in

Pengertian Bijaksana: Ciri-ciri, dan Cara Menjadi Bijaksana

Unsplash.com

Bijaksana Adalah – Selama hidup, kita akan selalu dihadapkan dengan masalah. Selesai satu, istrirahat sebentar, lalu muncul lagi yang baru. Namanya juga hidup, kamu tidak bisa terus berharap hidupmu bakal lurus terus tanpa ada hambatan apapun yang akan menguji kamu. Saat masalah muncul, tidak jarang kita merasa marah, kesal, bahkan putus asa. Namun sebanyak apapun masalah yang muncul, kita tidak boleh marah-marah apalagi sampai nyerah putus asa, melainkan menghadapinya dengan bijaksana.

Nah membahas soal bijaksana, banyak orang berpikir kalau sikap dan perilaku bijaksana hanya akan dimiliki oleh orang tua yang sudah memiliki banyak pengalaman. Ya tidak salah sih sebenarnya, namanya orang lebih tua, pasti udah ngalami banyak hal. Baik itu hal-hal bahagia maupun sedih. Namun cuma karena orang tua lebih banyak punya pengalaman, bukan berarti yang muda akan selalu jadi pihak yang sembrono.

Pada dasarnya, bijaksana seseorang tidak selalu ditentukan dengan umurnya. Ada banyak orang yang berusia puluhan tahun, namun masih bertingkah buruk dan memalukan. Disisi lain, banyak orang yang dari segi umur memang masih muda, masih belum punya banyak pengalaman, namun ketika masalah tiba, dia bisa bersikap bijaksana dan menyelesaikan masalahnya dengan baik.

Biasanya sih, anak muda modelan begini karena didikan orang tuanya yang hebat, atau karena memang mengalami banyak hal berat dalam hidup yang membuatnya belajar untuk bersikap bijaksana dan dewasa dari umur yang seharusnya.

Bijaksana adalah

Pengertian Bijaksana

Bijaksana adalah kemampuan dalam menyesuaikan dan menempatkan diri sendiri sesuai porsinya. Masalahnya, agar susah untuk menemukan mana orang yang bijaksana dan mana yang kekanakan. Kamu memang tidak bisa menilai betapa bijaksananya seseorang hanya dari penampilan luarnya. Kadang ada orang yang dari luar terlihat seperti seseorang yang bijak bestari, namun ternyata melakukannya justru kelewatan.

Ada juga orang yang sekilas tampak serampangan, namun sebenarnya dia punya sikap dan perilaku yang luar biasa. Untuk mengetahui bijak atau tidak-nya seseorang, kamu harus mengenalnya dengan lebih baik dan melihat bagaimana dia bertindak.

Bagaimana dia bertindak ketika marah, bagaimana dia bertindak ketika menyelesaikan masalahnya, bagaimana ketika dia sedih, dan bagaimana dia melewati masa-masa terburuknya. Pasalnya hanya di situasi-situasi itulah, seseorang menunjukkan dirinya yang sesungguhnya.

Ciri-Ciri Orang yang Bijaksana

Bijaksana adalah
Unsplash.com

Meski kadang sulit membedakan mana orang yang bijaksana dan mana yang tidak, sebenarnya kalau diperhatikan, kamu bisa dapat membedakannya. Pasalnya orang-orang bijaksana biasanya menunjukkan beberapa tanda atau ciri yang tidak akan kamu temukan pada orang lain. Ciri seperti apakah itu?

1. Merencanakan segalanya dengan matang

Saat kita sedang di situasi sulit, orang bisa dengan mudah kehilangan kontrol akan dirinya sendiri, dan itu merupakan hal yang amat sangat wajar. Kita pun kalau sedang menghadapi masalah berat, pasti menjadi sering bad mood.

Lebih parahnya lagi, kadang kita justru malah lebih fokus memikirkan masalah ketimbang cara untuk menyelesaikannya.

Alhasil, jika sudah ada solusi, tapi solusinya pun tidak maksimal. Tidak jarang solusi kita tidak memperbaiki masalah yang ada, tapi malah memperparah.

Nah orang yang bijaksana tidak akan gegabah seperti itu. Sama seperti kita, mereka juga pertama kali pasti merasa kesal, stress, dan bad mood. Namun apa yang dia rasakan di hatinya, tidak lantas membuat pikirannya berantakan.

Mereka akan diam sebentar, mengatur nafas untuk menenangkan diri. Lalu saat dirinya merasa lebih tenang, dia akan mulai mencari inti masalah dan berusaha menemukan cara terbaik untuk menyelesaikannya.

Tidak seperti kebanyakan orang, si bijaksana akan memikirkan segalanya dengan matang agar hal yang sama tidak lagi terulang di kemudian hari.

2. Selalu berpikiran positif

Kita pasti sering mendapatkan nasihat untuk selalu berpikir positif. Nasihat ini memang mudah kalau cuma diucapkan, tapi kadang praktiknya lah yang sulit. Ketika hidup kita sedang bahagia, berpikir positif adalah yang mudah untuk dilakukan.

Namun ketika hidup kita dipenuhi oleh masalah, mencoba berpikir positif menjadi hal terakhir yang ingin kita lakukan. Jangankan berpikir positif, memikirkan masalahnya saja rasanya sudah tidak tertahankan.

Beda ceritanya, kalau kamu adalah orang yang bijaksana. Orang yang bijaksana bagaimanapun akan selalu berusaha untuk berpikir positif apapun keadaannya. Mereka juga entah bagaimana caranya, selalu bisa memandang sisi terbaik bahkan dari situasi terburuk sekalipun. Ajaib, ya?

3. Tidak anti kritik

Sama seperti masalah, kamu sesekali juga akan mendapati seseorang mengkritik kamu. Entah sikap, perilaku, perkataan, atau bahkan usaha kita. Tidak menyenangkan memang, apalagi kalau sebenarnya kita sudah bekerja keras dan memberikan kemampuan terbaik yang kita miliki.

Marah, kesal, merasa tidak dihargai, menjadi beberapa perasaan yang akan muncul. Meski kritikan memang bukan hal yang ingin kita dengar, di sisi lain kadang kita memang perlu untuk mendengarnya sesekali.

Orang-orang yang bijaksana juga sebenarnya tidak suka dikritik. Namun hal itu tidak lantas membuatnya jadi anti kritikan dan emosi saat ada seseorang yang berani melakukannya.

Mereka sadar betul, meski pahit, kritikan sangat berguna. Sebuah kritik bagaimanapun akan membantu kita melihat celah yang tidak pernah kita sadari sebelumnya. Membuat kita melihat apa yang salah, dan harus kita perbaiki.

4. Tidak pernah lari dari tanggung jawab

Saat sedang menghadapi masalah berat, wajar rasanya kalau sesekali kita ingin lari. Kabur begitu saja meninggalkan beban dibelakang kita. Kabur meninggalkan orang-orang yang akan kesulitan karena kita menolak untuk bertanggung jawab.

Meski ide untuk lari dari masalah begitu menggoda, kamu tidak bisa melakukannya, setidaknya kalau kamu mentidaku dirimu sebagai sosok yang bijaksana. Tidak enak memang, tapi orang yang bijaksana tidak akan pernah lari dari masalah.

Alih-alih kabur dan membiarkan orang lain menyelesaikan semua masalah yang kita buat, orang bijaksana akan lebih memilih menghadapi masalah dan menanggung semua beban itu. Tidak peduli seberat apapun tanggung jawab yang harus dipikul, mereka akan menghadapinya dengan gagah berani dan bukannya lari seperti seorang pengecut.

5. Tidak gampang baper

Setiap orang punya tingkat sensitivitas yang berbeda-beda di hatinya. Ada yang sensitif banget sampai akhirnya jadi gampang baper. Ada yang bisa tidak peka banget sampai jadi terkesan cuek. Orang yang bijaksana mungkin akan lebih masuk ke tipe yang kedua.

Seperti yang dibahas sebelumnya, orang yang bijaksana bukan tipe yang anti kritikan. Kritikan pedas itu tidak akan melukainya, begitu juga dengan omongan orang lain. Kebanyakan dari mereka memiliki pola pikir yang dewasa, bahkan meski umurnya tergolong muda. Mereka bisa memilih mana yang harus dia pedulikan dan mana yang tidak.

6. Bisa mengendalikan emosi

Nah karena mereka bukan tipe orang yang gampang baperan, orang yang bijaksana juga jelas pintar dalam mengendalikan emosinya. Mereka bukan tipe sumbu pendek yang akan meledak karena hal-hal sepele.

Tentu saja sama seperti orang lain, sekali dua kali mereka bisa marah bahkan ngamuk. Tapi biasanya hal ini jarang terjadi, dan kalaupun terjadi ya karena orang tersebut benar-benar keterlaluan.

Selain pintar dalam mengendalikan emosinya, sifat lain yang paling menonjol dari orang yang bijaksana adalah mereka sangat sabar. Sabar saat menghadapi orang yang menyebalkan, dan tetap sabar saat menghadapi masalah. Pokoknya, apa yang membuat orang lain kesal, bisa dia hadapi dengan tenang.

Bijaksana adalah

Cara Menjadi Orang yang Bijaksana

Bijaksana adalah
Unsplash.com

Kebijaksanaan sebenarnya bukan sesuatu yang dibuat-buat, melainkan tercipta dengan sendirinya. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kebanyakan orang bijaksana karena pengalaman hidup yang mengajari mereka untuk bersikap demikian. Selain itu, bisa juga karena ajaran orang tua serta lingkungan yang sangat baik, dan akhirnya mendidiknya menjadi orang yang begitu baik.

Tapi yang namanya manusia pasti berubah, kalaupun tidak berubah karena keadaan, kita pasti juga ingin menjadi orang yang lebih baik dari hari kemarin. Untuk mencapainya, kita harus berubah. Salah satunya adalah dengan mengubah perilaku dan sifat buruk kita menjadi lebih baik.

Meski sulit, kamu juga bisa lho mengubah dirimu jadi orang yang lebih bijaksana dari sebelumnya. Bagaimana caranya?

1. Cobalah untuk lebih mengenal diri sendiri

Salah satu hal yang aneh tentang manusia adalah, mereka bisa dengan mudah mengenal dan memahami orang lain, namun gagal mengenal diri sendiri. Kamu dan sahabatmu adalah contohnya. Sebagai sahabat yang baik, kamu pasti mengenal sahabatmu luar dalam. Namun apakah kamu juga mengenal dirimu sebaik itu?

Bagaimanapun, perubahan dimulai dari diri sendiri. Untuk bisa menjadi sosok yang bijaksana dan lebih baik, kamu harus lebih dulu mengenali dirimu sendiri. Tahu siapa kamu, seperti apa sifatmu, lalu mulai memperbaiki apa yang kurang.

Misalnya kamu selama ini kesulitan mengendalikan emosi, nah kamu bisa belajar cara untuk mengendalikan dan menenangkan diri. Mulai dari mengikuti kelas yoga atau meditasi.

Selain belajar mengenal diri sendiri, kamu juga harus belajar menerima masa lalu kamu. Kamu harus berhenti melihat ke belakang dan menyesali apa yang sudah terjadi. Belajarlah menerima semua itu dan berusaha agar hal yang sama tidak terulang lagi di masa depan.

2. Selalu berusaha untuk jujur

Mengatakan kejujuran memang tidak selalu mudah. Kadang dalam situasi tertentu, berbohong akan terasa lebih mudah. Namun sebuah kebohongan hanya akan memaksa kamu melakukan kebohongan lainnya. Kejujuran sebaliknya, kadang memang pahit namun yang pahit itulah yang terbaik.

Mulai sekarang, biasakan diri kita untuk selalu berkata jujur. Menjadi orang jujur itu memang kadang sulit, tapi kalau kamu terbiasa, rasanya akan jadi lebih menyenangkan. Kamu tidak perlu menyembunyikan apapun, dan bersikap apa adanya.

3. Menerima masa lalu dan menjadikannya pelajaran

Masa lalu orang berbeda-beda, namun kita pasti pernah mengalami minimal satu kejadian yang membuat kita merasa buruk, bahkan menyesal seumur hidup. Kalau kamu mau masa depanmu lebih baik, maka pertama-tama kamu harus belajar menerima masa lalumu, seburuk apapun itu.

Berdamai dengan masa lalu memang tidak mudah, namun sekali kamu berhasil menaklukkannya, hidupmu pasti akan jadi lebih tenang. Eits, kamu boleh kok sesekali melihat kebelakang, tapi bukan untuk menyesalinya, melainkan untuk belajar supaya kamu tidak mengulangi kesalahan bahkan mencegah orang lain untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dengan yang pernah kamu lakukan.

4. Berpikir jauh ke depan

Banyak orang cenderung memilih solusi yang praktis saat sedang dalam masalah. Pokoknya yang penting masalahnya cepat selesai. Padahal kalau dipikir lebih serius, kita tidak cuma hidup untuk hari ini, tapi juga besok.

Banyak orang ingin masalahnya selesai dengan cepat, sehingga mereka cenderung memilih solusi instan. Alhasil, meski masalahnya selesai hari ini, solusi tersebut justru mendatangkan masalah baru yang jauh lebih besar keesokan harinya.

Orang-orang yang mentidaku bahwa dirinya bijaksana, tidak akan begini. Alih-alih tergoda dengan solusi instan, mereka akan lebih memilih terkurung dalam masalah yang sama berhari-hari demi bisa menemukan solusi terbaik. Solusi terbaik yang dimaksud bukan hanya terbaik untuk hari ini, tetapi juga hari esok.

5. Tidak over thinking

Hayo ngaku, siapa disini yang masih suka over thinking? Well, overthinking itu wajar, apalagi kalau kamu memang sedang menghadapi ujian berat. Namun kamu juga harus sadar kalau overthinking tidak akan membuat masalah kamu selesai.

Bukannya selesai, pikiran yang berlebihan hanya akan membuat masalah yang sebenarnya ringan jadi terasa lebih berat. Orang yang bijaksana adalah orang yang tidak gampang terperangkap dalam pikirannya sendiri.

Mereka sebisa mungkin akan berusaha berpikir positif saat berhadapan dengan masalah. Daripada over thinking, mereka akan lebih memilih berpikir secara logis, karena hanya dengan itulah dia bisa menemukan solusi terbaik untuk masalahnya.

7. Menghargai proses

Saat menginginkan sesuatu, orang cenderung berfokus pada hasilnya. Ya sebenarnya tidak salah juga sih, kalau kamu begini. Gimana pun, kamu kan pengen berhasil dalam mencapai tujuan kamu.

Sayangnya, kadang gara-gara terlalu fokus sama hasil, kamu justru jadi tidak menikmati proses yang kamu sedang jalani saat ini. Namun orang bijaksana justru sebaliknya. Tentu saja, sama seperti kamu, mereka juga peduli pada hasil.

Namun di sisi lain, mereka menghargai proses lebih besar ketimbang hasilnya. Mereka sadar, bahwa berhasil atau tidak-nya dia dalam mencapai keinginannya, tergantung dari proses yang dia kerjakan.

Makanya alih-alih merasa terbebani dengan proses, mereka justru menikmatinya. Mereka memberikan usaha mereka yang terbaik, sehingga hasilnya juga baik.

8. Hati-hati dalam berpikir

Pikiran kita ibarat pisau bermata dua. Dia bisa jadi tempat yang menenangkan, namun bisa juga jadi tempat yang menyeramkan. Saking seramnya, tidak sedikit orang mengalami masalah seperti stress bahkan sampai depresi. Supaya kamu tidak mengalami nasib yang sama, kamu harus berhati-hati dengan pikiranmu sendiri.

Kendalikan pikiran kamu hanya untuk memikirkan hal-hal yang baik saja. Hindari memikirkan hal buruk atau negatif, karena itu jelas akan berpengaruh banyak. Bukan hanya pada hati kamu, tetapi juga pada tindakan kamu, dan juga perkataanmu kepada orang lain. Jika dibiarkan, kamu bukan hanya akan menyakiti dan merugikan diri sendiri, tetapi juga menyakiti orang lain, termasuk orang-orang terdekatmu.

Bijaksana adalah

Sekali lagi, bijaksana adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam berbagai situasi sesuai dengan porsinya. Untuk menjadi orang yang bijaksana memang tidak mudah. Apalagi kalau kamu masih berusia sangat muda. Selain belum mengalami banyak hal, anak muda juga cenderung masih kesulitan dalam mengendalikan emosinya sendiri.

Mereka lebih sering mengikuti emosinya ketimbang berpikir logis. Namun hanya karena menjadi orang yang bijaksana itu sulit, bukan berarti kamu tidak bisa melakukannya. Kamu bisa mencoba mengikuti cara di atas, dan melihat hasilnya sendiri.

Demikian ulasan terkait hal-hal bijaksana. Buat Grameds yang mau mengetahui petuah-petuah bijaksana lainnya, kamu bisa mengunjungi gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Siti Marliah

BACA JUGA:

  1. List Buku Kumpulan Quotes, Kata Bijak, Kata Mutiara Best Seller
  2. Kumpulan Kata-Kata Bijak dari Tokoh Terkenal
  3. 55 Caption Kata-Kata Bijak Singkat Penuh Makna dari Tokoh Dunia
  4. Kata-Kata Bijak Berkelas untuk Bangkitkan Semangat Jalani Hari
  5. 9 Rekomendasi Buku Kata Mutiara yang Siap Bangkitkan Diri
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Sevilla

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Linkedin saya Sevilla