Midodareni – Beberapa di antara kamu pasti telah banyak mendengar mengenai istilah midodareni namun masih belum memahami betul mengenai sejarahnya. Namun tahukah kamu mengenai Jaka Tarub? Legenda yang kemudian menceritakan tentang kisah seorang pemuda yang mengambil selendang dari bidadari yang sedang mandi di danau. Tradisi upacara ini sendiri berasal dari legenda Nawangwulan dan Jaka Tarub. Konon, Nawangwulan sebagai dewi dari kayangan sendiri turun untuk menyambangi sang anak yang hendak menikah, Nawangsih. Dari situ, pula munculah berbagai mitos pada saat malam midodareni dimana kamar calon pengantin perempuan akan didatangi oleh bidadari yang turun dari kayangan. Karenanya calon mempelai wanita harus berdiam diri di kamar pada malam menjelang pernikahan. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai Midodareni berikut ini:
Table of Contents
Tentang Midodareni
Indonesia kaya sekali akan adat dan budaya, salah satunya adalah mengenai pernikahan. Misalnya saja pada pulau Jawa, midodareni sendiri menjadi salah satu tahapan menuju pernikahan di Jawa Tengah. Midodareni merupakan rangkaian upacara adat Jawa sebelum melaksanakan pernikahan. Tak jarang pula banyak orang menyebutnya sebagai malam ‘pangarip-arip’, atau malam terakhir masa lajang bagi kedua mempelai.
Ketahui juga berbagai serba-serbi upacara adat midodareni, dalam suatu proses menuju pernikahan, setiap tradisi adat sendiri berbeda-beda prosesnya. Pada adat pernikahan Jawa, midodareni merupakan malam sakral menuju puncak pernikahan. Malam midodareni, di mana calon mempelari pria akan datang menghantarkan serah-serahan kepada calon mempelai wanita. Pada prosesi acara ini, kedua keluarga besar dari calon pasangan mempelai akan berkenalan secara lebih intim dengan pasangannya. Namun, pengantin pria pada proses ini dilarang untuk melihat calon pengantin wanita. Bagi calon mempelai wanita harus dipingit di dalam kamar hingga hari pernikahan tiba.
Lalu, apakah setiap keturunan dari Suku Jawa harus melakukan prosesi midodareni ini? Hingga saat ini, makna prosesi midodareni dalam pernikahan Jawa sendiri adalah melakukan ritual-ritual adat, dapat dipandang sebagai bentuk penghormatan kepada budaya leluhur. Dan tak lagi kewajiban yang mengikat. Bagimu yang memiliki darah keturunan Jawa, sebaiknya dapat menentukan dengan cara berunding dengan keluarga untuk konsep pernikahan seperti apa yang diinginkan. Sebab dengan adanya kesepakatan antara kedua keluarga, tentunya akan memudahkanmu dan pasangan dalam merancang konsep pernikahan.
Jika berniat melaksanakan konsep Jawa, maka dengan baiknya jika dilakukan dengan prosesi adat yang sesuai pakemnya. Sehingga pernikahan kemudian terasa kesakralanya. Pernikahan sendiri menjadi momen penting di hidup seseorang dan akan terkenang hingga ia tua nanti. Sehingga buatlah konsep pernikahan yang matang, agar mimpi pernikahanmu kemudian dapat terwujud dengan indah.
Susunan Acara Midodareni
Tak sebatas acara malam terakhir melajang, kedua mempelai pernikahan adat Jawa juga harus menjalani serangkaian upacara. Dalam satu malam, kamu akan melihat terdapat beberapa upacara sakral yang mereka jalani. Berikut ini adalah susunannya:
1. Jonggolan/Seserahan
Acara pertama dalam proses ini adalah Jonggolan. Mungkin kamu lebih mengenalnya sebagai malam ‘seserahan’. Pada acara ini pengantin laki-laki akan datang ke rumah calon pengantin wanita untuk menemui kedua orang tuanya. Tujuan utamanya adalah menunjukkan bahwa calon pengantin pria berada dalam keadaan sehat dengan hati yang mantap untuk menikahi calon putrinya. Calon pengantin laki-laki juga akan datang bersama dengan perwakilan keluarga besar sambal membawa berbagai seserahan dalam bentuk bingkisan.
Seserahan ini kemudian akan berisi berbagai barang keperluan sehari-hari, mulai dari Buah-buahan, Peralatan mandi, Pakaian Tas Alat makeup atau kosmetik, Jajanan dan makanan tradisional. Pada tradisi Jawa sendiri seserahan harus diberikan dalam jumlah ganjil. Seserahan ini nantinya akan diserahkan oleh wakil dari keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan untuk kemudian disimpan dalam kamar pengantin. Pada waktu-waktu ini calon pengantin laki-laki kemudian tidak dibolehkan bertemu dengan calon pengantin wanita, lho! Wanita sedang ‘dipingit’ dan berdiam diri di dalam kamar.
2. Tantingan
Langkah berikutnya pada midodareni merupakan malam Tantingan. Malam ini merupakan malam yang sama dari proses sebelumnya. Setelah calon pengantin laki-laki datang dan meminta restu, kemudian dari pihak perempuan akan menerima atau menolak ‘kemantapan’ dari hati calon pengantin pria. Pada malam midodareni, calon pengantin wanita kemudian tidak diperbolehkan keluar ruang selama waktu yang ditentukan karena berada dalam masa pingitan. Karenanya kedua orangtua akan mendatanginya kemudian menanyakan kembali kemantapan hatinya dalam berumah tangga kemudian menerima lamarannya. Setelahnya, pengantin perempuan akan dengan ikhlas dengan keputusannya kemudian menyerahkan sepenuhnya kepada kedua orang tua.
3. Kamar Mayang
Pada malam midodareni juga terdapat acara yang dinamakan Kembar Mayang. Kembar Mayang merupakan sepasang hiasan dekoratif simbolik dengan tinggi hampir satu badan manusia. Pada pernikahan adat Jawa, hiasan ini kemudian dibawa oleh wanita dan pria, yang kemudian akan mendampingi sepasang cengkir gading yang dibawa oleh sepasang gadis. Kembar Mayang, menurut studi Humanistik adalah milik para dewa yang menjadi persyaratan, atau sebagai sarana calon pengantin perempuan untuk berumah tangga.
Dalam kepercayaan Jawa, Kembar Mayang sendiri hanya dipinjam dari dewa, sehingga jika sudah selesai akan dilabuh melalui air atau dikembalikan lagi ke bumi. Terdapat 2 Kembar Mayang yang diberikan yakni Kalpandaru dan Dewandaru. Dewandaru sendiri memiliki arti wahyu pengayoman, bermakna agar pengantin pria dapat memberikan pengayoman secara lahir dan batin kepada keluarganya. Sedangkan Kalpataru, berasal dari kalpa yang artinya langgeng dan daru yang berarti wahyu. Maksudnya adalah wahyu kelanggengan agar kehidupan rumah tangganya kemudian dapat abadi selamanya.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
4. Catur Wedha
Prosesi selanjutnya dalam midodareni adalah penyerahan Catur Wedha. Hal ini merupakan nasihat atau wejangan yang disampaikan ayah dari calon pengantin perempuan kepada calon pengantin laki-laki. Isi dari wejangan ini sendiri diantaranya Hangayomi dimana Pengantin pria akan dinasehati untuk mengayomi dan melindungi istrinya dengan sepenuh hati. Sama halnya ketika orang tua melindungi anaknya tanpa pamrih. Handayani Nasihat kepada pengantin pria untuk mencukupi segala kebutuhan istrinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa rumah tangga sendiri akan kekal karena kepala keluarga dapat mensejahterakan istrinya:
- Hangayemi atau kenyamananlah yang kemudian dapat membuat pasangan memiliki rasa cinta yang tiada habisnya.
- Hanganthi adalah dimana Laki-laki harus bisa menjadi pemimpin bagi keluarganya, yang nantinya akan menyetir semua perjalanan. Pria kemudian harus menuntun atau memimpin rumah tangga bersama anak-anak dan istrinya.
Seperti namanya, Catur Weda berisi 4 pedoman hidup. Pedoman ini kemudian diharapkan dapat dijadikan bekal kepada kedua calon pengantin dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Wejangan ini juga bermakna dalam menjalani pernikahan selalu ada pedoman yang harus diikuti demi menjaga keharmonisan rumah tangga selamanya.
5. Wilujengan Majemukan
Usai proses Catur Wedha, malam Midodareni kemudian ditutup dengan Wilujeng Majemukan. Pada serba-serbi ini, terdapat suatu proses silaturahmi antara 2 keluarga dan calon pengantin dalam merelakan anak dan membangun rumah tangga bersama. Kemudian, keluarga calon pengantin perempuan juga akan menyerahkan asul-asul dari seserahan yang dibawa. Seserahan dalam bentuk barang-barang seperti seserahan pada umumnya, yaitu pakaian dan sebagainya yang akan diserahkan pula sebuah pusaka atau keris yang berarti bahwa mempelai pria diharapkan untuk menjadi pelindung bagi keluarganya kelak.
6. Balang Gantal
Selesai midodareni, rangkaian upacara adat Jawa ini belum rampung, karena masih akan terdapat rangkaian upacara lainnya yang harus dilakukan menjelang acara pernikahan kedua pihak, diantaranya Balang Gantal, dimana pada prosesi ini kedua pengantin saling melempar sirih. Dinamakan ‘Gantal’ karena ia kemudian dibuat dengan daun sirih yang diisi dengan Bunga pisang Kapur sirih, Tembakau hitam, dan Gambir. Prosesi ini juga akan dilangsungkan dengan pengantin berdiri di arah berlawanan dan saling melempar gantal. Ritual ini juga melambangkan kedua mempelai yang saling melempar kasih sayang.
7. Ngidak endog
Ngidak Endhog sebagai rangkaian tradisi pernikahan Jawa berikutnya. Dalam bahasa Indonesia memiliki arti injak telur. Pada proses setelah midodareni ini, kedua pengantin akan menginjak telur yang menandakan satu tujuan tertentu. Prosesi ini juga memiliki arti pengharapan dimana kedua pasangan baru yang nantinya akan mendapatkan keturunan sebagai tanda cinta kasih. Selain itu proses ini juga dilambangkan sebagai kesetiaan istri kepada suaminya.
8. Sindur
Setelah prosesi injak telur selesai, pengantin kemudian akan melanjutkan dengan prosesi Sindur. Pada proses ini, kain Sindur akan dibentakan kepada pengantin oleh ibu dengan bersama-sama dituntun oleh ayah ketika berjalan menuju pelaminan. Tujuan pelaksanaan Sindur sendiri adalah pengharapan agar pengantin baru ini kemudian siap menghadapi segala kesulitan dan rintangan-rintangan dalam hidup.
9. Kacar Kucur
Sebelum prosesi Kacar-Kucur ini dilangsungkan, terdapat prosesi timbangan dimana pasangan pengantin akan duduk di pangkuan ayah mempelai sang wanita. Setelahnya baru dilangsungkan proses adat Kacar Kucur, dimana mempelai pria akan mengucurkan uang koin dan biji-bijian yang disimbolkan sebagai penghasilan. Hal ini menunjukkan sang pria akan bertanggung jawab dalam memberi nafkah kepada keluarganya.
10. Dulangan atau Suap-suapan
Dengan banyaknya ritual pada prosesi pernikahan adat Jawa tentunya telah menjadi hal yang umum diketahui. Tahapan demi tahapan kemudian dilalui pengantin selama prosesi pernikahan. Dengan berbagai ketentuan yang harus dipatuhi serta makna filosofi mendalam pada setiap ritualnya, begitu juga dengan adanya ritual suap-suapan. Ritual dalam adat Jawa ini disebut juga sebagai dhahar klimah atau dulangan. Ritual dhahar klimah ini kemudian dilakukan saat kedua pengantin telah duduk secara berdampingan di pelaminan, setelah melalui prosesi kacar-kucur.
Pada ritual ini kedua pengantin akan saling menyuapkan nasi serta lauk pauknya. Nasi kuning atau nasi punar ini sendiri dilengkapi dengan berbagai lauk pauk seperti perkedel, ayam, tempe, dan juga hati ayam. Pada awalnya pengantin pria akan menyuapkan nasi dan lauk yang sudah dibentuk mengepal kepada pengantin wanita.
Jumlah kepalan nasi ini harus berangka ganjil yang menandakan suami akan selalu berusaha memenuhi segala kebutuhan rohani dan jasmani istrinya. Nasi dan lauk dikepal ada pada ritual aslinya, meski seiring berjalannya waktu banyak pasangan yang mengganti kepalan dengan menyuapkannya dengan menggunakan sendok.
Dilanjutkan dengan pengantin wanita yang juga menyuapi suaminya. Pada prosesi terakhir kedua mempelai akan saling menyuapkan lauk hati ayam, sebagai tanda keduanya telah menetapkan hati satu sama lain. Ritual ini juga berarti bahwa kedua mempelai akan saling bekerja sama dan saling mengasihi demi kehidupan rumah tangga mereka. Prosesi ini kemudian akan ditutup dengan minum air putih atau teh.
Buku Terkait Pernikahan
1. Quote Pernikahan Zaman Now
Quote Pernikahan yang dibahas dalam 100 kata yang inspiratif yang akan membawa pencerahan jiwa dan membangun pernikahan anda lebih bahagia. Buku ini ditulis dari berbagai narasumber yang mempunyai pandangan yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu kebahagiaan pernikahan.
2. Tawaran Pernikahan
Miles Hunter adalah mantan wartawan yang menjadi penulis best-seller. Setelah terkena ranjau darat dan dikhianati tunangannya, pria itu butuh tempat menyepi. Ia membeli rumah Neville Lloyd, pengusaha yang bangkrut dan akhirnya meninggal dunia. Untuk menolong Chessie dan Jenny –dua putri Neville– Miles membolehkan kedua gadis itu tinggal di rumahnya. Chessie bersyukur tidak terusir dari rumah masa kecilnya. Miles malah mempekerjakannya sebagai sekretaris. Tapi, menghadapi Jenny yang pembangkang saja ia sudah pusing, apalagi ketika Miles melamarnya. Miles cuma butuh istri untuk mengurus rumah, dan Chessie menerima tawaran pernikahan pria itu hanya untuk membalas budi. Namun, konsep menikah, satu rumah, tapi berbeda kamar, ternyata sungguh berat buat Miles dan Chessie.
3. Buku Saku (Wajib) Persiapan Pernikahan Islami
Banyak ditemukan para pemuda yang akan menikah hanya berfokus pada persiapan materi semata. Mereka bahkan hanya berasumsi bahwa pernikahan hanyalah sekadar fase kehidupan yang harus dilalui begitu saja. Padahal esensi dari pernikahan begitu mulia di sisi Allah Swt. Karena itu, tak heran pernikahan yang syar’i jarang diketahui oleh kebanyakan orang, visi pernikahan hampa, serta manajemen konflik rumah tangga amburadul tak punya arah dan konsep hingga akhirnya tumbuh subur pernikahan tanpa visi, pernikahan penuh konflik, dan perceraian di usia muda pernikahan marak terjadi. Semua terjadi karena kurangnya persiapan dan kurang efektifnya bimbingan yang dilakukan KUA (Kantor Urusan Agama). Pernikahan merupakan hal yang sakral dalam kehidupan. Pernikahan dimaknai sebagai sebuah ibadah dan menjadi salah satu ibadah terlama dalam kehidupan. Semua aktivitasnya harus bernilai pahala di sisi Allah Swt sehingga berakhir di surga, maka pernikahan seharusnya dipersiapkan sebaik mungkin dan dijalankan berdasarkan tuntunan dari Allah Swt (Islam). Karena itu perlu persiapan yang matang dan lengkap. Untuk itu, buku ini hadir membantu para pemuda, pasangan, orang tua, dan juga konselor pra-pernikahan dan keluarga agar mereka memiliki pemahaman yang komprehensif terkait persiapan pernikahan. Bagi mereka yang akan menikah, buku ini bisa digunakan sebagai bimbingan yang praktis terkait persiapan pernikahan. Bahkan bagi pasangan yang sudah menikah pun tidak terlambat dalam menggunakan buku ini, karena buku ini tetap masih compatible bagi mereka. Diharapkan dengan hadirnya buku ini, konflik rumah tangga yang berasal dari persiapan yang belum dilakukan bisa dihindarkan dan segera dibenahi.
4. Create Your Dream Wedding Invitation, Membuat Undangan Pernikahan Kreatif
Buku ini menyajikan beragam langkah panduan praktis dalam rangka membuat desain undangan pernikahan atau wedding invitation menggunakan software Photoshop. Dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah diikuti, buku ini tidak hanya dapat menjadi referensi bagi pengguna software Photoshop yang sedang mengembangkan diri menjadi seorang desainer grafis, melainkan juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengguna software Photoshop pada tingkat pemula.Ulasan-ulasan yang dipaparkan dalam buku ini tidak hanya mengangkat sebuah tema desain undangan pernikahan yang sedang menjadi tren, melainkan juga mengangkat beberapa tema lain yang tidak kalah menarik. Terdapat desain undangan pernikahan bernuansa etnis, kemudian juga undangan bernuansa penuh bunga, sampai dengan undangan pernikahan bermotif lebih bebas atau grunge. Tampilnya beberapa contoh template yang dimuat dalam CD penyerta menjadikan buku ini semakin lengkap sebagai referensi untuk melangkah menjadi seorang master desainer wedding invitation.
BACA JUGA:
- Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Jawa
- Rangkaian Acara Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya
- Sifat & Kebiasaan Orang Jawa
- Apa Itu Padusan? Berikut Contoh Potretnya di Indonesia
- 14 Rumah Adat Jawa yang Kaya Makna dan FIlosofi
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien