Otomotif

5 Fungsi Sistem Pelumasan Mesin, Komponen, Jenis dan Cara Kerjanya

Fungsi Sistem Pelumasan Mesin
Written by Pandu

Fungsi sistem pelumasan mesin – Setiap kendaraan bermotor yang digunakan secara berkala pastinya perlahan akan mengalami aus pada mesinnya dan memerlukan pelumasan kembali salah satunya dengan cara mengganti oli mesin secara rutin agar kendaraan tetap nyaman dan tarikannya mantap ketika digunakan.

Kendaraan pastinya mengalami gesekan pada komponen mesin-mesinya yang dipacu setiap hari. Untuk itu agar menghindari kerusakan mesin dan kekeringan pada komponen mesin-mesin tersebut peran pelumasan mesin sangat diperlukan bagi setiap kendaraan jenis apapun.

Nah, maka dari itu bagi sobat grameds sekalian untuk memahami bagaimana peran fungsi pelumasan mesin pada kendaraan yang sobat grameds biasa digunakan agar tetap nyaman dikendarai dan terhindar dari masalah kendaraan yang tidak diinginkan pada pembahasan kali ini kami akan menyajikan informasi terkait fungsi sistem pelumasan mesin pada kendaraan yang penting untuk diketahui.

Selanjutnya pembahasan mengenai informasi terkait dapat disimak di bawah ini!

Apa Itu Sistem Pelumasan Mesin?

Pelumas adalah bahan kimia, biasanya cairan, yang diaplikasikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan bagian dari distilat minyak bumi dengan suhu 105-135 derajat Celcius. Pelumas bertindak sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan kontak. Pada umumnya pelumas terdiri dari 90% base oil dan 10% additive. Salah satu penggunaan pelumas yang paling penting adalah oli motor yang digunakan dalam mesin pembakaran dalam.

Biasa disebut pelumas mekanik atau oli mesin adalah zat yang digunakan untuk melumasi mesin. Banyak jenis dan jenis oli motor. Bergantung pada cara Anda menggunakan alat berat itu sendiri, Anda memerlukan oli yang tepat untuk memperpanjang atau mempertahankan masa pakai mesin Anda.

Semua oli pada dasarnya sama. Singkatnya, ini adalah pelumas yang membuat mesin Anda bekerja dengan lancar dan bebas masalah. Ini juga bertindak sebagai isolator panas. Oli mengandung lapisan halus yang meminimalkan benturan logam-ke-logam dengan komponen mesin dan mencegah goresan dan keausan. Untuk tujuan tertentu, penggunaan khusus untuk fungsi tertentu, oli memerlukan banyak fungsi tambahan. Misalnya, mesin diesel biasanya bekerja pada kecepatan yang lebih rendah, tetapi bekerja lebih panas daripada mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi (peluang) yang lebih menguntungkan yang dapat menyebabkan oksidasi oli, endapan dan karat logam bantalan.

Sistem pelumasan adalah sistem yang dirancang untuk melumasi bagian-bagian mesin.

Sistem ini dibangun dengan mempertimbangkan beberapa fitur. Sistem bekerja langsung sebagai pendingin komponen mesin, membersihkan kotoran yang menumpuk pada komponen mesin untuk meningkatkan performa mesin.

Pelumasan juga disediakan untuk mengisolasi lubang antara silinder dan piston. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kebisingan yang disebabkan oleh bagian mekanis yang bergerak. Ini juga membantu menjaga komponen mesin bebas dari keausan, memperpanjang umur mesin dan membuat kendaraan lebih nyaman dikendarai.

Fungsi Sistem Pelumasan Mesin

Jenis-Jenis Sistem Pelumasan Mesin

Secara umum, ada tiga jenis sistem pelumasan mesin.

1. Sistem Pengairan/ Percikan

Struktur sistem pengairan sangat sederhana. Karena oli mesin didistribusikan ke seluruh komponen mesin melalui gerakan poros engkol, tentunya ada komponen mirip sendok yang menyemprotkan oli ke seluruh mesin.

Sistem ini memiliki sendok penyemprot di ujung bawah batang piston. Oleh karena itu, saat mesin berputar, oli di dalam penangas oli menyebar ke dinding silinder dan bantalan. Jenis ini memiliki struktur yang sangat sederhana, tetapi sulit untuk melumasi bagian dengan celah yang sempit.

Sistem pelumasan percikan yang menggunakan pergerakan bagian yang bergerak untuk menyemprotkan minyak pelumas ke bagian yang membutuhkan pelumasan. Poros engkol berputar sambil menyemprotkan minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder.

Sistem ini kurang efektif untuk melumasi komponen yang jaraknya dekat dari bak mesin. Sistem semprot hanya digunakan pada mesin kecil seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air dan mesin pemotong rumput.

Berikut hasil dari sistem pelumasan percikan ini :

  • Ganti oli dengan jarak tempuh tertentu.
  • Pelumasan yang buruk karena tetesan oli hanya mencapai area tertentu.

2. Sistem Pompa

Pada sistem ini, tekanan langsung dari pompa oli melumasi bantalan poros engkol, poros penghubung dan poros lengan ayun. Sedangkan untuk pelumasan dinding silinder dan roda gigi, waktunya dilakukan oleh oli yang disuntikkan dari nozel. Tetesan oli yang melewati rocker arm dan kembali ke oil pan (cartridge pan) digunakan untuk melumasi mekanisme valve.

Sistem tekanan bekerja dengan cara memompa minyak pelumas yang dihisap dari bak mesin melalui saringan oleh pompa minyak ke bagian yang telah dilumasi yang sebelumnya disaring oleh filter oli, dan minyak pelumas yang telah dilumasi dikembalikan ke bagian semula. itu dikembalikan. Bak mesin.

Sistem kedua ini menggunakan tekanan hidrolik melalui pompa. Sistem kedua terbukti lebih unggul dalam mendistribusikan oli ke seluruh bagian mesin karena memiliki saluran yang terintegrasi dengan pompa ke bagian-bagian mesin.Dipercaya bahwa beberapa mesin produksi modern menggunakan sistem pompa ini.

Berikut adalah hasil untuk sistem pelumasan tekanan:

  • Pelumasan merata dan teratur.
  • Dapat digunakan dengan mesin 4-tak dan 2-tak.
  • penggantian oli untuk jarak tempuh tertentu.

3. Sistem kombinasi

Sistem ini menggabungkan kedua sistem diatas. Hal ini diperlukan karena masing-masing sistem di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kombinasi ini diharapkan dapat memberikan sistem pelumasan yang lebih lengkap dan mengurangi dampak negatif pada mesin pada kecepatan tinggi.

Sistem pelumasan gabungan adalah sistem pelumasan mesin yang mencampurkan pelumas (side/mix) dengan bahan bakar (bensin), dimana pelumas dan bahan bakar dicampur langsung di dalam tangki bahan bakar. Sistem ini terbatas pada sepeda skuter 2 tak.

Sistem kombinasi terdiri dari dua unit seperti gambar di atas, dan terdapat sekop di bak mesin yang menyuntikkan oli mesin, yang bekerja bersama dengan pompa oli untuk mendistribusikan oli pelumas ke bagian bak mesin yang paling dalam.

Berikut hasil sistem pelumasan campuran:

  • Tangki bahan bakar di atas/lebih tinggi dari mesin. B. Aliran bahan bakar disebabkan oleh gravitasi.
  • Sistem pelumasan oli paling sederhana.
  • Penggunaan minyak yang boros dan polusi udara tingkat tinggi.
  • Digunakan untuk mesin dua langkah berdaya kecil.
  • Menggunakan oli khusus 2 langkah yang kompatibel dengan bensin, mengandung 2% hingga 4% bio-oil.

Fungsi Sistem Pelumasan Mesin

Tujuan pelumasan pada mesin adalah untuk mengatasi keausan yang terjadi antara dua permukaan logam yang bersentuhan dan bergesekan satu sama lain, serta untuk mendinginkan dan membersihkan. Pelumas ini akan bekerja dengan membentuk film (lapisan pelumas) antara dua permukaan logam yang saling bergesekan, misalnya antara poros engkol, bantalan piston, dan dinding silinder untuk mencegah kontak-kontak langsung antara bagian-bagian tersebut. Fungsi minyak pelumas adalah sebagai berikut:

1. Untuk Pelumasan

Oli mesin melumasi permukaan kontak dengan membentuk film yang mencegah kontak langsung antara permukaan logam dan membatasi keausan.

2. Untuk Pendinginan

Pembakaran menghasilkan panas dan bagian-bagian mesin menjadi panas. Ini menyebabkan suku cadang ini cepat aus, dan jika suhunya diturunkan, mesin akan mati.

3. Untuk Segel

Oli mesin membentuk lapisan antara piston dan silinder untuk mencegah kebocoran udara terkompresi yang akan terjepit di sekitar piston dan masuk ke bak mesin dan menyebabkan hilangnya tenaga.

4. Untuk Pembersih

Kotoran akan mengendap di bagian-bagian mesin sebagai partikel logam akibat gesekan antara logam yang saling bersentuhan, hal ini meningkatkan gesekan dan menyumbat saluran oli, serta akan membersihkan kotoran, untuk mencegah kotoran menumpuk di dalam mesin.

5. Untuk Menyerap Tekanan Mesin

Oli mesin menyerap dan mengurangi tekanan dengan bekerja pada bagian yang dilumasi dan mencegah bagian menjadi tajam saat digosok.

Fungsi Sistem Pelumasan Mesin

Komponen Sistem Pelumasan Mesin

1. Pompa Oli

Pompa oli berfungsi buat menghisap oli berdasarkan bak oli & menekan atau menyalurkan ke bagian-bagian mesin yg beranjak. Komponen ini berfungsi buat menghisap & menyalurkan oli dalam mesin. Kinerja komponen pompa oli bergantung dalam putaran mesin berdasarkan camshaft, crankshaft, atau timing belt. Pompa oli bekerja menggunakan menyalurkan oli yg bertekanan ke seluruh saluran mesin.

Kemudian oli tadi dalam akhirnya dibuang melalui saluran perkaitan yg berada pada ujung pompa. Proses ini bertujuan buat melumasi semua bagian lain berdasarkan mesin yg terbuka. Adanya pompa oli menciptakan beluruh komponen mesin menerima pelumas tanpa tekanan.

2. Saringan Oli (Filter Oli)

Fungsi saringan oli merupakan buat menyaring kotoran-kotoran yg masih ada pada pada oli sebelum oli itu melumasi bagian-bagian mesin.

Komponen lain yg dipakai pada sistem pelumasan merupakan filter oli. Komponen ini bertugas menjadi penyaring oli berdasarkan kotoran sebagai akibatnya oli nir cepat kotor. Jika oli yg diproses pada sistem ini terkotori sang kotoran, maka pelumasan nir akan berfungsi secara maksimal.

Pelumas yg bekerja pada sebuah tunggangan nir boleh mengandung kotoran sedikitpun. Partikel & kotoran yg terdapat pada oli bisa mengakibatkan celah mesin yg kedap akan tergores.

3. Strainer

Komponen ini berfungsi buat menyempurnakan kerja filter oli. Strainer atau penyaring bisa menyaring kotoran sampai yg berdiameter satu milimeter. Komponen pompa oli berada pada antara lubang pompa oli menggunakan pompa oli, yaitu bertugas menjadi lubang isap pelumas menuju pompa oli.

4. Pressure Valve

Pressure valve atau katup tekanan adalah sebuah komponen pelumasan yg bertugas buat mengatur tekanan pelumas. Pengaturan ini dilakukan utamanya saat mesin sedang bekerja menggunakan perputaran yg tinggi.

Ketika mesin berputar tinggi, volume oli yg beranjak berdasarkan pompa oli mengalami pertambahan. Sedangkan saluran oli mempunyai batas kemampuan. Oleh lantaran itu, pengaturan tekanan pelumas diharapkan supaya tekanan oli permanen stabil.

Kerja berdasarkan komponen yg satu ini mempunyai output akhir buat mengembalikan oli dalam carter. Proses ini berlangsung saat tekanan pelumas atau oli sedang naik.

5. Switch Oli

Switch oli adalah sensor tekanan oli yg berfungsi buat mengetahui output kerja berdasarkan pompa oli. Komponen ini bertugas buat memberitahukan pada Anda terkait relatif atau tidaknya tekanan pompa oli buat melumasi mesin.

Anda akan bisa mengetahui hal tadi saat memutar kunci hubungan Anda dalam posisi on. Lihatlah dalam dashboard apakah lampu indikator oli tunggangan Anda menyala. Jika lampu ini menyala berarti komponen switch berfungsi menggunakan baik.

Tetapi sebaliknya, saat mesin dihidupkan lampu indikator oli wajib mati. Jika lampu indikator oli hayati ketika mesin dihidupkan, periksalah oli mesin Anda. Kemungkinan terdapat sesuatu yg bermasalah dalam pelumasan tunggangan Anda.

6. Oil gallery

Oil gallery merupakan saluran pelumasan yg berfungsi menjadi jalan oli atau pelumas dalam mesin. Komponen ini berupa lubang dalam blok mesin yg akan dilumasi. Lubang ini akan mengantarkan pelumas dalam perangkat yg wajib menerima pelumasan.

7. Oil jet

Oil jet adalah sebuah komponen pelumasan yg berada pada bawah silinder mesin. Komponen ini bertugas menyemburkan oli atau pelumas ke btg penggerak.

8. PCV valve

Komponen yg satu ini nir kalah penting. Komponen Positive Crankcase Ventilation valve atau disingkat PCV valve adalah bagian berdasarkan rangkaian saluran mesin. Komponen ini berupa saluran jendela udara yg masih ada dalam ruang engkol mesin.

PCV valve bermanfaat buat mengeluarkan gas atau udara yg sudah terkotori. Pada rangkaian pelumasan mesin tunggangan, PCV valve berfungsi buat membuang gas residu pembakaran pada mesin. Pada akhirnya, komponen ini bisa menjaga kestabilan tekanan dalam mesin.

Fungsi Sistem Pelumasan Mesin

Bagaimana Cara Kerja Sistem Pelumasan?

Pengoperasian sistem pelumasan mesin kendaraan dapat dikatakan cukup sederhana namun juga kompleks. Sistem ini akan mulai bekerja saat mesin kendaraan dihidupkan. Sedangkan dalam kondisi normal, yaitu mesin belum dihidupkan, pelumas atau oli diendapkan di bak mesin atau bak oli.

Pada titik ini, pompa oli telah disuplai dengan pelumas oleh poros engkol mesin. Pompa oli biasanya menggunakan pompa putar.

Kemudian pada saat menghidupkan mesin, poros engkol memulai sistem pelumasan dengan memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan pengisapan pada bagian oil pump di intake manifold. Pelumas akan masuk ke pompa oli melalui katup masuk dan pelumas akan dipompa di sisi lain yang dilepas.

Oli pelumas atau oli bertekanan dialirkan melalui saluran oli menuju filter oli. Di dalam elemen filter ini, pelumas mengalami penyaringan untuk menghilangkan berbagai endapan, kotoran, dan partikel.

Pelumas atau oli kemudian melewati oil supply unit dan diarahkan ke oil injector dan bagian atas mesin. Oli di permukaan mesin otomatis akan melakukan tugasnya yaitu melumasi pelatuk dan camshaft. Oli kemudian kembali ke bak mesin atau bak mesin melalui saluran oli.

Sebaliknya, oli dari jet oli di bawah blok silinder dikeluarkan. Oli atau pelumas ini bertugas untuk melumasi bagian connecting rod dan piston. Seluruh perputaran pelumas didukung dengan adanya weight balancer.

Mass balance adalah bagian dari poros engkol yang berbentuk seperti sekop. Bagian ini bertugas mengoyak oli di bak mesin atau bak oli saat poros engkol berputar. Tujuannya adalah untuk mendistribusikan oli ke seluruh bagian mesin.

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai apa itu sistem pelumasan mesin pada kendaraan . Tidak hanya mengetahui apa itu sistem pelumasan mesin saja namun juga membahas jenis, fungsi, manfaat, dan cara kerja yang tepat agar mesin tetap terawat.

Mengetahui apa itu sistem pelumasan mesin bagi para pengguna kendaraan sangatlah bermanfaat untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem pelumasan pada kendaraan yang mereka miliki agar selalu memperhatikan kinerja mesin apakah sudah mengalami keausan agar melakukan penggantian oli secara berkala.

Demikian ulasan mengenai fungsi sistem pelumasan mesin. Buat Grameds yang mau memahami tentang sistem pelumasan serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia otomotif lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait Fungsi Sistem Pelumasan Mesin:

Fungsi Sistem Pendingin Mesin Kendaraan, Komponen, dan Cara Kerja!

Apa Fungsi Intercooler Pada Mobil, Cara Kerja, hingga Perawatannya!

Pengertian Generator: Jenis-Jenis, Prinsip Kerja, dan Fungsinya

ABS Adalah Pengereman Pada Kendaraan Mobil dan Motor dan Cara Kerjanya

Sparepart Mobil: Ragam Jenis, Kegunaan, Beserta Tips Memilihnya!

 

About the author

Pandu