Agama Islam

Pengertian Tafakur: Objek, Tahap, dan Manfaat

arti tafakur
Written by Yufi Cantika

Arti Tafakur – Merenung biasa dilakukan oleh seseorang untuk memikirkan sesuatu secara mendalam, terkadang orang merenung juga untuk menjernihkan pikiran. Tafakur juga merupakan kegiatan merenung. Hal ini juga sering dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk lebih mengenal Allah SWT. secara mendalam.

Aktivitas tafakur ini tidak hanya digunakan untuk beribadah, namun juga untuk merenungkan dan mengkaji sebuah kejadian atau masalah yang sedang terjadi dalam hidup manusia pada kegiatan sehari-hari.

Allah sangat senang dan memberi kedudukan kepada orang-orang yang suka berpikir. Tafakur juga telah disebutkan dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 190-191.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”

Pengertian Tafakur

Tafakur berasal dari bahasa Arab yaitu, Tafakara yang memiliki arti memikirkan atau mempertimbangkan. Sedangkan di dalam KBBI, tafakur artinya renungan, merenung, menimbang dengan sungguh-sungguh, dan mengheningkan cipta.

Tafakur merupakan suatu proses dari akal pikiran manusia dalam kegiatan hati, jiwa, dan akal melalui nalar atau renungan. Tafakur juga merupakan sebuah proses untuk merenungkan semua ciptaan Allah SWT. yang ada di dunia. Hal ini bertujuan untuk mengerti makna-makna dengan menganalisis, mengamati suatu unsur dengan unsur lain. Orang-orang yang senantiasa bertafaku maka akan selalu kagum dengan kekuasaan Allah Swt.

Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. yang memiliki akal, manusia dianjurkan untuk selalu bertafakur. Manusia berpikir dan merenung tentang ciptaan Allah SWT. adalah suatu bentuk dari rasa syukur karena Allah SWT. telah menciptakan begitu besarnya dunia ini.

Dalam bertafakur, subjeknya merupakan keimanan yang kuat dan objeknya tidak hanya pada suatu yang sifatnya empiris. Orang yang bertafakur akan dapat menembus realitas untuk masuk kepada sang pencipta. Berbeda dengan berpikir biasa yang hanya sebatas memecahkan masalah dalam urusan dunia.

Sebuah hadis riwayat Ibnu Hibbah dari Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Berpikir sesaat jauh lebih baik daripada beribadah seribu tahun.” Dalam hadis tersebut menegaskan bahwa seseorang yang bertafakur tentu mendapatkan perhatian yang baik dalam Islam.

beli sekarang

Buku ini mengajak umat untuk menjadi umat Qurani, bertafakur dalam menyegarkan norma-norma kebenaran Islam yang telah terangkum sempurna dalam ayat-ayat Al-Quran.

Pengertian Tafakur Menurut Ahli

Menurut Fethullah Gulen, tafakur berasal dari kata fikr (pikir) yang merupakan suatu proses menggabungkan antara kejadian satu dengan yang lainnya dengan melakukan kontruksi. Bagi orang-orang yang melakukan tafakur maka akan memicu beberapa hal seperti kalbu, rohani, inti marfi’at, untuk menjadi darah dan kehidupan dalam Islam.

Menurut Quraish Shihab, tafakur terbentuk dari kata fikr yang berasal dari kata fakr yang artinya mengorek. Mengorek dalam arti memunculkan, menumbuk hingga hancur, dan juga menyikat atau membersihkan noda pada pakaian hingga kotorannya hilang. Dalam hal ini tafakur cermin seseorang dalam perihal kebaikan.

Menurut Fakhruddin Ar Rozi, mengatakan bahwa tafakur merupakan sebuah renungan seseorang dengan cara berzikir kepada Allah SWT. atas rahasia dari berbagai ciptaan Allah SWT.  yang ada di dunia. Ketika sedang bertafakur seseorang akan dapat melihat semua ciptaan Allah SWT. melalui mata hatinya. Dalam penglihatannya seseorang akan melihat benda kecil seperti atom yang menyerupai sebuah cermin yang diletakkan di depan alam gaib.

Para sufi mengatakan bahwa tafakur adalah kunci dari segala kebaikan melalui kognitif seorang yang beragam Islam dengan berzikir kepada Allah SWT., mengenal lebih dekat, memahami hikmah-hikmah yang didapat, dan juga keajaiban ciptaan-Nya di sekitar kita.

Objek Tafakur

Objek dalam bertafakur tentunya beragam. Namun, akan menghasilkan kesimpulan dari perenungan yang berbeda juga. Intinya sama-sama merenungkan seluruh ciptaan Allah Swt, yang ada di dunia. Berikut adalah objek-objek dalam tafakur.

1. Tafakur Tentang Segala Nikmat Allah Swt.

Banyak sekali nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. kepada hamba-hambanya. Nikmat-nikmat tersebut antara lain, ekonomi yang berkecukupan, keluarga yang lengkap, kesehatan, dan lain-lain. Allah SWT. akan selalu memberi nikmat kepada hambanya yang bertakwa dan mau berusaha.

Orang-orang yang bertafakur tentang nikmat dari Allah SWT. tentu mereka adalah orang-orang yang pandai dalam bersyukur. Dengan bersyukur maka nikmat bisa saja ditambahkan lagi oleh Allah SWT. Hal ini sesuai yang tertulis dalam surat Ibrahim ayat 7.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q.S. Ibrahim: 7).

2. Tafakur Tentang Kekuasaan Allah Swt.

Seseorang yang melakukan tafakur mengenai segala kekuasaan Allah Swt. maka orang itu tentunya memiliki rasa rendah hati dan takjub kepada Allah SWT. atas kekuasaan-Nya. Orang-orang yang bertafakur dalam hal ini tentu akan terjauh dari sikap sombong dalam dirinya, karena ia tahu siapa yang maha berkuasa di dunia.

Manusia memiliki banyak sekali kekurangan dan keterbatasan dalam diri. Sedangkan kekuasaan Allah Swt. tentunya tidak terbatas dan tidak tertandingi oleh siapa pun. Banyak yang telah Allah SWT. ciptakan seperti, planet-planet, matahari, tumbuhan dengan ratusan, manusia, hewan, siang malam, lautan luas, gunung-gunung tinggi, dan masih banyak lagi.

3. Tafakur Tentang Janji-Janji Allah Swt.

Allah Swt. memiliki janji kepada manusia jika mereka melakukan banyak kebaikan amal saleh dalam hidupnya. Tentu mudah bagi Allah SWT. untuk membalas kebaikan dan melipat gandakannya. Selain dengan memiliki kekuasaan yang dapat memberikan balasan yang baik kepada manusia, tentu juga harus bertafakur atas hal tersebut.

Bertafakurlah mengenai janji-janji Allah SWT., karena hal tersebut akan membuat kamu semakin dekat dan cinta kepada Allah SWT. dan menantikan kehidupan setelah di akhirat nanti. Janji-janji Allah SWT. kepada manusia telah tertulis di dalam Al-Quran dan hadis. Maka cara bertafakur yang baik adalah dengan membaca Al-Quran dan hadis yang ada.

4. Tafakur Tentang Ancaman Allah Swt.

Tafakur dalam hal ancaman Allah SWT. ini sama seperti pada janji-janji Allah SWT. bahwa semuanya tertulis dalam Al-Quran dan hadis. Kalian dapat bertafakur dengan cara membaca Al-Quran dan juga hadis-hadis.

Orang-orang yang melakukan tafakur tentang ancaman Allah SWT. maka ia akan takut untuk berbuat dosa dan hal-hal yang dilarang oleh Islam. Manusia akan menggunakan akalnya dengan baik untuk menjauhi keburukan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. agar mendapat balasan yang baik juga dari Allah Swt.

5. Tafakur Tentang Kematian

Hal yang baik jika kita melakukan tafakur mengenai kematian. Dengan bertafakur tentang kematian maka kita sadar bahwa hidup di dunia hanyalah sementara. Orang-orang yang bertafakur tentang kematian, mereka akan menganggap bahwa hidup di dunia adalah sebuah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam mengumpulkan amal saleh untuk bekal di akhirat nanti.

beli sekarang

Buku ini membahas secara lengkap mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kematian, nikmat dan azab kubur, alam Barzakh, tanda-tanda kiamat, tiupan sangkala, hari kebangkitan, pengumpulan manusia di Padang Mahsyar, Syafaat, hari perhitungan amal (hisab), telaga, mizan, ash-Shirat (jembatan), serta surga dan neraka.

Tahap-Tahap Tafakur

Menurut Badri, dalam melakukan tafakur memiliki empat tahap yang akan dijalankan yang saling berkaitan satu sama lain. Berikut adalah tahap-tahap dalam melakukan tafakur.

1. Tahap Pertama

Manusia diawali dengan segala pengetahuan-pengetahuan yang dimilikinya berdasarkan persepsi yang dilihat dan dipahami dalam pertama kali mendapatkannya. Dalam mendapatkan pengetahuan tersebut bisa melalui pendengaran, penglihatan, perabaan, dan pancaindra lainnya. Cara lain yang tidak langsung dapat melakukan imajinasi atau aktivitas intelektual yang murni. Tahap ini lebih menekankan pada aspek kognitif yaitu persepsi dari stimulus.

2. Tahap Kedua

Manusia memperhatikan objek dalam tafakurnya lebih jauh lagi, yaitu ingin memperhatikan keindahan-keindahan dalam objek tersebut. Jika manusia telah sampai pada tahap ini artinya ia berubah dari pengetahuan yang mentah ke perhatian pada keindahan dan kehebatan suatu ciptaan.

Tahap ini adalah waktu di mana manusia merasakan gelora dan hati yang bergetar dalam tubuhnya dalam mengagumi suatu ciptaan Allah Swt. Ketika manusia telah mencapai pada tahap ini ia akan merasakan merinding dan tidak dapat berkata-kata ketika merenungkan seluruh ciptaan Allah Swt.  yang ada di alam semesta.

3. Tahap Ketiga

Pada tahap ini, gelora dalam diri seseorang akan meningkat dengan sadar bahwa mengakui keagungan dan kehebatan dari sifat-sifat Allah SWT. Ketika seseorang berada di tahap ini maka ada hal positif yang bertambah dari diri mereka, yaitu mereka akan semakin khusyuk dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mereka akan sangat kagum dengan keagungan-Nya sampai mengucapkan takbir.

4. Tahap Keempat

Pada tahap keempat, jika dahulu segala sesuatu terasa seperti biasa saja namun berbeda dengan tahap ini. Seseorang yang telah masuk dalam tahap keempat akan merasakan bahwa berpikir dan merenung merupakan sumber dari kekayaan untuk menghadirkan rasa khusyuk dalam tafakur.

Pada tahap ini, semua yang ada di sekitarnya akan berubah menjadi stimulus untuk selalu berpikir dan merenung. Pada tahap ini seseorang berada di tingkat teratas dalam menyaksikan keagungan Allah SWT. dari kekuasaan yang dimiliki-Nya. Ia akan melihat semua makhluk bergerak sesuai dengan perintah-Nya. Dengan menyaksikan semua ini keikhlasan beragama di hatinya akan terus bertambah.

Manfaat Tafakur

Dalam melakukan tafakur tentu akan ada banyak manfaat yang akan didapatkan dari kegiatan tersebut. Berikut adalah macam-macam manfaat yang didapatkan untuk kalian yang sering melakukan tafakur.

1. Semakin Rajin Beribadah

Melakukan tafakur akan menemukan tentang tujuan dari manusia diciptakan, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah tidak hanya melakukan salat lima waktu di masjid sesuai aturan. Namun, ibadah harus dilakukan dengan hati yang tulus, bukan hanya raga yang melakukannya. Orang yang telah bertafakur tidak akan beribadah hanya karena ingin imbalan dan takut siksaan neraka, namun karena cinta dari seorang hamba kepada tuhannya.

2. Menjadi Seorang yang Dermawan

Orang yang sering melakukan tafakur akan menyadari bahwa semua nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. hanyalah sebuah titipan dan dapat diambil kembali oleh Allah SWT. Oleh karena itu ia pasti akan sangat mensyukuri semua kenikmatan yang didapatkannya selama di dunia.

Setelah bersyukur karena nikmat, ia juga akan berbagi nikmat bagi mereka yang belum mendapatkannya dengan bersedekah untuk berbagi kebahagiaan. Dengan bersedekah, akan menciptakan kerukunan dan saling tolong menolong sesama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3. Meningkatkan Ketakwaan Kepada Allah Swt.

Melakukan tafakur akan meningkatkan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Seseorang yang sering melakukan tafakur tentu sudah menyadari kekuasaan Allah SWT., karena telah mengatur alam semesta beserta isinya. Di dalam diri orang yang bertafakur akan percaya bahwa Allah SWT. akan selalu dekat dengan hambanya.

4. Memperbanyak Kebaikan

Seseorang yang telah melakukan tafakur akan mendorong dirinya untuk terus memperbanyak kebaikan dan amal saleh pada dirinya. Ia akan melakukan semua kebaikan yang ada karena ia percaya bahwa Allah SWT. juga akan membalas kebaikannya berlipat ganda. Ia akan memiliki sikap yang rendah hati, toleransi, perhatian, dan mudah untuk menolong orang lain.

5. Dapat Menstabilkan Emosi

Emosi merupakan sebuah pikiran, perasaan, nafsu, dan keadaan mental lain yang bergejolak dan meluap-luap. Emosi ada yang negatif dan juga positif. Salah satu emosi positif adalah sebuah harapan. Sedangkan emosi negatif seperti, marah, sombong, melakukan kejahatan, dan lain-lain.

Jika seseorang sering melakukan tafakur maka ia akan terhindar dari emosi negatif karena ia dapat menstabilkan emosinya. Emosi yang tadinya negatif akan ditahan hingga membuatnya menjadi positif seperti adanya ketenangan hati di dalam dirinya.

6. Mendapatkan Hikmah

Hikmah dapat diartikan sebagai kebijaksanaan mengenai pemikiran, pendapat, dan pengetahuan. Jika seseorang yang telah melakukan tafakur maka dalam dirinya selalu mendapatkan hikmah, ia tidak akan merasa kekurangan dalam dirinya. Ia akan menjadi pribadi yang bijaksana dan dapat menyelesaikan masalah dengan semestinya tanpa mencurigai orang lain.

Dengan bertafakur seseorang dapat dengan mudah menjalankan hidupnya karena mendapatkan banyak hikmah. Hikmah tersebut akan membantunya dalam mengatasi masalah di dalam hidup.

7. Pikiran dan Perilaku yang Positif

Seseorang yang telah sering melakukan tafakur akan mendapatkan pengaruh psikologis seperti pemikiran dan perilaku yang positif. Pikiran yang positif ini akan membuat alam bawah sadar di dalam diri untuk menerjemahkan ke dalam bentuk gerakan yang positif. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki pemikiran positif maka perilaku yang ia perbuat dalam hidup juga akan selalu positif.

beli sekarang

Buku kecil ini menyajikan cara agar kita dapat menggunakan otak kita untuk berpikir positif. Kemudian, kita juga belajar agar pikiran kita dapat menggerakkan tubuh kita untuk bertindak yang positif.

Baca Juga:

Grameds, demikianlah penjelasan mengenai arti tafakur beserta objek, tahap, dan juga manfaatnya. Dengan ini, kalian dapat mengerti apa arti dari tafakur dan semoga kalian dapat mengamalkannya di hidup kalian.

Jika kalian ingin mengetahui ilmu tentang tafakur dan ilmu-ilmu lainnya, kalian bisa membeli buku yang telah disediakan oleh Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas menyediakan buku-buku berkualitas yang mungkin akan menambah ilmu pengetahuanmu. Yuk Grameds, beli bukunya sekarang juga!

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika