alur cerita ini biasanya aka nada hitungan jam, menit, detik, hari dan lain sebagainya yang bisa menunjukkan suatu waktu tertentu.

Itulah beberapa jenis alur cerita dalam sebuah karya sastra. Sampai saat ini para penulis karya sastra akan menggunakan alur cerita tersebut dalam pembuatan karya sastranya.

Unsur dalam Alur Cerita

Alur Cerita

Unsplash.com

Sebuah karya sastra selalu memiliki alur cerita di dalamnya. Untuk bisa membantu alur cerita yang utuh diperlukan beberapa unsur pendukung di dalamnya. Namun apakah kalian sudah tahu apa saja unsur yang ada dalam sebuah alur cerita?

Tak perlu bingung jika belum tahu apa saja unsur yang terdapat dalam alur cerita. Sebab pada penjelasan di bawah ini tersedia ulasan mengenai unsur pendukung alur cerita.

1. Orientasi atau Pengenalan Tokoh

Tahapan awal dalam alur cerita adalah dimulai dari tahap orientasi atau pengenalan tokoh yang ada di dalam karya sastra tersebut. Pada tahap orientasi ini nantinya penulis akan memperkenalkan siapa saja tokoh yang akan ada di dalam cerita tersebut.

Selain itu pada tahap orientasi ini juga akan ditunjukkan unsur dasar yang ada di dalam cerita tersebut. Contohnya adalah waktu kejadian, latar tempat dan bagaimana suasana yang digambarkan pada cerita.

Tujuan dari adanya tahap orientasi ini adalah agar para pembaca bisa mengetahui siapa saja tokoh yang berperan dalam alur cerita tersebut, dimana tempat yang terjadi pada cerita tersebut serta bagaimana suasana yang berusaha dibangun oleh penulis dalam cerita yang ia buat.

2. Permulaan Konflik

Ketika tahap orientasi sudah dilakukan, maka akan dilanjutkan ke bagian tahap permulaan konflik. Dimana pada tahap permulaan konflik ini nantinya akan dimunculkan bagaimana konflik itu terjadi serta penyebab terjadinya konflik tersebut.

Biasanya konflik akan timbul karena adanya pertentangan antara tokoh atau bisa juga suatu konflik bisa timbul karena memang tokoh utama mengalami masalah. Pada tahap permulaan konflik ini diharapkan bisa membuat para pembaca memiliki rasa penasaran sehingga bisa ingin mengetahui kelanjutan cerita tersebut.

Para pembaca biasanya akan semakin bertanya-tanya konflik apa yang selanjutnya akan terjadi oleh tokoh yang ada di dalam cerita tersebut. Pada tahap permulaan konflik ini juga bisa mendorong para pembaca untuk bisa melanjutkan cerita dengan konflik yang lebih rumit dari sebelumnya.

3. Klimaks atau Puncak Konflik

Tahap yang ketiga adalah lanjutan dari tahap pengenalan konflik yaitu tahap klimaks atau puncak konflik pada suatu cerita. Bisa dibilang jika pada tahap puncak konflik adalah yang paling ditunggu-tunggu oleh para pembaca.

Selain itu pada tahap puncak konflik ini juga bisa membuat para pembaca bertahan lama membaca konflik yang ada ketika konflik tersebut semakin menarik dan lebih menegangkan dari sebelumnya.

Biasanya pada bagian puncak konflik yang dialami oleh pemeran utama akan bisa menimbulkan ketegangan serta pemecahan masalah apa yang selanjutnya akan dilakukan. Dampaknya bisa membuat para pembaca lebih penasaran untuk terus membaca cerita tersebut.

4. Konflik Mereda atau Anti Klimaks

Setelah tahap puncak konflik sudah tercapai, berikutnya adalah tahap konflik mereda atau konflik mulai menurun. Pada tahap ini nantinya tokoh yang ada di dalam cerita sudah mulai mengetahui bagaimana cara mengatasi konflik yang sedang berlangsung.

Ketegangan yang disaksikan oleh para pembaca akan lebih mereda sedikit demi sedikit dan biasanya para pembaca juga akan lebih kagum terhadap tokoh utama. Hal ini karena para tokoh sudah mampu menyelesaikan masalah dengan cara terduga maupun cara tak terduga. Kebanyakan pada tahap anti klimaks ini suasana yang tercipta tidak bisa ditebak oleh para pembaca.

5. Penyelesaian

Terakhir ada tahap penyelesaian berbagai macam masalah yang dihadapi oleh para tokoh dengan begitu baik. Jika memang tidak ada konflik lain, penulis cerita akan membuat tahap penyelesaian dan bagi para pembaca juga sudah mulai bisa menyimpulkan kesan pada tahap ini. Selain itu pada tahap penyelesaian juga kerap kali para penulis menyisipkan pesan atau amanat yang bisa dipetik oleh para pembaca.

Alur Cerita

Nah itulah ulasan terkait dengan alur cerita. Adanya alur cerita dalam sebuah karya sastra bisa membuat karya sastra tersebut menjadi lebih bermakna dan tentunya juga bisa lebih menarik perhatian para pembaca. Grameds bisa membaca buku-buku terkait di Gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik

BACA JUGA:

  1. Pengertian Cerpen: Struktur, Fungsi, Ciri, Unsur, dan Contoh Cerpen
  2. 12 Ciri-Ciri Cerpen Secara Umum dan dari Berbagai Sisi
  3. Cara Membuat Cerpen Mudah Bagi Pemula [Lengkap]
  4. Kumpulan Contoh Cerpen Motivasi, Anak, Lucu, Kehidupan, Pendidikan, dan Persahabatan
  5. Kumpulan Buku Cerpen Terbaru Best Seller dari Gramedia

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra