Otomotif

ABS Adalah Pengereman Pada Kendaraan Mobil dan Motor dan Cara Kerjanya

Written by Nandy

ABS adalah – Grameds apakah kamu tahu apa itu abs dalam kendaraan bermotor? Abs adalah suatu pengereman pada kendaraan mobil dan motor. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang ABS secara lengkap. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Pengertian ABS

ABS atau biasa dikenal dengan Anti-lock Brake System ini adalah sistem pengereman yang di kontrol secara hidrolik. Sistem ini menggunakan suatu unit komputer actuator yang berguna untuk mengendalikan tekanan hidrolik yang menuju ke disc brake caliper.

Beberapa sepeda motor dilengkapi dengan sistem pengerem ABS atau biasa disebut dengan Anti lock Brake System. Sistem ini digunakan pada kendaraan bermotor untuk menunjang keamanan dan keselamatan penumpang pada mobil dan motor. Sistem ini berfungsi ketika rem mendadak (panic brake) di jalan licin, sehingga mencegah roda tidak terkunci atau lepas kendali.

Fungsi ABS

ABS ini berfungsi untuk mencegah rem mengunci (locking) pada saat terjadi pengereman mendadak yang akan berpotensi mengakibatkan roda tergelincir (slip) atau ketika jalanan basah atau licin ban motor tidak akan ngepot.

Teknologi pengereman ini akan sangat berguna jika berkendara pada kondisi hujan atau jalanan yang licin. Oleh sebab itu, ketika kamu memiliki kendaraan motor atau mobil, sebaiknya segera periksa kondisi ABS, apakah dalam keadaan baik atau tidak agar kamu dapat berkendara lebih aman.

 

Penerapan ABS

Dalam penggunaan ABS pada kendaraan bermotor, kamu tidak dianjurkan untuk memompa rem saat situasi darurat. Tindakan ini akan membingungkan sensor dan membuat kurang efektif kinerjanya. Begitu juga ketika tuas rem ditekan secara perlahan atau mengerem halus, maka sensor akan membaca tidak ada risiko ban terkunci.

Sistem ABS akan bekerja apabila saat ada upaya untuk berhenti dari kecepatan tinggi dengan menekan tuas rem sekeras mungkin. Jadi, sensor akan membaca bahwa disaat itu juga diperlukan pengaman untuk roda kendaraan. Sinyal darurat yang dibaca dan dikirimkan akan langsung diterjemahkan ke jepitan kaliper.

 

 

Cara Kerja Rem ABS

sumber : ridergalau.com

Sistem ABS yang ada di kendaraan bermotor akan dilengkapi dengan beberapa komponen yang mempengaruhi cara kerjanya. Sensor pada ABS bisa membantu untuk mendeteksi saat roda mengunci.

Kemudian, modulator secara otomatis akan menerima sinyal saat hal itu terjadi. Jika hal itu terjadi akibatnya piston rem dalam motor akan mengendurkan tekanan pada minyak rem dari kaliper. Tekanan piston rem akan kembali normal ketika penguncian pada roda motor berkurang.

Peningkatan pada minyak rem akan terjadi sekitar 15-50 kali per detik yang dipengaruhi oleh fitur ABS. Oleh sebab itu, ketika mengerem motor mendadak, roda tidak akan mengunci. ABS secara otomatis membuat piston melepaskan tekanan ke titik normal, kemudian menekan piston pada roda hingga kecepatan roda berkurang dan bisa berhenti.

Proses dari titik normal ke penguncian/pengereman terjadi sangat cepat. Akhirnya sepeda motor akan lebih mudah dikendalikan dan jarak antar pengereman lebih efektif, sehingga mengurangi risiko tingkat kecelakaan.

 

Komponen Pada Sistem ABS

sumber : rentalmobilbali.com

Tentunya sistem ini bisa bekerja karena ada beberapa komponen pendukungnya. Berikut ini adalah komponen pada sistem abs:

1. Master Silinder

Komponen pertama ini berfungsi sebagai pengkonversi gerakan mekanis dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Saat master silinder bekerja, piston akan mendorong minyak rem. Minyak rem bertekanan kemudian akan disalurkan ke pompa ABS.

2. ABS Hydraulic Control Valve

Ada tiga katup yang akan memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder ke silinder roda. Ketiga katup itu, yaitu:

  • Katup satu terbuka penuh untuk memaksimalkan tekanan minyak rem yang langsung tersambung pada rem.
  • Katup kedua memiliki fungsi untuk menghalangi tekanan minyak rem agar tidak dilanjutkan ke rem.
  • Katup ketiga berfungsi untuk menghalangi beberapa tekanan dari minyak rem agar hanya setengah saja yang diteruskan pada rem kendaraan. Fitur ini juga memiliki pompa untuk mengembalikan tekanan yang ada pada jalur pengereman agar dapat diantarkan ke katup rem itu.

3. ABS Pump atau Pompa ABS

Pompa ABS ini memiliki fungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada silinder roda setelah tekanan hidrolik drop karena pembukaan katup ABS. Mekanismenya adalah saat roda terkunci, maka tekanan hidrolik pada roda akan dikurangi sampai roda kembali berputar. Ketika roda sudah berhasil berputar kembali, maka pompa ABS akan mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat.

4. ABS Control Module

ABS Control Module adalah perangkat yang memproses semua sensor untuk mengendalikan kerja sistem rem ABS dengan cara mengatur kerja setiap solenoid yang ada di dalam hidrolik unit. Selain itu, fungsi ABS Control Module juga terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

a. Fungsi Self Diagnosis

Fungsi self diagnosis merupakan fungsi untuk mendiagnosa sistem dan komponen rem pada berbagai kondisi dan hasilnya akan diinformasikan ke dalam DTC dengan penyalaan lampu peringatan ABS.

b. Sirkuit Pembentuk Gelombang

Sirkuit pembentuk gelombang ini memiliki fungsi ini untuk mengubah sinyal output dari sebuah wheel sensor yang berupa gelombang sinus (analog) yang frekuensinya berubah-ubah berdasarkan perubahan kecepatan roda menjadi sinyal pulsa (digital), sehingga dapat diproses oleh mikrokomputer.

c. Micro Computer Unit (MCU)

Fungsi ini untuk mendeteksi kecepatan roda, percepatan atau perlambatan kecepatan roda dan kecepatan kendaraan sesuai dengan sinyal digital yang dikirim dari sirkuit pembentuk gelombang, sehingga kondisi slip kendaraan dapat terdeteksi setiap waktu.

Ketika perlambatan kecepatan roda menurun drastis hingga di bawah kecepatan yang ditentukan,  maka MCU menentukan angka slip tinggi dan mengirim sinyal untuk menahan atau mengurangi tekanan rem. Dan begitu juga sebaliknya saat percepatan kecepatan roda meningkat hingga batas yang ditentukan maka MCU juga menentukan angka slip rendah mengirim sinyal untuk menaikkan tekanan rem.

d. Sirkuit Solenoid Control

Sirkuit solenoid control merupakan fungsi untuk menggunakan power transistor dan mengontrol arus yang mengalir ke solenoid valve di dalam hidrolik unit.

e. Sirkuit Fail-safe

Sirkuit fail safe merupakan fungsi untuk memonitor kerja dari sensor, solenoid dan ABS control module. Bila terdapat unit atau sistem yang tidak berfungsi sirkuit akan menghentikan kerja dari semua solenoid dan motor, dan sistem rem akan berfungsi secara konvensional, lampu peringatan ABS pada panel instrumen juga akan menyala.

5. Speed Sensor

Sensor ini terpasang pada roda bagian depan dan juga belakang. Sensor ini yang akan membaca kecepatan putaran roda depan dan roda belakang secara bersama sama dan datanya akan dikirimkan langsung ke modul ABS.

6. Wheel Cylinder

Komponen ini berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem dan menjadi gerakan mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit cakram.

7. Hydraulic Brake Channels

Komponen ini memiliki fungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder ke silinder roda. Perlu kamu ingat ya grameds ABS ini bukan membuat rem menjadi lebih pakem namun merupakan sistem yang bekerja untuk membuat putaran roda tidak terkunci.

8. Indikator ABS

Sepeda motor yang dilengkapi dengan fitur ABS akan memiliki indikator lampu pada panel speedometer yang akan menunjukkan kondisi sistem ABS sepeda motor. Indikator ini bekerja pada keadaan seperti indikator menyala atau mulai berkedip saat berkendara, indikator tidak menyala saat kunci kontak diputar ke posisi ON, dan indikator tidak mati pada kecepatan di atas 10 km/jam maka kemungkinan adanya permasalahan pada sistem ABS.

9. Brake Booster

Komponen ini berfungsi sebagai komponen yang berfungsi membantu untuk meringankan beban pengemudi saat menginjak rem dengan memanfaatkan vakum dari mesin ketika mesin hidup atau menggunakan tekanan hidrolik fluida.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem ABS

Tentunya segala teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan. Agar kamu tidak salah pilih, berikut adalah kelebihan dan kekurangan sistem ABS ini.

Kelebihan Rem ABS

  1. Sistem pengereman ABS ini akan lebih cepat dibandingkan pada sistem rem non ABS.
  2. ABS berbeda dengan non ABS karena ketika sedang mengerem mendadak, maka kendaraan yang kamu kemudikan akan lebih stabil.
  3. Kendaraan yang memiliki sistem ABS ini bisa kamu gunakan dengan aman walaupun jalannya licin atau bahkan berpasir.
  4. Sistem ini akan membantu kamu ketika mengerem mendadak meskipun sedang melaju dengan kecepatan yang tinggi. Dengan begitu, akan aman dan membuat roda kamu tidak mengunci.
  5. Kondisi kendaraan saat melakukan pengereman mendadak akan tetap stabil.
  6. Rem ABS ini bisa menurunkan risiko terjadi kecelakaan.

Kekurangan Rem ABS

  1. Rem ini bisa menyebabkan terjadi risiko kecelakaan jika kamu mengerem mendadak dalam jarak yang dekat.
  2. Kecelakaan karena pengereman dalam jarak yang dekat terjadi karena sensor ABS tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengirim sinyal pada modulator, sehingga kendaraan akan menabrak dahulu sebelum sensor itu bekerja.
  3. Sistem ini juga akan menyebabkan terjadinya gaya sentrifugal dan kurang memadai jika digunakan pada jalan yang tidak rata atau berkerikil.
  4. Sensor ABS jika terkena air akan mengurangi kinerjanya dan tidak maksimal.
  5. Sistem ABS ini juga kurang optimal jika digunakan pada motor trail, hal ini karena motor ini memerlukan pengereman yang lebih cepat untuk bisa melewati medan yang terjal
  6. Rem ABS akan menimbulkan suara dengung ketika basah dan melewati medan perjalanan yang tidak rata.

Macam-Macam Gangguan Rem ABS

Sistem rem ABS ini bisa mengalami gangguan atau terjadi kerusakan jika tidak dirawat dengan baik loh grameds. Berikut adalah gangguan yang bisa terjadi pada sistem ABS ini

  1. Rotor pada speed sensor mengalami kebengkokan atau kotor.
  2. Speed sensor yang rusak.
  3. Kurangnya kondisi minyak rem.
  4. Terhambatnya saluran atau pipa minyak rem atau bahkan mengalami kebocoran.
  5. Unit hidrolik ABS bermasalah sehingga kinerjanya tidak akan optimal.

Perawatan Rem ABS

sumber : astramotor.co.id

Ada beberapa cara perawatan rem ABS yang bisa kamu lakukan secara berkala untuk menghindari gangguan dan kerusakan.

  1. Melakukan pemeriksaan dan pembersihan secara rutin. Bagian yang dibersihkan adalah cakram dan sensor speed yang terindikasi ada kotoran.
  2. Mengganti oli rem secara periodik. Hal ini bertujuan agar rem ABS menjadi tahan lama dan tidak mengalami kerusakan.
  3. Membersihkan sensor. Kamu juga perlu berhati-hati ketika sedang membersihkan sensor pada kaliper. Kamu bisa menggunakan cairan spray pembersih yang dijual di toko otomotif. Kamu bisa membersihkan sensor dua bulan sekali.
  4. Jangan memodifikasi komponen roda. Hal ini akan menyebabkan gangguan dan kerusakan pada sistem ABS
  5. Jangan biarkan motor terjatuh. ketika motor terjatuh maka kerusakan bisa terjadi pada sistem ABS. Bahkan, akan menjadi fatal dan tidak bisa diperbaiki dan harus diganti.
  6. Jangan biarkan ban kendaraan kamu botak, hal ini akan menyebabkan ban kehilangan traksi sehingga sulit untuk mengontrol laju kecepatan kendaraan.
  7. Jangan terlalu sering menginjak rem. Jika kamu terlalu sering menginjak rem maka rem mobil akan kehilangan daya tahannya hingga menjadi aus sebelum waktunya.

Indikator yang Menunjukkan Sistem ABS Mengalami Gangguan

Jika sistem ABS kamu sudah mulai tidak bekerja dengan baik berikut adalah indikator-indikator yang akan menunjukkan hal itu terjadi.

1. Melalui lampu di spidometer

Cara untuk mendeteksi gangguan pada rem ABS ini adalah dengan melihat lampu yang menyala pada spidometer. Jika lampu tanda ABS menyala, maka tidak ada gangguan, namun jika tanda ABS tidak menyala, maka terjadi gangguan pada sistem ABS kendaraan kamu

2. Melalui sensor yang ada di rem ABS

Sensor ini sudah dirancang dari pabrik kendaraan kamu. Jika ada komponen atau sistem rem ABS mengalami gangguan maka sensor ini akan bekerja secara otomatis. Maka dari itu, perawatan rem ABS sangat penting untuk dilakukan

  1. Melalui cara kerja dari pengereman

Selanjutnya kamu bisa mendeteksi sistem ABS mulai bermasalah ketika kamu melakukan pengereman, jika kamu mengerem dan terasa memantul, maka hal ini menandakan bahwa rem ABS tidak berfungsi dengan baik.

Perbedaan ABS dan Non ABS

Ada beberapa perbedaan antara rem ABS dan non ABS pada fitur keselamatan mobil. Berikut adalah perbedaannya.

1. Cara kerja

Pada kendaraan dengan rem ABS, ketika grameds melakukan pengereman mendadak dan keras, maka roda tidak akan mengunci. Sensor kecepatan akan terpasang pada bagian roda akan mendeteksi terjadinya penguncian dan sensor akan mengirim sinyal ke ECM (Electronic Control Module).

ECM ini akan memerintahkan katup pengereman agar tidak meneruskan tekanan hidrolik ke sistem rem, sehingga roda akan kembali berputar.Jika roda berputar, maka sensor kecepatan dan ECM akan membuka kembali katup pengereman dan tekanan hidrolik diteruskan kembali ke sistem rem.

Kemudian pada kendaraan non ABS saat grameds menginjak rem secara mendadak dan keras, maka akan menyebabkan penguncian roda dan menyebabkan kendaraan sulit untuk dikendalikan dan akan terjadi slip pada roda mobil. Untuk mencegah penguncian roda pada kendaraan non ABS grameds bisa menekan dan melepas pedal rem berulang dan upayakan untuk tidak menginjak rem terlalu keras.

2. Perbedaan Komponen Rem

Rem ABS memiliki komponen yang lebih banyak jika dibandingkan dengan rem non ABS. Komponen rem ABS terdiri dari ECM, sensor kecepatan katup rem, dan juga pompa. Sedangkan komponen rem non BAS hanya terdiri dari bantalan rem.

3. Performa Kendaraan

Mesin yang menggunakan rem ABS dan non ABS sebenarnya sama, tapi performa yang ditampilkan memiliki perbedaan. Mobil dengan rem ABS bisa menghindari pengereman yang lebih baik jika dibandingkan dengan rem non ABS.

Dari pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa ABS adalah pengereman yang ada pada motor dan mobil yang dapat melindungi pengendara ketika rem mendadak. Nah, itu dia grameds penjelasan mengenai ABS. Sekarang grameds sudah lebih paham mengenai sistem pengereman yang ada di kendaraan kamu dan merawatnya dengan baik.

Jika grameds ingin membaca mengenai buku otomotif atau buku lainnya, maka grameds bisa membaca dan membeli bukunya di Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Christin Devina

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya