6 Cerita Anak Lucu Yang Mendidik – Ada banyak sekali cara yang dapat Anda berikan untuk memberikan nasihat dan pendidikan pada anak-anak. Salah satunya adalah dengan bercerita. Ada cukup banyak cerita yang dapat Anda berikan pada anak-anak, dalam berbagai macam suasana, dan tidak hanya sebatas sebelum tidur.
Seperti cerita-cerita yang akan diberikan berikut ini, tidak hanya termasuk cerita anak lucu, namun juga mampu menghibur, serta mendidik. Sedikit tips untuk Anda, berikan pengertian dan informasi tentang nilai sosial dan nasihat yang ada dalam cerita tersebut.
Table of Contents
6 Cerita Lucu Untuk Anak-Anak Yang Mendidik
1. Lalat Yang lupa namanya sendiri
Zaman dahulu kala, hiduplah seekor lalat yang baik hati, rajin dan gemar membantu orang lain. Satu hari, di sekitar tempat tinggal si Lalat, tengah diadakan sebuah festival. Si lalat pun dengan senang hati membantu kegiatan tersebut. Tapi karena terlalu asyik membantu kegiatan festival, membuat dirinya lupa akan namanya sendiri.
Lalu si lalat memutuskan untuk bertanya pada seorang wanita tua yang tengah duduk di bawah pohon. “Maaf ibu, apakah Anda tahu nama saya?” Tanya lalat. Tapi sang ibu tidak mengetahuinya, bahkan menyuruhnya untuk bertanya pada seorang anak laki-laki, yang tidak jauh dari posisi sang ibu berdiri.
Lalat pun terbang dan menghampiri sang anak lelaki yang dimaksud. Kemudian bertanya lagi, akan pertanyaan yang sama, yang dijawab dengan gelengan, sebagai tanda bahwa sang anak lelaki tersebut tidak mengetahui nama lalat. Bahkan sang anak lelaki tersebut menyarankan untuk menanyakannya pada kapak yang dibawanya. Kembali lagi, seperti sebelumnya, sang kapak yang dipegang oleh sang anak lelaki tersebut pun tidak mengetahui nama lalat tersebut.
Hewan itu pun kembali bertanya pada orang-orang disekelilingnya, apakah ada yang tahu siapa nama dirinya sendiri. Namun tetap tidak ada yang tahu. Sampai lalat bertemu dengan seekor kuda, dan kembali bertanya. “Hai kuda, apakah kau tahu siapa namaku?”. Seperti sebelumnya, jawabannya tidak tahu, Namun kali ini, kuda, menyarankan menanyakannya pada bayi yang ada di dekatnya.
“Hai bayi kecil, apakah kau tahu namaku?”, sang lalat bertanya, dengan rasa lelah, karena terus menerus bertanya. Kali ini bayi kecil tersebut, menjawab, dengan “la…..la…la…”, belum sempat sang bayi menyelesaikan kalimatnya. Ternyata sang lalat kini kembali mengingat namanya. “Oh ya, kau bayi, aku lalat, terima kasih kau mengingatkanku akan namaku sendiri”. Kemudian sang lalat pun kembali membantu kegiatan festival dan pulang begitu acaranya selesai. Sang lalat merasa senang, karena berhasil mengingat namanya kembali.
Adapun pesan moral yang terkandung dalam cerita anak lucu ini, adalah memang baik untuk selalu membantu sesama. Tapi jangan lupa untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain, agar orang lain mengenal Anda. Tengok saja, seekor lalat yang baik hati, namun tidak ada seorangpun yang mengenal dirinya.
2. Cicit si tikus
Di dalam sebuah hutan, hiduplah seekor tikus kecil, yang bernama Cicit. Seperti tikus pada umumnya, tubuh Cicit memang terbilang kecil, jika dibandingkan dengan hewan lainnya. Inilah yang membuat Cicit jadi minder dan ketakutan, akan ukuran tubuhnya.
“Kenapa binatang lain besar, sedangkan aku kecil. Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya pada diri sendiri.
Keesokan harinya, Cicit menemukan sehelai kain yang berwarna putih, yang ukurannya terbilang cukup besar, dibanding tubuhnya. Melihat kain yang berwarna putih tersebut, terlintas di pikirannya, sebuah ide jahil, untuk binatang lain di sekitarnya. Kali ini, Cicit masuk ke dalam rumah, dan mulai mengambil pena. Pena tersebut digunakan, untuk menggambar sepasang mata, bibir, dan bagian wajah lainnya. Gambar yang dibuat tidak sembarangan, malah mirip dengan hantu.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Setelah selesai, dirinya mulai beraksi, di jalan yang ada di dekat rumahnya. Karena tepat di samping rumahnya adalah jalan yang sering dilalui oleh para binatang hutan. Binatang pertama yang melintas, tidak lama setelah Cicit menggunakan kain putih seperti hantu tersebut, adalah kelinci. Kelinci yang melihat kain putih berkelebat di depanya tersebut, berlari dan berteriak ketakutan, karena dirinya melihat hantu.
Tidak hanya kelinci, binatang lain yang melintas di jalanan tersebut, seperti rusa, bahkan macan yang juga melintas di kawasan tersebut pun dibuat terkejut, lari dan berteriak akan kehadiran hantu berukuran kecil, yang tidak lain adalah Cicit.
Hingga pada suatu hari, badai datang ke kawasan hutan. Karena jalan yang ada di dekat rumah tikus adalah jalan utama, maka mau tidak mau para binatang harus melalui jalan tersebut, untuk cepat sampai ke rumah. Namun naas, ketika Cicit hendak melakukan niat jahilnya tersebut, angin kencang meniupkan kain yang menutupi tubuhnya. Maka terungkaplah, bahwa biang keladi yang selama ini menakut-nakuti mereka adalah Cicit si tikus. Para binatang yang melihat kejadian tersebut, awalnya kesal akan tingkah laku Cicit. Kali ini Cicit berjanji tidak akan mengulangi kembali kelakuan jahil nya tersebut.
Pelajaran yang tersirat di balik cerita anak lucu ini, memang cukup menarik, mengajarkan siapapun untuk tidak merasa rendah diri akan apapun, termasuk ketika berhubungan dengan kondisi tubuhnya yang kecil, seperti Cicit si tikus.
Yuk Cek Buku Cerita Dongeng Anak Bergambar Best Seller
3. Seorang Lelaki dan kucingnya
Dikisahkan, di sebuah kota, hiduplah sepasang suami istri, dan seekor kucing. Berbeda dengan sang istri, sang suami tampaknya tidak menyukai kehadiran kucing tersebut. Hari demi hari sang suami tersebut memikirkan bagaimana caranya menyingkirkan sang kucing tersebut. Hingga suatu hari, dirinya memutuskan untuk membuang si kucing. Pertama-tama sang suami tersebut membawa sang kucing berjalan beberapa blok dari tempat tinggalnya. Sang kucing diletakkan begitu saja, di tempat tersebut.
Kembali ke rumah, lelaki tersebut merasa senang, lantaran kini kucingnya sudah tidak ada di rumah. Untuk merayakannya, dirinya berniat untuk mengambil jus yang ada di dalam lemari pendingin. Namun betapa terkejut dirinya, ketika masuk ke dalam dapur, ternyata sang kucing sudah ada di rumah, dan tengah tertidur manis di atas keset. Kembali sang suami merasa kesal, lantaran sang kucing berhasil kembali pulang.
Kali kedua, lelaki tersebut, kembali membawa si kucing cantik tersebut, untuk dibuang. Kali ini tujuannya lebih jauh, dari sebelumya. Dirinya berpikir, kali ini si kucing pasti tidak akan bisa pulang kembali. Seperti sebelumnya, kali ini si kucing, diletakkan begitu saja di tempat tersebut, dan si lelaki, kembali pulang kerumah. Disepanjang perjalanan dirinya merasa senang, lantaran berhasil membuang si kucing, dan tidak akan ada lagi kucing di rumah.
Tapi ternyata, pemikiran tersebut tidak berlangsung lama. Sesampainya di rumah, si lelaki tersebut menemukan si kucing, yang tengah menikmati susu di mangkuk makannya secara lahap.
Kini si lelaki tersebut kehabisan akal, bagaimana si kucing bisa kembali pulang, bahkan lebih cepat, dibanding dirinya.
Lagi-lagi si lelaki, menyusun rencana. Kali ini dirinya berencana untuk membuang kucing manis tersebut ke suatu tempat yang letaknya sangat jauh. Bukan dengan berjalan kaki, melainkan menggunakan mobil. Setelah rencana tersusun dengan matang, si lelaki, kembali membawa kucing tersebut, kali ini menggunakan mobil. Berputar-putar di jalan raya, hingga masuk ke suatu tempat, dan dibuangnya kucing tersebut di tempat tersebut. Kali ini si lelaki benar-benar merasa puas, karena berhasil menyingkirkan sang kucing.
Tapi yang tidak disadari oleh sang suami adalah, dirinya kini tidak tahu jalan pulang. Si lelaki tersebut tersesat dan tidak tahu jalan pulang ! Saat sedang panik tersebut, istrinya menelpon, dan menanyakan keberadaan dirinya. Ketika sedang berbicara dengan istrinya, di telepon, terdengar samar suara kucing mengeong. Langsung saja lelaki tersebut menanyakan apakah ada kucing di rumah ! Istrinya menjawab ada, dan sedang duduk manis di pangkuan istrinya.
Dari cerita tersebut, apakah Anda dapat menangkap inti atau maksud dari cerita tersebut ! Cerita ini mengajarkan si kecil, atau anak Anda, untuk tidak berbuat buruk atau bahkan mempunyai niat buruk pada orang lain. Seperti pada pria yang diceritakan, ketika akan menyingkirkan kucing peliharaan istrinya. Jika mempunyai binatang peliharaan, jangan dianiaya, pelihara lah dan sayangi lah binatang tersebut. Karena pada dasarnya binatang juga ciptaan yang maha kuasa.
4. Kisah singa bodoh dan kelinci pintar
Alkisah, hiduplah seekor singa di sebuah hutan rimba. Dirinya selalu saja berburu binatang untuk disantap, hingga membuat semua binatang yang ada di dalam hutan ketakutan semuanya. Kejadian seperti ini membuat para binatang yang ada di dalam hutan rimba tersebut berkumpul untuk berdiskusi. Hingga akhirnya para binatang memutuskan untuk mengirimkan 1 ekor binatang setiap harinya, untuk disantap, sehingga Singa kelaparan tersebut tidak perlu berburu keliling hutan lagi. Keputusan ini kemudian disampaikan langsung pada sang singa.
“Sang singa yang terhormat, tolong dengarkan permintaan kami. Jika tuan terus menerus berburu binatang yang ada di tempat ini tanpa henti. Sudah pasti, kami akan habis tanpa sisa. Jadi kali ini, kami mohon, untuk tuan diam di tempat saja. Setiap harinya kami akan memberikan 1 ekor binatang ke hadapan tuan untuk disantap. Dengan demikian, tuan tidak akan kelelahan karena berburu”.
Mendengar perkataan dari para binatang tersebut membuat sang singa kembali berpikir, dan membenarkan perkataan dari para binatang tersebut. Hingga akhirnya Singa pun menyetujuinya. Hasilnya setiap hari, ada saja, binatang yang dipilih untuk disantap oleh sang singa.
Kali ini pilihan jatuh pada seekor kelinci. Pastinya kelinci tersebut tidak ingin jadi santapan singa. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, sang kelinci kemudian membuat sebuah strategi, yaitu dengan membuat sang singa kelaparan agar dapat dibunuh.
Keesokan harinya, sebelum pergi mengunjungi sang singa, kelinci sengaja bangun agak siang. Kemudian berjalan dengan sangat lambat untuk sampai ke tempat singa. Bahkan kelinci juga sempat tidur di jalan, sebelum akhirnya sampai ke tempat singa, menjelang malam.
Sudah pasti sang singa marah luar biasa, dan tidak sabar untuk segera menyantap binatang yang disuguhkan. Ketika kelinci sampai ke hadapan singa, lalu sang singa mulai mengaum. “Aku sudah menunggumu seharian, dan binatang yang dikirim hanya kamu ! Kamu terlalu kecil untuk kumakan. Aku harus memberi pelajaran, pada semua binatang yang ada di tempat ini!”.
Kelinci yang mendengarnya, lalu menenangkannya, “Tuan, bolehkah saya menceritakan sesuatu, sebelum kau makan !”, sang singa menjawab dengan anggukan. “Sebenarnya ada 6 kelinci yang dikirim oleh para binatang untuk tuan makan. Tapi di tengah jalan, mereka disantap satu per satu oleh singa lainnya. Sebelumnya kami sudah menyatakan bahwa tuanlah Singa yang jadi raja kami. Tapi singa-singa lain mengatakan bahwa tuan yang harus meninggalkan hutan ini. kalau tidak, mereka yang akan membunuh tuan.”
Mendengar cerita tersebut, singa jadi sangat marah, dan meminta kelinci untuk membawanya ke tempat para singa lain, untuk memberinya pelajaran. Kelinci berkata “mereka tinggal di benteng yang dekat air itu, tuanku”, sambil menunjuk para sebuah tempat.
Singa pun segera berlari, dan diiringi oleh kelinci di belakangnya. Ketika sampai di tempat yang dimaksud, singa melihat ke dalam air. Melihat bayangan dirinya yang ada di dalam air, singa mengira itu adalah musuhnya. Dengan auman, Singa langsung terjun masuk ke dalam air. Namun sayang kepalanya terbentur batu, yang membuatnya terseret arus air yang terbilang kencang, sebelum akhirnya tenggelam. Kelinci yang gembira melihat kejadian tersebut, kemudian langsung menceritakannya pada binatang lainnya. Kini binatang lain dapat hidup di hutan rimba dengan tenang.
Ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita anak lucu tersebut, mulai dari ketika seseorang sedang lapar, sebaiknya kendalikan emosi dengan baik. jangan mudah terpancing emosi, karena membuat orang tidak mampu berpikir dengan baik.
Baca Juga Rekomendasi Cerita Anak Islami Untuk Menjadi Teladan Yang Baik
5. Pertandingan antar binatang kecil dan binatang besar
Suatu hari di tengah hutan, tengah diadakan sebuah perlombaan sepak bola. Dalam pertandingan tersebut dibagi jadi 2 kubu, yaitu binatang yang berukuran besar, dan binatang yang berukuran kecil.
Pada babak pertama, pertandingan dimenangkan oleh kelompok binatang yang berukuran besar. Tentu saja hal ini membuat para binatang berukuran besar merasa senang. Tapi pada babak kedua, permainan dimenangkan oleh kelompok binatang berukuran kecil. Kali ini yang berhasil mencetak gol adalah, kaki seribu. Hingga akhirnya di babak terakhir, kelompok binatang berukuran kecil yang memenangkan pertandingan.
Kejadian ini pun membuat seluruh binatang bertanya-tanya, kenapa bisa seperti itu. Tepatnya tupai bertanya, pada kaki seribu. “Di babak pertama, kau kemana saja. kok tidak ikut pertandingan”.
Mendengar perkataan tersebut, kaki seribu lalu menjawab, “maaf saya terlambat, saya sudah bangun sangat pagi, tapi tetap saja waktunya kurang. Saya harus memasang sepatu di kaki-kaki saya yang jumlahnya sangat banyak”. Sang tupai yang mendengar perkataan tersebut, hanya bisa tersenyum saja.
Walaupun singkat, cerita ini mengajarkan bahwa orang harus sabar dalam menghadapi segala sesuatu. Selain itu, jangan memvonis orang, sebelum mengetahui fakta yang ada di belakangnya.
Rekomendasi Buku Cerita Anak Lucu
6. Gretel si Koko cerdik
Di suatu tempat hiduplah seorang koki yang bernama Gretel. Terkenal akan keahliannya dalam memasak, dan masakan yang disuguhkan selalu enak. Suatu hari, tuannya datang ke dapur, dan memberinya 4 potong ayam. Lalu menyuruh gretel untuk memasak makanan yang enak, karena akan ada tamu yang datang.
Gretel yang mendengar perkataan tuannya tersebut, lalu mulai mercik bumbu dan memasak masakan yang enak dan lezat. Ketika masakan sudah siap untuk dihidangkan, Gretel jadi ragu, apakah masakannya enak, dan lezat. Apalagi makanan yang disuguhkan sekarang buat tamu.
Pastinya Gretel ingin menyuguhkan makanan yang sempurna, agar tamu yang datang puas, akan masakan yang dihidangkan. Untuk memastikan rasanya, Gretel mencoba 1 potong ayam. Dirasa sudah pas, kemudian Gretel mencoba potongan ayam lainnya. Demikian selanjutnya, hingga 4 potong ayam yang seharusnya disajikan habis. Ketika menyadari hal seperti ini, Gretel jadi kebingungan, apalagi tamu yang dimaksud sudah datang dan siap untuk mencicipi ayam buatannya tersebut.
Tidak kehabisan akal. Gretel kemudian menceritakan bahwa tuannya ini sangat kejam, dan suka memotong telinga orang asing. Kali ini Gretel menyuruh tamu tersebut untuk lari. Tidak berapa lama, tuannya datang dan menanyakan tentang ayam, dan ingin menyantapnya. Gretel bercerita, bahwa semua ayamnya sudah dibawa oleh orang asing tersebut. Mendengar hal seperti ini, sang tuan berlari mengejar tamu yang di maksud, sambil berteriak untuk membagi ayam yang dimasak oleh Gretel.
Tamu yang mendengar namanya disebut, dan mendengar cerita Gretel, semakin mempercepat larinya, karena dirinya tidak ingin dipotong telinganya.
Dalam cerita anak lucu ini, apa yang dilakukan oleh Gretel memang cerdik, tapi tidak sepantasnya, untuk melimpahkan kesalahan pada orang lain.
Demikianlah beberapa buah cerita anak lucu, yang dapat Anda sampaikan pada anak. Tidak hanya cerita, namun sebaiknya berikan juga pengajaran dan nasihat yang ada di dalam cerita tersebut agar anak mampu menangkap ilmu dan hal penting yang ada di dalamnya.
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien