Review Novel Kado Terbaik – Kado Terbaik adalah sebuah novel karya J. S. Khairen, penulis dan juga aktor asal Minang, Indonesia. Novel Kado Terbaik ini diterbitkan oleh Gramedia Widiasarana Indonesia paa April 2022. Novel ini menjadi novel terbaru karya J. S. Khairen yang
Novel Kado Terbaik mengisahkan tentang kehidupan 3 saudara, yakni Rizki dan 2 adik perempuannya. Mereka bertiga dibuang ke panti asuhan ilegal oleh ibunya. Rizki kemudian memutuskan untuk keluar dari panti asuhan itu ketika ia dewasa dan hidup luntang-lantung di jalanan.
Rizki juga memiliki tekad untuk membebaskan kedua adiknya dari panti asuhan yang bagaikan penjara itu. Namun, janjinya itu tak dapat ia tepati. Rizki pada akhirnya kembali lagi ke panti asuhan itu. Pada saat kepulangannya ke panti, ia bertemu dengan adik-adiknya, dan adik bungsunya meminta hadiah kepadanya. Apa yang akan dilakukan Rizki untuk mengabulkan keinginan adiknya itu?
Table of Contents
Profil J. S. Khairen – Penulis Novel Kado Terbaik
Jombang Santani Khairen atau yang akrab dipanggil J. S. Khairen adalah penulis dan juga aktor berdarah Minang. JS Khairen diketahui sudah menikah dan memilki dua orang anak. Mungkin tak ada yang menyangka, bahwa sosok yang lihai merangkai kata ini justru bukan berasal dari jurusan sastra. Penulis yang satu ini merupakan lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
J. S. Khairen dikatakan sebagai mahasiswa yang pandai, karena ia pernah menjabat sebagai asisten dosen. J. S. Khairen juga sempat memberikan usul kepada dosennya untuk mengadakan kunjungan ke dua negara bagi para mahasiswanya, dan usul itu disetujui oleh dosennya. Namun, bukannya mendapat sambutan hangat dari mahasiswanya, hal ini malah disambut kepanikan mahasiswa.
Dari pengalamannya menjabat sebagai asisten dosen dan hasil pengamatannya atas mahasiswa yang pernah didampinginya, J. S. Khairen merangkai dan menuangkannya menjadi beberapa novel. Beberapa contohnya, yakni novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas dan Kami (Bukan) Jongos Berdasi.
Nama J. S. Khairen sempat populer, karena ia pernah menuliskan tentang Ibu Kota Indonesia yang akan dipindah ke Kalimantan, dan hal ini benar akan terjadi. Karya pertamanya yang menuliskan tentang perpindahan ibu kota itu, yakni buku kumpulan cerita pendek yang berjudul Rinduku Sederas Hujan Sore Itu, yang terbit pada 2017. Bagian yang membicarakan tentang hal itu terdapat pada bab Nusantara Top Secret Project: Rongga Waktu. Kemudian, ada lagi buku lain karyanya yang mengulik ibu kota baru yang berlokasi di Kalimantan, yakni buku berjudul Kami (Bukan) Jongos Berdasi, yang diterbitkan pada 2019.
J. S. Khairen telah hobi menulis sejak tahun 2013. Dan sejak tahun 2013 sampai saat ini, J. S. Khairen sudah berhasil menerbitkan sejumlah 14 buku.
Di antaranya, yakni Rinduku Sederas Hujan Sore Itu, Igauan Kita, Ninevelove, 30 Paspor The Peackeapers’ Journey, Kami (Bukan Jongos) Berdasi, Kami (Bukan) Sarjana Kertas, Kami (Bukan) Generasi Bac*t, Kami (Bukan) Fakir Asmara, Karnoe, Tangguh, 9 Keping Surat dan Melangkah, Setia, Hal yang Tak Kau Bawa Pergi Saat Meninggalkanku, dan Kado Terbaik.
Sebelum menulis novel, J. S. Khairen lebih sering menulis cerita pendek. Maka itu, Anda bisa menemukan banyak buku karyanya merupakan buku kumpulan cerpen.
Pada tahun 2020, J. S. Khairen terpilih sebagai pemeran utama dalam sebuah film produksi Netflix yang digarap oleh Miles Film, yang berjudul Humba Dreams. Riri Riza sebagai sutradara film tersebut mengaku pernah bertemu dengan J. S. Khairen di sebuah festival film pendek. Pada film tersebut, ia berperan sebagai seorang pemuda asal Sumba yang bernama Martin. Melalui film Humba Dreams ini, J. S. Khairen dinobatkan sebagai seorang aktor.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Sinopsis Novel Kado Terbaik
Pros & Cons |
Pros | Cons |
|
|
Kado Terbaik mengisahkan tentang seorang laki-laki berusia 14 tahun yang bernama Rizki Alqarunia, yang ditinggal mati oleh sang ayah dan dibuang oleh ibunya ke panti asuhan ilegal. Rizki dibuang bersama kedua adik perempuannya, Rizka dan Khanza. Selama di panti asuhan yang seperti penjara itu, Rizki hidup dengan menderita.
Di dalam panti asuhan itu, semua anak-anaknya bukan mendapatkan pendidikan yang lebih baik, melainkan malah disuruh mencari uang di jalanan. Mereka diperintahkan untuk mengemis, mengamen di perempatan lalu lintas, bahkan beberapa ada yang mencuri uang milik orang lain dan mencopet. Uang yang mereka dapatkan itu kemudian akan disetorkan kepada pengurus panti asuhan.
Rizki yang sudah berusia 20 tahun menyadari bahwa hidupnya tidak akan bertambah baik jika ia menetap di panti asuhan itu. Maka, sejak dua tahun lalu, Rizki memutuskan untuk keluar dari panti asuhan itu dan hidup luntang-lantung di jalanan. Ia tidur di emperan toko, juga sempat ngekos bersama penjual sapu keliling. Namun, ia bertekad untuk membawa adik-adiknya keluar untuk hidup dengan layak.
Namun, Rizki belum bisa menepati janji itu. Nasibnya tampak tak bertambah baik. Ia sulit mendapatkan pekerjaan yang layak, dan hidup dengan penuh keterbatasan.
Pada suatu hari, Rizki bertemu dengan adiknya Rizka yang ternyata masih tinggal di panti asuhan itu. Rizka ditemani oleh Tiga Sekawan geng terminal, yakni: Si Singlet, Si Lincah, dan Si Gembil.
Saat itu, Rizki melihat adiknya sedang mengambil dompet seorang gadis bernama Rani yang terjatuh di sekitar terminal. Ia kemudian mengejar Rizka untuk membujuknya supaya mengembalikan dompet tersebut. Namun, adegan kejar-kejaran itu berakhir tragis. Saat Rizki berlari mengejar kawanan Rizka, ia malah dihujani kotoran burung yang ada di Pasar Sabtu. Setelah pertemuan dengan adiknya itu, Rizki malah jadi kesulitan membayar uang makan, karena tas kainnya yang berisi baju ganti diambil kawanan Rizka.
Maka itu, tujuh hari menjelang Lebaran, Rizki akhirnya kembali ke panti asuhan dan bertemu kembali dengan adik-adiknya. Adik bungsunya meminta kado Lebaran. Rizki tak memiliki pekerjaan, jadi ia harus mencari cara supaya bisa memberikan kado untuk adiknya. Walaupun itu berarti dia harus menjadi kurir barang haram atau mencopet. Selain harus berjuang untuk dirinya sendiri, Rizki juga harus menjaga adik-adiknya aman dari berbagai ancaman.
Hari demi hari berlalu, Rizki setidaknya harus menepati janjinya kepada Khanza dan Rizka untuk memberi mereka pakaian cantik di Hari Lebaran. Belum sempat menepati janjinya, Rizki malah mendapatkan kabar bahwa Rizka akan diadopsi oleh sepasang suami istri dari luar kota. Adiknya akan dibawa pergi dari panti asuhan yang bobrok itu.
Rizki pada awalnya ingin menghalangi adopsi itu, tetapi ia juga berpikir bahwa mungkin ini adalah nasib terbaik yang bisa didapatkan oleh Rizka, dibandingkan harus terus terjebak tinggal di panti asuhan itu selamanya. Apakah Rizki akan terpisah kembali dengan kedua adiknya? Apakah Rizki, Rizka, dan Khanza bisa sempat merayakan Idul Fitri bersama sebagai sebuah keluarga? Apakah Rizki dapat memberikan kado terbaik untuk adik-adiknya?
Kelebihan Novel Kado Terbaik
Novel Kado Terbaik ini menyajikan kisah yang sederhana dan mampu menghangatkan hati. Ini adalah kisah yang manis, yang mengajarkan tentang makna keluarga dan kehidupan. Kisah kado terbaik ini mampu menyentuh hati pembaca, dan seru untuk diikuti, karena diselingi oleh berbagai adegan komedi.
Gaya penulisan J. S. Khairen dinilai nyaman untuk dibaca, karena narasinya mudah dipahami, dan pembaca dapat merasakan berbagai emosi bersama dengan para tokohnya. Karakter yang dibangun juga dinilai realistis, dan chemistry antartokoh kuat. Di setiap bab novel ini juga, J. S. Khairen memberikan banyak kutipan-kutipan yang bagus.
Melalui kisah ini, J. S. Khairen seperti memberitahu kepada para pembaca bagaimana kehidupan anak jalanan. Ia juga menyiratkan pesan tentang menghargai keluarga atau orang terkasih yang masih bisa menemani kita, dan juga tentang realita kehidupan yang berat. Ini adalah kisah sederhana yang manis, pahit, dan hangat.
Kekurangan Novel Kado Terbaik
Selain kelebihan, novel Kado Terbaik ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada beberapa alur cerita yang dinilai kosong. Kosong dalam arti tidak mencapai penyelesaian. Kemudian, pembaca juga menemukan beberapa kesalahan penyebutan nama tokoh.
Pesan Moral Novel Kado Terbaik
Melalui kisah kado terbaik ini, kita diajarkan tentang hidup yang kerap kali tak berjalan sesuai dengan rencana kita. Pasti kita sering merasa bahwa hidup memberikan kejutan yang tidak kita harapkan. Bahwa hidup kadang terasa tak adil, dan menekan kita dari segala arah. Namun, satu hal yang pasti tentang semua itu, bahwa hal itu adalah wajar.
Hal tersebut bukan sebuah hal yang negatif, karena memang begitulah hidup. Ada suka dan ada duka, dan kita dapat memilih untuk memaknainya seperti apa. Duka dapat menjadi suka jika kita memaknainya sebagai sebuah pengalaman dan pelajaran. Sebaliknya, suka dapat menjadi duka jika kita tidak bersyukur.
Di balik keburukan, pasti selalu ada kado terbaik. Di balik kepahitan hidup, pasti ada sesuatu hal yang manis. Cepat ataupun lambat, kita akan menyadarinya. Maka itu, bersabarlah dan bertahanlah, dan tetapkan pikiran bahwa pada akhirnya kita akan menemukan hal yang baik.
Melalui kisah ini juga, kita kembali diingatkan untuk menghargai setiap waktu yang masih dapat kita habiskan bersama keluarga atau orang-orang yang kita kasihi. Bersyukurlah atas kehadiran mereka, dan bersikap baiklah kepada mereka. Sebab, hal sekecil bisa berada di sisi satu sama lain saja mungkin menjadi sebuah hal yang besar bagi mereka yang tidak bisa mendapatkannya.
Nah, itu dia Grameds ulasan novel Kado Terbaik karya J. S. Khairen. Apakah Rizki dapat memberikan kado terbaik bagi kedua adiknya? Apakah Rizki dapat berkumpul kembali bersama dengan Rizka dan Khanza? Daripada penasaran, yuk langsung saja dapatkan novel ini hanya di Gramedia.com. Selamat membaca!
Rating: 4.29