Tips dan Trik

Bagaimanakah Tata Krama Saat Berbicara yang Baik? Simak Disini!

Tata Krama Saat Berbicara
Written by Nandy

Tata Krama Saat Berbicara – Ketika melakukan percakapan dengan seseorang itu bisa menjadi sebuah kesan pertama bagi seseorang untuk menggambarkan diri kita secara luar. Karena dalam sebuah percakapan pastinya gaya bahasa, pemilihan kata yang tepat, dan bagaimana kita bisa membahas sebuah topik pastinya menjadi kesan utama bagi seseorang menilai bagaimana diri kita.

Percakapan atau komunikasi interaktif adalah interaksi sosial antara dua orang atau lebih. Mengembangkan keterampilan percakapan dan etiket adalah bagian penting dari sosialisasi. Fokus pengajaran dan pembelajaran bahasa seringkali adalah pengembangan keterampilan percakapan dalam bahasa baru. Memulai suatu percakapan dengan teman atau orang lain haruslah menggunakan tata krama yang berlaku agar pembicaraan tersebut menjadi lebih beradab dan menarik lawan bicara kita untuk diajak bicara.

Dalam sebuah percakapan tata krama juga sangat penting digunakan dan tentunya menyesuaikan dengan siapa lawan bicara yang kita hadapi. Karena tidak etis rasanya jika mengobrol dengan orang yang lebih tua seperti misalnya pada guru atau dosen tidak menggunakan bahasa yang formal. Untuk itu penting sekali mempelajari tata krama ketika kita berbicara supaya orang yang menjadi lawan bicara kita juga segan dan menghormati kita.

Selanjutnya pembahasan mengenai bagaimana tata krama yang baik saat berbicara tea=lah kami rangkum dan dapat disimak di bawah ini!

Tata Krama Saat Berbicara

Definisi Tata Krama

Sebelum lebih jauh membahas mengenai tata krama yang baik ketika berbicara mari kita simak dulu apa itu definisi dari tata krama di bawah ini!

Tata krama adalah reaksi kita terhadap aksi atau perbuatan orang lain kepada kita dengan mengutamakan norma sosial dan norma sopan santun. Karena tata krama adalah sebuah sikap menghormati orang lain baik orang yang lebih tua, seumuran, atau bahkan lebih muda dari kita.

Di Indonesia sendiri berbagai wujud tata krama tercitra melalui serapan berbagai budaya yang kuat di seluruh wilayah nusantara. Di beberapa daerah seperti jawa mereka menggunakan bahasa kromo inggil atau jawa halus untuk bertegur sapa dengan orang yang lebih tua. Semua tata krama yang berlaku di wilayah nusantara pastinya sudah terpengaruh dengan adat istiadat setempat yang menyesuaikan kondisi sosial warganya tentunya.

Dalam agama islam tata krama bisa disebut sebagai adab. Peran adab ini sangat vital sekali dalam ajaran agama islam bahkan bisa dikatakan orang harus mengutamakan adab terlebih dahulu baru ilmu. Karena, seseorang yang hanya mengandalkan ilmu saja tanpa dibarengi dengan adab laksana pohon besar dengan akar yang tidak kokoh.

Secara etimologis, tata krama berasal dari kata tata bahasa dan kebiasaan. Tata berarti aturan, peraturan atau pengaturan. Meskipun krama berarti kesopanan, maka kedua kata tersebut dapat diartikan sebagai aturan umum kesopanan yang telah ditetapkan. Tata krama adalah perilaku santun yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku tersebut mencerminkan kepribadian yang sudah terbentuk sejak kecil melalui cara-cara yang diajarkan oleh orang tua dan lingkungan sekitarnya. Tata krama juga merupakan bagian dari fitrah manusia yang darinya terbentuk kebiasaan, seperti makan dan minum, berpakaian dan kebiasaan manusia lainnya. Perilaku juga merupakan karakteristik individu dan menjadi karakter seseorang.

Tata krama dapat juga diartikan sebagai aturan hidup dalam hubungan manusia. Adat istiadat sangat erat kaitannya dengan etika. Etika adalah teori perilaku manusia yang dilihat dari segi baik dan buruk yang dapat ditentukan oleh akal. Menurut para ahli, tata krama memiliki beberapa pengertian, yaitu sebagai berikut:

  • Bertens menegaskan bahwa tata krama memiliki tiga pengertian, yaitu tata krama dalam arti nilai atau norma yang menjadi pedoman pengaturan bagi seseorang atau sekelompok orang. tingkah lakunya, adab dalam arti seperangkat prinsip atau nilai moral budi pekerti, dan adab dalam arti ilmu baik buruknya.
  • Menurut Black, tata krama adalah ilmu yang menggambarkan bagaimana manusia memperlakukan sesamanya.
  • Menurut Taryati, adat istiadat atau moral adalah aturan yang diwariskan dan dikembangkan dalam budaya suatu masyarakat, yang dengannya seseorang dapat menciptakan keakraban, saling pengertian, dan saling menghormati dalam berinteraksi dengan orang lain, menurut praktik yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tata krama adalah tindakan atau kegiatan yang teratur dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kebiasaan atau norma yang berlaku saat berinteraksi dengan lingkungan. Dengan kata lain, tata krama adalah norma-norma konvensional yang mengatur tata krama yang disepakati dengan lingkungan.

Tata Krama Saat Berbicara

Tata Krama yang Baik Ketika Berbicara

Cara Berbicara Berbicara merupakan salah satu kegiatan sehari-hari manusia.

Tata krama dalam berbicara adalah cara berbicara yang menunjukkan kualitas kepribadian. Saat berbicara hendaknya menggunakan bahasa yang sopan, membiasakan diri dengan sapaan, intonasi yang cermat, menghindari kosakata yang kasar dan menggunakan kata-kata seperti maaf, permisi, dan terima kasih.

Melapor kepada the spruce, menghindari tidak bergantian ketika berbicara (menyela), berbohong dan menciptakan suasana tidak nyaman, mengajukan pertanyaan kasar dan tidak membiarkan orang lain mengungkapkan pendapatnya. Contoh pola bicara yang tidak baik antara lain tiba-tiba mengganti topik pembicaraan, menyela pembicaraan, menjaga kontak mata saat berbicara, menjawab saat ditanya, memonopoli pembicaraan, berbicara tajam, atau berbicara dengan suara keras seperti berteriak.

Untuk menghindari berbicara yang tidak sesuai dengan tata krama tersebut mari simak bagaimana contoh tata krama yang baik ketika berbicara di bawah ini!

1. Sapa dengan antusias

Memulai percakapan dengan antusias berpengaruh positif terhadap komunikasi. Sebagai alat komunikasi yang baik, bahasa harus menginspirasi mereka yang mendengarnya, jadi sebelum Anda berkomunikasi, ingatlah untuk menyapa orang lain dengan senyuman atau kata-kata yang membangkitkan semangat.

2. Tatap mata lawan bicara

Ketika orang lain mengatakan sesuatu,  pandangan dan arah mata harus melihat dan tertuju ke orang lain. Ini memberi sinyal kepada orang lain bahwa apa yang mereka katakan didengar dengan benar. Jangan terlalu sering belok kiri dan kanan, karena akan menimbulkan kesan kasar dan tidak hormat.

Menunjukkan semangat kepada orang lain adalah contoh perilaku yang baik. Antusiasme ini ditunjukkan dengan memperhatikan dan memandang lawan bicara. Kalau tidak, perhatikan apa yang dikatakan.

Lakukan  dengan sopan. Misalnya, baik bagi orang tua untuk sedikit melihat ke bawah. Namun, ada baiknya menatap matanya saat berbicara dengan teman sebaya.

3. Jangan Membicarakan Keburukan Orang Lain

Berbicaralah tentang hal-hal yang baik dan bermanfaat, sehingga komunikasi memiliki arti dan manfaat yang jelas. Jangan hanya terlibat dalam percakapan yang mengandung kebencian, SARA, rasisme, dan kejelekan orang lain.

4. Jika batuk, tutup mulut

Dalam komunikasi sinkron, kebiasaan duduk, berdiri, dan aturan etika lain yang harus diperhatikan dan diikuti selama komunikasi adalah sebuah kebiasaan yang baik. Terutama saat Anda batuk atau bersin, tutup mulut dengan tangan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang lain atau orang-orang di sekitar Anda.

5. Jangan memaksa

Komunikasi yang lancar membutuhkan penggunaan kata-kata yang lembut dan tidak memaksa lawan bicara untuk memenuhi semua tuntutan kita. Selama komunikasi antarpribadi, cobalah untuk mengajukan pertanyaan dengan lembut dan ramah, sehingga tujuan  komunikasi dapat diterima dengan baik.

6. Mendengarkan dengan baik

Komunikasi melibatkan percakapan panjang satu sama lain, jadi adab atau etika komunikasi yang baik adalah ketika lawan bicara berbicara, dengarkan baik-baik dan hati-hati agar lawan bicara  merasa dihargai dan mendengarkan keluh kesahnya.

7. Jangan berbicara terlalu cepat

Saat berkomunikasi, usahakan untuk tidak berbicara terlalu cepat atau  terlalu lambat, agar lawan bicara dapat mendengar dengan jelas apa yang kita katakan. Intonasi atau aksentuasi nada dan ekspresi wajah juga tidak menimbulkan ketidaknyamanan atau bahaya bagi lawan bicara. Faktor  yang mempengaruhi pesan kurang baik salah satunya  berbicara terlalu lama.

8. Berbicara dengan sopan dan baik

Dalam berkomunikasi dengan seseorang hendaknya menggunakan kata-kata yang sopan, agar proses komunikasi berjalan lancar dan lancar serta tidak muncul hambatan komunikasi yang dapat menimbulkan salah paham di antara para pihak.

Pilih kata dan kalimat yang cocok untuk lawan bicara. Misalnya,  beberapa bahasa  memiliki kata dan dialek khusus untuk orang yang lebih tua atau lebih muda. menggunakan bahasa menurut aturan dengan orang lain. Hindari juga kata-kata kotor yang mungkin menyinggung orang lain.

9. Hindari menempatkan diri lebih tinggi dari lawan bicara

Contoh penerapan sopan santun dalam komunikasi verbal adalah tidak menempatkan diri di atas orang lain. Di beberapa daerah, itu memang hal biasa. Namun, Anda harus menghindarinya di mana pun.

10. Tidak mendominasi pembicaraan

Salah satu contoh penerapan tata krama dalam komunikasi lisan adalah tidak mendominasi pembicaraan. Berikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Jika Anda terlalu mendominasi percakapan, orang lain mungkin akan marah dan memutuskan untuk tidak melanjutkan percakapan.

11. Jadilah pendengar yang baik

Saat orang lain mengungkapkan pendapatnya, perhatikan dan jadilah pendengar yang baik. Apalagi jika yang dibicarakannya adalah mencurahkan atau curhat tentang isi hatinya. Orang lain mungkin perlu dikonsultasikan untuk mengurangi beban.

12. Hindari menyela percakapan

Sehubungan dengan poin sebelumnya, untuk menjadi pendengar yang baik, jangan menyela pembicaraan. Kecuali dalam kasus tertentu, seperti saat percakapan terlalu panjang atau jika ingin izin keluar dari percakapan untuk sementara waktu. Harus mengatakan izin untuk sopan menyela.

13. Hindari menunjuk-nunjuk orang lain atau tangan di pinggul

Posisi menunjuk orang lain dengan tangan di pinggang menunjukkan  kesombongan dan perasaan di atas orang lain. Hal ini tentu saja sangat tidak sopan dan akan membuat kesal orang lain. Sebaliknya, berdirilah dalam posisi normal dan jangan menunjuk orang lain.

14. Tata Krama Ketika Berbicara dengan Tiga Orang

Jujurlah saat berbicara dengan dua orang. Lihatlah kedua lawan bicara secara bergantian, agar tidak ada lawan bicara yang merasa tersisih. Selain itu, jangan berbisik hanya kepada satu orang yang Anda ajak bicara. Ini pasti akan membuat lawan bicara lainnya tidak nyaman.

Juga, jangan gunakan bahasa yang hanya bisa dipahami oleh satu orang seperti berbisik pada satu lawan bicara saja, juga membuat lawan bicara yang lain tidak nyaman.

15. Hindari bergurau berlebihan

Hindari sebisa mungkin. Apalagi jika leluconnya tentang kebugaran jasmani, agama, ras, dan lainnya. Lelucon seperti itu bisa menyakiti orang lain. Tertawa terlalu keras juga tidak baik.

16. Tata krama komunikasi lisan dengan menggunakan alat komunikasi

Selain komunikasi lisan langsung, sangat penting untuk mengetahui cara berkomunikasi melalui alat komunikasi. Saat memulai percakapan, mulailah dengan salam dan perkenalkan diri Anda saat pertama kali berinteraksi. Pertama, pastikan orang yang Anda ajak bicara adalah orang yang Anda ingin ajak bicara. Ketika Anda berhenti berbicara, berhentilah menyapa.

Tata Krama Saat Berbicara

Tata Krama Berbicara Saat Berdiskusi

Selain beberapa contoh mengenai tata krama yang baik saat berbicara sehari-hari di atas selanjutnya kami juga telah merangkum cara untuk melakukan tata krama yang baik ketika sedang menyampaikan suatu pendapat dalam sebuah diskusi di bawah ini:

Orang Indonesia sering mengambil keputusan dengan berbicara kepada orang lain. Namun, tidak jarang terjadi perbedaan pendapat dalam pembahasannya. Perbedaan pendapat seperti itu adalah hal yang wajar dan lumrah bagi setiap orang. Dari situ, orang belajar bernalar untuk mencapai kesepakatan.

Negosiasi diadakan untuk menghindari konflik yang timbul karena perbedaan pendapat. Oleh karena itu, diperlukan cara yang tepat untuk mengarahkan pendapat kita kepada orang lain agar tidak menimbulkan perbedaan pendapat.

1. Ungkapkan pendapatmu dengan sopan

Jika kamu ingin menyampaikan pendapatmu, katakanlah dengan sopan dan santun. Jangan sakiti orang lain dengan kata-kata dan janji yang kasar.

2. Kenali Keahlian Anda

Sebelum mengutarakan pendapat, pastikan bahwa Anda mengetahui keahlian Anda dan memiliki pemahaman yang cukup baik tentang subjek pendapat yang diungkapkan. Ini menghindari diskusi di luar topik dan menimbulkan konflik.

3. Membuat argumentasi yang kuat dan jelas

Dalam menyampaikan pendapat, hendaknya memiliki argumentasi yang kuat dan jelas. Lebih baik lagi, Anda juga memiliki data dan fakta untuk mendukung pendapat Anda.

4. Jangan menyela pembicaraan orang lain

Jangan menyela pembicaraan orang lain saat Anda hendak mengutarakan pendapat. Biarkan orang yang Anda ajak bicara mengungkapkan pendapatnya secara lengkap dan jelas, lalu tanggapi pendapatnya saat diminta untuk berbicara.

5. Jangan menyerang orang yang Anda ajak bicara secara pribadi

Apalagi jika tidak terkait dengan topik pembicaraan. Ini, tentu saja, adalah salah satu hal yang dapat memicu konflik dalam percakapan.

Karena jika Anda mulai menyerang pribadi lawan bicara Anda dalam sebuah argumen hal itu semakin menyatakan bahwa Anda sendiri sudah tidak memiliki argumen yang benar dan kehabisan kata-kata namun tidak mau mengalah.

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai bagaimana tata krama yang baik ketika berbicara. Tidak hanya membahas mengenai pentingnya belajar tata krama ketika berbicara saja namun juga lebih jauh membahas mengenai contoh dan penerapannya dalam komunikasi langsung.

Mempelajari tata krama ketika berbicara adalah suatu hal yang sangat mendasar terutama bagi seorang manusia sebagai makhluk sosial karena dengan menggunakan tata krama yang baik ketika berbicara menjadikan orang lain lebih hormat dan membuat diri kita sendiri juga menjadi lebih beradab.

Demikian ulasan mengenai bagaimana tata krama yang baik ketika berbicara. Buat Grameds yang mau belajar tentang tata krama dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan etika lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Tata Krama: Definisi, Manfaat, dan Contohnya

7 Basic Manners yang Harus Diajarkan kepada Anak-Anak

Pengertian Nilai sebagai Suatu Keyakinan Mengenai Perbuatan

Norma Sosial: Pengertian, Fungsi, Jenis, Ciri dan Contohnya

Bahasa Tubuh dan Bagaimana Cara Memahami Pikiran Lawan Bicara

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya